Anda di halaman 1dari 7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 BUDAYA Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya atau kebudayaan yang memiliki arti sebagai akal dan budi benar-benar hasil dari refleksi dari kehidupan sehari-hari, karena timbul seiring kehidupan dan berbagai kejadian yang berhubungan dengan kerpercayaan. Sebagai contoh bahwa kebudayaan

merupakan hasil pola pikir, akal dan budi yang muncul sebagai akibat proses kehidupan dan kepercayaan adalah tumpeng. Tumpeng berasal dari kerajaan majapahit dimana pada musim panen setiap warga akan membuat tumpeng, yang bertujuan sebagai bentuk trimakasih, tumpeng yang di kelilingi oleh berbagai macam makanan memiliki arti persembahan hasil bumi baik rempah-rempah, daging dan lain-lain, tidak hanya itu tumpeng yang memiliki bentuk kerucut melambangkan gunung yang merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Dari contoh inilah kita dapat menarik kesimpulan bahwa kebudayaan merupakan akal yang timbul seiring kehidupan yang erat hubungannya dengan kepercayaan. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan yaitu disebut culture, yang berasal dari

kata Latin Colere,

mengolah

atau

mengerjakan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya) Budaya yang merupakan akal dan budi ternyata berkembang di dalam sebuah kelompok, sehingga budaya dijadikan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Hal inilah yang menyebabkan perkembangan budaya begitu pesat dan bertahan hingga era platinum ini. Perkembangan budaya yang sedemikiann rupa menghasilkan berbagai bentuk pengaplikasiannya dan terbentuk dari berbagai
5|BAB II LANDASAN TEORI

unsur misalnya adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, karya seni bahkan agama dan politik. Budaya adalah sesuatu yang begitu penting, dilihat dari pengaplikasian budaya sebagai bahasa, bahkan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena bahasa merupakan sarana beromunikasi antar indivudu sehingga mampu menciptakan interaksi sosial di dalamnya. Indonesia yang merupakan negara kepulauan memiliki budaya yang begitu besar, sebagai contohnya adalah bahasa, indonesia memiliki sekitar 726 bahasa, hal ini merupakan aset yang begitu besar bagi indonesia karena memiliki keunikan tersendiri. Karena fungsional budaya yang begitu penting, masyarakat menganggapnya sebagai warisan genetik. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu

dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

2.2 KEPARIWISATAAN Kepariwisataan berasal dari kata wisata, dalam kamus besar bahasa indonesia wisata adalah berpergian bersama-sama ( untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang ; pelesir ; piknik), sedangkan kepariwisataan merupakan sekumpulan aspek yang berhubungan dengan kegiatan wisata atau segala sarana dan prasarana. Menurut Organisasi Pariwisata Dunia , pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas.

Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling

6|BAB II LANDASAN TEORI

tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata).
Kepariwisataan merupakan hal vital dalam pengembangan sebuah negara, sebagai contoh indonesia, dimana dunia kepariwisataan menyumbang devisit negara indonesia terbesar ke-3 di indonesia. Data kepariwisataan 2009-2010 menunjukaan angka yang spektakuler, Pada tahun 2009, dunia pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah

komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603.450.000.000,00 dolar Amerika Serikat (http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_di_Indonesia). Dari data ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa kepariwisataan sangat penting dalam sektor perekonomian suatu negara. Namun hal ini harus diiringi oleh berbagai usaha dalam peningkatan sarana dan prasarana kepariwisataan. Menurut undang-undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha dan Pemerintah daerah. Hal ini menunjukan bahwa masing-masing daerah telah memiliki hak mengenai otonomi, dan sekaligus kewajiban bagi pemerintah untuk memajukan segala aspek yaitu perekonomian, kebudayaan dan lain-lain.

2.3 CANDI DI DAERAH MAGELANG 2.3.1 CANDI BOROBUDUR Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di

Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di

7|BAB II LANDASAN TEORI

sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Dalam Bahasa Indonesia, segala peninggalan berupa bangunan-bangunan keagamaan disebut candi, istilah candi lebih spesifik digunaakan untuk bangunanbangunan yang berasal dari kerajaan hindu-budha , misalnya gerbang, gapura, dan petirtaan (kolam dan pancuran pemandian). Nama borobudur tidak diketahui asal muasal penamanyaan. Nama borobudur ini terkuak dan di ketahui dari tulisan karya Sir Thomas Raffles dalam bukunya Sejarah Pulau Jawa . Meskipun Raffles menuliskan candi ini sebagai borobudur namun belum di ketahui persis sumber penamaannya, dan belum diketahui dan belum ada dokumen yang lebih tua yang menyatakan candi tersebut dengan nama yang sama sebagai candi borobudur. Satu-satunya naskah Jawa kuno yang memberi petunjuk mengenai adanya bangunan suci Buddha yang mungkin merujuk kepada Borobudur adalah Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada 1365. Nama Bore-Budur, yang kemudian ditulis BoroBudur, kemungkinan ditulis Raffles dalam tata bahasa Inggris untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore (Boro), kebanyakan candi memang seringkali dinamai berdasarkan desa tempat candi itu berdiri. Raffles juga menduga bahwa istilah 'Budur' mungkin berkaitan dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti "purba" maka bermakna, "Boro purba". Akan tetapi arkeolog lain beranggapan bahwa nama Budur berasal dari istilah bhudhara yang berarti gunung. Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya, misalkan

kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada

8|BAB II LANDASAN TEORI

pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di berada atas". di Jadi maksudnya tanah ialah tinggi.

