Anda di halaman 1dari 24

1) 2) 3) 4) 5) a. b. c. 6) a. b. c. d. e.

7)

ANATOMI DAN FISIOLOGI Anatomi berasal dari bahasa latin yaitu, Ana: Bagian, memisahkan. Tomi (tomie): Iris, potong. Fisiologi berasal dari kata fisis (Physis): Alam atau cara kerja. Logos(logi): ilmu pengetahuan. Dari kata tersebut dapat disimpulkan pengertian Anatomi dan Fisiologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja. SISTEM PENCERNAAN Sistem Pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN Oris (rongga mulut) Faring (tekak/tenggorokan) Esofagus (kerongkongan) Gaster (lambung) Intestinum minor Duodenum (usus 12 jari) Yeyenum Ileum Intestinum Mayor Seikum Kolon asendens Kolon transversum Kolon desendens Kolon sigmoid Rektum

8) Anus. Alat-alat Penghasil Getah Cerna 1. Kelenjar Ludah: a) Kelenjar (glandula) parotis b) Kelenjar submaksilaris c) Kelenjar sublingualis 2. Hati 3. Pankreas 4. Kandung empedu STRUKTUR PENCERNAAN A. Rongga Mulut Mulut adalah permulaan saluran pencernaan. Fungsi rongga mulut: 1. Mengerjakan pencernaan pertama dengan jalan mengunyah 2. Untuk berbicara 3. Bila perlu, digunakan untuk bernafas. Pipi dan bibir Mengandung otot-otot yang diperlukan dalam proses mengunyah dan bicara, disebelah luar pipi dan bibir diselimuti oleh kulit dan disebelah dalam diselimuti oleh selaput lendir (mukosa). Gigi Terdapat 2 kelompok yaitu gigi sementara atau gigi susu mulai tumbuh pada umur 6-7 bulan dan lengkap pada umur 2 tahun jumlahnya 20 buah dan gigi tetap (permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah. Fungsi gigi: gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk memutuskan makanan yang keras dan liat dan gigi geraham untuk mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong Bagian lidah yang berperan dalam mengecap rasa makanan adalah papilla. Papilla ini merupakan bentukan dari saraf-saraf sensorik (penerima rangsang). Lidah Fungsi Lidah: a. Untuk membersihkan gigi serta rongga mulut antara pipi dan gigi b. Mencampur makanan dengan ludah c. Untuk menolak makanan dan minuman kebelakang d. Untuk berbicara e. Untuk mengecap manis, asin dan pahit f. Untuk merasakan dingin dan panas. Kelenjar ludah Kelenjar parotis, terletak disebelah bawah dengan daun telinga diantara otot pengunyah dengan kulit pipi. Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stesen kedalam rongga mulut

a.

b.

c.

d. 1.

2. 3.

B.

C.

D.

1. 2. -

E.

melalui satu lubang dihadapannya gigi molar kedua atas. Saliva yang disekresikan sebanyak 2535 %. Kelenjar Sublinguinalis, terletak dibawah lidah salurannya menuju lantai rongga mulut. Saliva yang disekresikan sebanyak 3-5 % Kelenjar Submandibularis, terletak lebih belakang dan kesamping dari kelenjar sublinguinalis. Saluran menuju kelantai rongga mulut belakang gigi seri pertama. Saliva yang disekresikan sebanyak 60-70 % Ada 2 jenis pencernaan didalam rongga mulut: Pencernaan mekanik, Pencernaan kimiawi Faring Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Esofagus Esophagus adalah yang menghubungkan tekak dengan lambung, yg letaknya dibelakang trakea yg berukuran panjang 25 cm dan lebar 2 cm. Fungsi dari esofagus adalah menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung dan tiap2 ujung esofagus dilindungi oleh suatu spinter yang berperan sebagai barier terhadap refleks isi lambung kedalam esophagus Gaster Merupakan organ otot berongga yang besar yang letaknya di rongga perut atas sebelah kiri. Fungsi dari lambung: Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan oleh peristaltik lambung dan getah lambung. Getah cerna lambung yang dihasilkan : Pepsi, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan peptone) Asam garam (HCl), fungsinya mengasamkan makanan dan membuat suasana asam pada pepsinogen menjadi pepsin. Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dan dari karsinogen (karsinogen dan protein susu) Lapisan lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang marangsang sekresi getah lambung. Fungsi asam lambung sebagai pembunuh kuman atau racun yang masuk bersama makanan serta untuk mengasamkan makanan agar mudah dicerna. Intestinum minor Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Usus halus terdiri dari tiga bagian Usus dua belas jari (duodenum),

F.

G. H. I. J.

Usus kosong (jejunum), dan Usus penyerapan (ileum) Duodenum (20 cm) Nama duodenum berasal dari bahasa latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari. Duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke (jejunum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Jejenum (2,5 m) Berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti "kosong". Menempati 2/5 sebelah atas dari usus halus. Terjadi pencernaan secara kimiawi. Ileum (3,6 m) Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan menempati 3/5 bagian akhir usus halus. Usus halus berfungsi menyerap sari-sari makanan. INTESTINUM MAYOR Banyak bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri ini juga penting untuk fungsi normal dari usus. Fungsi usus besar, terdiri dari : 1. Menyerap air dari makanan 2. Tempat tinggal bakteri E.Coli 3. Tempat feses Usus besar terdiri dari : Seikum Kolon asendens Kolon transversum Kolon desendens Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum) SEKUM Sekum (bahasa latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Di bawah seikum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm Kolon Asendens Panjang 13 cm terletak di abdomen bawah sebelah kanan membujur ke atas. Kolon Transversum Panjangnya 38 cm Membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens Kolon desendens Panjangnya 25 cm Terletak di abdomen bawah bagian kiri membujur dari atas ke bawah. Kolon Sigmoid Lanjutan dari kolon desendens terletak miring

K.

