Anda di halaman 1dari 11

1

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin


Topik Makalah Budaya Ekonomi Digital Kalangan Masyarakat Menengah KeAtas

Kelas : 1-ID08 Tanggal Penyerahan Makalah : 22 November 2012 Tanggal Upload Makalah : 23 November 2012

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun

NPM 31412439

Nama Lengkap Bernardus erwin ari saputra

Tanda Tangan

Program Sarjana Teknologi Industri UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan atas berkat dan karuniaNya, sayadapat menyelesaikan tugas makalah ini . Ilmu Budaya adalah suatu pengetahuan yang sangat penting dalam menunjang pengetahuan lain.Misalnya, bidang ekonomi, ilmu sosial, serta ilmu budaya dari dari ilmu pengetahuan alamsendiri. Maka dari itu perlu pentingnya kontribusi dari berbagai pihak khususnya pemerintah danmasyarakat indonesia itu sendiri.Mahasiswa yang sedang menuntut ilmu pengetahuandi perguruan tinggi khususnya diUNIVERSITAS GUNADARMA harus memahami betapaperlunya memahami tugas sebagaimana masyarakat indonesia untuk melestarikankebudayaan.Untuk membantu mempelajarinya,saya berusaha menyusun makalah ini, terutamauntuk digunakan dalam mata kuliah IlmuBudaya Dasar.Budaya daerah adalah akar dari keseluruhan budaya nasional yang kita punyai, sudah menjadikewajiban kita secara tidak langsung untuk terus menjaganya dan melestarikan kebudayaandaerah. Warisan - warisan daerah seperti lukisan, tarian, senjata, bahasa, dari semuakeseragaman itu lah awal dari terjadinya budaya nasional kita yang beragam.Penyusun menyadari bahwa baik isi maupun cara penysunan buku ini belum sempurna.Olehkarena itu,segala saran, dan kritik membangun sangat di harapkan oleh penyusun .Saya mengucapkan terimakasih buat dosen IBD Bpk Muhammad Burhan Amin, selaku dosenIBD yang memberi kepercayaan kepada saya, untuk menyusun makalah ini.Demikianlah,makalah ini di buat semoga bermanfaat buat pihak-pihak yang membutuhkan Bekasi , 21 november 2012 Penulis

Bernardus erwin A.S

DAFTAR ISI Cover ..................................................................................................................................1 Pernyataan .........................................................................................................................2 Kata Pengantar ..................................................................................................................3 Daftar Isi ............................................................................................................................4 Bab 1 Pendahuluan ............................................................................................................5 1.1Latar Belakang ..............................................................................................................5 Bab II Permasalahan ..........................................................................................................6 2.1Kekuatan (strength) .......................................................................................................6 2.2Kelemahan (Weakness) ................................................................................................6 2.3Peluang (Opportunity) ..................................................................................................7 2.4 Tantangan/Hambatan (Th...........................................................................................8 Bab III Kesimpulan dan Rekomendasi ...............................................................................9 3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................9 3.2Rekomendasi ................................................................................................................10 Referensi ...........................................................................................................................11

BAB I PENDAHULUAN

Latar Berlakang. Pemekaran manggarai menjadi tiga kabupaten (Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur) merupakan wujud tanggung jawab dan konsekuensi pemerintah pusat sesuai dengan amanat undangundang dasar 1945 yang diamandemen, pasal 18 dan undang-undang otonomi daerah nomor 32 tahun 2004 pasal 4. Pemekaran tersebut bukan dipandang dari sudut luas wilayah idealnya enam kabupaten, namun dari penyebaran penduduk dan jumah kecamatan yang ada sudah cukup. Ironisnya pemekaran masih membuat pro dan kontra dalam masyarakat. Terlepas dari itu, Manggarai Barat sudah disahkan DPR RI (dewan perwakilan rakyat republik Indonesia) pada tahun 2003 dan telah memiliki bupati dan waki bupati defenitif. Jika Manggarai Barat sebelum adanya bupati dan wakil bupati defenitif, pejabat bupatinya ditunjuk oleh gubernur dan direkomendai Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, sebaliknya Manggarai Timur sebelum adanya bupati dan wakil defenitif pejabat bupatinya ditunjuk oleh bupati kabupaten Manggarai. Namun, persoalannya sekarang adalah pejabat bupati Manggarai Timur yang ditunjkan bupati dan wakil bupati defenitif Manggarai yang direkomendasi Menteri DalamNegeri Republik Indonesia, belum dilantik. Alasannya sangat klasik, belum diterima oleh seluruh stakeholder Manggarai Timur. Konsekuensinya roda pemerintahan di sana belum berjalan efektif.