sebuah biara atau asrama yang

(http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur)

2.3.2 CANDI PAWON Letak Candi Pawon ini berada di antara candi Mendut dan candi Borobudur. Candi Pawon adalah nama sebuah candi. Candi Pawon dipugar

tahun 1903. Nama Candi Pawon tidak dapat diketahui secara pasti asalusulnya. J.G. de Casparis menafsirkan bahwa Pawon berasal dari bahasa Jawa Awu yang berarti abu, mendapat awalan pa dan akhiran an yang menunjukkan suatu tempat. Dalam bahasa Jawa sehari-hari kata pawon berarti dapur, akan tetapi De Casparis mengartikan perabuan. Penduduk setempat juga menyebutkan candi Pawon dengan nama Bajranalan. Kata ini mungkin berasal dari kata bahasa Sanskerta vajra = "halilintar" dan anala yang berarti "api". Tidak adanya perhatian dari pemerintah akan candi ini , bisa dilihat dari bilik candinya. Bilik candi yang sudah tidak ada arcanya ini menyebabkan sulitnya pengidentifikasian lebih jauh tentang candi ini. Suatu hal yang menarik dari Candi Pawon ini adalah ragam hiasnya. Dinding-dinding luar candi dihias dengan relief pohon hayati (kalpataru) yang diapit pundi-pundi dan kinarakinari (mahluk setengah manusia setengah burung/berkepala manusia berbadan burung). Letak spesifik candi ini adalah 1750 meter dari candi Borobudur dan 1150 m dari Candi Mendut, pada koordinat 73621.98S 1101310.3E.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Pawon)

9|BAB II LANDASAN TEORI

2.3.3 CANDI MENDUT Candi mendut adalah sebuah candi yang bercorak budha. Candi ini terletak di Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, berada sekitar 3 kilometer dari candi borobudur. Pada koordinat 73617.17S 1101348.01E Candi Mendut didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari

dinasti Syailendra. Di dalam prasasti Karangtengah disebutkan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci bernama wenuwana yang artinya adalah hutan bambu. Oleh seorang ahli arkeologi Belanda bernama J.G. de Casparis, kata ini dihubungkan dengan Candi Mendut. Bahan bangunan candi sebenarnya adalah batu bata yang ditutupi dengan batu alam. Bangunan ini terletak pada sebuah basement yang tinggi, sehingga tampak lebih anggun dan kokoh. Tangga naik dan pintu masuk menghadap ke barat-daya. Di atas basement terdapat lorong yang mengelilingi tubuh candi. Atapnya bertingkat tiga dan dihiasi dengan stupa-stupa kecil. Jumlah stupa-stupa kecil yang terpasang sekarang adalah 48 buah. Tinggi bangunan yang tersusun oleh banyak stupa tersebut adalah 26,4 meter. Candi ini memiliki nilai seni yang begitu tinggi, disekeliling bangunan terdapat haisan-hiasan yang berselang-seling yang tersusun membentuk sebuah cerita.s cerita-cerita yang di bawakan bertemakan istanaa sentris

berupa dewatagandarwa dan apsara atau bidadari, dua ekor kera dan seekor garuda. Pada kedua tepi tangga terdapat relief-relief cerita Pancatantra dan jataka. Dinding candi dihiasi relief Boddhisatwa di antaranya Awalokitewara, Maitreya, Wajrapi dan Manjuri. Pada dinding tubuh candi terdapat relief kalpataru, dua bidadari, Hart (seorang yaksi yang bertobat dan lalu mengikuti Buddha) dan awaka.

10 | B A B I I L A N D A S A N T E O R I

Di dalam induk candi terdapat arca Buddha besar berjumlah tiga: yaitu Dhyani Buddha Wairocana dengan sikap tangan (mudra) dharmacakramudra. Di depan arca Buddha terdapat relief berbentuk roda dan diapit sepasang rusa, lambang Buddha. Di sebelah kiri terdapat arca Awalokiteswara (Padmapani) dan sebelah kanan arca Wajrapani. (http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Mendut)

11 | B A B I I L A N D A S A N T E O R I

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab IV
    Bab IV
    Dokumen10 halaman
    Bab IV
    I Made Sastra Utama
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    I Made Sastra Utama
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen3 halaman
    Bab V
    I Made Sastra Utama
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    I Made Sastra Utama
    Belum ada peringkat
  • Angket
    Angket
    Dokumen1 halaman
    Angket
    I Made Sastra Utama
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAKSI
    ABSTRAKSI
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAKSI
    I Made Sastra Utama
    Belum ada peringkat
  • BAB I Kartul Candi
    BAB I Kartul Candi
    Dokumen5 halaman
    BAB I Kartul Candi
    I Made Sastra Utama
    Belum ada peringkat
  • (Ref) Halaman Pengesahan
    (Ref) Halaman Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    (Ref) Halaman Pengesahan
    I Made Sastra Utama
    Belum ada peringkat