M. Cholis
Bag.I.P. Kulit dan Kelamin FK Unibraw/ RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Alergi makanan : Reaksi imunologik terhadap makanan dan pelengkap Intoleransi makanan : reaksi fisiologis yg abnormal non-imunologik Adverse food reaction : sensitisasi awal dan sensitisasi ulang : respon imun sekunder Epidemiologi : - Bervariasi : tergantung daerah - Amerika : 1 - 17 % - Bayi/anak (6-8 %) : > dewasa (1,5 %)
Etiologi : telur, susu, coklat, kacang tanah, kedelai, gandum Dewasa : kacang kapri, ikan, kerang - Sensitivitas terhadap kacang tanah jarang membaik - Sensitivitas terhadap telur dan susu sapi cenderung membaik
Patogenesis : - Reaksi hipersensitivitas tipe I (IgE atau non-IgE mediated) - Imunitas seluler - Double blind placebo controlled food challenge = DBPCFC - Atopi : 37 % (bayi dan anak) - Lokus genetik atopi :
HLA-D pada kromosom 6-p, 5-q, 11-q
Gejala klinik : - Bervariasi, terutama pada anak : gastrointestinal symptom - Kulit : - dermatitis - urtikaria - angioedema - Lain-lain : - asthma - arthritis - konjungtivitis - rhinitis
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Diagnosis :
Anamnesis dan pemeriksaan fisik Gejala klinik Diet eliminasi Uji kulit : standar dan makanan segar RAST : IgE spesifik DBPCFC
Pengobatan :
1. Hindari penyebab 2. Anafilaksis : adrenalin; Sesak : anti asthma; Urtikaria : AH; Dermatitis : steroid topikal