BAB II PERMASALAHAN ANALISIS SWOT

Dalam rangka mencari solusi masalah tersebut di atas, maka perlu adanya partisipasi dari semua pihak, termasuk dari kalangan mahasiswa dan para cendekiawan, budayawan sebagai betuk kepedulian terhadap persoalan yang dihadapi Pemerintah Daerah Manggarai dan seluruh stakeholder masyarakat baik organisasi maupun simpatisan. Bupati dan wakil bupati defenitif yang diinginkan masyarkat Manggarai Timur adalah mampu meningkatkan SDM (sumber daya manusia) khas Manggarai Timur maupun mempertahankan bahkan mengembangkan budaya khas Manggarai Timur dan mampu meningkatkan ekonomi serta mendongkrak pendapatan perkapita masyarakat Jadi permberdayaan sosial berkat kesadaran kosmis, esensinya semakin mengoptimalkan kemampuan manusia secara individu. Karena itu pemberdayaan sosial perlu ditelaah dalam empat hal menurut SWOT (strenght, weakness, opportunity dan threat). 1. Strenght (kekuatan)

a. Menurut Kuntjaraningrat (1970:190) etnis masyarakat Manggarai relatif bersifat homogen yaitu berasal dari mongoloid-melayu, dengan variasi atas beberapa etnis seperti Minagkabau, Bugis, Makasar, Selayar, Bima dan Gorontalo. b. Masih kuatnya agama nenek moyang warisan Mongoloid-melayu, menghormati ceki atau seki (rohroh nenek moyang), naga golo ( mahluk halus) yang menjaga perkampungan dan naga uma (mahluk halus) yang menjaga ladang pertanian. Keyakinan ini mirip dengan barongsai dalam agama konghucu (konfusius). c. Masih kuatnya kharisma tua gendang sekaligus tua lingko (penjaga genderang sekaligus penguasa atas areal lanadang untuk kebun yang berbentuk bulat) dalam satu kampung. d. Masih kuatnya hak ulayat yaitu hukum yang tidak tertulis dan diwariskan secara turun temurun kepada anak cucu yang dipegang oleh tua gendang (penguasa atas genderang). Selai tua gendang ata juga tua teno weri landuk (penguasa yang bertugas menanam kayu induk) pada suatu lingko untuk dibagikan secara adil kepada anggota kebun ladang dalam satu kampung. 2. Weakness (kelemahan) a. Masih maraknya perkawinan dalam sesama etnis dan perkawinan tunggu dungka (cross-cousin asimetris). Menurut hukum Mendel perkawinan semacam ini tidak memberikan manfaat bagi kelangsungan keturunan karena pada umumnya anak yang dilahirkan, secara biologis menghasilkan keturunan yang tidak energik, daya juang rendah, secara sosiologis agak sulit beradaptasi dengan lingkungan masyarakat dan IQ berada di bawah rata-rata.

b. Pengaruh reformasi dan globalisasi, masih ada anggota masyarakat yang tidak patuh pada tokoh adat yang memiliki kharisma. Akibatnya, mereka ini selalu bertingkah laku yang tidak sesuai dengan etika dan norma yang dianut masyarakat sehingga mengakibatkan terjadinya benturan sosial. Mereka membuka ladang pertanian semaunya, mengabaikan etika dan norma yang dianut
6

masyarakat. c. Tetap ada anggota masyarakat yang ingin menghilangkan hak ulayat dan diganti dengan hukum formal. Namun kehadiran hukum formal menimbulkan benturan dengan tradisi sosial yang dibangun melalui hukum ulayat. d. Terlalu merendahkan diri pada tempat yang tidak perlu diungkapkan. Ungkapan basa basi neka rabo (jangan marah) setiap kali berjumpa atau berbicara pada hal perjumpaan atau pembicaraan itu tidak menimbulkan akibat yang membuat orang lain marah, tetapi justru bermakna membuat orang jadi munafik.

3. Opportunity (peluang) a. Temperamen serius, tidak identik dengan watak keras, kasar, menang-menangan tetapi dibalik itu tersirat watak lemah lembut, jujur, setia, sportif. Hal ini menurut Whithead (1979) selain disebabkan faktor internal juga faktor eksternal. b. Perilaku linggop (rendah hati cara Manggarai, bukan rendah diri) adalah khas Manggarai yang termanifestasi melalui courtesy dalam pergaulan. c. Berkat berlakunya Undang-Undang Otonomi Daerah, Nomor 32 tahun 2004, menggantikan UndangUndang Nomor 22 tahun 1999, tentang pemilihan Bupati dan wakil Bupati secara langsung oleh rakyat, merupakan modal dasar bagi rakyat yang memiliki hal untuk memilih dan dipilih sesuai dengan aspirasi masyarakat dalam rangkak mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih, berwibawa, adil dan transparan. Dengan demikian, pembangunan Manggarai Timur berguna bagi terwujudnya kesejahteraan secara adil dan merata bukan suatu utopia. d. Pemekaran kabupaten Manggarai Timur secara politis mempersempit rentang kendali dari pemeritah pusat ke daerah-daerah yang ada di bawahnya pada tingkat kabupaten, secara geografis mempersemput jarak tempuh perjalanan dinas dari desa dan kecamatan ke ibu kota kabuipaten dan sebaliknya, serta secara administratif tentu memerlukan pengangkatan tenaga pergwai negeri sipil yang baru. Hal ini merupakan peluang bagi para sarjana fresh graduate mengikuti test seleksi menjadi PNS (pegawai Negeri sipil). Diharapkan sarjana fresh graduate mempu berkerja cerdas bukan kerja keras, mendharma-baktikan tenaga dan pikiran bagi percepatan kemajuan Manggarai Timur.

4. Threat a. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang berarti meningkatkan kesadaran kosmis hidup bermasyarakat, bagi manusia yang putus sekolah, pemerintah daerah pada tingkat kabupaten perlu menyediakan alokasi dana yang berasal dari APBD untuk membiayai pendidikan mereka yang putus sekolah melali paket A setara dengan ijazah SD, paket B setara dengan ijazah SMP dan paket C stara dengan SMA. b. Dalam rangka meningkatkan kesadaran kosmis hidup bermasyarkat, pemerintah daerah pada tingkat kabupaten perlu adanya alokasi dana yang berasal dari APBD untuk menyelenggarakan kursus-kursusu keterampilan sesuai dengan potensi masayarkat. Masyarakat Manggarai Timur memiliki potensi bertenun agar hasil tenunannya semakin bermutu dan memiliki nilai jual yang tinggi maka diperlukan kursus-kursus keterampilan. c. kurangnya tempat yang memadahi dalam menjalankan komsis yang ada, Diharapkan sarjana fresh graduate mempu berkerja cerdas bukan kerja keras, mendharma-baktikan tenaga dan pikiran bagi percepatan kemajuan Manggarai Timur.

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. Kesimpulan

Pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi Manggarai timur bisa terwujud, jika masyarakat mampu membuat pemetaan yang bermakna bagi pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi. Selain itu mampu mempertahankan Strength (kekuatan), mampu mengatasi weakness (kelemahan), mampu memnfaatkan Opportunity (peluang), bahkan menjadi Strength (kekuatan), mampu mempertahankan tradisi-tradisi sosial, budaya dan ekonomi yang dilakukan ketika menekuni bidang profesi. Mutu SDM (Sumber Daya Manusia) akan ditandai dengan mutu jati diri, yang berarti mutu kesadaran pada tataran empat dimensi yaitu kesadaran kosmis, dan mutu kesadaran kosmis akan ditandai dengan tekun dan konsisten, mudah mencegah masalah tanpa menimbulkan masalah baru dalan menjalankan profesinya. Peran SDM (Sumber Daya Manusia) dalam menekuni bebagai bidang profesi akan semakin dirasakan manfaatnya, jika Kabupaten Manggarai Timur cepat maju dalam berbagai bidang, terutama bidang sosial, budaya dan ekonomi, dengan catatan seluruh komponen masyarakat Manggarai Timur melihat tersebut sebagai karunia yang harus disyukuri, dimaknai, dipertahankan dan diberdayakan dengan mendharma-bhaktikan tenaganya dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat. *) Direktur AKPARDA. Pemerhati sosial budaya dan Ekonomi. Asal Pongkal, Pateng, Regho, Manggarai Barat. Disampaikan dalam diskusi bersama mahasiswa Manggarai Timur di Kampus Janabadra Yogyakata, 20 Oktober 2007.

2. Rekomendasi a. Menurut Kuntjaraningrat (1970:190) etnis masyarakat Manggarai relatif bersifat homogen yaitu berasal dari mongoloid-melayu, dengan variasi atas beberapa etnis seperti Minagkabau, Bugis, Makasar, Selayar, Bima dan Gorontalo. b. Tetap ada anggota masyarakat yang ingin menghilangkan hak ulayat dan diganti dengan hukum formal. Namun kehadiran hukum formal menimbulkan benturan dengan tradisi sosial yang
9

dibangun melalui hukum ulayat.

c. Perilaku linggop (rendah hati cara Manggarai, bukan rendah diri) adalah khas Manggarai yang termanifestasi melalui courtesy dalam pergaulan.

d. kurangnya tempat yang memadahi dalam menjalankan komsis yang ada, Diharapkan sarjana fresh graduate mempu berkerja cerdas bukan kerja keras, mendharma-baktikan tenaga dan pikiran bagi percepatan kemajuan Manggarai Timur.

10

Sumber Acuan Hardono Hadi,1996, Jatidiri Manusia (Berdasarkan Filsafat Organisme Whitehead), Kanisius, Yogyakarta Koentjaraningrat, 1997, Manusia dan kebudayaan Di Indonesia, Djambatan, Jakarata Nicolaus Got, 2007, Makna Adat Istiadat, Leluhur Putri Nggerang, Budaya dan Pariwisata Manggarai Bagi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Perpustakaan Akparda, Yogyakarta Ouspensky, P.D., 1970, Tertium Organum, The Third Canon of Thought A Key to the Enigmas of the World, Vintace Books, New York Redaksi Sinar Grafika, 2002, UUD 1945 Hasil Amandemen & Proses Amandemen UUD 1945 Secara lengkap (Pertama 1999-Keempat 2002), Sinar Grafika, Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai