Anda di halaman 1dari 34

MATERI PEMBELAJARAN

1. Ruang Lingkup Statistik - Pengertian/definisi - Pembagian Statistik - Peranan Statistik 2. Statistik diskriptif - Data dan Variabel - jenis data - Skala pengukuran variabel - Cara pengumpulan data - Cara pengolahan data - Cara penyajian data

3. Distribusi frekuensi - Pengertian dan tujuan - Penggolongan - Membuat distriubusi frekuensi - Penyajian distr. Frekuensi 4. Ukuran Pemusatan (Nilai Tengah) - Mean - Median - Modus 5. Ukuran Penyebaran

6 . STATISTIK PARAMETRIK - Uji Perbedaan Mean - ANOVA - uji Perbedaan Proporsi - Regresi Linier - Logistik Regresi
7. STATISTIK NON-PARAMETRIK - Uji Chi- Kuadrat - Uji Median - Uji Kruskal wallis

POPULASI

SAMPEL

DA TA

DA TA KOTOR ARRAY DISAJIKAN

DIOLAH

KESIMPULAN

ANALISIS

I. PENDAHULUAN
A. SEJARAH
* STATISTIK ---------------- STAT = STATE --> NEGARA = STAAT
* Zaman

Aristoteles (Awal Abad ke- 17 STATISTIK ------- STATKUNDE = Pengumpulan data yang sifatnya penting bagi negara

* Badan Pemerintah ----- Bagian Arsip dan Statistik Bagian Dokumentasi dan Statistik Statistik ---- pekerjaan mengumpulkan dan mencatat data

STATISTIK = kumpulan data berbentuk angka, tersusun teratur dan merupakan hasil penyelidikan yang menyatakan kegiatan-kegiatan di suatu lapangan, misalnya: pendidikan, pertaniaan dsb. Teknik pengumpulan, pengolahan, dan pengambilan kesimpulan

STATISTIK = metoda yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi data dan mengambil kesimpulan * Penerapan statistik dalam berbagai bidang ilmu - Statistik Sosial - pertanian - ekonomi - kesehatan --- Melibatkan mahluk hidup (BIO)

BIOSTATISTIK

B. PENGERTIAN/DEFINISI = Ilmu yang mempelajari tentang cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data, serta pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian

= Ilmu yang mempelajari tentang cara penarikan kesimpulan yang bisa diberlakukan secara umum (inferensi) tentang fenomena spesifik yang acak berdasarkan sampel yang relatif terbatas ( Rosner, 1988)
= Ilmu yang mempelajari tentang cara pengolahan, meringkaskan data serat penarikan kesimpulan atau inferensi berdasarkan pengamatan pada sebagian data (Daniel, 1988)

WAKIL DEKAN II

A. PENGERTIAN
1. DATA = Kumpulan hasil pengamatan, perhitungan atau pengukuran terhadap obyek yang menjadi perhatian (obyek penelitian). = Keterangan mengenai sesuatu, baik dalam bentuk angka maupun dalam bentuk kalimat yang diperoleh melalui pengukuran, pengamatan dari suatu obyek yang diamati. 2. VARIABEL = PEUBAH = Karakteristik yang diamati, dihitung atau

diukur

B. JENIS-JENIS DATA
1. Menurut sifatnya a. Data kualitatif b. Data kuantitatif - data diskrit - data kontinyu 2. Menurut Cara Pengumpulannya a. Data Primer b. Data Sekunder c. Data Intern d. Data Ekstern

C. SKALA PENGUKURAN DATA


1.
2. 3. 4.

Skala Ratio Interval Ordinal Nominal

1. Skala Ratio
- mempunyai titik nol sehingga bisa dilakukan perbandingan rasio - Jarak antara nilai diketahui - setiap kategori mempunyai urutaan nilai

2. Skala Interval
- tidak mempunyai titik nol sehingga tidak dapat dilakukan perbandingan rasio - Jarak antara nilai diketahui - setiap kategori mempunyai urutan nilai

3. Skala Ordinal
- tidak mempunyai titik nol - jarak antara kategori tidak diketahui - setiap kategori mempunyai urutan nilai

4. Skala Nominal
- tidak mempunyai titik nol; jarak antara kategori tidak diketahui - setiap kategori mempunyai urutan nilai - kategori hanya merupakan simbol atau label saja

