Anda di halaman 1dari 14

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PERANCANGAN BALING-BALING PENGAMAN PADA KNALPOT KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE

CATIA V5

BIDANG KEGIATAN: PKM KC

Diusulkan oleh: Nur Insyirah Hutami Adil Abdul Aziz Heruji Rully Ulpian (31409323 / 2009) (37411755 / 2011) (32409787 / 2009) (34409582 / 2009)

UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2012

DAFTAR ISI

Halaman COVER .......................................................................................................... LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... DAFTAR TABEL ......................................................................................... i ii iii iv v

A. LATAR BELAKANG MASALAH .................................................. B. PERUMUSAN MASALAH .............................................................. C. TUJUAN ............................................................................................. D. LUARAN YANG DIHARAPKAN ................................................... E. KEGUNAAN ...................................................................................... F. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... G. METODE PELAKSANAAN ............................................................. H. JADWAL KEGIATAN ..................................................................... I. RANCANGAN BIAYA .....................................................................

1 1 1 1 2 2 4 5 5 6 7

J. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... K. LAMPIRAN ........................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Perancangan Produk Baling-Baling Pengaman ...................... 9

iv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Bahan dan Peralatan ........................................................................ Tabel 2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan......................................................... Tabel 3 Bahan Habis Pakai ........................................................................... Tabel 4 Transportasi ...................................................................................... Tabel 5 Peralatan Penunjang ........................................................................ Tabel 6 Lain-Lain........................................................................................... Tabel 7 Rekapitulasi Biaya............................................................................ Tabel 8 Riwayat Pendidikan ......................................................................... 4 5 5 6 6 6 6 9

LATAR BELAKANG MASALAH Transportasi merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia di zaman yang menuntut kepraktisan seperti ini. Penggunaan alat transportasi memudahkan manusia dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Jarak sejauh apapun menjadi hal yang relatif mudah untuk dicapai dalam kurun waktu yang tidak lama. Transportasi yang baik juga membuat biaya perjalanan menjadi lebih murah dan efisien. Tanpa adanya alat transportasi, aktivitas manusia bisa dipastikan akan terhambat. Waktu yang terbuang percuma karena harus menunggu pun bisa menjadi pemborosan yang tak terhindarkan. Penyebab terhambatnya aktivitas manusia bisa dikarenakan tidak berfungsinya alat transportasi yang digunakan sebagaimana mestinya. Penyebab terjadinya alat tranportasi tidak berfungsi dengan baik salah satunya karena lubang gas buangan (knalpot) kendaraan tersebut kemasukan air ketika berada di jalan yang sedang tergenang air atau dikala hujan deras. Air akan masuk ke dalam lubang gas buangan kemudian terus mengalir ke mesin kendaraan tersebut sehingga kendaraan akan mengalami mogok secara tiba-tiba. Masuknya air ke dalam knalpot akan menimbulkan kendaraan mati mesin. Hal ini paling sering terjadi terutama pada sepeda motor. Dampak paling buruk yang mungkin terjadi pada jangka panjang yaitu mesin kendaraan tersebut akan rusak dan butuh biaya perbaikan yang lebih besar. Mengantisipasi hal tersebut maka knalpot kendaraan seharusnya diberikan pengaman agar mampu menahan air yang masuk ke dalam knalpot. Pengaman ini berfungsi mengurangi masuknya air kedalam knalpot tanpa menghalangi gas buangan yang dikeluarkan mesin. Air hujan akan lebih sulit masuk karena terhambat oleh pengaman knalpot yang berfungsi otomatis ketika ada tekanan gas buang dari kendaraan tersebut. PERUMUSAN MASALAH Persoalan yang mendasari perancangan produk ini karena pengguna kendaraan bermotor selain menghadapi cuaca yang tidak menentu juga harus menghadapi situasi jalanan yang macet. Knalpot tentunya mengalami kelebihan beban ketika akan mengeluarkan gas buangan sehingga kendaraan bisa saja mengalami mati mesin mendadak. Permasalahan ini menimbulkan suatu ide rancangan bagaimana mendesain sebuah pengaman yang tepat untuk mengatasi dan memberi solusi pada permasalahan air masuk ke dalam knalpot pada kendaraan bermotor. TUJUAN Tujuan dari pembuatan usulan ini adalah perancangan baling-baling pengaman pada knalpot kendaraan bermotor. LUARAN YANG DIHARAPKAN Sistem desain baling-baling pengaman knalpot, baling-baling pengaman knalpot, prototype baling-baling pengaman knalpot dan artikel ilmiah.

A.

B.

C.

D.

KEGUNAAN Pengaman yang telah diciptakan dapat membantu pengandara motor dalam menahan dan mencegah air masuk ke dalam knalpot. Mencegah hal tersebut, pengaman baling-baling ini bisa menjadi solusi terbaik berkendara di saat menghadapi musim hujan. TINJAUAN PUSTAKA Faktor penyebab matinya mesin kendaraan ketika melewati jalan yang tergenang umumnya dikarenakan busi yang letaknya di dalam mesin sudah terlalu basah. Sebuah mesin dikatakan mogok jika gagal melangsungkan proses pembakaran. Khusus kegagalan pembakaran yang disebabkan oleh air ini karena masuknya air ke ruang bakar yang menyebabkan korsleting. Alasan lain yaitu keberadaan air yang masuk ke perangkat itu akan menghambat arus gas buang sisa pembakaran di mesin (Arianto, 2011). Busi memiliki fungsi sebagai pemantik api yang digunakan dalam proses pembakaran di mesin dan sangat sensitif bila terkena air. Proses pembakaran dalam ruang bakar bisa gagal karena air jika jumlah air yang masuk membuat jumlah bahan bakar dan udara secara signifikan terkurangi. Selain itu jika air yang masuk membuat elektroda busi terhubung singkat dan busi pun gagal memercikan bunga api. Kemungkinan besar cairan air masuk ke ruang bakar dengan melewati saluran udara dan saluran bahan bakar (Anonim, 2010). Faktor lain penyebab motor mogok sesaat setelah menerjang banjir adalah air yang masuk ke karburator. Kondisi seperti banjir atau hujan menjadikan karburator rentan disusupi air. Ujung karburator harus selalu terhubung rapat dengan saluran udara. Umumnya produsen kendaraan bermotor melengkapi karburator dengan selang yang terhubung ke saluran pernafasan. Ujung selang ditekuk dan diletakkan di atas karburator demi mencegah air menutupi atau masuk lewat saluran pernafasan. Meskipun komponen relatif terlindungi dari cipratan air karena ditempatkan di posisi yang relatif tinggi, harus dipastikan tidak mudah ditembus air agar tidak terjadi korsleting (Arianto, 2011). Pabrik umumnya telah merancang kendaraan bermotor untuk tidak mudah mogok karena hujan atau pun banjir. Tinggi air banjir mesti diperhitungkan juga dengan persiapan ujung knalpot jangan sampai seluruhnya terendam. Hal terburuk yang akan terjadi biasanya bagaimana jika pengguna kendaraan melewati jalan yang membuat knalpot kendaraan terendam (Anonim, 2010). Fungsi knalpot ditilik dari awal mula pembentukannya adalah untuk meredam hasil ledakan di ruang bakar. Ledakan pembakaran campuran bahan bakar dan udara berlangsung begitu cepat diruang bakar. Ledakan ini menimbulkan suara yang sangat bising. Gas buang disalurkan terlebih dahulu ke dalam peredam suara atau muffler di dalam knalpot. Inilah fungsi utama dari knalpot pada awalnya (Sudrajat, 2011). Gas buang sepeda motor keluar disalurkan melalui knalpot ke udara luar. Bagian dalam knalpot di kontruksi sedemikian rupa sehingga di samping membuang gas buang, knalpot juga dapat meredam suara (silencer). Panjang dan diameter knalpot sudah memiliki ketentuan tersendiri sehingga jika dilakukan perubahan (modifikasi) akan mempengaruhi kemampuan sepeda motor (Anonim, 2012).

E.

F.

Perancangan pengaman berbentuk baling-baling pada knalpot kendaraan bermotor menggunakan bahan utama dari jenis plastik. Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Plastik dapat digolongkan berdasarkan sifat fisikanya Termoplastik merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang, contohnya polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC). Termoset merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaurulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekulmolekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida (Khalistyawati, 2010). Plastik komoditas memiliki sifat mekanik tidak terlalu bagus, tidak tahan panas, contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN. Plastik ini diaplikasikan ke barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman. Plastik teknik memiliki sifat ahan panas, temperatur operasi di atas 100C, sifat mekanik bagus, contohnya: PA, POM, PC, PBT. Aplikasi plastik ada pada komponen otomotif dan elektronik. Plastik teknik khusus memiliki sifat temperatur operasi di atas 150C, sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm), contohnya: PSF, PES, PAI, PAR yang diaplikasikan kepada komponen pesawat (Khalistyawati, 2010). Polietilen adalah polimer dari monomer etilen yang dibuat dengan proses polimerisasi adisi dari gas etilen yang diperoleh dari hasil samping industri minyak dan batubara. Proses polimerisasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu polimerisasi dalam bejana bertekanan tinggi (1000-300 atm) menghasilkan molekul makro dengan banyak percabangan yakni campuran dari rantai lurus dan bercabang. Cara kedua, polimerisasi dengan bejana bertekanan rendah (10-40 atm) menghasilkan molekul makro berantai lurus dan tersusun parallel (Anonim, 2010). Polietilen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai kekuatan benturan dan kekuatan sobek yang baik. Pemanasan polietilen akan menyebabkan plastik ini menjadi lunak dan cair pada suhu 1100C. Sifat permeabilitasnya yang rendah dan sifat mekaniknya yang baik, maka polietilen dengan ketebalan 0.0010.01 inchi banyak digunakan unttuk mengemas bahan pangan. Plastik polietilen termasuk golongan termoplastik sehingga dapat dibentuk menjadi kantung dengan derajat kerapatan yang baik (Anonim, 2010). Kelebihan bentuk baling-baling ditelusuri dengan melihat sejarahnya terlebih dahulu. Robert Hooke (1635-1703) yang terkenal dengan teori elastisitas, meneliti tentang anemometer dan baling-baling yag akhirnya menjadi dasar dalam pengembangan baling-baling kapal. Antoin Parent (1666-1716) mempelajari kincir air dan mencari hubungan antara kecepatan roda dan kecepatan air untuk mendapatkan rendemen maksimal. Pada tahun 1692, Varigon menemukan pembuktian secara teoritis theorema Torricelli untuk aliran melalui lubang. Pada abad ke-17, ilmu matematika dan mekanika mulai dikembangkan dalam ilmu hidraulika. Blaise Pascal (1623-1662), seorang ahli matematika terkenal, memberi sumbungan yang sangat penting pada bidang hidraulika dengan teori hidrostatika. Hokum Pascal tersebut menyatakan bahwa pada zat cair diam, tekanan hidrostatis pada suatu titik adalah sama dalam segala arah. Sir Isac Newton (1624-17280, ahli

fisika terkenal juga memberikan sumbangan pada ilmu hidraulika dengan merumuskan hukun aliran fluida viskos (kental), yaitu bentuk hubungan antara tegangan geser yang terjadi dan gradien kecepatan. Baling-baling knalpot gabungan dua alat yang digunakan untuk saling mengisi antara fungsi knalpot dan manfaat dari baling-baling (Anonim, 2011) Software yang digunakan pada perancangan produk ini yaitu software CATIA (Computer Aided Three Dimensional Interactive Application). CATIA merupakan software interactive yang menggabungkan kemampuan CAD, CAM, dan CAE yang dikembangkan oleh Dassault Systemes yang berasal dari Perancis dan dipasarkan ke seluruh dunia oleh IBM. Software ini dapat membuat bentukbentuk yang kompleks dan detail dengan cara yang berbeda-beda. (Senoaji, 2012). METODE PELAKSANAAN Perancangan dipersempit ke permasalahan sehari-hari yang kerap dihadapi dan belum ada solusi yang pasti. Hasil brainstorming kemudian diputuskan untuk merancang aksesoris kendaraan bermotor yang berfungsi ganda sebagai pengaman knalpot untuk mencegah masuknya air ke dalam knalpot ketika kendaraan melewati jalanan yang tergenang air. Penelusuran studi pustaka dan artikel terkait dilakukan untuk memperkuat dasar perancangan. Aksesoris pelindung knalpot ditetapkan berbentuk baling-baling berbahan dasar plastik tahan panas. Pemindahan ide abstrak ke dalam perhitungan komputasi dilakukan dengan software CATIA V5. Spesifikasi material disusun sesuai kebutuhan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Tabel 1 Bahan dan Peralatan Rincian Jumlah Aksesoris Penutup Knalpot 10 unit Baut 8 (1 cm) 1 pak Baut 8 (4 cm) 1 pak Mur (1 cm) 1 pak Plat Besi (4x1) 10 unit Pegas/ Per (2 cm) 1 pak Bearing Kecil 10 unit Baling-Baling (5,5 cm) 10 unit Cat 4 kaleng Amplas 1 pak Mesin Bor 1 unit Penyemprot Cat 4 unit Meteran 2 unit Obeng 3 unit Gayung 2 unit Ember 2 unit Skop 1 unit Cangkul 1 unit

G.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan membuat prototype. Operasi dimulai dengan melubangi aksesoris penutup knalpot sesuai ukuran baut, sebanyak 4 lubang yaitu atas, bawah, dan kedua sisi samping sebagai tempat penggabungan aksesoris penutup knalpot dengan prototype. Pemeriksaan ukuran lubang dilakukan agar pada saat disambungkan tidak mengubah keseimbangan prototype yang berukuran diameter 5,5cm.

Prototype kemudian dicat sebelum ditipiskan dan ditempa menggunakan palu hingga berat prototype mencapai 50 gram. Komponen-komponen percobaan prototype, pegas/per 2cm, plat besi 4x1cm, mur 1cm, baut 1cm, baut 4cm dan bearing kecil dirakit menggunakan obeng sebagai penguat baut. Pengujian produk dilakukan dengan memasangkan prototype pada motor automatic. Pengujian prototype dilakukan di lapangan kosong dengan membuat lubang di tanah menggunakan sekop dan cangkul dengan kedalaman 60x400x150cm dan diisi air hingga kedalaman lubang 40-50cm. Sepeda motor dikendarai ke dalam lubang yang telah berisi air. Air yang masuk ke dalam knalpot akan terbuang oleh putaran pada baling-baling. Putaran ini terjadi akibat tekanan udara dari dalam knalpot atau mesin motor karena putaran gas yang dilakukan oleh pengemudi. Jika tekanan gas atau udara semakin tinggi maka diharapkan putaran pada baling-baling semakin cepat. Pengujian dilakukan berulang kali hingga didapat hasil kinerja terbaik dari beberapa prototype yang dibuat. Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil pengujian pada prototype kemudian dibuat perbaikan pada perancangan prototype baling-baling pengaman. Tahap akhir yaitu penyusunan dan pengenalan produk (launching) dengan pembuatan laporan akhir dan artikel ilmiah.

H.

JADWAL KEGIATAN Jadwal kegiatan perancangan pengaman baling-baling pada knalpot kendaraan bermotor ini meliputi proses penentuan tema, perancangan produk, pengadaan bahan dan peralatan, pembuatan prototype, dan pengujian prototype yang dilakukan selama lima bulan. Jadwal kegiatan tersebut disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan I Penentuan tema perancangan Penelusuran studi pustaka Perancangan prototype menggunakan software Catia V5 Pengadaan bahan dan peralatan pembuatan prototype Pembuatan dan pengujian prototype Evaluasi prototypedan pembuatan laporan akhir Pengenalan produk, penyelesaian laporan akhir, dan artikel ilmiah Bulan ke-1 II III IV I Bulan ke-2 II III IV I Waktu Bulan ke-3 II III IV I Bulan ke-4 II III IV I Bulan ke-5 II III IV

I.

RANCANGAN BIAYA Rincian rancangan biaya dalam melaksanakan kegiatan perancangan adalah sebagai berikut:
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tabel 3 Bahan Habis Pakai Rincian Jumlah Harga Satuan Aksesoris Penutup Knalpot 10 unit Rp 35.000,00 Baut 8 (1 cm) 1 pak Rp 20.000,00 Baut 8 (4 cm) 1 pak Rp 25.000,00 Mur (1 cm) 1 pak Rp 50.000,00 Plat Besi (4x1) 10 unit Rp 10.000,00 Pegas/ Per (2 cm) 1 pak Rp 25.000,00 Bearing Kecil 10 unit Rp 15.000,00 Baling-Baling (5,5 cm) 10 unit Rp 25.000,00 Cat Besi (200 ml) 4 kaleng Rp 25.000,00 Total Total Biaya Rp 350.000,00 Rp 20.000,00 Rp 25.000,00 Rp 50.000,00 Rp 100.000,00 Rp 25.000,00 Rp 150.000,00 Rp 250.000,00 Rp 100.000,00 Rp 1.070.000,00

No. 1.

Tabel 4 Transportasi Rincian Jumlah Harga Satuan Transportasi selama 12 (@ 4 orang Rp 30.000,00 2 hari) minggu kerja Total Tabel 5 Peralatan Penunjang Rincian Jumlah Harga Satuan Dana Percobaan 4 orang Rp 100.000,00 Operasional selama 7 hari Amplas 1 pak Rp 60.000,00 Mesin Bor 1 unit Rp 850.000,00 Penyemprot Cat 4 unit Rp 55.000,00 Meteran 2 unit Rp 50.000,00 Obeng 3 unit Rp 35.000,00 Gayung 2 unit Rp 20.000,00 Ember 2 unit Rp 50.000,00 Skop 1 unit Rp 150.000,00 Cangkul 1 unit Rp 100.000,00 Biaya Studi Pustaka Rp 200.000,00 Biaya Internet Rp 450.000,00 Total Tabel 6 Lain-Lain Jumlah Harga Satuan 1 set Rp 350.000,00 1 set 2 cartridge 2 cartridge 1 set 2 buah Total Rp 500.000,00 Rp 275.000,00 Rp 130.000,00 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00 Rp 55.000,00

Total Biaya Rp 2.880.000,00 Rp 2.880.000,00

No. 1. 2. 3. 4. 2. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Total Biaya Rp 400.000,00 Rp 60.000,00 Rp 850.000,00 Rp 220.000,00 Rp 100.000,00 Rp 105.000,00 Rp 40.000,00 Rp 100.000,00 Rp 150.000,00 Rp 100.000,00 Rp 200.000,00 Rp 450.000,00 Rp 2.775.000,00

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Rincian P3 Lumpsum Pertemuan Pembuatan Laporan ATK Tinta Hitam Tinta Warna Fotokopi Penjilidan Hard Cover

Total Biaya Rp 350.000,00 Rp 500.000,00 Rp 275.000,00 Rp 260.000,00 Rp 500.000,00 Rp 250.000,00 Rp 110.000,00 Rp 2.245.000,00

No. 1. 2. 3. 4.

Tabel 7 Rekapitulasi Biaya Rincian Total Biaya Biaya Habis Pakai Rp 1.070.000,00 Biaya Transportasi Rp 2.880.000,00 Biaya Peralatan Penunjang Rp 2.775.000,00 Biaya Lain-Lain Rp 2.245.000,00 Total Rp 11.215.000,00

J. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Cegah Mogok Saat Banjir. (http://www.tgpstore.co.id/main.php?ke=5&aid=28). Diakses tanggal 16 Juli 2012. . 2010. Handout Kemasan Plastik. (http://www.ocw.usu.ac.id/.../thp_407_ handout_ kemasan_plastik.pdf). Diakses tanggal 16 Juli 2012. . 2011. Sejarah Hidraulika. (http://www.ilmutekniksipil.com/hidrolika/ sejarah-hidraulika). Diakses tanggal 16 Juli 2012. . 2012. Bagian-Bagian Knalpot Sepeda Motor. (http://xlusi.com/bagianbagian-knalpot-sepeda-motor.html#more-2663). Diakses tanggal 20 Juli 2012.

Anda mungkin juga menyukai