Rasul secara bahasa artinya orang yang diutus untuk menyampaikan sesuatu. Sedangkan makna rasul secara istilah adalah setiap manusia yang diberi wahyu berupa syariat tertentu dan diperintahkan untuk disampaikan. (Syarh Ushul Iman, hlm. 32) Rasul yang pertama adalah Nabi Nuh alaihis salam, dan yang terakhir adalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Allah berfirman, yang artinya, Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya. (QS. An Nisa: 163) Dari Anas bin Malik radliallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Nanti (di padang mahsyar) orang-orang akan datang kepada nabi Adam untuk meminta syafaat, tetapi Nabi Adam meminta maaf kepada mereka seraya berkata, Datangilah Nuh, rasul pertama yang diutus Allah. (HR. Al Bukhari no. 3162) Sedangkan dalil bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah nabi terakhir adalah firman Allah Taala, yang artinya, Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al Ahzab: 40) Setiap umat tidak pernah kosong dari nabi yang diutus Allah Taala. Mereka membawa syariat khusus untuk kaumnya atau dengan membawa syariat sebelumnya yang diperbarui. Allah berfirman, yang artinya, Sesunguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan), Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thagut. (QS. An Nahl: 36) Allahu juga berfirman, yang artinya, Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suaut umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (QS. Fathir: 24) Allah juga berfirman, yang artinya, Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan itab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi (QS. Al Maidah: 44)
Dari Abu Dzar Al Ghifari radliallahu anhu, bahwa beliau bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Wahai Rasulullah, berapakah jumlah rasul? Beliau menjawab, Tiga ratus belasan, banyak sekali. Dalam riwayat yang lain, Abu Dzar bertanya, Wahai Rasulullah, berapakah jumlah yang pasti untuk para nabi? Beliau menjawab, Seratus dua puluh empat ribu (124.000). dan jumlah rasul dari mereka adalah tiga ratus lima belas (315), banyak sekali. (HR. Ahmad no. 21586 dan dinilai sahih oleh Syuaib Al Arnauth) Dari sekian banyak jumlah nabi dan rasul, ada yang Allah ceritakan dan ada yang tidak Allah ceritakan. Allah berfirman, yang artinya, Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul terdahulu yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. (QS. An Nisa: 164)
Banyak orang yang beranggapan bahwa perbedaan nabi dengan rasul, bahwa nabi adalah orang yang mendapat wahyu dari Allah dan tidak diperintahkan untuk menyampaikan wahyu tersebut. Sedangkan rasul adalah orang yang mendapat wahyu Allah dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada umat manusia. Jika kita perhatikan, anggapan ini adalah pendapat yang salah, dengan beberapa alasan berikut: 1. Nabi dan rasul keduanya sama-sama utusan Allah, dan tidak mungkin keduanya diutus kecuali untuk tujuan berdakwah. 2. Tidak mendakwahkan wahyu berarti menyembunyikan wahyu, dan Allah tidaklah menurunkan wahyu hanya untuk satu manusia, dimiliki sendiri, dan tidak ada orang yang tahu, kemudian wahyu itu hilang bersamaan dengan matinya orang tersebut. 3. Sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Ditampakkan kepadaku seluruh umat. Saya melihat ada nabi yang membawa beberapa orang pengikut, ada nabi yang membawa satu atau dua orang pengikut . (HR. Al Bukhari no. 5378 dan Muslim no. 374) Hadis ini menunjukkan bahwa para nabi tersebut diperintahkan untuk berdakwah. Karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menceritakan beberapa respon umatnya yang berbeda-beda. Pendapat yang lebih tepat tentang perbedaan nabi dan rasul, bahwa rasul adalah orang yang Allah utus dengan membawa syariat baru. Sedangkan nabi adalah orang yang Allah utus untuk mendakwahkan dan menyebarkan syariat rasul sebelumnya. (Ar Rusul wa Ar Risalat, hal 14)
Allah juga berfirman tentang nabi Isa bin Maryam alaihis sallam, yang artinya, Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuadaan Allah) untuk Bani Israil. (QS. Az Zukhruf : 59)
Adapun untuk para rasul yang tidak dikenal nama-namanya maka wajib kita yakini secara global. Karena kita yakin bahwa jumlah Rasul yang Allah utus tidak hanya 25 orang saja. Allah berfirman, yang artinya, Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebalum kamu, di antara mereaka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. (QS. Al Mumin: 78) 3. Membenarkan segala informasi yang mereka beritakan. 4. Mengamalkan syariat rasul yang diutus kepada kita. Beliau adalah nabi terakhir Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, diutus Allah kepada seluruh manusia. Allah berfirman, yang artinya, Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman, hingga mereka menjadikan kamu sebagai hakim (pemutus) terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian merka tidak merasa sempit dalam hati terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS. An Nisaa: 65)
Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan ijin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal. (QS. Ibrahim : 10 11)