Anda di halaman 1dari 17

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A

DIGITAL VS ANALOG

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A

I. PENGERTIAN A. SINYAL ANALOG


Secara singkat, Sinyal analog adalah istilah yang digunakan dalam ilmu teknik (terutama teknik elektro, teknik informasi, dan teknik kendali), yaitu suatu besaran yang berubah dalam waktu atau dan dalam ruang, dan yang mempunyai semua nilai untuk untuk setiap nilai waktu (dan atau setiap nilai ruang). Digunakan juga istilah Sinyal Kontinyu, untuk menggambarkan bahwa besaran itu mempunyai nilai yang kontinyu (tak terputus). Sedangkan secara umum, Sinyal Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

Bentuk gelombang analog


Sinyal analog pertama kali digunakan pada 1800-an. Mereka digunakan bersama dengan kabel telepon tembaga untuk mentransmisikan percakapan. Ini terlibat menggunakan 2 konduktor untuk setiap baris (mengirim dan menerima). Sebagai teknologi yang berkembang semakin banyak orang mulai menggunakan telepon membuat sinyal analog terlalu mahal dan sulit untuk mempertahankan. Hal ini disebabkan cara kerja sinyal-sinyal analog. Lihat gambar di bawah:

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A

Perhatikan garis-garis abu-abu di atas nilai minimum X dan Y. di bawah nilai maksimal Garis-garis ini mewakili tegangan maksimum kapasitas untuk sinyal untuk melakukan perjalanan dengan jelas.

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A Sekarang perhatikan bahwa sinyal telah mengambil "noise." Kebisingan yang tidak diinginkan hanyalah listrik atau energi elektromagnetik yang mendegradasi kualitas sinyal. Tingkat sinyal menyilang X dan Y batas dan sekarang telah menjadi rusak dan sulit untuk perangkat pada penerima untuk menafsirkan. Kebisingan kadang-kadang disebut "distorsi" atau "kliping." Sebagai sinyal perjalanan di kawat, faktor-faktor tertentu akan menambah lebih banyak "noise" pada Singal. Faktor-faktor tersebut dapat mencakup: unit AC, lampu neon, medan magnet, dll Ada metode memisahkan atau "penyaringan" suara dari sinyal analog. Namun, sebagian besar metode ini tidak akurat, atau perangkat yang mengubah sinyal dari analog ke digital dan kembali ke analog. Untuk alasan ini, penggunaan sinyal digital digunakan untuk menyediakan metode penyampaian yang lebih baik.

B. SINYAL DIGITAL
Secara singkat, Digital berasal dari kata Digitus, dalam Bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit). Sedangkan secara umum, Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang

dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), dengan kata lain, merupakan sinyal data dalam

bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

System digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi system digital. Contoh kasus. ada system digital dengan lebar 1 byte (8 bit). maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh system adalah bilangan bulat dari 0 - 255 (256 nilai : 2 pangkat 8).

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A

Kita bandingkan dengan system analog -- diantara angka 0 s/d 255 --... system analaog dapat menghasilkan nilai sebanyak tidak terhingga (0..0,0002... dst). Namun dengan semakin lebarnya bandwith digital (bisa hampir 3 GByte) dijaman sekarang ini membuat semakin tipisnya perbedaan antara digital dan analog system. Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu :

Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi. Penggunaan yang berulang - ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif. Kelebihan informasi digital adalah kompresi dan kemudahan utnuk ditranfer ke media elektronik lain. Kelebihan ini dimanfaatkan secara optimal oleh teknologi internet, misalnya dengan menaruhnya ke suatu website atau umumnya disebut dengan meng - upload. Cara seperti ini disebut online di dunia cyber.

Bentuk gelombang digital


Fisika dari sinyal digital yang berbeda dari sinyal analog diskrit karena bentuk gelombang. Antara minimum X dan Y maksimum, ada batasan pada seberapa tinggi tegangan akan meningkat atau menurun. Lihat gambar di bawah:

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A

Perhatikan bahwa sinyal mengambil 2 bentuk dasar: di (dengan nilai 1) dan off (dengan nilai atau 0). Jelas sinyal-sinyal digital yang lebih rumit ini, tetapi menjadi sebuah artikel mengenai dasar-dasar sinyal, Anda mendapatkan ide umum. Perhatikan bahwa sinyal sangat seragam dalam komposisi.

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A Di sini, kita melihat keuntungan utama digital lebih analog. Karena sinyal sangat seragam, kebisingan belum berubah bentuknya parah atau amplitudo. Menunjukkan sinyal digital yang jauh lebih sedikit perubahan ke bentuk gelombang yang sebenarnya daripada sinyal analog sebelumnya. Mereka berdua ditunjukkan di bawah ini untuk perbandingan dekat.

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A

II. CONTOH

A. SINYAL ANALOG
Sinyal Elektrik yang dihasilkan oleh peralatan elektrik non-digital: sinyal suara pada radio konvensional, sinyal gambar (foto) pada kamera konvensional, sinyal video pada televisi konvensional. Televisi analog, dimana televise analog ini dapat mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.

B. SINYAL DIGITAL Contohnya kebanyakan digunakan dalam berbagai aplikasi:

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A

Aplikasi pengolahan suara pada kanal telepon, pemrosesan citra serta transmisinya, dalam bidang seismologi dan geofisika, eksplorasi minyak, deteksi ledakan nuklir, pemrosesan sinyal yang diterima dari luar angkasa, dan sebagainya. Namun, implementasi digital tersebut memiliki keterbatasan, dalam hal kecepatan konversi A/D dan pengolah sinyal digital yang bersangkutan. dan contoh paling umum adalah Televisi digital atau DTV, yaitu jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.

Negara-negara yang menggunakan sistem TV digital

Transisi TV analog ke TV digital


Transisi dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital membutuhkan penggantian perangkat pemancar televisi dan penerima

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A

siaran televisi. Agar dapat menerima penyiaran digital, diperlukan pesawat TV digital. Namun, jika ingin tetap menggunakan pesawat televisi analog, penyiaran digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang disebut kotak konverter (Set Top Box). Ketika menggunakan pesawat televisi analog, sinyal penyiaran digital akan dirubah oleh kotak konverter menjadi sinyal analog. Dengan demikian pengguna pesawat televisi analog tetap dapat menikmati siaran televisi digital. Pengguna televisi analog tetap dapat menggunakan siaran analog dan secara perlahan-lahan beralih ke teknologi siaran digital tanpa terputus layanan siaran yang digunakan selama ini. Proses transisi yang berjalan secara perlahan dapat meminimalkan risiko kerugian terutama yang dihadapi oleh operator televisi dan masyarakat. Resiko tersebut antara lain berupa informasi mengenai program siaran dan perangkat tambahan yang harus dipasang tersebut. Sebelum masyarakat mampu mengganti televisi analognya menjadi televisi digital, masyarakat menerima siaran analog dari pemancar televisi yang menyiarkan siaran televisi digital. Bagi operator televisi, risiko kerugian berasal dari biaya membangun infrastruktur televisi digital terestrial yang relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan membangun infrastruktur televisi analog. Operator televisi dapat memanfaatkan infrastruktur penyiaran yang telah dibangunnya selama ini seperti studio, bangunan, sumber daya manusia, dan lain sebagainya apabila operator televisi dapat menerapkan pola kerja dengan calon penyelenggara TV digital. Penerapan pola kerja dengan calon penyelenggara digital pada akhirnya menyebabkan operator televisi tidak dihadapkan pada risiko yang berlebihan. Di kemudian hari, penyelenggara penyiaran televisi digital dapat dibedakan ke dalam dua posisi yaitu menjadi penyedia jaringan, serta penyedia isi. Perpindahan dari sinyal analog ke sinyal digital sudah dilakukan di sejumlah negara maju beberapa tahun yang lalu. Di Jerman, proyek penggunaan sinyal digital dimulai sejak tahun 2003 di Berlin dan tahun 2005 di Muenchen. Sementara Perancis dan Inggris telah menghentikan secara total siaran televisi analog mereka. Di Amerika Serikat, melalui Undang-Undang Pengurangan Defisit tahun 2005 yang telah disetujui oleh Kongres, setiap stasiun televisi lokal yang berdaya penuh diminta untuk mematikan saluran analog mereka pada tanggal 17 Februari 2009 dan meneruskan siaran dalam bentuk digital secara eksklusif. Sementara Jepang akan memulai siaran televisi digital secara massal pada tahun 2011.

Kesimpulan
Sistem digital lebih baik penggunaannya dari analog. Sinyal digital lebih mudah

Fauziah Mayasari / 0910680015 / Class A untuk mengirim dan menawarkan sedikit ruang untuk kesalahan terjadi. Hal ini menyebabkan pengiriman data akurat yang pada gilirannya menyebabkan kecepatan transmisi lebih cepat dan produktivitas yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai