Solidifikasi Lporan TTP
Solidifikasi Lporan TTP
berbahay agar kontaminan dalam terlarut dapat larut atau terekstrak kembali ke air dan tidak menyebar ke lingkungan. II. Alat yang digunakan
o o o o o
Pengaduk Wadah Polytilen Gelas ukur Seperangkat Alat uji tekan pH meter
Secukupnya
Solidifikasi adalah proses pemadatan limbah berbahaya sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat fisik dan kimia yang stabil sehingga aman untuk penanganan. Proses selanjutnya mulai pengangkutan , penyimpanan sementara sampai penyimpanan lestari. Bahan yang
digunakan untuk proses solidifikasi adalah semen,fly-ash. Mekanisme solidifikasi dengan menggunakan semen. Selama absorbsi air, senyawa mineral terhidrasi membentuk substansi dispersi koloid yang disebut sol. Sol tersebut kemudian di koagulasi dan diprepitisasi
(pengoksidasian alternatif
akhir).
Gel
yang
kemudian mengurangi
dikristalisasi.Solidifikasi menggunakan semen merupakan salah satu pengolahan limbah dengan pencemaran lingkungan. Teknologi solidifikasi limbah didasarkan pada interaksi limbah membentuk padatan limbah baik secara fisika maupun secara kimiawi. Karakteristik solifikasi: 1. Solidifikasi logam murni Logam murni membeku pada temperatur konstan yaitu sama dengan temperatur pembekuannya/temperatur leburnya. Beberapa istilah waktu dalam proses solidifikasi logam murni: a) Waktu solidifikasi lokal adalah suatu pembekuan sebenarnya b) Waktu solidifikasi total adalah waktu antara penuang sampai proses pembekuan konstan 2. Solidifikasi logam murni (alloy) Logam padatan pada umumnya membeku pada daerah pembekuan sebenarnya. 3. Solidifikasi logam paduan eutektik Suatu paduan bila yang memiliki komposisi tertentu (komposisi maka
eutentika)
mengalami
pendinginan
sangat
lambat
pembekuan akan berlangsung pada temperatur konstan. Beberapa istilah penting dalam proses solidifikasi yakni: 1. Shrinkage adalah penyusutan daerah tertentu yang dapat
menimbulkan cacat coran berupa ronggga-rongga atau retak. 2. Solidifikasi terarah adalah untuk mengurangi pengaruh
a) Memasang riser Riser merupakan cadangan logam cair pada cetakan yang berfungsi untuk mengimbangi penyusutan dalam pembekuan cairan. b) Memasang chill Chill merupakan benda terutama logam yang di letakkan pada bagian cetakan untuk mencegah shrinkage dengan mempercepat pendinginan dan pembekua dari bagian yang mendapatkan panas tinggi sehingga bagian tersebut akan membeku pada waktu yang sama dengan bagian yang lainnya. Tujuan dari proses solidifikasi yaitu: 1. Menurunkan mobilitas atau kelarutan kontaminan 2. Meningkatkan penanganan dan karekteristik fisik dan cara
menciptakan suatu metrik padatan yang tidak bebas air 3. Menurunkan luas muka limbah dengan cara mentransfer
kontaminan yang mungkin terdapat dalam limbah padat. Untuk mengetahui keberhasilan tujuan dari proses solidifikasi
dilakukan dengan cara melakukan uji standar dan uji termodifikasi. Tiga hal yang umumnya dilakukan dalam pengujian proses solidifikasi yaitu: 1. Fisika Mencakup kelembapan,kerapatan, kepadatan, kekuatan dan daya tahan. 2. Kimiawi Mencakup pH,reaksi redoks, kapasitas penetralan asam,kebasahan dan kandungan senyawa organik
3. Peluluhan Mencakup peluluhan berurutan. Keuntungan dan kerugian proses solidifikasi menggunakan semen 1. Keuntungan a. Material dan teknologinya mudah terjangkau b. Sesuai dengan berbagai jenis limbah c. Biaya sedikit d. Produk sementasi bersifat stabil terhadap bahan kimia dan biokimia e. Produk sementasi tidak mudah terbakar dan memiliki kestabilan temperatur yang baik 2. Kerugian a. Peningkatan volume dan densitas yang tinggi b. Dapat mengalami keretakan apabila terekspos dengan air TCID,prosedur pengendapan ekstraksi asam peluluhan dinamis,prosedur dan ekstraksi
sintetis
(SPLP)
V. Prosedur Kerja 1. Melarutkan pencampuran antara tanah dan air sehingga menjadi lumpur 2. Menimbang cangkir air mineral
3. Kemudian menimbang semen sebanyak 50 gr dan lumpur sebanyak
50 gr sebanyak 4 kali kedalam masing-masing cangkir air mineral dengan pH bervariasi 3,7 dan 9. Menimbang 50 gr semen dan lumpur 50 gr, menimbang semen sebanyak 35 gr dan lumpur 65 gr,
menimbang 20 gr semen dan 80 gr lumpur, memasukkan kedalam cangkir air mineral dan mengaduk rata campuran tersebut.
4. Setelah pencampuran semen dan lumpur maka mengecek pH nya
apabila asam maka menambahkan H2SO4 dan apabila basa maka menambahkan NaOH. 5. Mendiamkan campuran tersebut selama seminggu. 6. Setelah selama seminguu menimbang hasil yang didapatkan, mengukur tinggi setiap hasil yang didapat 7. Mengepress hasil tersebut hingga hasil yang didapat menjadi retak.
VI. Data pengamatan Tabel pengamatan proses solidifikasi A. Memvariasikan pH N o Massa semen Massa lumpur pH Berat padatan Tinggi padatan Daya tekan tekstur
(gram) 1 2 3 50 50 50
(gram) 50 50 50 3 7 9
B. Memvariasikan massa semen dan lumpur n o 1 2 3 Massa semen (gram) 50 35 20 Massa lumpur (gram) 50 65 80 pH 7 7 7 Berat padatan (gram) 89.3 87,2 87,7 Tinggi padatan (cm) 3 2,6 3.6 Daya tekan 8 kali 7 kali 5 kali
VII.
Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan limbah B-3? Jawab: Menurut peraturan pemerintah no. 18 tahun 1999, limbah B-3 adalah sisa suatu industri/usaha dan atau mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk lainnya. 2. Apa tujuan dari solidifikasi? Jawab: a. Menurunkan mobilitas atau kelarutan kontaminan b. Meningkatkan penanganan dan karekteristik fisik dan cara menciptakan suatu metrik padatan yang tidak bebas air c. Menurunkan luas muka limbah dengan cara mentransfer
kontaminan yang mungkin terdapat dalam limbah padat d. Menanggulangi limbah berbahaya dengan sedemikian rupa supaya tidak mencemari lingkungan sekitar 3. Selain semen bahan apa saja yang digunakan untuk solidifikasi? Jawab: a. Kaca b. Termoplastik c. Termosetting d. Urea e. Aspal f. Bitumen 4. Apa saja keuntungan solidifikasi? Jawab: a. Material dan teknologinya mudah terjangkau b. Sesuai dengan berbagai jenis limbah
c. Biaya sedikit
d. Produk sementasi bersifat stabil terhadap bahan kimia dan
biokimia. VIII. Analisa Data Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa solidifikasi merupakan proses limbah berbahaya agar kontaminan dalam terlarut dapat larut atau terekstrak kembali ke air dan tidak menyebar kelingkungan. Pada percobaan ini bahan yang digunakan adalah tanah yang dijadikan lumpur dari limbah padat dan semen sebagai bahan utama dari solidifikasi. Semen merupakan bahan yang sering digunakan pada solidifikasi karena bahan nya mudah didapat n lebih murah. Tujuan dari solidifikasi adalah meningkatkan penanganan dan karakteristik fisik limbah dengan cara menciptakan suatu matrik padatan yang tidak bebas air. Pada percobaan ini dibuat perbandingan antara lumpur dan semen dengan perbandingan 50:50 dengan memvariasikan pH 3,7,9.Kemudian memvariasikan massa semen dan lumpur dengan perbandingan 50:50, 35:65 dan 20:80 dengan pH netral yaitu 7. Untuk menjadikan asam maka ditambahkan H2SO4. Pada pH 3 ditambahkan H2SO4 sebanyak 20 ml agar berifat asam. Pada pH 9 menambahkan NaOH sebanyak 2 ml agar campuran seminggu. Setelah didiamkan selama seminggu maka dilakukan sifat fisik yaitu uji tahan tekan dimana untuk menentukan keberhasilan dari pada solidifikasi selama seminggu. Kemudian kuat tekan dan tekstur dari masing-masing solidifikasi berbeda-beda. Semakin sedikit kandungan air yang terdapat dalam campuran semen dan lumpur maka makin semakin pori yang terdapat pada permukaannya dan semakin baik kualitasnya. tersebut bersifat basa. Selanjutnya mendiamkan selam
IX. Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : Faktor yang harus diperhatikan dalam solidifikasi antara lain : - Kemampuan leaching - Uji kuat tekan - Kelarutan - Ketahanan radiasi
Bahan yang utama pada pembuatan solidifikasi adalah semen karena semen biayanya sedikit dan mudah didapat.