Anda di halaman 1dari 9

SISTEM PERNAPASAN

Respirasi internal : respirasi yang prosesnya metabolism intrasel yang berlangsung di dalam mitokondria yang menggunakan O2 dan menghasilkan CO2 selama penyerapan energy dari molekul nutrient. Respirasi eksternal : respirasi yang prosesnya kepada keseluruhan rangkaian kejadian yang terlibat dalam pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel tubuh. (Lauralee.S, 2001 )

Struktur secara makroskopis dan mikroskopis Hidung dan kavitas nasalis Mukosa hidung adalah epitel bersilia,dengan sel goblet yang memproduksi mucus. Di dalam kavitas nasalis bagian atas terdapat reseptor olfaktori,yang mendeteksi uap kimiawi yang inhalasi. Sinus paranasalis dalah rongga udara yang terdapat dalam os maxilaris, frontalis, sfenoidalis, etmoidalis,dilapisi oleh epitel bersilia dan mucus yang diproduksi akan dialirkan menuju kavitas nasalis. (Valerie.S, 2006 )

Faring Faring adalah suatu pipa muscular di belakang rongga hidung dan mulut dan di depan vertebra servikalis. Faring dibedakan 3 bagian : Nasofaring adalah suatu jalan hanya untuk udara, tetapi bagian sisanya, yaitu faring berfungsi untuk jalan udara dan makanan. Orofaring adalah kelanjutan rongga mulut berupa epitel pipih bertingkat.

Premedical science in homeostatic setting 1

Laringofaring adalah bagian paling bawah faring.(Valerie.S,

2006 )

Laring Laring adalah organ berongga dengan panjang 42mm dan diameter 40mm,terletak di antara trakea dan faring.berfungsi untuk membentuk suara dan menutup trakea sewaktu menelan untuk mencegah masuknya makanan dan liur ke dalam salurannapas dan paru. Trakea dan pohon bronkus
Mukosa dalam trakea adalah epitel bersilia dengan sel

goblet,bronkus primarius kanan dan kiri adalah cabang trakea yang memasuki paru. (Valerie.S, 2006 ) Paru-paru dan membran pleura Paru-paru treletak di kedua sisi jantung dalam rongga dada dan dilindungi secara melingkar oleh rongga yang dibentuk oleh rangka iga. Membran pleura adalah suatu membran serosa pada rongga thoraks.pleura paretal melapisi rongga thoraks,dan pleura visceral terdapat pada permukaan paru-paru. (Valerie.S, 2006 ) Alveoli Unit fungsionalparu-paru adalh suatu kantung udara yang disebut alveoli. Masing-masing alveoli dilapisi tipis cairan jaringan,yang sangat penting untuk difusi gas,karena suatu gas harus melarutkan dalam cairan agar dapat meninggalkan sel.

memasuki

atau

Premedical science in homeostatic setting 1

Di dalam alveoli terdapat surfaktan. Surfaktan adalah suatu lipoprotein yang disekresi oleh sel alveolar tipe 2,juga disebut sel septal. Surfaktan bercampur dengan cairan jaringan dalam alveoli dan menurunkan tegangan permukaannya. (Valerie.S, 2006 ).

Struktur makroskopis system respirasi Thorax dan sv. Thoraxis : Dinding thorax: - cutis dan tela subcutanea - fascia, musculi ventral thoracis - fascia, musculi interossei dan musculi dorsi - skeleton thoracis & spatia intercostalia - fascia endothoracica Skeleton thoracis : 1 os sternum 12 vertebrae thoracicae 12 pasang ossa costae: 7 ps costae vertebrosternalis costa vera 3 ps costae vertebrochondralis costa spuria 2 ps costae vertebralis (costa fluctuantes)

Apertura thoracis superior: corpus vertebra thoracica ke-1. costa ke-1 dexter/sinister. incisura jugularis sterni .

Apertura thoracis inferior: -

corpus vertebra thoracica ke-12. costa ke-11,12 dan arcus costarum. angulus substernalis . (Snell, R.S. 1997)
3

Premedical science in homeostatic setting 1

Mekanisme pernapasan
Inspirasi : otot inspirasi dan otot diafragma berkontraksi

tulang rusuk terangkat dan difragma mendatar volume udara dalam rongga dada membesar tekanan dalam rongga dada mengecil udara masuk.

Ekspirasi : otot inspirasi dan otot diafragma berelaksasi tulang rusuk turun dan difragma naik volume udara dalam rongga dad mengecil tekanan dalam rongga dada membesar udara keluar.

Pertukaran gas darah Pertukaran pertama udara terjadi pada paru-paru atau pertukaran udara secara ekstra sel dari hidung sampai pada alveolus, Pertukaran gas terjadi pada Alveolus, setelah O2 masuk pada alveoli, terjadilah perbedaan tekanan antara O2 dan CO2, dengan perbedaan itu terjadilah difusi O2 kedalam kapiler dan CO2 keluar dari kapiler, karena tekanan O2 lebih tinggi dari pada CO2. Setelah itu O2 diangkut Hb ke sel seluruh tubuh dan terjadilah pertukaran gas pada tingkat intra sel. Tekanan udara atmosfer = 760 mmHg Tekanan O2 dalam : alveolus arteri jaringan vena = 150 mmHg = 100 mmHg = 0-40 mmHg = 40 mmHg

Premedical science in homeostatic setting 1

Udara Normal -paru mengandung 2200ml udara O2 yg disalurkan ke jarg tetap konstan -istirahat:inspirasi:500ml udr masuk paru, ekspirasi:500ml udr keluar paru sisa difusi,akhir insp 2700ml akhir eksp 2200ml - Insp max.dpt tamb 3000ml (VCI) - Eksp max,tamb keluar 1000 (VCE) KI:3500ml VR:2200-1000=1100

Pengaturan pernapasan terhadap keseimbangan asam basa Garis pertahanan kedua terhadap gangguan asam-basa adalah pengaturan konsentrasi CO2 cairan ekstraselular oleh paruparu. Peningkatan Pco2 cairan ekstraselular akan menurunkan pH, sedangkan penurunan Pco2 akan meningkatan pH. Oleh karena itu, dengan menyesuaikan Pco2 meningkat atau menurun,paru-paru secara efektif dapat mengatur konsentrasi ion hidrogen cairan ekstraselular. Peningkatan ventilasi CO2 dari cairan ekstraselular, yang melalui kerja massa, akan mengurangi konsentrasi ion hidrogen.

