Anda di halaman 1dari 2

Kata toksoplasma sudah tidak asing lagi di telinga kita, biasanya toksoplasma ini selalu dikaitkan dengan kucing.

Aku pertama kali mengenal toksoplasma ini dari saudaraku. Saudaraku ini mengidap toksoplasma, ketika kehamilan pertama sampai ketiga, saudaraku selalu keguguran. Dan saat kehamilan yang ke empat, dia coba untuk memeriksakan dirinya ternyata dia terkena toksoplasma. Sejak dia tahu menderita toksoplasma, dia selalu rajin mengecheck kehamilannya ini dan akhirnya bayinya selamat dan sampai usia anaknya 2 tahun, dia masih tetap melakukan pengecheckan untuk mengetahui apakah terjadi penularan penyakit ini atau tidak karena apabila tertular sangat berbahaya sekali. Tertularnya penyakit ini pada bayi dapat menimbulkan gangguan pada penglihatan beberapa bulan atau beberapa tahun setelah lahir, gangguan pendengaran, gangguan fungsi saraf, kelainan sistemik seperti pucat, kuning, demam, pembesaran atau pendarahan pada hati juga limpa. Infeksi akibat toksoplasma juga dapat menyebabkan cacat bawaan, bayi yang tidak memiliki tulang tengkorak, hydrocephalus (pembesaran kepala) hingga kematian. Itulah sebabnya seorang ibu yang merencenakan kehamilan atau yang sedang hamilmuda, di sarankan untuk check kondisi dirinya apakah terkena penyakit ini atau tidak, untuk meminimalisasi terjadinya penularan kepada sang bayi. Dan yang aku lihat dari saudaraku ini, dia selalu terkena flu yang tidak pernah sembuh dan apabila menjelang malam atau cuaca dingin, flunya itu semakin parah dan dia banyak mengeluarkan riak. Kalau dulu aku tahu toksoplasma ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus kucing dan penularannya melalui bulu si kucing ternyata sebenarnya toksoplasma ini memang ditularkan oleh kucing tapi kucing ini hanya salah satu hewan yang dapat menularkannya dan penularannya sendiri bukan 100% oleh bulunya tetapi lebih banyak karena feses dari hewan-hewan ini yang terinfeksi penyakit ini. Penularan melalui bulu dan liur apabila bulu dan liur hewan ini mengandung kista toksoplasma. Toksoplasma adalah penyakit yang di akibatkan oleh parasit toxoplasma gondii (T.gondii) yang termasuk parasit coccidian. Toksoplasma ini berkembang biak dalam sel darah putih, jaringan parenkim dan sel endotel dengan cara membelah diri. Penyakit ini ditularkan oleh kucing, anjing, burung, ikan, kelinci, kambing dan hewan mamalia lainnya termasuk manusia. Dan toksoplasma dapat ditularkan dengan mengkonsumsi daging mentah, daging setengah matang, telur setengah matang, susu segar yang tidak di pasteurisasi, buah-buahan dan sayuran yang terkontaminasi tinja hewan serta mengandung oosit toksoplasma (salah satu sari bentuk toksoplasma). Dengan transfuse darah, transplantasi organ, cangkok organ tubuh dapat juga menjadi sarana penularan toksoplasma. Gejala yang dapat timbul apabila terkena toksoplasma ini adalah flu, rasa lelah, nyeri kepala, sakit tenggorokan, demam, pembesaran kelanjar getah bening termasuk hati juga limpa, dan gangguan pada kulit. Dan hanya 10-20% orang terkena toksoplasma saja yang mengalami gejala-gejala ini, selebihnya tidak mengalami gejala tersebut. Penyakit toksoplasma ini tidak hanya menyerang kaum hawa saja tapi pria pun dapat tertular penyakit ini. Pada pria penyakit ini pun dapat menyebabkan kemandulan serta kebutaan. Pada dasarnya, apabila kondisi tubuh kita kuat alias fit maka penyakit ini tidak akan menimbulkan gejala penyakit dan apabila tubuh kita lemah alias ngga fit maka penyakit ini akan menimbulkan penyakit yang berbahaya. Oleh karena itu jaga kondisi tubuh kita dengan olahraga yang teratur, makan makanan yang bergizi, hindari strees, lakukan pola hidup yang bersih dan sehat serta kenali tentang penyakit ini serta lakukan pencegahan dan pemeriksaan dini untuk meminimalisasi penularan, pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Apabila mempunyai hewan peliharaan, periksa hewan peliharaan tersebut ke dokter untuk mengetahui apakah terinfeksi aktif atau tidak. 2. Apabila hewan peliharaan terkena infeksi aktif, titipkan hewan pada penitipan hewan selama

3. 4. 5. 6. 7. 8.

9.

6 minggu yaitu dimana masa infeksi aktif dapat ditularkan. Jangan biarkan hewan peliharaan anda bermain di luar untuk mencegah mereka memakan dan bermain dengan binatang yang terinfeksi penyakit ini, serta control pakan mereka. Hindari kontak langsung dengan kotoran hewan peliharaan, apabila terpaksa dilakukan pakailah sarung tangan dan cuci tangan setelah membersihkannya. Serta jangan lupa untuk cuci tangan setelah kontak langsung dengan hewa peliharaan. Bersihkan kandang hewan peliharaan 1-2 kali sehari dan usahakan untuk menggunakan pasir khusus. Berikan vaksin untuk hewan peliharaan dan apabila hewan peliharaan menunjukkan gejala sakit, bawa segera hewan peliharaan ke dokter. Gunakan sarung tangan saat berkebun dan cuci tangan setelahnya. Hindari anak kecil untuk bermain tanah atau pasir. Cuci buah-buahan dan sayur dengan bersih. Dan hindari makan daging dan telur yang tidak matang atau setengah matang, baiknya daging di masak atau di rebus minimal dengan suhu 70 C selama 10 menit karena pasarit ini akan mati apabila di panaskan, serta jangan mengkonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi. Lakukan pemeriksaan secara rutin apabila menderita penyakit ini dan yang sedang hamil.

Anda mungkin juga menyukai