L.

M. N. O.

Terletak dalam rongga pelvis sebelah kiri Bentuknya menyerupai huruf S Ujung bawahnya berhubungan dengan rektum. REKTUM Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses ANUS Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi utama anus. HEPAR Organ terbesar di dalam tubuh Warna coklat kemerahan, beratnya 1 kg Berperan penting dalam metabolisme Penetralan obat KANDUNG EMPEDU Organ berbentuk buah pir Letaknya dalam sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati Warna hijau gelap Berfungsi dalam pencernaan dan penyerapan lemak PANKREAS Terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan dengan duodenum. Fungsi utama pankreas: 1. menghasilkan enzim pencernaan 2. menghasilkan hormone http://perasat.blogspot.com/2012/11/anatomi-dan-fisiologi-sistem-pencernaan.html

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

A. Alat-Alat Pencernaan Manusia (Tractus Digestivus) Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari 1. Rongga Mulut, 2. Esofagus, 3. Lambung, 4. Usus Halus, 5. Usus Besar, 6. Rektum, 7. Anus. 1. Mulut (oris)

Proses pencernaan pertama kali terjadi di dalam rongga mulut. Rongga mulut dibatasi oleh beberapa bagian, yaitusebelah atas oleh tulang rahang dan langit-langit (palatum), sebelah kiri dan kanan oleh otot-otot pipi, serta sebelah bawah oleh rahang bawah. Rongga Mulut(Cavum Oris) Rongga mulut merupakan awal dari saluran pencernaan makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan, yaitu: a. Gigi(dentis)

Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecilkecil. Gigi tertanam pada rahang dan diperkuat oleh gusi. Bagian-bagian gigi adalah sebagai berikut: Mahkota Gigi Bagian ini dilapisi oleh email dan di dlamnya terdapat dentin (tulang gigi). Lapisan email mengandung zat yang sangat keras, berwarna putih kekuningan, dan mengilap. Email mengandung banyak garam kalsium. Tulang Gigi Tulang gigi terletak di bawah lapisan email. Tulang gigi meliputi dua bagian, yaitu leher gigi dan akar gigi. Bagian tulang gigi yang dikelilingi gusi disebut leher gigi, sedangkan tulang gigi yang tertanam dalam tulang rahang disebut akar gigi. Akar gigi melekat pada dinding tulang rahang dengan perantara semen. Rongga gigi Rongga gigi berada di bagian dalam gigi. Di dalam rongga gigi terdapat pembuluh darah, jaringan ikat, dan jaringan saraf.oleh karena itu, rongga gigi sangat peka terhadap rangsangan panas dan dingin. menurut bentuknya, gigi dibedakan menjadi empat macam, yaitu: - gigi seri (incisivus/I), berfungsi untuk memotong-motong makanan. - Gigi taring (caninus/ C), berfungsi untuk merobek-robek makanan. - Gigi geraham depan (Premolare/ P), berfungsi untuk menghaluskan makanan. - Gigi geraham belakang (Molare/ M), berfungsi untuk menghaluskan makanan. Pada manusia, ada dua generasi gigi sehingga dinamakan bersifat diphydont. Generasi gigi tersebut adalah gigi susu dan gigi permanen.gigi susu adalah gigi yang dimiliki oleh anak berusia 1 6 tahun. Jumlahnya 20 buah. Sedangkan gigi permanen dimiliki oleh anak di atas 6 tahun, jumlahnya 32 buah. b. Lidah (lingua)

Lidah membentuk lantai dari rongga mulut. Bagian belakang otot-otot lidah melekat pada tulang hyoid. Lidah tersiri dari 2 jenis otot, yaiyu: - Otot ekstrinsik yang berorigo di luar lidah, insersi di lidah. - Otot instrinsik yang berorigo dan insersi di dalam lidah. Kerja otot lidah ini dapat digerakkan atas 3 bagian, yaitu: radiks lingua (pangkal lidah), dorsum lingua (punggung lidah), apeks lingua (ujung lidah). Lidah berfungsi untuk membantu mengunyah makanan yakni dalam hal membolak-balikkan makanan dalam rongga mulut, membantu dalam menelan makanan, sebagai indera pengecap, dan membantu dalam berbicara. Sebagai indera pengecap,pada permukaan lidah terdapat badan sel saraf perasa (papila). ada tiga bentuk papila, yaitu: Papila fungiformis, berbentuk seperti jamur, terletak di bagian sisi lidah dan ujung lidah. Papila filiformis, berbentuk benang-benang halus, terletak di 2/3 bagian depan lidah. Papila serkumvalata, berbentuk bundar, terletak menyusun seperti huruf V terbalik di bagian belakang lidah. Lidah memiliki 10.000 saraf perasa, tapi hanya dapat mendeteksi 4 sensasi rasa: manis, asam, pahit, dan asin. c. Kelenjar Ludah Makanan dicerna secara mekanis dengan bantuan gigi, secara kimiawi dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar ludah. Kelenjar ludah mengandung menghasilkan saliva. Saliva mengandung enzim ptyalin atu amylase yang berfungsi mengubah zat tepung atau amilum menjadi zat gula atau maltosa. Kelenjar ludah terdiri atas tiga pasang sebagai berikut: Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga. Kelenjar ini menghasilkan saliva berbentuk cair yang disebut serosa. Kelenjar paotis merupakan kelenjar terbesar bermuara di pipi sebelah dalam berhadapan dengan geraham kedua. Kelenjar submandibularis / submaksilaris, terletak di bawah rahang bawah. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah. Kelenjar submandibularis dan sublingualis menghasilkan air dan lender yang disebut

Iseromucus. Kedua kelenjar tersebut bermuara di tepi lidah. 2. Faring

Faring (tekak) terletak di belakang hidung, mulut dan tenggorokan. Tekk berupa saluran dengan panjang sekitar 7 cm. faring terdiri atas 3 bagian, yaitu: - naso faring, terletak di belakang hidung dimana terdapat tuba eustachius, kelenjar adenoid. - Faring oralis, terletak di belakang mulut,terdapat tonil (amandel) - Faring laryngeal, merupakan bagian terendah dari faring yang terletak di bagian laring. 3. Esofagus (Kerongkongan) Esofagus merupakan saluran semit berbentuk pipa yang menghubungkan faring dengan lambung (gaster). Makanan yang telah dicerna dalam mulut akan masuk ke dalam kerongkongan melalui proses penelanan (deglitasi). Secara histologis, esophagus terdiri atas empat lapisan, yaitu: a. tunika mukosa b. tunika submukosa c. tunika muskularis d. tunika adventisia (tunika elastika) Tunika mukosa menghasilkan mucus.pada tunika ubmukosa, terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kalpiler darah dan saraf. Tunika muskularis mengandung otot polos dan jaringan ikat. Esophagus memiliki cincin tulang rawan, zat makanan dapat melewati esophagus karena adanya gerak peristaltic. Gerak peristaltic adalah gerak mermas-remas dan bergelombang yang tidak disadari sehingga makanan tedorong ke bagian lambung. Pada batas antara esogagus dengan lambung tedpat sfinger esophagi (sphincter esophagi) yang befungsi mengatur agar makanan yang sudah masuk ke dalam lambung tidak kembali ke esophagus. 4. Lambung (gaster)

Lambung merupakan kantong besar yang terletak di bawah rusuk terakhir sebela kiri. Lambung tediri atas tiga bagian, yaitu kardiak (berdekatan dengan hati) berhubungan dengan esophagus, fundus (tengah), dan pylorus (berhubungan langsung dengan usus halus). Pada saat ada makanan mendekati lambung, otot sphincter kardia bekerja membuka lambung bagian atas sehingga makanan masuk dn segera menutup kembali agar makanan tidak kembali ke eofagus. Sementara itu, otot sphincter pilorusberperan dalam proses pengaturan makanan agar keluar dari lambung dan masuk ke usus dua belas jarib (deudenum) Otot dinding lambung tersusun memanjang, melingkar, dan menyerong. Dengan bantuan otot seperti ini menyebabkan makanan tercampur merata membentuk bubur yang disebut chime apabila otot tersebut berkontraksi. Dinding lambung secara anatomis terdiri atas 5 lapisan, yakni tunika mukosa, tunika muskularis mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis, dan tunika adventisia. Pada lapisan itu terdpat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung: a. Asam klorida (HCl). Befungsi sebagai desinfektan, yaitu untuk membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan atau menjadikan kuman tidak berbahaya. Selain itu, asam klorida juga befungsi untuk mengasamkan makanan dan membantu pembenukan pepsin. b. Rennin, merupakan enzim yang berfungsi mengendapkan kasein (protein susu) dari air susu. Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi peptone.renin hanya dihasilkan oleh lambung mamalia. c. Pepsinogendalam lingkungan asam klorida, pepsinogen akan diubah menjadi enzim yang aktif yaitu pepsin. Pepsin berfungsi mencerna protein menjadi zat yang molekulnya lebih kecil dan mudah larut yang disebut peptone. d. Lipase, berfungsi untuk mencerna lemak. Di lambung, lipase terdpat dalam jumlah yang kecil. Setelah makanan dicerna di dalam lambung, sedikit demi sedikit makanan masuk ked lam deudenum. Otot yang bekerja di sini adalah otot pylorus. Caranya otot pylorus yang mengarah ke lambung akan mengendur jika tersentuh cyme yang besifat asam. Sebaliknya otot pylorus yang mengarah ke usus halus akan mengerut jika tersentuh cyme. Jadi cyme yang bersifat asam tiba di pylorus depan, maka pylorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Dan makanan yang mengenai pylorus belakang maka pylorus menutup. Sehingga makanan masuk ke usus halus sedikit demi sedikit dan dapat dicerna dan diserap secara efektif. Fungsi lambung sebagai fungi motoris adalah:

Fungsi reservoir, menyimpan makanan sampai makanan tersebut sedikit demi sedikit dicerna dan bergerak pada saluran cerna. Fungsi mencampur. Funsi pengosongan lambung yang diatur oleh pembukaan sphinter pylorus yang diatur oleh viskositas, volume, keasaman, aktivitas osmosis, keadaan fisik, serta oleh emosi, obat-obatan dan kerja. Pengosongan lambung diatur oleh factor saraf dan hormonal. Funsi lambung sebagai fungsi sekresi dan pencernaan: Mencerna protein oleh pepsin dan HCl, amilum oleh amilae, dan lemak leh lipase. Sintesis dan pengeluaran gastrin Sekresi factor intrinsic memungkinkan absorbsi vitamin B12 dari usus halus bagian distal. Sekresi mucus, sebagai pelingdung lambung dan pelumasan makanan agar mudah ditranspor. 5. Usus halus (Intestinum tenue)

Usus halus terletak di antara lambung dan usus besar. Usus ini merupakan saluran panjang dengan dinding-dinding berotot. Dinding usus halus terdiri atas tiga lapis, yaitu tunica mucosa, tunica muscularis, dan tunika serosa. Tunica muscularis merupakan bagia yang menyebabkan geraka usus halus. Usus halus dibedakan menjadi tiga bagian,yaitu: a. Deudenum (usus dua belas jari). Deudenum panjangnya sekiar 25 30 cm, berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri. Pada lengkungan ini terdapat pancreas yang menghasilkan amylase yang berfungsi mencerna hidrat arang menjadi disakarida. Di sini terjadi pencernaan secara kimiawi. Deudenum merupakan muara saluran yang berasal dari hepar, yakni duktus keleodokus dan yang berasal dari pancreas, yakni pankreatikus. b. Jejunum (usus kosong). Panjangnya sekitar 7 meter. Di dalam jejunum, makanan masih mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim-enzim yang dihailka oleh dning usus, sehingga menjadi bubur yang sangat lembut dn encer. Merupakan tempat berlangsungnya pencernaan makanan terakhir sebelum sari makanan diserap di ileum. c. Ileum (usus belit/ usus penyerapan). Ileum merupakan tempat terjaina penyerapan sari-sari makanan dengan panjang sekitar 1 meter. Di sinilah sari-sari makanan hasil proses pencernaan diserap oleh jonjot-jonjot usus (vili). Dinding jonjot usus halus tertutup oleh sel tiang.kira-kira terdpat 500 sel tiang pada setiap jonjot. Setiap sel memuat sekitar 1.000 mikrovili. Villi tersebut juga memperluas permukaan dinding usus sehinga absorpsi sari makanan menajdi leih efektif. Enzim pada mikrovili akan menghancurkan makanan menjadi parikel yang cukup kecil untuk diserap.

Di dalam setiap jonjot terdapat pembuluh darah halus dan saluran limfa (pembuluh kil) yang menyerap zat makanan dari permukaan jonjot. Vena mengambil glukosa, asam amino dan mineral, sementara asam lemak dan gliserol masuk ke pembuluh kil. Dinding usus halus menghasilkan getah usus yang mengandung beberapa enzim, anatar lain enterokinase, erepsin, lactase, intertase, dan maltase. Enterokinase berfungsi untuk mengubah enzim tripsinogen yang dihasilkan pancreas menjadi tripsin. Erepsin berfungsi untuk menyempurnakan pencernaan protein dengan mengubah pelipeptida menjadi berbagai asam amino. Lactase, intertase, dan maltase yang tergolong dlam disakarase berfungsi menyempurnakan pencernaan pati (ailum) dengan cara mengubah guladisakarida menjadi gula monosakarida. 6. Usus Besar (colon) Usus besar bersambung dengan usus halus di rongga perut bagian anan bawah. Makanan yang sampai ke usus besar pada umumnya berupa bahan sisa yang terdiri atas sejumlah bear airdan bahan makanan yang tidk dapat dicerna dengan baik seperti selilosa. Fungsi utama dari usus besar adalah mengatur kadar air sisa makanan sebelum dibuang. Jika sisa makanan terlalu lama berada did lam usus besar, penyerapan air semakin banyak sehingga sisa makanan (feses) menjai padat dan keras. Usus besar dibedakan menjadi tida bagian, yaitu a. Coecum. Merupakan pembatas antara ileum dengan kolon. b. Kolon. Pada kolon terjadi gerakan mencampur isi kolon dengangerakan mendorong. Di dalam kolon terdapat banyak bakteri. Slah sat bakteri yang berguna adalah Escherichia coli. Kegunaan bakteri itu adalah: - Membusukkan sisa makanan sehingga mudah untuk dikeluarkan. - Membentuk vitamnin K dan vitamin B kompleks. c. rectum. Merupakan tempat penampungan sementara feses sebelum dibuang melalui anus. 7. Anus Anus merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan. Dari lubang ini, sisasisa makananyang tidak dicerna dikeluarkan dari dalam tubuh. Pada anus terdapat dua macam otot,aitu: a. Otot sphincterani internus (otot yang tidak dipengaruhu kehendak) b. Otot sphincterani eksternus (otot yang dipengaruhi kehendak) Proses pengeluaran feses di seut defekasi. Setelahretum terenggang karena terisi penuh, timbul keinginan untuk defekasi. Dengan kontraksi otot sphincterani eksternus, defekasi dapat ditahan tetapi dlam waktu yang tidak terlalu lama. B. Kelenjar Pencernaan (Glandula Digestivus) Pencernaan makanan berlangsung dalam alat pencernaan. Berlangsungnya proses ini juga dibantu oleh kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan itu adalah; 1. Hepar (hati) Hati merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Hati terdiri atas tiga lobus. Setiap lobus memiliki saluran untuk mengangkut cairan empedu,yakni duktus hepatikus. Sari-sari makanan yang diserap oleh usus halus akan melewati hati terlebi dahulu. Pada hati, terdpat kantung empedu (vesica felea) yang salurannya dinamakan duktus sistikus. Duktus hepatikus dan

duktus isitikus bermuara pada saluran besar yang dinamakan duktus koleodosus. Empedu mengandung garam kholat,kolesterol, dan NaHCO3 (natrium bikarbonat). Garam kholat mempunyai fungsi: Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak sehingga dpat diemulsikan pada pencernaan selanjutnya. Mengaktifkan lipase pancreas. Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air sehingga mudah diserap Natrium bikarbinat berfungsi mengatur keasaman empedu. Dengan adanya garam tersebut, keasaman (pH) empedu menjadi 7,1 8,5. selain menghasilkan cairan empedu, hati juga berfungsi mengubahkelebihan glukosa menjadi glikogen untuk disimpan serta mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh. Secara umum, hati mempunai fungsi: a. memproduki protein plasma (albumin, fibrinogen, protrombin,heparin) b. fagoitosis mikroorganisme,eritrosit dan leukosit yang sudah tua. c. Pusat metabolisme protein, lemak dan karbohidrat. d. Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh. e. Memproduksi cairan empedu f. Merupakan gudang penyimpanan barbagai zat seperti mineral (Cu, Fe), vitamin A, D, E, K, B12, glijogen dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh. g. Memegang peranan penting pada metabolisme tiga bahan makanan yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. 2. Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan eksokrin. Bersifat endokrin karena dari pulau Langerhans dihasilkan hormone inulin dan hormone glukagn yang dimasukkan ke darah. Bersifat ekokrin karena menghasilkan enzim pencernaan. Keluarnya enzim dari pancreas karena dipengaruhi oleh enzim pankreozimin. Pancreas menghailkan enzim-enzim pencernaan sebagai berikut: a. Tripsinogen, diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Senyawa protein diubah oleh tripsin menjadi dipeptida. b. Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi membantu

tripsin. c. Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino . d. Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. e. Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa. f. Nuklease, berfungsi memecah asam nukleat menjadi nukleotida. g. NaHCO3atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi menetralkan suasana asam yang berasal dari lambung. C. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah:

1. Diare Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi. 2. Konstipasi (Sembelit) Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging. 3. Tukak Lambung (Ulkus) Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu. 4. Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). 5. Kolik. Gangguan lain salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri. 6. Gastritis yaitu peradangan pada lambung. 7. Apendisitis. Apendisitis merupakan peradangan pada usus buntu (apendiks). Penyebab apendisitis belum sepenuhnya dimengerti. Pada kebanyakan kasus, peradangan dan infeksi usus buntu mungkin didahului oleh adanya penyumbatan di dalam usus buntu. Bila peradangan berlanjut tanpa pengobatan, usus buntu bisa pecah. Usus buntu yang pecah bisa menyebabkan : - masuknya kuman usus ke dalam perut, menyebabkan peritonitis, yang bisa berakibat fatal - terbentuknya abses - pada wanita, indung telur dan salurannya bisa terinfeksi dan menyebabkan penyumbatan pada saluran yang bisa menyebabkan kemandulan - masuknya kuman ke dalam pembuluh darah (septikemia), yang bisa berakibat fatal. 8. Hemoroid, yakni pembengkakan pembuluh vena sekitar anus. 9. Malnutrisi (kurang gizi). Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan sel-sel pancreas atropi kehilangan banyak

reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan umumnya menyerang anak-anak. http://ninaapriyani.blogspot.com/2009/11/sistem-pencernaan-pada-manusia.html

Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia

Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus. Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, antara lain adalah: Mulut : Dilakukan pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh ludah yang dihasilkan Kelenjar Parotis, Submandibularis dan Sublingualis yang mengandung enzim Amilase (Ptyalin). Lambung : Dilakukan secara mekanik dan kimiawi, Sekretin yaitu hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan sekretnya. Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan Kasein (sejenis protein) dalam susu. Fungsi HCI Lambung :

1. Merangsang keluamya sekretin 2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein. 3. Desinfektan 4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empedu mengeluarkan getahnya. Usus : Di dalam Duodenum terdapat getah pankreas (bersifat basa) yang mengandung Steapsin (Lipase), Amilase dan Tripsinogen. Enterokinase adalah suatu aktivator enzim. Dalam usus halus makanan diabsorbsi. Usus memperluas bidang penyerapan dengan melakukan jonjot usus (Villi). Dalam usus besar (Kolon), air direabsorbsi serta sissa makanan dibusukkan menjadi feses selanjutnya dibuang melalui anus (Proses Defekasi).

Proses pencernaan makanan di dalam tubuh ada dua macam, yaitu:

1) Pencernaan mekanis
Merupakan pemecahan atau penghancuran makanan secara fisik dari zat makanan yang kasar menjadi zat makanan yang lebih halus. Contohnya gjgi memotong motong dan mengunyah makanan, gerak yang mendorong makanan dari kerongkongan sampai ke usus (gerak peristaltik).

2) Pencernaan kimiawi
Merupakan proses pemecahan makanan dari molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang sederhana dengan bantuan getah pencernaan (enzim) yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari alat-alat pencernaan vang berhubungan langsung dengan proses pencernaan mekanis dan kimiawi, saluran pencernaan tersebut meliputi: mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (gaster), usus halus (intestinum tenue), usus besar (kolon) dan anus. Kelenjar pencernaan merupakan organ yang menghasilkan berbagai enzim yang membantu proses pencernaan makanan

1. Mulut
Mulut manusia berupa rongga yang dilapisi oleh jaringan epitel pipih berlapis banyak. Dalam rongga tersebut terdapat alat pencernaan seperti gigi, lidah, dan kelenjar ludah (kelenjar saliva) yang membantu proses pencernaan mekanis dan kimiawi.

a. Gigi

Struktur gigi pada manusia dapat dibedakan atas gigi sulung (gigi susu) dan gigi tetap. Gigi yang pertama kali tumbuh sejak anak berusia enam bulan disebut gigi susu. Gigi susu berangsur-angsur akan berubah menjadi gigi sulung. Gigi sulung bersifat tetap (tanggal) dan berjumlah 20 buah. Mulai umur enam sampai empat belas tahun secara berangsur - angsur gigi sulung akan digantikan oleh gigi tetap (gigi permanen). Jumlah gigi tetap 32 buah, karena ada penambahan pada gigi geraham kecil (premolar). Berdasarkan strukturnya, jenis gigi pada manusia dibedakan menjadi empat jenis, yaitu: 1) Gigi seri (incisor), terletak berderet lurus di bagian depan berbentuk pipih dan tajam untuk mengiris dan memotong makanan, 2) gigi taring (canius), ujungrrya berbentuk runcing untuk mecabik dan menyobek makanan, 3) Geraham depan (premolar),b entuknya berlekuk-lekuk untuk mengiris dan menghabiskan makanan, 4) Geraham belakang (molar), bentuknya berlekuk - lekuk untuk menghaluskan makanan dan terletak pada bagian belakang. Gigi manusia melekat pada rahang atas dan rahang bawah yang terlindung oleh gusi. Struktur gigi manusia terdiri atas bagian: 1) Email gigi, merupakan bagian terluar dari gigi, berupa lapisan yang paling keras dan berwarna putih, 2) Dentin atau tulang gigi, tersusun oleh zat kapur dan posfor, lapisan email dan dentin disebut mahkota gigi, 3) Sumsum gigi (pulpa) terdapat dibagian dalam tulang gigi, pada sumsum gigi terdapat banyak pembuluh darah dan syaraf. 4) lapisan semen (sementum) melapisi dentin yang masuk dan tertanam ke dalam rahang, pulpa dan sementum membentuk akar gigi.

b. Lidah
Selain gigi, di dalam rongga mulut manusia juga terdapat lidah. Selain sebagai alat pengecap, lidah 1) 2) 3) pencernaan mencampurkan mendorong makanan dalam membersihkan mulut di dalam makanan proses dari berfungsi menelan, sisa untuk: makanan dan makanan

Lidah membentuk lantai pada rongga mulut. Di bagian belakang, otot-otot lidah melekat pada tulang hyoid (tulang pangkal lidah yang berbentuk seperti huruf V). permukaan lidah penuh dengan tonjolan (papilla) yang mengandung puting-puting pengecap, sehingga lidah dapat merasakan makanan seperti asam, manis, pahit, dan asin.

c. Kelenjar Ludah
Pada rongga mulut terdapat tiga macam kelenjar ludah (saliva) yang menghasilkan cairan ludah.

Kelenlar-kelenjar 1) kelenjar 2) kelenjar 3) kelenjar

tersebut parotis, yang terletak submaksilaris yang terletak di submandibularis yang terletak

di dekat bawah rahang di bawah

adalah: telinga, atas, lidah

Di dalam cairan ludah mengandung air sebanyak 90%, dan sisanya terdiri atas garam-garam bikarbonat, lendir (mukus), lizozim (enzim penghancur bakteri), dan amilase (ptialin). Ketiga kelenjar ludah setiap harinya dapat menghasilkan lebih kurang 1600 cc air ludah. Pengeluaran air ludah akan bertambah jika ada rangsangan dari luar, seperti mencium aroma makanan, melihat atau membayangkan suatu makanan yang lezat atau karena lapar. Cairan ludah berfungsi untuk: 1) memudahkan dalam menelan makanan karena makanan tercampur dengan lendir dan air 2) melindungi rongga mulut dari kekeringan, panas, asam dan basa 3) membantu pencernaan kimiawi, karena kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin (amilase) yang berperan dalam pencernaan amilum menjadi maltosa dan glukosa, enzim ini berfungsi dengan baik pada pH netral (pH 7)

d. Proses Menelan Makanan


Agar makanan masuk ke dalam saluran pencernaan di dalam rongga perut untuk diproses lebih lanjut, makanan harus ditelan. Menelan adalah proses menggerakkan makanan dari rongga mulut menuju lambung yang berlangsung dalam waktu 4-7 det1k. Proses menelan terbagi atas: 1) gerakan sadar, yaitu gerakan lidah yang menekan makanan ke atas dan mendorong makanan ke belakang kemudian masuk ke dalam kerongkongan, 2) gerakan tidak sadar, yaitu gerakan di daerah faring, berupa reflex yang menggerakkan laring ke atas sehingga epiglotis menup glotis. Dengan demikian, makanan tidak masuk ke rongga hidung dan saluran pernapasan. Gerakan di daerah kerongkongan, berupa gerak peristaliik yang mendorong makanan ke arah bawah, masuk ke dalam lambung.

2. Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti selang air, sebagai penghubung antara rongga mulut dan lambung yang terletak di belakang trakea (tenggorokan). Panjang kerongkongan pada manusia lebih kurang 25 cm yang berakhir pada bagian kardiak lambung. Kerongkongan tersusun oleh dua pertiga otot polos dan sepertiga otot lurik. Pada kerongkongan dihasilkan lendir yang membantu gerak peristaltik, sehingga makanan terdorong ke arah lambung. Akan tetapi, kerongkongan ini tidak menghasilkan enzim pencernaan dan tidak melakukan absorbsi sari makanan.

3. Lambung (Ventrikulus)
Lambung pada manusia terletak pada bagian kiri atas rongga perut di bawah diafragma. Dinding lambung terdiri atas lapisan otot vang tersusun memanjang, melingkar, dan menyerong. Dengan adanya kontraksi otot-otot lambung tersebut, makanan akan teraduk dengan baik menjadi bubur (chyme / kim). Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu kardiak (bagian yang merupakan tempat masuknya kerongkongan), fundus (bagian tengah lambung), dan pilorus (bagian yang berbatasan dengan usus dua belas jari). Lambung juga berperan sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan enzim pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon. Lambung a. b. c. d. enzim menghasilkan air asam enzim getah lambung dan ion-ion lambung pencernaan (HCl), Renin yang terdiri atas: lendir; organik, dan Lipase).