Jk konsentrasi CO2 pH darah asidosis Jk konsentrasi CO2 pH darah alkalosis. (Murray, R.K. 1999)

Pengontrol respirasi Pada radix setiap paru-paru terdapat plexus pulmonarisyang terdiri atas serabut eferen dan aferen saraf otonom. Flexus dibentuk dari cabang-cabang trunchur sympaticus dan menerima serabut-serabut parasimpatis n. vagus. Serabut eferen simpati mengakibatkan bronkodilatasi

Premedical science in homeostatic setting 1

dan vasokonstriksi. Serabut eferen parasimpatis mengakibatkan bronko konstriksi vasodilatasi dan peningkatan sekresi kelenjar. Implus aferen yang berasal dari mukosa bronchus dan dari reseptor regang dinding alveoli berjalan ke susunan saraf dalam saraf simpatis dan parasimpatis. (Snell, R.S. 1997)

1. SIANOSIS Sianosis adalah warna kebiru-biruan pada kulit dan selaput lendir yang terjadi akibat peningkatan jumlah absolut Hb tereduksi. Ada dua jenis sianosis:
Sianosis central

Disebabkan oleh insufisieni oksigenasi Hb dalam paru, dan paling mudah diketahui diwajah, cuping, serta bagian bawah lidah. Jumlah Hb tereduksi mencapai 5 g per 100m Saturasi oksigen SaO2 kurang dari 90%

Sianosis perifer

Yaitu aliran darah banyak berkurang sehingga sangat menurunkan saturasi darah vena dan menyebabkan biru.dapat terjadi: Insufisiensi jantung Sumbatan pada aliran darah Vasokontraksi pembuluh darah akibat suhu dingin

Jadi, sianosis pada bayi merupakan petunjuk insufisiensi paru yang tidak dapat diandalkan.

Premedical science in homeostatic setting 1

PENUTUP
KESIMPULAN
1. Respirasi dibagi menjadi 2 yaitu respirasi internal dan respirasi eksternal. 2. Struktur makroskopis system respirasi adalah saluran pernafasan atas, terdiri atas mulai dari rongga hidung sampai trakea bagian atas. Saluran pernafasan bawah terdiri atas bagian yang terdapat dalam rongga dada yaitu trakea bagian bawah dan paru-paru. 3. Volume udara pernafasan maksimal adalah, Insp maksimal mendapat tambahan 3000 ml (VCI), Eksp maksimal mendapat tambahan keluar 1000 (VCE). 4. Gangguan pada system respirasi adalah asma, pneumonia, pneumotoraks, emfisema, edema paru, penyakit membran hialin
5. Sianosis adalah warna kebiru-biruan pada kulit dan selaput lendir

yang terjadi akibat peningkatan jumlah absolut Hb tereduksi. 6. Surfaktan aveolus


7. Prematuritas adalah suatu keadaan yang belum matang, yang

adalah

senyawa

organik

yang

berfungsi

untuk

menurunkan tegangan permukaan di dalam yang melapisi cairan

ditemukan pada bayi yang lahir pada saat usia kehamilan belum mencapai 37 minggu, dan hal ini sangat berbahaya pada bayi karena belum mempunyai sistem pernapasan yang sempurna.

SARAN
1. Sebaiknya menjaga kandungan dan ibu hamil agar janin dan ibu tetap sehat. Mulai dari mengkonsumsi protein, vitamin, dan karbohidrat yang cukup. 2. Segera memeriksa kandungan si ibu jika terjadi apa-apa.

Premedical science in homeostatic setting 1

3. Apabila bayi lahir premature, sebaiknya diberi terapi oksigen dan

bantuan alat ventilator untuk mempermudah system respirasinya.

Premedical science in homeostatic setting 1

DAFTAR PUSTAKA

1. Bloom, Fawcett. 2004. Sistem Pernapasan dalam Buku Ajar

Histology. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC.


2. Fraxawants, Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan,

www.google.com . (4 november 2008)


3. Guyton A.C., 1997,Pernapasan dalam Buku Ajar Fisiologi

Kedokteran .Jakarta, EGC.


4. Ikawati Z.,2008, Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan dalam

Farmakoterapi Penyakit Sistem Pernafasan, Yogyakarta. Pustaka Adipura.


5. Lauralee, S, 2001, Sistem Pernapasan dalam Fisiologi Manusia dari

Sel ke Sistem.Jakarta, EGC.


6. Murray, R.K. 1999.Rantai Respirasi dan fosforilasi Oksidatif dalam

Biokimia harper. Jakarta. EGC.


7. Nurcahyo, prematuritas, www.indonesiaindonesia.com (4 november

2008) 8. Sobotta 2006. Jakarta. EGC.


9. Valerie, S., 2006, Sistem Pernapasan dalam Buku Ajar Anatomi dan

Fisiologi,Jakarta. EGC
10. Snell, R.S. 1997. Anatomi klinik untuk mahasiswa. Jakarta. Penerbit

buku kedokteran EGC.

Premedical science in homeostatic setting 1

Anda mungkin juga menyukai