Anda di halaman 1dari 11

ANATOMI COLUMNA VERTEBRALIS MEDULLA SPINALIS PLEXUS LUMBOSACRAL

Oleh: Nama NIM : M Alvin Astian : 04101401016

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2012


1

COLUMNA VERTEBRALIS

Columna vertebralis merupakan pilar tubuh, dan berfungsi menyanggah cranium, gelang bahu, ekstremitas superior, dan dinding thorax serta melalui gelang panggul meneruskan berat badan ke ekstremitas inferior. Di dalam rongganya terletak medulla spinalis, radix nervi spinales, dan lapisan penutup meningen yang dilindungi oleh columna vertebralis.

Komposisi Columna Vetebralis Columna vertebralis terdiri dari 33 vertebrae, yaitu 7 vertebra cervicalis, 12 vertebra thoracicus, 5 vertebra lumbalis, 5 vertebra sacralis (yang bersatu membentuk os sacrum), dan 4 vertebra coccyges (tiga yang di bawah umumnya bersatu). Struktur columna ini fleksibel karena columna ini bersegmen-segmen dan tersusum atas vertebrae, sendi-sendi, dan bantalan fibrocartilage yang disebut discus intervertebralis. Discus intervertebralis membentuk kira0kira seperempat panjang columna.

Ciri-Ciri Umum Vertebra Walaupun memperlihatkan berbagau perbedaan regional, semua vertebra mempunyai pola yang sama. Vertebra tipikal terdiri atas corpus yang bulat di anterior dan arcus vertebrae di posterior. Keduanya melingkupi sebuah ruang disebut foramen vertebralis, yang dilalui oleh medulla spinalis dan bungkus-bungkusnya. Arcus vertebrae terdiri atas sepasang pediculus yang berbentuk silinder, yang membentuk sisi-sisi arcus, dan sepasang lamina gepeng yang melengkapi arcus dari posterior. Arcus vertebrae mempunyai tujuh processu, yaitu satu processus spinosus, dua processus transversus, dan empat processus articularis. Processus spinosus atau spina, menonjol ke posterior dari pertemuan kedua laminae. Processus transversus menonjol ke lateral dari pertemuan lamina dan pediculus. Processus spinosus dan processus transversus berfungsi sebagai pengungkit dan menjadi tempat melekatnya otot dan ligamentum. Processus articularis superior terletak vertical dan terdiri atas processus articularis superior dan dua processus articularis inferior. Processus ini menonjol dari pertemuan antara lamina dan pediculus, dan facies articularisnya diliputi oleh cartilage hyaline. Kedua processus articularis superior dari sebuah arcus vertebrae bersendi dengan kedua processus articularis, inferior dari arcus yang ada di atasnya, membentuk sendi synovial. 3

Pediculus mempunyai lekuk pada pinggir atas dan bawahnya, membentuk incisura vertebralis superior dan inferior. Pada masing-masing sisi, incisura vertebralis superior sebuah vertebra dan incisura vertebralis inferior dari vertebra di atasnya membentuk foramen intervertebrale. Foramina ini pada kerangka yang berartikulasi berfungsi sebagai tempat lewatnya nervi spinales dan pembuluh darah. Radix anterior dan posterior nervus spinalis bergabung di dalam foramina ini, bersama dengan pembungkusnya membentuk saraf spinalis segmentalis.

DISKUS INTERVERTEBRALIS

Discus intervertebralis menyusun seperempat dari panjang columna vertebralis. Discus ini paling tebal di daerah cervical dan lumbal, temapt banyak terjadinya gerakan columna vertebralis. Struktus ini dapat dianggap sebagai discus semielastis, yang terletak di antara corpus vertebrae yang berdekatan dan bersifat kaku. Ciri fisiknya memungkinkannya berfungsi sebagai peredam benturan bila beban pada columna vertebralis mendadak bertambah, seperti bila seseorang melompat dari tempat yang tinggi. Kelenturannya memungkinkan vertebra yang kaku dapat bergerak satu dengan yang lain. Sayangnya daya pegas ini berangsur-angsur menghilang dengan bertambahnya usia. Setiap discus terdiri atas bagian pinggir, annulus fibrosus, dan bagian tengah yaitu nucleus pulposus Annulus fibrosus terdiri atas jaringan fibrocartilago, di dalamnya serabut-serabut kolagen tersusund dalam lamel-lamel yang konsentris. Berkas kolagen berjalan miring di antara corpus vertebrae yang berdekatan, dan lamel-lamel yang lain berjalan dalam arah sebaliknya. Serabut-serabut yang lebih perifer melekat dengan erat pada ligamentum longitudinale anterius dan posterius columna vertebralis. Nucleus pulposus pada anak-anak dan remaja merupakan masa lonjong dari zat gelatin yang banyak mengadung air, sedikit serabut kolagen, dan sedikit sel-sel tulang rawan. Biasanya berada dalam tekanan dan terletak sedikit lebih dekat ke pinggir posterior daripada pinggir anterior. Permukaan atas dan bawah corpus vertebrae yang berdekatan yang menempel pada discus diliputi oleh cartilage hialin yang tipis. Discus intervertebralis tidak ditemukan di antara vertebra C1 dan 2 atau di dalam os sacrum atau os coccygeus.