Kriteria Membedakan
Menentukan urutan

Nominal Ordinal Interval Ratio +


-

+
+

+
+

+
+

Mengukur besar beda


Mengukur kelipatan

D. CARA PENGUMPULAN DATA 1. Eksperimen (percobaan langsung) 2. Observasi a. Pengamatan dengan ingatan - klasifikasi gejala yang relevan - melakukan pencatatan dgn segera - + kamera b. Pengamatan dengan sistematik - ada kerangka/form yang jelas - skop materi pengamatan terbatas - didahului dgn observasi partisipatif c. Pengamatan eksperimental/terkendali

3. Wawancara - alat ukur --- kuesioner - wawancara tidak terpimpin - wawancara terpimpin - wawancara bebas terpimpin
4. Angket - mengedarkan daftar pertanyaan kepada subjek penelitian - dikirim lewat pos

E. CARA PENGOLAHAN DATA


1. Cara manual 2. Cara elektronik komputer

- pembuatan kuesioner yang sesuai


- pembuatan buku kode - Coding kuesioner

- persiapan program yang digunakan


1. Screening 2. Editing 3. Coding 4. Entry/cleaning data

5. Transformasi

E. CARA PENYAJIAN DATA 1. Teks (Textular presentation) - penyajian data dalam bentuk narasi 2. Tabel (Tabular presentation) - Bagian-bagian tabel: a. Judul (Title) ----------- Apa, Dimana dan Kapan (3W) b. Stub (Judul baris) c. Box heading (judul kolom) d. Body (badan tabel) e. Nomor Tabel dan sumber data

JUDUL
BOX HEADING
STUB SEL SEL SEL

BODY

Sumber

SIFAT UTAMA: SELF EXPLANATORY

PEMBAGIAN TABEL
1. Tabel Induk = Master tabel - berisi seluruh data hasil penelitian - gudang data penelitian - Raw data - belum bisa membuat kesimpulan
2. Tabel anak = text tabel - bagian dari tabel induk - kesimpulan - terdiri dari 1 atau 2 variabel

JENIS-JENIS TABEL: 1. Tabel satu arah

2. Tabel Dua arah (Tabel silang)

3. Grafik (Graphical presentation)


a. Sederhana dan self explanatory b. Judul = judul tabel c. Penyajian lebih dari 1 variabel harus diberi bentuk jelas d. pembuatan skala dan satua yang digunakan harus jelas

BENTUK-BENTUK GRAFIK: - Grafik garis - grafik batang (bar diagram) - Grafik lingkar (Pie diagram) - Pictogram - Grafik peta

PENELITIAN

POPULASI

SAMPEL

UNTUK MENGETAHUI PARAMETER POPULASI

BIOSTATISTIK INFERENSIAL

- Parameter populasi sering tidak diketahui,meskipun distribusinya diketahui, misalnya: distribusi normal

- ,

@ Untuk mengetahui parameter populasi: 1. Estimasi (pendugaan) 2. Pengujian hipotesis


@ Kedua cara ini didasarkan pada statistik atau besaran yang dihitung dari sampel, sehingga kita harus mengambil sampel.

Hubungan antara populasi dan sampel


POPULASI

sampling

^ = x, s, p = ,
SAMPEL

^ bisa dihitung setelah mengambil sampel secara berulang dari populasi bersifat teoritis atau abstrak oleh karena sering tidak ^ ^ diketahui, sedang bersifat empiris atau nyata karena dapat dihitung dari sampel

^ yang dipakai untuk menduga harus merupakan penduga yang baik, ciri-ciri: 1. Tidak bias ^ E() = 2. Efisien, artinya: bila ada lebih dari satu penduga, maka penduga yang efisien mempunyai varians yang kecil. 3. Konsisten, artinya: bila sampel yang diambil makin besar, maka nilai makin mendekati nilai

I. Pendugaan Titik
Nilai parameter dari populasi hanya diduga dengan memakai ^ satu nilai statistik dari sampel yang diambil dari populasi tsb. CONTOH: Kita ingin menduga berapa nilai rata-rata tinggi badan orang Indonesia---- diambil sampel acak 1000 orang --- ukur TB nya-----rata-rata TB --- x = 164 cm. Nilai rata-rata (164 CM) inilah yang disebut penduga TB ---Karena hanya ada satu nilai ----PENDUGA TITIK

Penduga titik dari parameter populasi: _ 1. X = x/n ---------------- penduga titk untuk _ 2. s2 = (xi x)2/n-1 ------ penduga titik untuk 2 ^ 3. Proporsi = p = x/n ------ penduga titik untuk p = X/N

