Anda di halaman 1dari 7

ORGAN SENSORIUS

Organ sensorius terdiri dari mata, telinga, penghidung, kulit. Rangsangan yang terjadi pada organ sensoris karena adanya perubahan lingkungan. Jika impuls dari organ indera dihantarkan ke medula spinalis maka akan terjadi juga aktivitas motoris tetapi penginderaan yang dihasilkan bersifat tidak disadari.(Guyton A.C, 1997) Ada 5 macam indra yaitu: Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor). Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera keseimbangan (statoreseptor). Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor). Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor). Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor). (Valerie,S,2006)

Oragan pengelihatan (Bulbus Opticus) / mata Mata terdiri dari beberapa lapisan sel yaitu o Tunika Fibrosa Sklera terdapat pada bagian dalam 5/6 Sklera merupakan lapisan yang paling luar dan tersusun atas jaringan ikat fibrosa yang teratur dan tampak sebagai putih pada mata terletak di bagian posterior dari bulbus okuli, sclera berfungsi untuk bagianbagian dalam bola mata dan untuk mempertahankan kekakuan bola mata.(Valerie,S,2006) Kornea terdapat pada bagian depan 1/6 bagian luar Kornea merupakan selaput bening yang melapisi bagian anterior bola mata. Kornea juga merupakan jalan masuk cahaya pada mata dengan menempatkannya pada retina. Lapisan luar kornea ditutup oleh lapisan epitel yang berkesinambungan dengan epidermis yang disebut konjungtiva. (Syaifuddin, 2006) o Tunika Vaskulosa Koroid Koroid Merupakan menbran tipis yang mengandung pigmen dan melapisi permukaan sebelah dalam sklera. Koroid mengandung banyak pembuluh darah yang menyalurkan nutrisi ke retina.(Valerie,S,2006) Korpus siliaris Iris mempunyai pigmen mielin yang mempengaruhi warna pada mata, semakin kuat maka warnanya semakin coklat. Pupil dan iris mampunyai fungsi sebagai diafragma pengatur cahaya.

Ketika mata berakomodasi untuk melihat benda yang dekat atau cahaya yang terang otot sirkuler berkontraksi sehingga pupil mengecil, begitu pula sebaliknya. Iris juga mempengaruhi warna mata seseorang, yaitu terkait dengan jumlah dan sifat pigmen yang terkandung di dalamnya.(Guyton A.C, 1997) o Tunika Nervosa Retina Lapisan jaringan saraf pada retina mengandung tiga daerah neuron yaitu: - Neuron Fotoreseptor - Neuron Bipolar - Neuron Ganglion Dalam mata terdapat dua sel yang berperan dalam penglihatan yaitu o Basilus/sel batang => rodopsin pengelihatan dengan adanya intensitas cahaya rendah digunakan pada waktu malam hari/cahaya kurang membedakan warna putih & hitam pada retina letaknya di tepi mengandung fotopigmen rodopsin, fotopigmen mengandung protein yang disebut opsin yg secara kimia berhubungan dengan turunan vit A yg disebut retinal o Conus/sel batang => iodopsin pengelihatan dengan intensitas cahaya tinggi digunakan pada waktu terang/siang hari digunakan untuk melihat warna pada retina letaknya di tengah sel konus yang paling banyak pada retina disebut fovea sentralis ada 3 jenis sel kerucut, masing-masing mengandung fotopigmen yg berbeda untuk membedakan warna merah, biru, hijau (Bresnick, S. 2003) Dalam mata terdapat pupil yang mengatur cahaya masuk, membesar atau mengecilnya pupil memerlukan waktu untuk penyesuaian o Jadi dalam kondisi terang ke gelap secara tiba-tiba mata tidak langsung dapat melihat kondisi sekitar/terasa gelap karena pupil baru mengadakan kontraksi dan perlu waktu untuk penyesuaian serta dalam proses ini pembentukan fotopigmen rodopsin sebagai pengontrol pada saat pengelihatan redup o Dalam keadaan gelap ke terang secara tiba-tiba pupil langsung mengadakan penyempitan karena cahaya yang masuk terlalu besar dan dalam proses ini mata terasa silau dan terurainya fotopigmen rodopsin (rodopsin => vit A & protein) berubah menjadi fotopigmen iodopsin sebagai pengontrol pada saat pengelihatan terang Organ Olfaktorius (pembau) hidung

