Anda di halaman 1dari 11

Keyword : PEMBUATAN ANEMOMETER DIGITAL Telah dibuat alat ukur kecepatan aliran udara dengan menggunakan termistor .

Termistor yang dipanaskan pada tempera tur diatas temperatur udara/ruang , apabila dilewati aliran udara maka temperatur dan tahanannya berubah . Dengan metoda temperatur konstan , maka temperatur dan tahanannya akan kem - bali pada harga semula . Besaran yang diamati ialah daya yang diberikan pada termistor untuk mengembalikan harga tadi . Adanya perubahan temperatur udara akan mengubah harga pengamatan . Untuk itu diperlukan suatu koreksi temperatur udara agar penunjukannya tetap konstan . Penunjukan alat ukur ini direncanakan dalam sistem digital . Oleh karena koefisien perpindahan panas tidak linier terhadap kecepatan aliran udara , diperlukan linierisasi . Disini dipakai suatu rangkaian penguat nonlinier yang terdiri dart rangkaian penguat logaritmik dan anti logaritmik . Setelah dilinierisasi kemudian dimasukkan ke rangkai an pengubah tegangan ke frekwensi yang menggunakan prinsip dualslope . Pulsa output dart rangkaian V/F dimasukkan ke rang kaian penghitung dan selanjutnya diperagakan dalam bentuk angka angka pada LED - 7 segmen . Alat ini dapat mengukur kecepatan aliran udara dart 0,1 m/det sampai 20m/det yang dibagi dalam 3 daerah ukur, disamping itu dapat juga mengukur temperatur udara antara 200 C sampai 300 C

Termometer - Sistem Pengukuran Suhu


oleh skuler pada Maret 14, 2007, 10:32:00 Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Termometer Merkuri adalah jenis termometer yang sering digunakan oleh masyarakat awam. Merkuri digunakan pada alat ukur suhu termometer karena koefisien muainya bisa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir selalu sama. Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan Merkuri di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah Skala Celcius dengan poin 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk titik didih. Termometer Merkuri pertama kali dibuat oleh Daniel G. Fahrenheit. Peralatan sensor panas ini menggunakan bahan Merkuri dan pipa kaca dengan skala Celsius dan Fahrenheit untuk mengukur suhu. Pada tahun 1742 Anders Celsius mempublikasikan sebuah buku berjudul Penemuan Skala Temperatur Celsius yang diantara isinya menjelaskan metoda kalibrasi alat termometer seperti dibawah ini:

1. Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer disaat
seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.

2. Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut mendidih seluruhnya 3.
saat dipanaskan. Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.

Sampai saat ini tiga poin kalibrasi diatas masih digunakan untuk mencari rata-rata skala Celsius pada Termometer Merkuri. Poin-poin tersebut tidak dapat dijadikan metoda kalibrasi yang akurat karena titik didih dan titik beku air berbeda-beda seiring beda tekanan. Cara Kerja :

1. 2. 3. 4.

Sebelum terjadi perubahan suhu, volume Merkuri berada pada kondisi awal. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon Merkuri dengan perubahan volume. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.

Sumber : Fred Landis Microsoft http://en.wikipedia.org/wiki/Thermometer Encarta Reference Library 2005

Peralatan pemantauan tingkat kekeruhan air baik untuk air kolam renang, sungai, danau dan laut. Merk GET buatan Indonesia

Negara Asal:Indonesia Cara Pembayaran:Transfer Bank (T/T) Kemas & Pengiriman:--

Harga: -Kontak: Tn. Agung Setyonugroho Telepon/Ponsel: 62-21-70636454, 021 95144003, 085697611085 Alamat: Jl. Masjid Al-Fatah No. 3 Rawalumbu Bekasi Kota: Bekasi 17115, Jawa Barat

Situs Web: http://www.geocities.com/ get8118

Secchi disk Merupakan alat pengukur penetrasi cahaya yang berbentuk bulat dengan diameter 20 cm. Kegunaan : Mengukur tingkat penetrasi cahaya ke dalam perairan

Cara penggunaan : Celupkan sechi disk kedalam air sampai warna hitam dan putih pada keping tersebut tidak dapat dibedakan lagi. Jarak antara sechi disk dengan permukaan air adalah nilai transparansi / kejernihan air.dalam pengukuran hendaknya dilakukan pengukuran berulang ulang (minimal sebanyak 3 kali) untuk mendapatkan nilai kedalaman penetrasi yang akurat. Posted by black_kong at 8:56 PM Labels: alat praktikum, ekologi praktikum, Secchi disk Reactions:

Keunggulan Air Raksa Sebagai Alat Pengukur Suhu Temperatur Untuk Termometer - Belajar Ilmu Pendidikan Fisika Online
Thu, 26/07/2007 - 9:42pm godam64

Berikut ini adalah sebab digunakannya air raksa yang merupakan satu-satunya bentuk logam yang cair sebagai alat pengukuran suhu atau temperatur pada termometer, yaitu : 1. Raksa dapat menyerap / mengambil panas dari suhu sesuatu yang diukur. 2. Raksa memiliki sifat yang tidak membasahi medium kaca pada termometer. 3. Raksa dapat dilihat dengan mudah karena warnanya yang mengkilat. 4. Raksa memiliki sifat pemuaian / memuai yang teratur dari temperatur ke temperatur. 5. Raksa memiliki titik beku dan titik didih yang rentangnya jauh, sehingga cocok untuk mengukur suhu tinggi. ---Selamat belajar ilmu pelajaran fisika secara online :D

Termometer air raksa


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia


Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifisasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Termometer air raksa dalam gelas adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar air raksa; pemuaian dan penyempitan volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih sempit. Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong. Sebagai pengganti air raksa, beberapa termometer keluarga mengandung alkohol dengan tambahan pewarna merah. Termometer ini lebih aman dan mudah untuk dibaca. Jenis khusus termometer air raksa, disebut termometer maksimun, bekerja dengan adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa didorong ke atas melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa tertahan pada katup dan tidak dapat kembali ke bohlam membuat air raksa tetap di dalam tabung. Pembaca kemudian dapat membaca temperatur maksimun selama waktu yang telah ditentukan. Untuk mengembalikan fungsinya, termometer harus diayunkan dengan keras. Termometer ini mirip desain termometer medis. Air raksa akan membeku pada suhu -38.83 C (-37.89 F) dan hanya dapat digunakan pada suhu di atasnya. Air raksa, tidak seperti air, tidak mengembang saat membeku sehingga tidak memecahkan tabung kaca, membuatnya sulit diamati ketika membeku. Jika termometer mengandung nitrogen, gas mungkin mengalir turun ke dalam kolom dan terjebak di sana ketika temperatur naik. Jika ini terjadi termometer tidak dapat digunakan hingga kembali ke kondisi awal. Untuk menghindarinya, termometer air raksa sebaiknya dimasukkan ke dalam tempat yang hangat saat temperatur di bawah -37 C (-34.6 F). Pada area di mana suhu maksimum tidak diharapkan naik di atas - 38.83 C (-37.89 F) termometer yang memakai campuran air raksa dan thallium mungkin bisa dipakai. Termometer ini mempunyai titik beku of -61.1 C (-78 F). Termometer air raksa umumnya menggunakan skala suhu Celsius dan Fahrenhait. Anders Celsius merumuskan skala Celsius, yang dipaparkan pada publikasinya the origin of the Celsius temperature scale pada 1742. Celsius memakai dua titik penting pada skalanya: suhu saat es mencair dan suhu penguapan air. Ini bukanlah ide baru, sejak dulu Isaac Newton bekerja dengan sesuatu yang mirip. Pengukuran suhu celsius menggunakan suhu pencairan dan bukan suhu pembekuan. Eksperimen untuk mendapat kalibrasi yang lebih baik pada termometer Celsius dilakukan selama 2 minggu setelah itu. Dengan melakukan eksperimen yang sama berulang-ulang, dia menemukan es mencair pada tanda kalibrasi yang sama pada termometer. Dia menemukan titik yang sama pada kalibrasi pada uap air yang mendidih (saat percobaan dilakukan dengan ketelitian tinggi, variasi terlihat dengan variasi tekanan atmosfir). Saat dia mengeluarkan termometer dari uap air, ketinggian air raksa turun perlahan. Ini berhubungan dengan kecepatan pendinginan (dan pemuaian kaca tabung).

Tekanan udara mempengaruhi titik didih air. Celsius mengklaim bahwa ketinggian air raksa saat penguapan air sebanding dengan ketinggian barometer. Saat Celsius memutuskan untuk menggunakan skala temperaturnya sendiri, dia menentukan titik didih pada 0 C (212 F) dan titik beku pada 100 C (32 F). Satu tahun kemudian Frenchman Jean Pierre Cristin mengusulkan versi kebalikan skala celsius dengan titik beku pada 0 C (32 F) dan titik didih pada 100 C (212 F). Dia menamakannya Centrigade. Pada akhirnya, Celsius mengusulkan metode kalibrasi termometer sbb: 1. Tempatkan silinder termometer pada air murni meleleh dan tandai titik saat cairan di dalam termometer sudah stabil. ini adalah titik beku air. 2. Dengan cara yang sama tandai titik di mana cairan sudah stabil ketika termometer ditempatkan di dalam uap air mendidih. 3. Bagilah panjang di antara kedua titik dengan 100 bagian kecil yang sama. Titik-titik ini ditambahkan pada kalibrasi rata-rata tetapi keduanya sangat tergantung tekanan udara. Saat ini, tiga titik air digunakan sebagai pengganti (titik ketiga terjadi pada 273.16 kelvins (K), 0.01 C). CATATAN: Semua perpindahan panas berhenti pada 0 K, Tetapi suhu ini masih mustahil dicapai karena secara fisika masih tidak mungkin menghentikan partikel. Hari ini termometer air raksa masih banyak digunakan dalam bidang meteorologi, tetapi pengguanaan pada bidang-bidang lain semakin berkurang, karena air raksa secara permanen sangat beracun pada sistem yang rapuh dan beberapa negara maju telah mengutuk penggunaannya untuk tujuan medis. Beberapa perusahaan menggunakan campuran gallium, indium, dan tin (galinstan) sebagai pengganti air raksa.

Global Positioning System


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari

Gambaran satelit GPS di orbit

Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS anatara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).[1] Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar US$750 juta per tahun,[2] termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan.

Daftar isi
[sembunyikan] 1 Kegunaan 2 Sistem lain 3 Referensi 4 Lihat pula

[sunting] Kegunaan
Militer GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan pasukan. Navigasi GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sistem Informasi Geografis Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi pengukuran. Sistem pelacakan kendaraan Kegunaan lain GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini.

Pemantau gempa Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik

[sunting] Sistem lain


Artikel utama: Sistem navigasi satelit

Sistem navigasi satelit lainnya yang sedang dikembangkan oleh negara lain adalah:
Beidou Sistem lokal di RRC yang akan dikembangkan menjadi sistem internasional bernama COMPASS. Galileo Sistem yang sedang dikembangkan oleh Uni Eropa, dengan bantuan dari RRC, Israel, India, Moroko, Arab Saudi, Korea Selatan, dan Ukraina. GLONASS Sistem milik Rusia yang sedang diperbaiki. Indian Regional Navigational Satellite System (IRNSS) Sistem yang dikembangkan India.

[sunting] Referensi
1. ^ Parkinson, B.W. (1996), Global Positioning System: Theory and Applications, chap. 1: Introduction and Heritage of NAVSTAR, the Global Positioning System. pp. 3-28, American Institute of Aeronautics and Astronautics, Washington, D.C. 2. ^ GPS Overview from the NAVSTAR Joint Program Office. Accessed December 15, 2006.

Sistem informasi geografis


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (Dialihkan dari Sistem Informasi Geografis) Langsung ke: navigasi, cari

GIS dengan Quantum GIS.

Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini. Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

[sunting] Sejarah pengembangan


35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewanhewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut. Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus. Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an. Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.

GIS dengan gvSIG.

CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG". CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer. Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (19741979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset. Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program Diploma SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir disemua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun matapelajaran.

Sensitif untuk kecepatan angin rendah maupun tinggi. Baling2 di rancang untuk dapat di lepas sebesar 52mm (diameter). Sensitif untuk kecepatan angin rendah maupun tinggi. Baling2 di rancang untuk dapat di lepas sebesar 52mm (diameter). ss

Anda mungkin juga menyukai

  • H
    H
    Dokumen3 halaman
    H
    113030083
    Belum ada peringkat
  • R
    R
    Dokumen4 halaman
    R
    113030083
    Belum ada peringkat
  • W
    W
    Dokumen7 halaman
    W
    113030083
    Belum ada peringkat
  • T
    T
    Dokumen4 halaman
    T
    113030083
    Belum ada peringkat
  • R
    R
    Dokumen2 halaman
    R
    113030083
    Belum ada peringkat
  • PT - Matahari Sentosa Jaya
    PT - Matahari Sentosa Jaya
    Dokumen2 halaman
    PT - Matahari Sentosa Jaya
    113030083
    Belum ada peringkat
  • S
    S
    Dokumen2 halaman
    S
    113030083
    Belum ada peringkat
  • Da
    Da
    Dokumen1 halaman
    Da
    113030083
    Belum ada peringkat
  • Application Form (New)
    Application Form (New)
    Dokumen10 halaman
    Application Form (New)
    113030083
    Belum ada peringkat
  • Konsep 0001
    Konsep 0001
    Dokumen14 halaman
    Konsep 0001
    113030083
    Belum ada peringkat
  • Da
    Da
    Dokumen2 halaman
    Da
    113030083
    Belum ada peringkat
  • Jam Kerja Organ Tubuh Manusia
    Jam Kerja Organ Tubuh Manusia
    Dokumen2 halaman
    Jam Kerja Organ Tubuh Manusia
    113030083
    Belum ada peringkat
  • BIODATA Bank Indonesia
    BIODATA Bank Indonesia
    Dokumen1 halaman
    BIODATA Bank Indonesia
    113030083
    Belum ada peringkat
  • Bandung 12
    Bandung 12
    Dokumen1 halaman
    Bandung 12
    113030083
    Belum ada peringkat