Kelemahan penduga titik: - Tidak dapat ditentukan derajat keyakinan atau derajat kepercayaan dari nilai penduga () yang diperoleh dari sampel. - Nilai sangat bergantung pada sampel yang diperoleh dari populasi ---- nilai berbeda bila sampel berbeda

II. Pendugaan Interval = Nilai parameter dari populasi diduga dengan memakai beberapa nilai statistik yang berada dalam suatu interval

^ ^ 1 < < 2
Misalnya: Rata-rata tinggi badan (TB) orang Indonesia diduga berada pada interval 160 cm < < 166 cm @ Makin lebar intervalnya, makin besar kepercayaan/keyakinan kita bahwa rata-rata TB berada pada interval tsb. @ Makin lebar interval, makin yakin akan dugaan yang dibuat. @ Derajat kepercayaan penduga disebut koefisien kepercayaan () yang dinyatakan dalam bentuk probabilitas : 0 <<1

Derajat kepercayaan terhadap interval 1 < < 2 dinyatakan dalam bentuk: ^ ^ P( 1 < < 2) = nilai tertentu

@ Misalnya, P( 1 < < 2) = 0,95 artinya: dengan probabilitas 0,95, sampel acak yang kita ambil akan menghasilkan interval ^ ^ 1 < < 2 yang mengandung parameter dari populasi.
@ Dalam statistik biasanya dipilih interval yang lebih pendek tetapi dengan derajat kepercayaan yang tinggi. @ ^ ^ P (1 < < 2) = 1 - = koefisien kepercayaan 1 = derajat kepercayaan ^ ^ P (1 < < 2) = Interval kepercayaan

PENDUGAAN PARAMETER POPULASI DGN SAMPEL BESAR Bila dari suatu populasi diambil sampel acak yang besar, maka statsitik penduga parameter akan mempunyai distribusi normal, sehingga dpt ditransformasi menjadi distribusi normal standar.

1. PENDUGAAN PARAMETER Interval kepercayaan untuk pendugaan parameter bila s diketahui adalah: P(X Z/2. SE < < X Z/2. SE ) = 1 - SE = s/n CONTOH SOAL: Dari populasi pegawai suatu perusahaan diambil sampel acak 100 orang dan dicatat gaji tahunan masing-masing-pegawai. Diperoleh rata-rata dan simpangan baku gaji mereka adalah X = Rp 30.000.000 dan s = Rp 6.000.000 Berapa rata-rata gaji yang sebenarnya dari pegawai tersebut pada selang kepercayaan 95%. JAWAB: SE = s/n = 6000000/ 100 = 600.000 Untuk interval kepercayaan 95% Z = 1,96 P ( 30.000.000 1,96 * 600.000 < < 30.000.000 + 1,96 * 600.000) = 0,95 P ( 28.824.000 < < 31.176.000) = 0.95 Artinya, kita percaya 95% bahwa rata-rata gaji pegawai tersebut berkisar antara Rp 28.824.000 sampai dengan 31.176.000

2. PENDUGAAN PARAMETER PROPORSI


Interval kepercayaan untuk pendugaan parameter P bila adalah:
P(p Z/2. SE < P < X + Z/2. SE ) = 1 -

^ ^ p(1 - p) p = SE = -----------n CONTOH SOAL: Pada suatu sampel acak berukuran 500 disuatu kota ditemukan 340 orang diantaranya berstatus gizi lebih. Hitunglah interval kepercayaan 95% untuk menduga berapa sesungguhnya penduduk di kota tsb yang berstatus gizi lebih !. JAWAB: p = 340/500 = 0,68 (0,68) x (0,32) SE = --------------------- = 0,02 500

JAWAB: p = 340/500 = 0,68 (0,68) x (0,32) SE = --------------------- = 0,02 500 P(p Z/2. SE < P < p + Z/2. SE ) = 1 -

P [0,68 - (1,96) x (0,02) < P < 0,68 + (1,96) x (0,02)] = 0,95

P [0,641 < P < 0,791] = 0,95 Jadi interval kepercayaan untuk penduga p adalah P [0,641 < P < 0,791] = 0,95 ---- artinya: kita percaya 95% bahwa proporsi penduduk kota tersebut yang berstatus gizi lebih adalah 64,1% sampai 79,1 %.

Anda mungkin juga menyukai