Indera pembau berfungsi untuk menerima bau suatu zat terlarut dalam udara atau air. Reseptor pembau terletak pada langit-langit rongga hidung, pada bagian yang disebut epitelium olfaktori. Epitelium olfaktori terdiri dari sel-sel reseptor dan sel-sel penyokong. Sel resptor olfaktori berbentuk silindris dan mempunyai filamen-filamen seperti rambut pada permukaan bebasnya. Akson sel olfaktorius berjalan menuju bulbus olfaktorius pada sistem saraf pusat. Selsel olfaktorius didampingi oleh sel-sel penunjang yang berupa sebaris sel-sel epitel silindris berlapis banyak semu. (Junqueira, C.L,2007) Menghidung adalah suatu responsel khusus yang disebut sel ganglion bipolar terhadap rangsangan yang berupa gas Organ olfaktorius terdapat pada bagian konka nasalis yang terdiri dari sel psiodo komplek kolumner Sel ganglionik berakhir di knob yang mempunyai beberapa rambut penghidung (mengandung reseptor) yg berikatan dengan ligan olfaktorius. Keadaan ini menimbulkan impuls listrik kemudian dialihkan ke N.1 Terdapat nervus 1 (olfaktori) yang mampersarafi pada sistem pembau Organ pengecap / lidah Organ pengecap terdiri dari lidah yang terdiri dari sel squamus komplek dan tidak mengalami penandukan (tidak ada jaringan tanduk) Organ reseptor terdapat pada papila-papila (sirkumfalata dan foliatarata) Sel neuroepitel pada kuncup pengecap lidah bertindak sebagaireseptor untuk bahan dalam larutan Rasa yang timbul dan dapat di dirasakan karena adanya zat kimia yang di cerna oleh saliva Lidah bagian belakang di inervasi oleh nervus 9 sebagai perasa pahit, lidah bagia depan diinervasi oleh nervus 7 sebagai perasa manis, asam, asin. Organ pendengaran / telinga Organon auditus ini merupakan organ vestibulococchlearis mengandung reseptor untuk pendengaran di organon corti di auris interna yang berfungsi untuk keseimbangan juga. (Valerie,S,2006) Telinga luar : dari mambran timpani keluar o Aricula, untuk menangkap gel suara dan meneruskan gel suara tersebut ke membran tympani o Canalis / Auditorius Externus o Meatus acusticus externus, merupakan tempat disalurkannya gelombang suara ke membrane timpani, saluran ke dalam os temporal dan membentuk kurva yang condong ke superior dan ke inferior.1/3 luar kerangka kartilago elastis, 2/3 dalam tulang temporal.Diliputi kulit tipis, kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa,dan rambut.(Syaifuddin, 2006) o Membran tympani, harus selalu tegang supaya dapat menghantarkan suara Membrane timpani merupakan batas auris externa dan auris media, dibagi menjadi pars flaccida di bagian cranial yang lemas dan pars tensa

yang selalu tegang di bagian caudal. Membrana ini dibagi ke dalam kuadran I II, III, IV, pada kuadran I dijumpai cone of light (cone reflex) (Valerie,S,2006) o Glandula seruminosa, mensekresi serum yang berfungsi melindungi telinga dari debu dan benda asing (bila serum terlalu banyak dan mengeras terjadi tuli konduksi) Telinga tengah : dari membran timpani sampai koklea (terdiri atas udara dan tulang pendengaran), ruang kecil yang berisi udara terletak pada telinga temporal o Tuba eusiaschi, saluran yang menghubungkan ruang telinga tengah yang berisi udara dengan nasopharinx yang befungsi menyeimbangkan tekanan pada kedua tempat tersebut agar membran timpani tidak sobek Saat mendengarkan suara keras, perbedaan tekanan tak besar, perlu membuka mulut, teka dan hubungan antara keduanya seimbang Influenza, tuba tertutup loma, tekanan udara telinga tengah tak sama dengan tekanan udara telinga luar Hal ini dapat berakibat : Frekuensi pendengaran berkurang karena terganggunya membran tympani Mudah terjadi infeksi telinga tengah Menimbulkan sensasi tidak enak pada telinga o Tulang-tulang pendengaran terdiri atas maleus, inkus, stapes gabungan antara maleus dan inkus bekerja sebagai pengungkit dan titik tumpu pada perbatasan membran tympani kepala maleus yang besar dan tangkainya terletak pada sisi yang berlawanan sehingga dapat mengimbangi ujung pengungkit, perubahan posisi ini tidak mempengaruhi ketegangan membran tympani o Otot-oto pendengaran Terdiri atas m. tensor timpani dan m. stapedius Reflek tympani Suara keras => m. tensor tympani kontraksi => menarik tangkai maleus kedalam Suara keras => m. stapedius juga berkontraksi => menarik stape keluar Kontraksi m. stapedius => tarik menarik kearah yang berlawanan => st osikuler kaku => mengurangi transmisi suara / frekuensi mjd rendah Fungsi reflek tympani Melindungi koklea dari getaran merusak yang disebabkan oleh suara yang sangat keras Meredam suara berfrekuensi rendah dalam lingkungan yang gaduh sehingga dapat mendengar suara komunikasi dengan frekuensi lebuh dari 1000 siklus pendek Telinga dalam : dari koklea ke dalam (berisi cairan limphe dan bulu-bulu halus) o Coklea adalah suatu sistem tuba yang melingkar-lingkar
4

o Terdiri dari tiga tuba yang melingkar dari sisi ke sisi Skala vestibuli (perilymphe) Membran Vestibuli Skala media (endolymphe) Membran Basilaris Skala timpani (perilymphe) Ketiganya dihubungkan oleh helikotrema o Pada membran basilaris terdapat alat korti => terdapat sel rambut yang berfungsi membangkitkan impuls saraf (reseptor) getaran suara pada papan stapes => mendorong membran foramen ovale dan bergerak keluar masuk o Saat membran ovale menonjol kedalam => menggetarkan cairan perilymphe pada skala vestibuli o Skema pendengaran Getaran suara dari stapes => keluar masuknya membran foramen ovale => menggetarkan cairan perilymphe => menggetarkan cairan endolymphe pada skala media => menggetarkan membrana basilaris dan serabut basilarisyang terdapat pada organ korti di permukaan => reseptor organ korti membangkitkan impuls saraf Getaran kuat dan cepat (berjalan singkat) => menggetarkan cairan endolymphe pada skala media => membran basilaris => perilymphe skala tympani => membran foramen rotundum menonjolkan keluar Getaran pelan lemah => hilikotrema => getaran pada skala tympani => membran foramen rotundum menonjol keluar Frekuensi getaran suara yang berbeda => pola getaran pada membran basilaris berbeda => menyebabkan kita dapat membedakan suara dengan efek berbeda Osikula memperbesar getaran dari membran tymphani Membran basilaris o Serabut pada daerah basil => pendek dan tebal => bergetarnya oleh karena frekuensi tinggi {resonansi frek tinggi terjadi pd daerah basis membran basilaris} o Serabut pada daerah apex (di helikoliema) => panjang & tipis => bergetar oleh karena frek rendah {resonansi frek rendah terjadi di daerah apex membran basilaris o Getaran pada daerah basis koklea => massa total cairan yg bergerak lebih sedikit dibanding dengan di daerah helikoloema Indra peraba Kulit berfungsi menerima sensasi sensorik Organ reseptor o Korpuskel pacini => terhadap perubahan tekanan o Korpuskel meissner => terhadap sentuhan halus/rabaan (pada daerah tdk berrambut) o Korpuskel ruffini => terhadap panas & sentuhan o Korpuskel krause => terhadap perubahan suhu (Bresnick, S. 2003)

Vitamin A Vitamin A dikenal dengan nama retinol atau asam retinoik merupakan senyawa poliisoprenoid yang mengandung cincin sikloheksenil. Senyawa ini disimpan dalam bentuk ester retinol di dalam hati. Fungsi utama vitamin A dilaksanakan oleh retinal dan retinoat. (Murray, R.K. 1999) digesti vitamin A terjadi bersama dengan digesti lipid, ester retinol yang terlarut dalam lemak makanan terdispersi dalam droplet getah empedu dan hidrolisis didalam lumen usus diikuti dengan penyerapan secara langsung kedalam epitel usus. Beta karoten yang diingesti dapat dipecah lewat reaksi oksidasi oleh enzim beta karoten dioksigenase. Pemecahan ini memanfaatkan oksigenasi molekuler dan dibantu dengan garam empedu lalu menghasilkan dua buah molekul retinaldehid. (Murray, R.K. 1999) Vitamin A disimpan dalam hati dan dilepaskan ke darah dalam keadaan melekat pada protein pengikat yaitu aporetinol yang dihasilkan pada proses didalam aparatus golgi dan disekresikan kedalam plasma. (Murray, R.K. 1999) Termasuk dalam vitamin yg larut lemak Makanan yg mengandung vit A yaitu telur, daging, susu, keju, hati, minyak ikan cod & sayuran Dalam sayuran juga mengandung bahan dasar vit A, beta karoten => vit A Vitamin A bermanfaat untuk membentuk rodopsin dan iodopsin yang berfungsi untuk pengelihatan pada malam hari ataupun siang hari, serta untuk membasahi kornea mata supaya tidak pecah Ayat Al-Quran => Perintah tentang sholat jumat di masjid, surat al jumuah QS:62,ayat 9-10 yang menerangkan untuk bersegera pergi ke masjid untuk menunaikan sholat, dlm hal ini dapat diterapkan pada semua sholat wajib Pesan -pesan => Kebiasaan belum tentu baik maka jadikanlah kebaikan suatu kebiasaan

DAFTAR PUSTAKA 1. Valerie, S.,2006, Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi, Jakarta, Penerbit buku kedokteran EGC 2. Bresnick, S. 2003. Intisari Biologi. Jakarta. Hipokrates : hal 125-30. 3. Budianto.A. 2005. Guidance to Anatomy. Keluarga Besar Asisten Anatomi FK UNS. Surakarta,press UNS 4. Gunawijaya, Arifin, dkk. 1994. Buku Teks Histologi. Jakarta, Binarupa Aksara 5. Guyton A.C, 1997, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Jakarta,Penerbit buku kedokteran EGC 6. Junqueira, C.L,2007, Histologi Dasar. Jakarta, Penerbit buku kedokteran EGC 7. Murray, R.K. 1999. Biokimia harper.. Jakarta, Penerbit buku kedokteran EGC 8. Syaifuddin, 2006, Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa, Jakarta, Penerbit buku kedokteran EGC 9. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_indra (16 desember 2008)

Anda mungkin juga menyukai