MEDULLA SPINALIS

Medulla spinalis merupakan struktur yang berbentuk silinder, berwarna putih keabuabuan, yang mulai di atas setinggi foramen magnum sebagai lanjutan dari medulla oblongata. Pada orang dewasa medulla spinalis berakhir setinggi pinggir bawah vertebra L1. Pada anak kecil, medulla spinalis relatif lebih panjang dan berakhir setinggi pinggir atas vertebra L3. Medulla spinalis di daerah cervical tempat asal plexus brachialis, dan di thoracica bawah dan lumbal tempat asal plexus lumbosacralis terdapat pelebaran fusiformis yang disebut intumescentia cervicalis dan lumbalis.

Di inferior, medulla spinalis meruncing menjadi conus medullaris. Dari puncak ini berjalan turun lanjutan piamater, yaitu filum terminale, yang kemudian melekat pada bagian belakang as cocccygis. Di garis tengah anterior medulla spinalis mempunyai sebuah fissura longitudinalis yang dalam, yaitu fissura mediana anterior; dan pada permukaan posterior terdapat alur yang dangkal, yaitu sulcus mediana posterior

RADIX NERVUS SPINALIS Di sepanjang medulla spinalis melekat 31 pasang nervus spinalis melalui radix anterior atau motorik, dan radix posterior atau sensorik. Masing-masing radix melekat pada medulla spinalis melalui sederetan radices (radix kecil), yang terdapat di sepanjang segmen medulla spinalis yang sesuai. Setiap radix mempunyai sebuah ganglion radix posterior, yang axon sel-selnya memberikan serabut-serabut saraf perifer dan pusat. Radix nervus spinalis berjalan dari masing-masing segmen medulla spinalis ke foramen intervertebralis yang sesuai, tempat keduanya menyatu membentuk nervus spinalis. Di sini serabut-serabut motorik dan sensorik bercampur, sehingga setiap saraf spinal terdiri atas campuran serabut motoric dan sensorik. Karena pertumbuhan memanjang columna vertebralis tidak sebanding dengan pertumbuhan medulla spinalis, panjang radix n. spinalis bertambah panjang dari atas ke bawah.di daerah cervicalis atas, radix nervus spinalis pendek dan berjalan hamper horizontal, tetapi di bawah ujung medulla (pada orang dewasa setinggi pinggir bawah vertebra L1) membentuk seberkas sarf vertical di sekitar filum terminale. Berkas saraf vertical ini disebut cauda equina. Setelah keluar dari foramen intervertebrale, masing-masing nerbus spinalis segera bercabang dua menjadi ramus anterior yang besar dan ramus posterior yang lebih kecil, yang keduanya mengandung serabut-serabut motoric dan sensorik.

PLEXUS SACRALIS

Plexus sacralis terletak pada dinding posterior pelvis di depan musculus piriformis. Plexus ini dibentuk dari rami anteriores nervi lumbales IV dan V serta rami anteriores nervi sacrales I, II, III, dan IV. Perhatikan bahwa sebagian nervus lumbalis IV bergabung dengan nervus lumbalis V untuk membentuk truncus lumbosacralis. Truncus lumbosacralis berjalan turum ke dalam pelvis dan bergabung dengan nervi sacrales waktu nervi sacrales keluar dari foramina sacralia anterior. Hubungan: Ke anterior : fascia pelvis parietalis yang memisahkan plesux dari arteria, vena iliaca interna, dan cabang-cabangnya, serta rectum Ke posterior : musculus piriformis

Cabang-cabang: 1. Cabang-cabang yang menuju ke extremitas inferior meninggalkan pelvis melalui foramen ischiadicum majus: a. Nervus ischiadicus (L4 dan 5; S1, 2, dan 3) merupakan cabang plexus yang terbesar dan merupakan saraf terbesar dalam tubuh. b. Nervus gluteus superior yang mempersarafi musculus gluteus medius, musculus gluteus minimus dan musculus tensor fasciae latae c. Nervus gluteus inferior yang menyarafi musculus gluteus maximus d. Saraf untuk musculus quadrratus femoris yang juga menyarafi musculus gemellus inferior e. Saraf untuk musculus obturatorius internus yang juga menyarafi musculus gemellus superior f. Nervus cutaneous femoris posterior yang menyarafi kulit bokong dan bagian belakang tungkai atas. 2. Cabang-cabang untuk otot-otot pelvis, vescera pelvis, dan perineum a. Nervus pudendus (S2, 3, dan 4) yang meninggalkan pelvis melalui foramen ischiadicum majus dan masuk perineum melalui foramen ischiadicum minus b. Saraf untuk musculus piriformis 8

c. Nervus splanchnicus pelvicus yang merupakan bagian sacralis system parasimpaticus dan berasal dari nervi sacrales 2, 3, dan 4. Saraf tersebut menyarafi viscera pelvis 3. Nervus cutaneous perforans yang menyarafi kulit bagian medial bwah bokong.

Cabang-Cabang Plexus Sacralis Dan Distribusinya Cabang-Cabang N. gluteus superior Distribusi M. gluteus medius, m. gluteus minimus, dan m. tensor fasciae latae N. gluteus inferior Saraf yang menujuke M. gluteus maximus m. M. piriformis

piriformis Saraf yang menuju ke m. M. obturatorius internus dan m. gemellus superior obturatorius internus

Saraf

yang

menuju

ke M. quadratus femoris dan m. medial bokong

quadratus femoris N. cutaneous oerforans N. cutaneous Kulit di atas sisi medial bokong femoris Kulit di permukaan posterior tungkai atas dan fossa popliteal, juga di atas bokong bagian bawah, scrotum, atau labium majus pudendi N. ischiadicus (L4, 5; S1, 2, 3) Otot-otot hamstring (m.semitendinosus, m. biceps femoris N. tibialis (caput longum), m adductor magnus [bagian hamstring]), m. gastrocnemius, m.soleus, m.plantaris, m.popliteus, m. tibialis posterior, m. flexor digitorum longus, m. flexor halluces longus, dan melalui n. plantaris medialis dan n. plantaris lateralis menyarafi kulit pada sisi lateral tungkai bawah dan kaki N. peroneus communis m.biceps femoris (caput brevis) dan melalui ramus peronealis nervi pudendi: m. tibialis anterior, m. extensor digitorum longus, m. peroneus tertius, dan m. extensor digitorum brevis; kulit di antara celah ibu jari dan jari telunjuk, n. peroneus superficialis menyarafi m. peroneus longus dan brevis, dan kulit di atas sepertiga bawah permukaan anterior tungkai bawah dan dorsum pedis N. pudendus Otot-otot perineum antara lain m.sphincter ani externus, tunica mucosa setengah bagian bawah canalis analis, kulit perineal, kulit penis, scrotum, clitoris, dan labia majus pudendi seryta labis minus pudendi

posterior

CABANG-CABANG PLEXUS LUMBALIS Cabang-Cabang Plexus Lumbalis Dan Distribusinya Cabang-cabang Distribusi

10

N. iliohypogastricus

M. obliquus externus abdominis, m. obliquus internus abdominis, m. transversus abdominis bagian anterior abdomen; kulit dinding anterior abdomen bagian bawahn dan bokong

N. ilioinguinalis

M. obliquus esternus abdominis, m. obliquus internus abdominis,, m. transversus abdominis pada dinding anterior abdomen; kulit sisi medial atas paha, radix penis dan scrotum pada laki-laki, mons pubis dan labium majus pudendi pada perempuan

N.

cutaneous

femoris Kulit permukaan anterior dan lateral paha

lateralis N. genitofemoralis (L1, 2) M. cremaster di dalam scrotum laki-laki; kulit permukaan anterior paha; saraf untuk lengkung reflex cremaster N. femoralis (L2, 3, dan 4) M. iliacus, m. pectineus, m. sartorius, m. quadriceps femoris, dan n. cutaneous femoris intermedialis untuk kulit permukaan anterior pada dan n. saphenous untuk kulit sisi medial tungkai bawah dan kaki; cabang-cabang articular untuk articulation coxae dan genus N. obturatorius (L2, 3, 4) M. gracilis, m. adductor brevis, m. adductor longus, m. obturator externus, m. pectineus, m. adductor magnus (bagian adductor), dan kulit pada permukaan medial paha; cabang-cabang articular untuk articulatio coxae dan articulatio genus Cabang-cabang segmental m. quadratus lumborum dan m.psoas major

11

Anda mungkin juga menyukai