Anda di halaman 1dari 34

CASE REPORT II DEMAM TIFOID

Ndarumas vany karlina ningsih J500080011

KELUHAN UTAMA

Demam

IDENTITAS
Nama Pasien : Ny. N Umur : 61 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jetis Pekerjaan : Petani Status Perkawinan: Sudah menikah Agama : Islam Suku : Jawa Tanggal Masuk RS : 14 Juni 2012 Tanggal Pemeriksaan` : 15 Juni 2012 Anamnesis secara autoanamnesis dan alloanamnesis

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang dengan keluhan demam. Demam dirasakan sejak 10 hari SMRS. Demam setiap hari, badan terasa panas terutama sore hari. Pasien juga mengeluh mual sejak 1 bulan yang lalu, mual semakin dirasa bila makan, sehingga sejak 1 bulan yang lalu pasien tidak nafsu makan. Nafsu minum berkurang. Muntah 2 x warna kuning, pahit. BAB (+) warna kuning tidak cair , BAK (+) warna keruh.

RIWAYAT PRIBADI
Merokok Makan pedas Makan tidak teratur Minum kopi Minum alkohol Minum jamu Minum obat analgesik : (-) : (+) : (+) : (+) : disangkal : (+) : disangkal

RIWAYAT KELUARGA
Riw. Komorbid: HT(-), DM(-), Jantung(-). Riw. Atopi: disangkal

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat Komorbid lain HT (-), DM (-), Jantung(-), liver (-), asma (-) ginjal (-), magh (+) Disangkal Disangkal Disangkal Disangkal

Riwayat Alergi Riwayat Operasi Riwayat Opname Riwayat trauma

PEMERIKSAAN FISIK

KEADAAN UMUM
Keadaan Umum: sedang Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4V5M6)

Vital Sign
TD N RR S : 110/70 mmHg (berbaring,pada lengan kiri) : 80x/ mnt : 20x/ mnt : 38C( aksiler)

Kepala :konjungtiva palpebra anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-).
Leher simetris, deviasi trakea(-), JVP R0, pembesaran kelenjar limfe(-), lidah kotor (+)

THORAX PARU
normal

normal

Inspeksi : simetris kanan kiri, ketinggalan gerak (-) Palpasi Perkusi Auskultasi : ketinggalan gerak (-), : Sonor : SDV (+), Rh & Wh (-).

Inspeksi

Ictus cordis tidak tampak


Ictus cordis tidak kuat angkat SIC V midclavicula sinistra Ka-atas: SIC III parasternal dextra Ka-bawah: SIC IV parasternal dextra Ki atas: SIC III parasternal sinistra Ki bawah: SIC V midclavicula sinistra

Palpasi

Perkusi batas jantung

Bunyi jantung I-II Auskultasi reguler Bising jantung(-)

inspeksi

Bentuk:simetris, sejajar dinding dada,caput medusa (-), venektasi (-), distended (-)

auskultasi

Peristaltik normal

Perkusi

Tympani, hepatomegali (+), splenomegali (-)

Palpasi

Defans muscular (-), supel (+), nyeri tekan (+) epigastrium, hepar teraba. Lien, ren

+
-

Clubing finger(-)

Palmar eritema(-)

Oedem ext.inferior (-/-)

EKSTREMITAS (dbn) Akral hangat Pitting oedem (-/-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Frekuensi: 88x/menit Ritme: reguler Jenis irama: sinus Zona transisi: V2/V3 Aksis: normal (Lead I (+), aVF (+))

Laboratorium
(darah lengkap) 14 juni 2012

WBC : 7,1x10/ul (4-10) Lymph: 1,8x10/ul (0,8-4) Mid : 0,4x10/ul (0,1-0,9) Gran : 4,9x10/ul (2,0-7,0) Lymph: 25,3% (20-40) Mid : 5,2% (3-9) Gran : 69,5% (50-70) HGB : 11,3 g/dl (11-16) RBC : 4,58x106/ul (3,5-5,5) HCT : 36,3% (37-50) MCV : 79,4 fl (82-95)

MCH : 24,6 pg (27-31) MCHC : 31,1g/dl (32-36) RDW-CV: 17,9% (11,5-14,5) RDW-SD: 51,3 fl (35-56) PLT : 327x10/ul (100-300) MPV : 6,6 fl (7-11) PDW : 16,3 (15-17) PCT : 0,215% (0,108-0,282) GDS Acak: 111 mg/dl (<140)

Kimia Darah (14 juni 2012) o DBIL : 1,1 mg/dl (0-0,35 mg/dl) o TBIL : 1,51 mg/dl (0,2-1,2 mg/dl) o GamaGT : 190,1 mg/dl (8-34 mg/dl) o CREAT : 0,75 mg/dl (0,7-1,2mg/dl) o Urea : 11,35 mg/dl (10-50mg/dl) o UA : 6,9 mg/dl (2,4-5,7 mg/dl) o SGOT : 194,2 U/l (0-31 U/l) o SGPT : 144,4 U/l (0-31 U/l) o ALP : 516 U/l (98-279 U/l) o TP : 6,9 g/dl (6,6-8,3 g/dl) o Alb : 2,6 g/dl (3,5-5,5 g/dl) o GLOB : 4,3 g/dl (2-3,9 g/dl) o CHOL : 103 mg/dl (140-200 mg/dl) o TG : 221 mg/dl (36-165 mg/dl) o HDL : 23 mg/dl (45-150 mg/dl) o LDL : 36 mg/dl (0-190 mg/dl)

LABORATORIUM
(12-6-2012) hb 15,3 (11-18) Leukosit 17.000 (4500-11000) Eritrosit 5,3 (4-6) LED 5 mm/jam (0-20) Trombosit 420.000 (150.000-450.000) Hct 46 (40-60) WIDAL: Salmonella Typosa O 1/240 Salmonella Typosa H 1/80 Salmonella Paratypi A (-) Salmonella Paratypi B 1/80

USG

RESUME/DAFTAR MASALAH

Anamnesis
Demam 10 hari SMRS sering pada sore hari Mual sejak 1 bulan yang lalu muntah 2x Nafsu makan dan minum berkurang BAB (+) kuning BAK (+) Kuning jernih

Pemeriksaan fisik
Lidah kotor (+) Nyeri tekan epigastrium Hepar teraba

POMR
DAFTAR MASALAH PROBLE M ASSESM PLANNING DIAGNOSA ENT PLANNNG TERAPI PLANNIN G MONITO RING

1. Demam 10 hari SMRS, setiap hari, mulai pada sore hari. mual, muntah, tidak nafsu makan dan minum, lidah kotor , nyeri tekan epigastrium Tes widal salmonella typosa O 1/240 S: 38 C

Demam Demam -Gall kultur Typoid tipoid

-Inf RL 30 tpm -Klinis Inj -Ceftriaxone 2x1 g iv -Inj ranitidin 2x1 amp iv -Inj Ondancetron 2x1 amp iv -Antacida Syr 3x2cth(10ml) -Paracetamol 3x500mg

DAFTAR MASALAH

PROBLEM

ASSESMENT

PLANNING DIAGNOSA

PLANNNG TERAPI

PLANNING MONITORI NG

2. DBIL:1,1 mg/dl TBIL:1,51 mg/dl GamaGT:190, 1 mg/dl SGOT: 194,2 U/l SGPT:144,4 U/l ALP: 516 U/l GLOB: 4,3 g/dl TG::221 mg/dl UA:6,9 mg/dl

Peningkst an fungsi hati

Fatty Liver USG , Abdomen dislipidemia

Gemfibrozil 1x300mg -Menurunkan berat badan 0,5 kg/mgu scr btahap - Diet rendah lemak dan karbohidrat -Kontrol gula darah -- perbaiki profil lipid

Klinis

dislipidemi a

FOLLOW UP (16-06-2012)
S : pusing, mual, cemas, perut sakit, mencret 2 x. O : TD=110/70, N=83x/mnt, RR=22x/mnt, suhu= 37,8C. A : Demam tipoid n fatty liver. P : PZ 20 tpm, inj ceftriaxon 2x1g vial, inj ranitidin amp 2x1, inj ondancentron 3x1 amp, inj amunofusin L600, loperamid (prn), B. complek tab 3x1.

