Anda di halaman 1dari 29

SISTEM KONDUKSI JANTUNG

Presented By ; Dr. Hj. Asfawaty MSc., AIFO.

AKTIVITAS KELISTRIKAN JANTUNG


Jantung memiliki kemampuan membentuk depolarisasi spontan & potensial aksi sendiri Sistem Penghantar Khusus (sel autoritmis) Sifat sistem penghantar khusus: (1) Otomasi kemampuan menghasilkan impuls scr spontan (2) Ritmis keteraturan membangkitkan impuls (3) Daya penerus kemampuan menghantarkan impuls (4) Peka rangsang kemampuan berespons thd rangsang

Sistem Penghantar Khusus:


1. SA node (pace maker), di dinding atrium kanan dkt muara vena cava superior. 2. AV node, di dasar atrium kanan dkt sekat atriumventrikel. 3. Berkas his, berkas dr AV node msk ke septum interventrikel 4. Serat purkinje, serat yg menyebar ke miokard ventrikel

KELISTRIKAN JANTUNG

Sinoatrial Node Atrioventricular Node

Naah..sistem kelistrikan inilah yg kemudian dicatat oleh EKG dalam bentuk grafik..!!

MEKANISME KONTRAKSI OTOT JANTUNG


Pembentukan potensial aksi pd otot jantung kontraktil hampir sama dengan pd otot rangka. Pada otot jantung, masa refrakter memanjang untuk mencegah terjadinya kontraksi tetanik.

ALL OR NONE LAW

Hanya berlaku untuk otot jantung dan otot polos. Jika intensitas stimulus tidak mencapai batas ambang (treshold) maka kontraksi tidak akan terjadi samasekali. Akan tetapi jika intensitas stimulus mencapai ambang batas maka keseluruhan otot akan ikut berkontraksi.

ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)

Apa sich itu EKG??

Elektrokardiogram adalah grafik hasil catatan muatan listrik otot jantung saat berdenyut !!!

ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)

Dasar tubuh manusia bersifat sbg konduktor shg memungkinkan penempatan elektroda di permukaan tubuh dpt merekam peristiwa listrik di dalam tubuh EKG mrpkn penjumlahan aktivitas listrik yg berasal dari semua sel otot jantung aktif

SANDAPAN EKG (EKG LEADS)


Umumnya 12 sandapan ;
3 buah sandapan unipolar ekstremitas (Limb Lead) ; aVR, aVL dan aVF

3 buah sandapan bipolar standard lead ; lead I, II dan III


6 buah sandapan unipolar precordial (chest lead) ; V1, V2, V3, V4, V5 dan V6

SANDAPAN EXTREMITAS (LIMB LEADS)

Tempat Pemasangan Lead


Hubungkan kawat penghubung pasien dengan elektroda
Kawat RA (right arm, merah) dihubungkan dengan elektroda di pergelangan lengan kanan Kawat LA (left arm, kuning) dihubungkan dengan elektroda di pergelangan tangan kiri Kawat LL (left leg, hijau) dihubungkan dengan elektroda di pergelangan kaki kiri Kawat RL (right leg) dihubungkan dengan elektroda di pergelangan kaki kanan

SANDAPAN PRECORDIAL (CHEST LEADS)


V1 : Ruang interkostal IV garis sternal kanan

V2 V3

: Ruang interkostal IV garis sternal kiri : Pertengahan garis lurus yang menghubungkan V2 & V4

V4
V5 V6

: Ruang interkostal V kiri di garis medioklavikuler


: Titik potong garis aksila kiri depan dengan garis mendatar dari V4 : Titik potong garis aksila kiri tengah dengan garis mendatar dari V4 dan V5

NOMENKLATUR EKG
Pada bidang horizontal : Tiap 1 kotak kecil = 1mm = 0,04 detik 1 kotak besar = 5 kotak kecil = 0,2 detik Pada bidang vertikal : Tiap 1 kotak kecil = 1mm = 0,10 mV 1 kotak besar = 5 kotak kecil = 0,50 mV

INTERPRETASI EKG
Gelombang P depolarisasi atrium Gelombang Q depolarisasi di berkas his Gelombang R depolarisasi menyebar dr bgn dalam ke bgn luar dasar ventrikel Segmen PR waktu yg dibutuhkan oleh impuls dari SA node ke AV node, terjadi perlambatan AV node Gelombang S depolarisasi menyebar naik dr bgn dasar ventrikel Kompleks QRS depolarisasi ventrikel Segmen ST waktu sejak akhir depolarisasi ventrikel sebelum terjadi repolarisasi (fase plateau); saat tjd kontraksi & pengosongan ventrikel Gelombang T repolarisasi atrium Interval TP waktu saat terjadinya relaksasi & pengisian ventrikel

Depolarisasi ventrikel
R

T U

Q
S Depolarisasi atrium

Repolarisasi ventrikel

NOMENKLATUR EKG..
GELOMBANG P
Menandakan adanya aktivitas atrium (depolarisasi atrium). Atrium kanan lebih dulu depolarisasi lalu disusul atrium kiri. Sehingga separuh pertama gelombang P adalah milik atrium kanan dan setengahnya lagi adalah milik atrium kiri. Tinggi < 2,5 kotak kecil, Lebar < 2,5 kotak kecil. GELOMBANG Ta Menggambarkan repolarisasi atrium. Tapi gelombang ini terlalu kecil sehingga tertutup komplek QRS. Makanya kita tidak pernah melihat gelombang ini.

NOMENKLATUR EKG..
GELOMBANG Q Defleksi negatif (kebawah) yg pertama dari kompleks QRS. Gelombang ini menggambarkan awal dari fase depolarisasi ventrikel. Lebar < 1 kotak kecil, dan dalamnya < 25% dari tinggi gelombang R Gelombang Q Abnormal disebut gelombang Q pathologis

Gelombang R Deleksi positif (keatas) pertama dari kompleks QRS. Menggambarkan fase depolarisasi ventrikel (ventrikel mulai memompa)
GELOMBANG S Adalah defleksi negatif sesudah gelombang R Menggambarkan akhir fase depolarisasi ventrikel NB: Kompleks QRS menggambarkan seluruh fase depolarisasi ventrkel

Nilai QRS Normal : Lebar 0,06 0,12 detik (1,5 3 kotak) Tinggi tergantung sadapan

NOMENKLATUR KOMPLEKS QRS

NOMENKLATUR EKG..
GELOMBANG T
Menggambarkan fase repolarisasi ventrikel. Tinggi maximum:

< 5kotak di lead I,II,III,aVL,aVF


< 10kotak di V1 V6 Tinggi minimum 1 kotak.

NOMENKLATUR EKG..
Interval PR Diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Nilai normal berkisar antara 0,12 0,20 detik. Ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi Atrium dan jalannya impuls melalui berkas His sampai permulaan depolarisasi ventrikel.

NOMENKLATUR EKG..
Segmen ST
Segmen ST diukur dari akhir gelombang QRS sampai permulaan gelombang T. Segmen ini normalnya isoelektris, tapi pada lead prekordial dapat bervariasi dari -0,5 sampai +2mm. Segmen ST yang naik di atas garis isoelektris disebut ST elevasi. Dan yang turun dibawah garis isoelektris disebut ST depresi.

TERIMA KASIH

ADA PERTANYAAN..??

Kalo tidak ada

ALHAMDULILLAH..

Anda mungkin juga menyukai