(Pepsin,

dan

Disamping itu juga lambung menghasilkan asam lambung (HCl), adapun fungsi HCl yang disekresikan oleh lambung, adalah: a) Asam Klorida (HCI) merupakan asam kuat yang dapat memberikan lingkungan asam dan mengubah makanan menjadi asam (pH 1-3). Asam Iambung ini dapat membantu membunuh mikroba pathogen vang masuk bersama makanan ke dalam lambung. b) Mengaktifkan kerja enzim, yaitu mengubah pepsinogen (proenzim) menjadi enzim pepsin. c) Merangsang membuka dan menutupnya katup pada bagian pilorus yang berhubungan dengan duodenum. d) Merangsang pengeluaran getah usus.

Pepsin yang dihasilkan oleh lambung berfungsi menghidrolisis protein menjadi pepton. Renin adalah enzim yang dapat menggumpalkan protein susu (kasein) dengan bantuan ion kalsium (Ca2+). Sedangkan enzim lipase adalah enzim yang dapat menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Proses pencernaan di dalam lambung akan berlangsung selama 2-6 jam, tergantung pada jenis makanannya. Makanan yang berlemak akan bertahan lebih lama di dalam lambung. Sedangkan makanan yang banyak mengandung protein dan karbohidrat hanya akan tinggal sebentar di dalam lambung. Di dalam lambung tidak terjadi penyerapan sari-sari makanan, akan tetapi terjadi penyerapan air, mineral, alkohol, dan obat - obatan.

4. Hati dan Kandungan empedu


Hati terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri. Struktur mikroskopik organ ini terdiri atas lobulus lobulus berbentuk segi enam yang terdiri atas sel sel hati , antara lain: a) menghasilkan protein plasma seperti heparin, fibrinogen dan protrombin, b) pusat metabolisme protein, lemak dan karbohidrat, c) menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh (defoksifikasi), d) tempat menyimpan cadangan makanan seperti glikogen, dan e) menghasilkan cairan empedu. Setelah diserap oleh usus, sari-sari makanan dibawa oleh darah menuju ke hati dan seluruh tubuh. Pada hati bermuara dua pembuluh darah, yaitu: vena porta hepatica yang berasal dari Iambung dan usus yang mengandung darah miskin oksigen, tetapi kaya nutrisi (sari makanan)( dan arteri hepatica yang merupakan cabang arteri coeliaca (arteri yang mengalirkan darah ke saluran cerna) yang kaya oksigen.

5. Pankreas
Pankreas juga merupakan organ tambahan pada sistem pencernaan. Pankreas memiliki panjang kurang dari 12 cm dan tebal 2,5 cm. pankreas terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian kepala yang melekat pada duodenum, bagian badan yang merupakan bagian tengah pankreas, dan bagian ekor yang merupakan bagian yang memanjang ke arah ujung kiri atas. Pankreas terletak di bawah lambung dan mempunyai dua saluran yaitu: saluran (ductus) wirsungi dan saluran (ductus) sastorini yang berfungsi mengalirkan getah yang disekresikan pankreas ke duodenum. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Di dalam getah pankreas terdapat enzim-enzim pencernaan, yaitu: a) Tripsinogen berupa proenzim suatu protease yang belum aktif. Tripsinogen akan diaktifkan oleh enterokinase yang dihasilkan usus halus menjadi tripsin. Tripsin berfungsi memecah protein menjadi Pepton, b) Kimotripsinogen merupakan proenzim yang akan diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi mengubah protein dan proteosa menjadi pepton, perptida dan asam amino, c) Lipase Pankreas( steapsin) merupakan enzim yang memecah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol. d) Amilopepsin (amylase pankreas) meruupakan enzim yang memecah amilum dan dekstrin menjadi maltose dan glukosa. e) Ribonuklease dan deoksiribonuklease, merupakan enzim yang mencerna DNA/RNA menjadi nukleotida. Sebagai kelenjar endoktrin, Pankreas menghasilkan beberapa jenis hormon, yaitu: a) sekretin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pankreas untuk mensekresikan getah pankreas, HCO3 dan juga mengurangi sekresi getah lambung. b) Koleisistokinin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pancreas mensekresikan getah pankreas vang kaya enzim dan menyebabkan kontraksi pada kandung empedu.

c) Insulin, hormon yang sangat penting dalam mensintesis glikogen dari glukosa. Kekurangan produksi hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus (DM ).

6. Usus Halus (Intenstinum Tenue)


Usus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang yang panjangnya lebih kurang 7 meter dengan diameter 2,5 cm. Fungsi usus halus adalah mencerna makanan dan mengabsorpsi sari makanan. Penyerapan sari-sari makanan kedalam dinding usus melalui berbagai cara, yaitu secara : difusi, osmosis, difusi difasilitas, endositosis, dan transport aktif. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu: a) duodenum (usus dua belas jari), panjangnya 25 cm, b) jejenum (usus kosong) panjangnya 2,5 m, c) ileum (usus penyerapan) panjangnya 4 m.

Setiap hari, usus halus mensekresikan lebih kurang 2000 cc getah usus dari sel-sel usus (kelenjar lieberkuhn) menuju lumen usus. Getah usus mengandung: a) Peptidase, merupakan kelompok enzim yang memecah polipeptida menjadi asam amino, b) Maltase, laktase, dan sukrase merupakan enzim yang memecah disakarida (maltosa, laktosa, dan sukrosa) menjadi monosakarida enzim-enzim tersebut disebut juga disakase, c) Lipase usus, merupakan enzim yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, d) Erepsinogen, merupakan proenzim yang diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang mengubah pepton menjadi asam amino e) Enterokinase, merupakan enzim yang mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin dan erepsinogen menjadi erepsin.

7. Usus Besar (Kolon) dan Anus


Usus besar (kolon) terletak di antara ileum dan anus. Kolon dihubungkan dengan dinding perut belakang oleh mesokolon. Panjang usus besar lebih kurang 1,4 meter dan lebar lebih kurang 6 cm. Secara anatomi, usus besar terbagi atas sekum kolon asenden (naik), kolon transversal (mendatar), kolon desenden (turun), rektum, dan anus. Pada kolon terjadi pengaturan kadar air feses, dan terjadi gerakan peristaltik yang mendorong sisa makanan menuju rektum atau poros usus. Bila poros usus sudah penuh, maka akan timbul rangsangan untuk buang air besar (defekasi). Rangsangan ini disebut gastrokolik. Di samping gerakan peristaltik, pada kolon juga terjadi gerak segmentasi yang berfungsi memberi tempo terjadinya absorbsi air dan mineral. Proses pencernaan pada kolon manusia juga dibantu oleh bakteri usus Escherichia coli yang merombak sisa-sisa makanan sehingga terbentuk feses. Apabila jumlah bakteri tersebut melebihi kondisi normal, maka akan dapat menimbulkan penyakit pada usus, seperti diare. Dengan adanya perombakan sisa makanan oleh bakteri ini, maka dapat dihasilkan beberapa vitamin seperti vitamin K, yang diperlukan dalam proses pembekuan darah. Anus merupakan lubang

akhir dari saluran pencernaan tempat keluarnya kotoran (feses). Dinding anus terdiri atas dua lapisan yaitu otot lurik pada bagian luar dan otot polos di bagian dalam.

Rasa Lapar dan Haus


Kerja organ-organ pencernaan di dalam tubuh tidak berjalan dengan sendirinya, tetapi ada suatu sistem yang mengkontrol sistem pencernaan tersebut, yaitu sistem syaraf dan hormon, begitu pula dengan rasa lapar dan haus. Rasa lapar dikendalikan oleh sistem syaraf yang berpusat pada hipotalamus, ada dua teori mengenai timbulnya rasa lapar, yaitu: 1) Teori glukostatik: rasa lapar disebabkan oleh menurunnya kadar glukosa (kadar gula) dalam darah. 2) Teori lipostatik: rasa lapar disebabkan oleh berkurangnya kadar lemak di dalam sel-sel lemak. Rasa haus akan muncul bila cairan dalam tubuh menjadi kental. Hal ini akan menyebabkan osmoreseptor pada hipotalamus terangsang sehingga timbul rasa ingin minum (haus).

Gangguan Klinis Pada Sistem Pencernaan Manusia


Beberapa kelainan klinis yang akan timbul bila terjadi gangguan dalam proses pencernaan manusia, antara lain:

1) Caries gigi (gigi berlubang)


Disebabkan oleh infeksi beberapa jenis bakteri patogen yang ada pada rongga mulut. Timbulnya gigi berlubang disebabkan oleh pemecahan karbohidrat menjadi asam laktat yang dilakukan oleh bakteri. Asam ini dapat melarutkan email dan dentin gigi sehingga menimbulkan lubang yang dapat mencapai akar gigi.

2) Parotitis
Yaitu infeksi pada kelenjar parotis yang dikenal dengan penyakit gondongan. Hal ini diakibatkan oleh sejenis virus yang ditularkan melalui percikan ludah. Penyakit ini biasanya sering terjadi pada anak-anak usia 5 - 15 tahun.

3) Xerostomia

Kelainan akibat kurangnya produksi air ludah (saliva) yang sangat sedikit, sehingga mengakibatkan proses pencernaan di dalam mulut terganggu.

4) . Gastritis
Yaitu kelainan klinis akibat adanya suatu peradangan akut dan kronis pada lapisan mukosa lambung yang disebabkan oleh masuknya makanan yang tercemar oleh mikroba dan akibat produksi asam lambung yang berlebihan.

5) Hepatitis (liver)
Yaitu kelainan klinis pada organ hati yang terjadi akibat infeksi virus. Berdasarkan tingkat virulensinya dikenal adanya hepatitis A, B dan hepatitis Non A dan Non B.

6) Diare
Yaitu kelainan klinis karena adanya iritasi pada dinding kolon yang disebabkan infeksi bakteri seperti Shygella disentriae. Di samping itu dapat disebabkan karena tekanan psikis, seperti stress, gelisah, gizi yang buruk, zat-zat beracun, dan bahan makanan yang menyebabkan iritasi dinding usus, seperti cuka, dan sambel. Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.

7) Sembelit (konstipasi)
Salah satu gejala kelainan klinis yang biasanya ditandai dengan susah buang air besar. Hal ini disebabkan karena kolon (usus besar) mengabsorsi air dari sisa makanan secara berlebihan, sehingga terbentuk feses yang padat, keras dan kering serta susah dikeluarkan. Sembelit juga bisa diakibatkan oleh kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat, banyak mengkonsumsi daging, tekanan psikis seperti stress, rasa cemas, gelisah, takut dan sebagainya.

8) Radang usus buntu (apendiksitis)


Kelainan klinis yang teriadi karena usus buntu meradang, membengkak dan timbul nanah. Gejala ini disebabkan oleh adanya infeksi pada usus buntu akibat masuknya benda yang sulit dipecah, seperti biji-

bijian yang keras, kerikil dan sebagainya. Gejalanya rasa sakit yang luar biasa di perut sebelah kanan bawah. pengobatan peradangan ini biasanya dengan jalan operasi.

9) Ambaein (hemoroid)
Yaitu kelainan klinis akibat pelebaran pembuluh vena pada bagian anus. Biasanya terjadi pada orangorang yang cenderung terlalu lama duduk terus menerus, atau pada orang yang sering menderita sembelit.

http://andikapriastana.blogspot.com/2011/10/sistem-pencernaan-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai