http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
BATUAN SEDIMEN
Pengertian Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Hutton (1875; dalam Sanders, 1981) menyatakan Sedimentary rocks are rocks which are formed by the turning to stone of sediments and that sediments, in turn, are formed by the breakdown of yet-older WingmanArrows on Facebook
Like 32 people like WingmanArrows.
rocks. ODunn & Sill (1986) menyebutkan sedimentary rocks are formed by the consolidation of sediment : loose materials delivered to depositional sites by water, wind, glaciers, and landslides. They may also be created by the precipitation of CaCO3, silica, salts, and other materials from solution (Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen, sebagai material lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh air, angin, es dan longsoran gravitasi, gerakan tanah atau tanah longsor. Batuan sedimen juga dapat terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat, silika, garam dan
Norbalesty
Agriemz
Den
Maulana
Dewi
material lain. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi ketebalannya relatif tipis.
Muhammad
Uvie
Andeskal
Marwan
Chopetz
Muhammad
Laurensius
Joe
Rendra
Billy
Batuan sedimen klastika (detritus, mekanik, eksogenik) adalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil pengerjaan kembali (reworking) terhadap batuan yang sudah ada. Proses pengerjaan
Faiz PuJi Sony Arles Vandris
kembali itu meliputi pelapukan, erosi, transportasi dan kemudian redeposisi (pengendapan kembali). Sebagai media proses tersebut adalah air, angin, es atau efek gravitasi (beratnya sendiri). Media yang terakhir itu sebagai akibat longsoran batuan yang telah ada. Kelompok batuan ini bersifat fragmental, atau terdiri dari butiran/pecahan batuan (klastika) sehingga bertekstur klastika. Batuan sedimen non-klastika adalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan suatu
1 of 14
23/03/2012 3:04
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
BATUAN BEKU Beda waktu Indonesia dan Inggris jauh sekali BATUAN SEDIMEN Batuan Sedimen (Pettijohn, 1975): Bab 3. TEKSTUR SEDIMEN SEJARAH GEOLOGI ZONA PEGUNUNGAN SELATAN JAWA TIMUR Batuan Sedimen (Pettijohn, 1975): Bab 5. GEOMETRI ENDAPAN SEDIMEN Instal Windows 7 Gagal, Pengalaman Untuk Malam Ini Struktur Sedimen dan Perlapisan Batuan Sedimen (Pettijohn, 1975): Bab I Pendahuluan
Proses pemadatan dan pengompakan, dari bahan lepas (endapan) hingga menjadi batuan sedimen disebut diagenesa. Proses diagenesa itu dapat terjadi pada suhu dan tekanan atmosferik sampai dengan suhu 300 oC dan tekanan 1 2 kilobar, berlangsung mulai sedimen mengalami penguburan, hingga terangkat dan tersingkap kembali di permukaan. Berdasarkan hal tersebut, ada 3 macam diagenesa, yaitu : 1. Diagenesa eogenik, yaitu diagenesa awal pada sedimen di bawah muka air. 2. Diagenesa mesogenik, yaitu diagenesa pada waktu sedimen mengalami penguburan semakin dalam. 3. Diagenesa telogenik, yaitu diagenesis pada saat batuan sedimen tersingkap kembali di permukaan oleh karena pengangkatan dan erosi. Dengan adanya berbagai macam diagenesa maka derajat kekompakan batuan sedimen juga sangat bervariasi, yakni : 1. Bahan lepas (loose materials, masih berupa endapan atau sedimen) 2. Padu (indurated), pada tingkat ini konsolidasi material terjadi pada kondisi kering, tetapi akan terurai bila dimasukkan ke dalam air. 3. Agak kompak (padat), pada tingkat ini masih ada butiran/fragmen yang dapat dilepas dengan tangan atau kuku. 4. Kompak (keras), butiran tidak dapat dilepas dengan tangan/kuku. 5. Sangat kompak (sangat keras, biasanya sudah mengalami rekristalisasi). Tekstur Seperti diuraikan di atas, maka batuan sedimen dapat bertekstur klastika atau non klastika. Namun
demikian apabila batuannya sudah sangat kompak dan telah terjadi rekristalisasi (pengkristalan kembali), maka batuan sedimen itu bertekstur kristalin. Batuan sedimen kristalin umum terjadi pada batugamping dan batuan sedimen kaya silika yang sangat kompak dan keras. Bentuk Butir Berdasar perbandingan diameter panjang (long) (l), menengah (intermediate) (i) dan pendek (short) (s) maka terdapat empat bentuk butir di dalam batuan sedimen, yaitu (Gambar 3.2): 1. Oblate, bila l = i tetapi tidak sama dengan s. 2. Equant, bila l = i = s. 3. Bladed, bila l tidak sama dengan i tidak sama dengan s. 4. Prolate, bila i = s, tetapi tidak sama dengan l. Apabila bentuk-bentuk teratur tersebut tidak dapat diamati, maka cukup disebutkan bentuknya tidak teratur. Pada kenyataannya, bentuk butir yang dapat diamati secara megaskopik adalah yang
2 of 14
23/03/2012 3:04
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
2 mm). Bentuk butir itu dapat disebutkan seperti halnya di bawah ini.
kebundaran
Jemput abah dan umi (@ KH. Mas mansyur international boarding school UMS) http://t.co /6mBodkEn
1 day ago
Gambar 3.2 Empat kelas bentuk butir berdasarkan perbandingan diameter panjang (l), menengah (i) dan pendek (s) menurut T. Zingg. Kelas A = oblate (tabular atau bentuk disk); B = equant (kubus atau bulat); C = bladed dan D = prolate (bentuk rod). Masing-masing kelas bentuknya digambarkan seperti terlihat pada gambar 3.3. Kebundaran Berdasarkan kebundaran atau keruncingan butir sedimen maka Pettijohn, dkk., (1987) membagi kategori kebundaran menjadi enam tingkatan ditunjukkan dengan pembulatan rendah dan tinggi (Gambar 3.3). Keenam kategori kebundaran tersebut yaitu:
Terimakasih RT @cristinaningrum Congratz ya bwt bang @MualMaul yg hr ini resmi jdi SUAMI. Hehe. 1. Sangat meruncing (sangat menyudut) (very angular) Maaph bang ga bs ... http://t.co/XCOmHuDC 2. Meruncing (menyudut) (angular)
3 days ago
Terimakasih cha. Kira kmrn mau datang RT @varicha99 Happy wedding to bu Dok @fhastanti dan @MualMaul http://t.co/9NvRIVc9
3 days ago
3. Meruncing (menyudut) tanggung (subangular) 4. Membundar (membulat) tanggung (subrounded) 5. Membundar (membulat (rounded), dan 6. Sangat membundar (membulat) (well-rounded).
Thanks om. Gpp RT @D3_M0N @MualMaul slmt y mas,smg jd klrga skinah mwadah warohmah,sry g bs dtg,udh g dkjrt lg, T_T
3 days ago
Wakakaka RT @Bedypetrucci hai @cristinaningrum @BetoAbrauw @ridho_ds @RizkyAnshari @hangga_nata bersiap menunggu ... http://t.co/HjPRKG7f
3 days ago
RT @BIGREDS_IOLSC Selamat pagi. Hari terakhir sblm berakhir pekan. Ada yg berkegiatan menggunakan atribut @LFC hari ... http://t.co /yePM3veU
6 days ago
Masalahnya disana nyari kambing yg warna hitam susah RT @seputar_bola #news Sir Alex Ferguson Tak Cari 'Kambing ... http://t.co/2EjUMppX
6 days ago
Gambar 3.3 kategori kebundaran dan keruncingan butiran sedimen (Pettijohn, dkk., 1987).
3 of 14
23/03/2012 3:04
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
Follow @mualmaul
Tekstur Permukaan 1. Kasar, bila pada permukaan butir terlihat meruncing dan terasa tajam. Tekstur permukaan kasar biasanya dijumpai pada butir dengan tingkat kebundaran sangat meruncing-meruncing. 2. Sedang, jika permukaan butirnya agak meruncing sampai agak rata. Tekstur ini terdapat pada butir
Masukan email anda dan dapatkan noti kasi emailnya Join 197 other followers
dengan tingkat kebundaran meruncing tanggung hingga membulat tanggung. 3. Halus, bila pada permukaan butir sudah halus dan rata. Hal ini mencerminkan proses abrasi permukaan butir yang sudah lanjut pada saat mengalami transportasi. Dengan demikian butiran sedimen yang mempunyai tekstur permukaan halus terjadi pada kebundaran membulat sampai sangat membulat. Gambar 3.3, sekalipun hal itu dinyatakan sebagai katagori kebundaran, tingkatan ini nampaknya lebih didasarkan pada tekstur permukaan daripada butir. Ukuran Butir
97,685 hits
Ukuran butir batuan sedimen klastika umumnya mengikuti Skala Wentworth (1922, dalam Boggs, 1992) seperti tersebut pada Tabel 3.7. Butir lanau dan lempung tidak dapat diamati dan diukur secara megaskopik. Ukuran butir lanau dapat diketahui jika material itu diraba dengan tangan masih terasa ada butir seperti pasir tetapi sangat halus. Ukuran butir lempung akan terasa sangat halus dan lembut di tangan, tidak terasa ada gesekan butiran seperti pada lanau, dan bila diberi air akan terasa sangat licin. Tabel 3.7 Skala ukuran butir sedimen (disederhanakan).
Martinez hails 'unique' Stevie 5.30pm: The Academy on LFC TV Video: Six angles of Seb's stunner Young Reds face Marseille Blackburn v LFC: Ticket news Relive Seb's stunning strike Kenny's QPR verdict Late goals leave Reds frustrated Pics: Reds' Muamba message Suarez starts - listen live
Nama Butiran
Nama batuan
> 256
Breksi
64 256
Cobble (kerakal)
4 64
Pebble
Konglomerat
24
Granule (kerikil)
1/16 2
Sand (pasir)
Batupasir
Lengtu Lengmua Tepat tengah malam celeng-celeng yang telah kerasukan ratusan iblis itu akan menyeruduk seluruh warga dan tak memberi kesempatan mereka untuk mendengarkan lagi keributan bangau dan gesekan daun-daun bakau dengan angin amis yang risau. Laut tak sedang mendamparkan perahu Nuh ke kampung yang karena terlalu sunyi lebih mirip hiu tidur itu. Lautdalam ket [] Renjana Aku berangkat ke kotamu pagi ini dengan kereta paling awal, diantar hawa dingin dan kabut bulan Maret yang menusuk tulang. Mungkin kau tak mengira bertahun-tahun setelah kita tak lagi menghabiskan waktu bersama aku selalu melakukan perbuatan tolol ini: mencarimu di kota yang tak lagi kau tinggali. Ataukah kau sudah menduganya, dan membayangkan dari kejauhan [] Ambe Masih Sakit
1/16 1/256
Silt (lanau)
Batulanau
< 1/256
Clay (lempung)
Batulempung
Kemas atau Fabrik 1. Kemas tertutup, bila butiran fragmen di dalam batuan sedimen saling bersentuhan atau bersinggungan atau berhimpitan, satu sama lain (grain/clast supported). Apabila ukuran butir fragmen ada dua macam (besar dan kecil), maka disebut bimodal clast supported. Tetapi bila ukuran butir fragmen ada tiga macam atau lebih maka disebut polymodal clast supported. 2. Kemas terbuka, bila butiran fragmen tidak saling bersentuhan, karena di antaranya terdapat material yang lebih halus yang disebut matrik (matrix supported). Gambar 3.4 memperlihatkan kemas di dalam batuan sedimen, meliputi bentuk pengepakan (packing), hubungan antar butir/fragmen (contacts), orientasi butir atau arah-arah memanjang (penjajaran) butir, dan hubungan antara butir fragmen dan matriks.
4 of 14
23/03/2012 3:04
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
Di kampungku, Tana Toraja, aura kematian sering kali berembus seperti angin. Jika terlihat secarik kain putih melambai di halaman tongkonan, itu pertanda ada orang yang masih hidup meski sudah mati, to makula. Di sini, kematian dirayakan dengan biaya yang tak sedikit.Inilah akibatnya. Sudah hampir sepuluh tahun Ambe terbaring di dalam erong, seolah menanti [] Laki-laki Pemanggul Goni Setiap kali akan sembahyang, sebelum sempat menggelar sajadah untuk sembahyang, Karmain selalu ditarik oleh kekuatan luar biasa besar untuk mendekati jendela, membuka sedikit kordennya, dan mengintip ke bawah, ke jalan besar, dari apartemennya di lantai sembilan, untuk menyaksikan laki-laki pemanggul goni menembakkan matanya ke arah matanya. Tidak tergantung []
titiek cuantik hmmmm,,,,makacih y dah d ks informasikan MualMaul terimakasih batseba rumbrapuk whoaaa bagus blognya...... bravo Geologi.... MualMaul jika ada sumber referensi pasti akan saya cantumkan. nirwani minta sumbernya jg dicantumkan ya.. MualMaul salam kenal juga dari saya. btw emang tugas apaan? insyaallah Nanti kalo ada waktu senggang Pasti sa MualMaul sama-sama. semoga informasinya bisa bermanfaat. Almira Anisso ra hai mas broooo. waaaahhhhh thx sebelumnya blog nya mas ngebantu tugas saya juga nih, hehehe. kenalin
Gambar 3.4 Batuan sedimen berkemas butir: paking, kontak dan orientasi butir serta hubungan antara butir matrik. Pemilahan Pemilahan adalah keseragaman dari ukuran besar butir penyusun batuan sedimen, artinya bila semakin seragam ukurannya dan besar butirnya maka pemilahan semakin baik. 1. Pemilahan baik, bila ukuran butir di dalam batuan sedimen tersebut seragam. Hal ini biasanya terjadi pada batuan sedimen dengan kemas tertutup. 2. Pemilahan sedang, bila ukuran butir di dalam batuan sedimen terdapat yang seragam maupun yang tidak seragam. 3. Pemilahan buruk, bila ukuran butir di dalam batuan sedimen sangat beragam, dari halus hingga kasar. Hal ini biasanya terdapat pada batuan sedimen dengan kemas terbuka.
Gambar 3.5 Pemilahan ukuran butir di dalam batuan sedimen. Porositas (Kesarangan) Porositas adalah tingkatan banyaknya lubang (porous) rongga atau pori-pori di dalam batuan. Batuan dikatakan mempunyai porositas tinggi apabila pada batuan itu banyak dijumpai lubang (vesicles) atau
5 of 14
23/03/2012 3:04
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
pori-pori. Sebaliknya, batuan dikatakan mempunyai porositas rendah apabila kenampakannya kompak, padat atau tersemen dengan baik sehingga sedikit sekali atau bahkan tidak mempunyai pori-pori. Permeabilitas (Kelulusan) Permeabilitas adalah tingkatan kemampuan batuan meluluskan air (zat cair). 1. Permeable (lulus air), jika batuan tersebut dapat meluluskan air, yaitu : a. Bahan lepas, atau terkompakkan lemah, biasanya berbutir pasir atau lebih kasar. b. Batuan dengan porositas tinggi, lubang-lubangnya saling berhubungan. c. Batuan mempunyai pemilahan baik, kemas tertutup, dan ukuran butir pasir atau lebih kasar. d. Batuan yang pecah-pecah atau mempunyai banyak retakan / rekahan. 2. Impermeable (tidak lulus air), jika batuan itu tidak mampu meluluskan air, yaitu : a. Batuan berporositas tinggi, tetapi lubang-lubangnya tidak saling berhubungan. b. Batuan mempunyai pemilahan buruk, kemas terbuka, ukuran butir lanau lempung. Material lanau dan lempung itu yang menutup pori-pori antar butir. c. Batuan bertekstur non klastika atau kristalin, masif, kompak dan tidak ada rekahan. Secara praktis megaskopis, suatu batuan mempunyai tingkat kelulusan tinggi apabila di permukaannya diteteskan air maka air itu segera habis meresap ke dalam batuan. Sebaliknya, batuan mempunyai kelulusan rendah atau bahkan tidak lulus air bila di permukaannya diteteskan air maka air itu tidak segera meresap ke dalam batuan atau tetap di permukaan batuan. Struktur Sedimen 1. Struktur di dalam batuan (features within strata) : a. Struktur perlapisan (planar atau strati kasi). Jika tebal perlapisan < 1 cm disebut struktur laminasi. b. Struktur perlapisan silang-siur (cross bedding / cross lamination). c. Struktur perlapisan pilihan (graded bedding) Normal, jika butiran besar di bawah dan ke atas semakin halus. Terbalik (inverse), jika butiran halus di bawah dan ke atas semakin kasar. 2. Struktur permukaan (surface features) : a. Ripples (gelembur gelombang atau current ripple marks) b. Cetakan kaki binatang (footprints of various walking animals) c. Cetakan jejak binatang melata (tracks and trails of crowling animals) d. Rekahan lumpur (mud cracks, polygonal cracks) e. Gumuk pasir (dunes, antidunes) 3. Struktur erosi (erosional sedimentary structures) a. Alur/galur ( ute marks, groove marks,linear ridges) b. Impact marks (bekas tertimpa butiran fragmen batuan atau fosil) c. Saluran dan cekungan gerusan (channels and scours) d. Cekungan gerusan dan pengisian (scours & lls) Pettijohn (1975) membagi struktur sedimen menjadi 2 kelompok besar, yaitu struktur inorganik (anorganik) (Gambar 3.6) dan struktur organik (Gambar 3.7). Struktur anorganik di bagi lagi menjadi struktur primer (mekanis) dan struktur sekunder (kimiawi) (Tabel 3.8). Kompaksi Batuan sedimen klastika berbutir kasar (rudites, f > 2 mm) biasanya terdiri dari fragmen dan matriks. Fragmen adalah klastika butiran lebih besar yang tertanam di dalam butiran yang lebih kecil atau matriks. Matriks mungkin berbutir lempung sampai dengan pasir, atau bahkan granule. Sedangkan
6 of 14
23/03/2012 3:04
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
fragmen berbutir pebble sampai boulder. Mineral utama penyusun batuan silisiklastika adalah mineral silika (kuarsa, opal dan kalsedon), felspar serta mineral lempung. Sebagai mineral tambahan adalah mineral berat (turmalin, zirkon), mineral karbonat, klorit, dan mika. Untuk batuan klastika gunungapi biasanya ditemukan gelas atau kaca gunungapi. Selain mineral, maka di dalam batuan sedimen juga dijumpai fragmen batuan, serta fosil binatang dan fosil tumbuh-tumbuhan. Batuan karbonat (klastika dan non klastika) tersusun oleh mineral kalsit, cangkang fosil dan kadangkadang dolomit. Batuan evaporit (non klastika hasil penguapan), utamanya tersusun oleh mineral gipsum (CaSO4.2H2O), anhidrit (CaSO4) dan halit (NaCl). Batuan sedimen ironstone tersusun oleh mineral oksida besi (hematit, magnetit, limonit, glaukonit dan pirit). Batuan sedimen posfat tersusun oleh mineral apatit. Batubara tersusun oleh mineral carbon. Batuan sedimen silika (chert atau opal)tersusun oleh kuarsa dan kalsedon. Fragmen dan matriks di dalam batuan sedimen lebih menyatu karena adanya bahan semen. Bahan penyemen butiran fragmen dan matriks tersebut adalah material karbonat, oksida besi, dan silika. Semen karbonat dicirikan oleh bereaksinya dengan cairan HCl. Semen oksida besi, selain tidak bereaksi dengan HCl secara khas berwarna coklat, Semen silika umumnya tidak berwarna, tidak bereaksi dengan HCl dan batuan yang terbentuk sangat keras. Semen itu tidak selalu dapat diamati secara megaskopik
. A B
. C
. D E.
7 of 14
23/03/2012 3:04
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
Gambar 3.6 Berbagai macam struktur sedimen. A. Current dan Graded; B. Daur Bouma; C. Konvolut dan Dike Batupasir; D. Konkresi dan Nodule; E. Mudcracks; F. Striation dan Groove casts; G dan K. Ripple bedding; H. Flute casts; I. Liniasi dan Furrow; J. Cone-in-cone dan Kristal pasir.
Gambar 3.7 Beberapa perbedaan jejak fosil yang menunjukkan fasies sedimentasi. Tabel 3.8 Klasi kasi struktur sedimen (Pettijohn, 1975).
INORGANIC STRUCTURE
ORGANIC STRUCTURE
MECHANICAL (PRIMARY)
CHEMICAL (SECONDARY)
A. Beddding : geometry
A. Solution structures
A. Petrifactions
8 of 14
23/03/2012 3:04
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
B. Accretionary structures 1. Nodules 2. Concretions 3. Crystal aggregates (sperulites & osettes) 4. Veinlets 5. Color banding
C. Bedding-plane marking (on surface) 1. Scour or current marks ( utes) 2. Tool marks (grooves etc.)
C. Miscellaneous 1. Borings 2. Tracks and trails 3. Casts and molds 4. Fecal pellets and coprolites
D. Bedding-plane marking (on surface) 1. Wave and swash marks 2. Pits and prints (rain etc.) 3. Parting lineation
E. Deformed bedding 1. Load and founder structures 2. Synsedimentary folds and breccias 3. Sandstone dikes and sills
Penamaan Batuan Penaman batuan sedimen secara deskriptif, tergantung pada data pemerian (data deskriptif) yang meliputi warna, tekstur, struktur dan komposisi. Pembagian batuan sedimen silisiklastika umumnya berdasar ukuran butir, ditambah dengan bentuk butir, struktur dan komposisi (Tabel 3.9), yaitu : 1. Rudit (f > 2 mm), termasuk breksi (fragmen meruncing), konglomerat (fragmen membulat). Apabila komposisi fragmen batuan secara megaskopik dapat diamati, maka penamaaan tambahan dapat diberikan berdasarkan komposisi utama fragmen batuan tersebut. Misalnya breksi andesit, breksi batuapung, konglomerat kuarsa. 2. Arenit, adalah batuan sedimen berbutir pasir (batupasir). Penamaan batupasir ini dapat ditambahkan berdasar kenampakan struktur sedimen (contoh batupasir berlapis, batupasir silangsiur), atau komposisi penyusun utamanya, misal batupasir kuarsa. 3. Lutit, terdiri dari batulempung, batulanau, dan serpih. Batulempung berbutir lempung, batulanau tersusun oleh mineral/fragmen batuan berbutir lanau. Serpih adalah batulempung atau batulanau berstruktur laminasi. Tabel 3.9 Penamaan batuan sedimen klastika secara megaskopis (Huang, 1965).
9 of 14
23/03/2012 3:04
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
Tekstur/Struktur
Komposisi mineral/fragmen
Nama batuan
Ciri-ciri khas
Komposisi sejenis atau campuran, terutama dengan rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batugamping dll.
Konglomerat
Breksi
Fanglomerat
Tillit
Terutama kuarsa 25%, felspar kalium atau plagioklas 10-25%. Pecahan batuan: basal, riolit, batusabak dll. Mineral mika, serisit, klorit, bijih besi.
Arkose
Umumnya mineral lempung, kuarsa, opal, kalsedon, klorit dan bijih besi.
Batulanau
Untuk batuan karbonat bertekstur klastika : 1. Kalsirudit, adalah breksi atau konglomerat dengan fragmen batugamping. 2. Kalkarenit, adalah batupasir yang tersusun oleh mineral karbonat. 3. Kalsilutit, adalah batugamping klastis berbutir halus (lanau lempung).
10 of 14
23/03/2012 3:04
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
Untuk batugamping bertekstur non klastika, cukup diberi nama batugamping non klastika. Apabila di dalam batugamping banyak mengandung fosil maka dapat disebut batugamping berfosil. Sedangkan batuan karbonat yang sudah tersusun oleh kristal kalsit atau dolomit disebut batugamping kristalin. Napal adalah terminologi untuk batuan sedimen berbutir lanau dan lempung, tersusun oleh bahan silisiklastika dan karbonat (Tabel 3.10 dan Tabel 3.11). Untuk batuan klastika gunungapi, tata namanya mengikuti batuan piroklastika yang telah dijelaskan pada acara analisis batuan beku, yaitu terdiri dari tuf (halus dan kasar), batulapili, breksi gunungapi dan aglomerat (Gambar 3.8). Dalam beberapa hal, secara megaskopik, warna yang sangat khas dapat ditambahkan untuk penamaan batuan, contoh tuf hijau, batupasir merah, batulempung hitam dsb. Tabel 3.10 Penamaan batuan sedimen non klastika secara megaskopis (Huang, 1965).
Tekstur/Struktur
Komposisi mineral/fragmen
Nama batuan
Ciri-ciri khas
Terutama kalsit
Batugamping
Terutama dolomit
Dolomit
Tidak segera bereaksi dengan HCl, jarang mengandung fosil, berbutir sedang
Berbutir halus
Kapur
Napal
Rijang
Gips
Evaporit, tidak sendiri melainkan berasosiasi dengan mineral/batuan lain. Dijumpai kristal yang mengelompok
Fosforit
Humus, tumbuhan
Batubara, lignit
Genesis Berdasar data pemerian batuan sedimen tersebut di atas, maka secara genesa dapat diinterpretasikan mengenai :
11 of 14
23/03/2012 3:04
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
1. Asal-usul atau sumber batuan sedimen (provenance) 2. Energi pengangkut (angin, air, es, longsoran, letusan gunungapi atau kombinasi di antaranya), jaraknya dengan sumber dan proses transportasinya. 3. Lingkungan pengendapan, di darat kering, darat berair tawar (danau, sungai), di pantai atau di laut (dangkal atau dalam). 4. Diagenesa dan lain-lain. Tabel 3.11 Sifat sifat batuan sedimen yang harus dilakukan pemerian.
Nama Batuan
Campuran/ semen/matrix
Fragmen/mineral pembentuk x)
Warna
Besar butir
Pemilahan
Bentuk butir
Breksi
Konglomerat
Tufa
Batupasir
Batulanau
Serpih Lempung
Lempung
Napal
Gamping
Dolomit
Batubara
Rijang
Anhidrit
Fosfat, dll
X = Sifat yang dimiliki - = Sifat yang tidak dimiliki x) Termasuk jenis mineral lempung
12 of 14
23/03/2012 3:04
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
tweet
Share this:
terimakasih banyak atas artikelnya, sangat membantu tugas saya. sekali lagi terimakasih.
kembali kasih. mohon maaf jika saya belum bisa menambah artikel geologi lagi di blog ini.
13 of 14
23/03/2012 3:04
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sed...
iya. sama2.
makasih banget ya.. udah ngasi inform bgs, sangat membantu, good job semoga bisa sunting bacaan yang lebih bagus lagi.
Leave a Reply
Post Comment
14 of 14
23/03/2012 3:04