FOLLOW UP (17-06-2012)
S : pusing, mual, sakit perut, panas O : TD=110/70, N=88x/mnt, RR=24x/mnt, suhu= 37,6C. A : Demam tipoid n fatty liver. P : PZ 20 tpm, inj ceftriaxon 2x1g vial, inj ranitidin amp 2x1, inj ondancentron 3x1 amp, inj amunofusin L600, B. complek tab 3x1.

FOLLOW UP (18-06-2012)
S : Sakit perut di kanan atas, kiri atas, 2 hari tidak BAB karena minum obat diare, mual, cekot-cekot sejak kemarin. O : TD=100/70, N=80x/mnt, RR=25x/mnt, S=37,6C. A : Demam tipoid n fatty liver. P : inj. PZ 20 tpm, inj ceftriaxon 2x1g vial, inj ranitidin amp 2x1, inj ondancentron 3x1 amp, inj amunofusin L600.

FOLLOW UP (19-06-2012) S : gliyeng-gliyeng, pandangan kabur O : TD=130/80, N=64, RR= 28x/mnt, S=37,5C A : Demam tipoid n fatty liver. P : inj. PZ 20 tpm, inj ceftriaxon 2x1g vial, inj ranitidin amp 2x1, inj ondancentron 3x1 amp, inj amunofusin L600.

DISKUSI
Definisi
Demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran Fatty liver adalah suatu keadaan di mana adanya penimbunan lemak yang berlebihan di sel-sel hati.

Kasus
- pasien mengeluh panas sudah 10 hari sebelum masuk rumah sakit. - Mengeluh sakit perut

PATOFISIOLOGI

DIAGNOSIS
DEMAM TIPOID
Kasus Demam 10 hari Nyeri perut ulu hati Manifestasi klinis

Demam > 7 hari, terutama pada


malam hari, dan tidak spesifik Gangguan saluran pencernaan: nyeri perut, sembelit/diare, muntah

Ditemukan lidah kotor kotor,


iritabel Bradikardi relatif

Dapat

ditemukan:
kesadaran relatif,

lidah
:

splenomegali, hepatomegali Gangguan Bradikardi delirium, apati sampai semi-koma Rose-spots, epistaksis (jarang ditemukan)

FATTY LIVER
Manifestasi klinis

Perut terasa penuh


Terkadang daerah ulu hati terasa keras Tidak nyaman atau nyeri tumpul pada daerah perut kanan atas Lesu, mudah lelah dan lemas Kadang bisa kembung, mual dan muntah

Kasus Perut nyeri daerah ulu hati Lemas Mual muntah

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Demam tipoid leukopenia dan limfositosis relative menjadi dugaan kuat diagnosis demam tifoid. Leukopenia, leukositosis relatif pada fase akut, mungkin terdapat anemia dan trombositopenia, SGOT, SGPT meningkat Widal Laboratorium : titer Widal 1/200 atau lebih atau 1/320 pada pemeriksaan ulangan dan klinis. Interpretasi hasil uji Widal adalah sebagai berikut : Titer O yang tinggi ( > 160) menunjukkan adanya infeksi akut Titer H yang tinggi ( > 160) menunjukkan telah mendapat imunisasi atau pernah

Kasus
SGOT: 194,2 U/l SGPT:144,4 U/l ALP: 516 U/l TG::221 mg/dl UA:6,9 mg/d

Tes widal salmonella typosa O 1/240

menderita infeksi Titer antibodi yang tinggi terhadap antigen Vi terjadi pada carrier Fatty liver SGPT , SGOT, UA dan Fostafase alkali meningkat .

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai