Anda di halaman 1dari 24

Komputasi Statistik 2011

PAIRED SAMPLE T-TEST 1. KASUS / MASALAH (T-TEST 2 SISI) Seorang guru ingin mengetahui apakah ada perbedaan nilai matematika yang signifikan antara sebelum dan sesudah diubahnya suatu metode pengajaran. Dalam hal ini diambil orang siswa. Berikut ini adalah nilai-nilai 14 siswa tersebut saat sebelum dan sesudah diubahnya metode pengajaran tersebut.

No

sebelum

sesudah

Gunakan taraf signifikan

untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan

sebelum berganti metode dan setelah berganti metode.

Komputasi Statistik 2011


A. UJI NORMALITAS DATA 1. Hipotesis H0 : nilai-nilai matematika siswa sebelum dan sesudah berganti metode berdistribusi normal H1 : nilai-nilai matematika siswa sebelum dan sesudah berganti metode tidak berdistribusi normal 2. Taraf signifikan

3. Statistik Uji Tes Kolmogorov-Smirnov dipilih untuk melakukan tes goodness-of-fit guna menguji kenormalan suatu data. 4. Kriteria penolakan H0 ditolak jika p-value

OUTPUT ANALISIS
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=sebelum sesudah /STATISTICS DESCRIPTIVES /MISSING ANALYSIS.
Descriptive Statistics N Sebelum Sesudah 14 14 Mean 82.57 83.00 Std. Deviation 10.875 10.084 Minimum 57 67 Maximum 97 97

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test sebelum N Mean Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Std. Deviation Absolute Positive Negative 14 82.57 10.875 .160 .104 -.160 .598 .867 sesudah 14 83.00 10.084 .132 .117 -.132 .493 .968

Komputasi Statistik 2011


Dari output SPSS diperoleh p-value sebesar (setelah berganti metode) (sebelum berganti metode) dan

INTERPRETASI Berdasarkan kriteria penolakan sebelumnya, H0 ditolak jika p-value p-value yang diperoleh dari output SPSS sebesar metode dan dari . Oleh karena

untuk p-value sebelum berganti

untuk p-value setelah berganti metode, sedangkan keduanya lebih besar

maka H0 diterima. Jadi nilai-nilai siswa sebelum dan sesudah berganti metode

berdistribusi normal.

B. UJI PAIRED T-TEST 1. Hipotesis H0 : rata-rata nilai matematika siswa sebelum dan sesudah berganti metode identik

H1

: rata-rata nilai matematika siswa sebelum dan sesudah berganti metode tak identik

2. Taraf signifikan = 3. Statistik Uji Digunakan Paired-Sample T-Test karena skor berasal dari subjek yang sama dan tiap pasang data mempunyai hubungan. 4. Kriteria penolakan H0 ditolak jika

atau

atau

H0 ditolak p-value (sig 2 tailed)

OUTPUT ANALISIS
T-TEST PAIRS=sebelum WITH sesudah (PAIRED) /CRITERIA=CI(.9500) /MISSING=ANALYSIS.

Komputasi Statistik 2011


Paired Samples Statistics Std. Error Mean 2.906 2.695

Mean Pair 1 sebelum sesudah 82.57 83.00

N 14 14

Std. Deviation 10.875 10.084

Dari table output pertama dapat dianalisa bahwa rata-rata nilai matematika siswa sebelum berganti metode adalah dengan standar deviasi sedangkan rata-rata nilai . matematika setelah berganti metode adalah dengan standar deviasi

Paired Samples Correlations N Pair 1 sebelum & sesudah 14 Correlation .442 Sig. .114

Pada table output kedua diatas memberikan keterangan bahwa korelasi antar 2 data berada pada angka dengan probabilitas %

Table output ketiga didapatkan nilai Sedangkan , sehingga t table =

dengan sig.(2-tailed) level

INTERPRETASI Berdasarkan kriteria penolakan sebelumnya, H0 ditolak jika Oleh karena nilai yang diperoleh dari output ketiga adalah atau . , sedangkan

maka H0 diterima. Kriteria penolakan ini dapat juga dilihat pada kolom sig 2-tailed dalam table output ketiga. Nilai p-value yang diperoleh adalah sedangkan ,

. Jadi berdasarkan kriteria keputusan sebelumnya H0 diterima.

Sehingga, rata-rata nilai matematika siswa sebelum dan sesudah berganti metode identik.

Komputasi Statistik 2011


2. MASALAH / KASUS (T-TEST 1 SISI) Sebuah perusahaan ingin mengetahui pengaruh pelatihan terhadap karyawannya dalam rangka meningkatkan penjualan produk perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil survey didapatkan data hasil penjualan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan.

no

Sebelum pelatihan

Sesudah pelatihan

Apakah dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata penjualan setelah mengikuti pelatihan lebih tinggi daripada sebelum mengikuti pelatihan? Gunakan taraf signifikansi

Komputasi Statistik 2011


A. UJI NORMALITAS DATA 1. Hipotesis H0 : hasil penjualan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan berdistribusi normal H1 : hasil penjualan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan tidak berdistribusi normal 2. Taraf signifikansi = 3. Statistik Uji Tes Kolmogorov-Smirnov dipilih untuk melakukan tes goodness-of-fit guna menguji kenormalan suatu data. 4. Kriteria penolakan H0 ditolak jika p-value

OUTPUT ANALISIS
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=sebelumpelatihan setelahpelatihan /STATISTICS DESCRIPTIVES /MISSING ANALYSIS.
Descriptive Statistics N sebelumpelatihan setelahpelatihan 12 12 Mean 277.50 288.75 Std. Deviation 46.048 54.403 Minimum 225 230 Maximum 400 430

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test sebelumpelatihan setelahpelatihan N Normal Parameters


a,,b

12 Mean Std. Deviation 277.50 46.048 .229 .229 -.127 .794 .554

12 288.75 54.403 .169 .169 -.140 .586 .882

Most Extreme Differences

Absolute Positive Negative

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Komputasi Statistik 2011


Dari output SPSS diperoleh p-value sebesar pelatihan) (sebelum pelatihan) dan (setelah

INTERPRETASI Berdasarkan kriteria penolakan sebelumnya, H0 ditolak jika p-value p-value yang diperoleh dari output SPSS sebesar pelatihan dan besar dari . Oleh karena

untuk p-value sebelum mengikuti

untuk p-value setelah mengikuti pelatihan, sedangkan keduanya lebih maka H0 diterima. Jadi hasil penjualan sebelum dan sesudah mengikuti

pelatihan berdistribusi normal.

B. UJI RATA-RATA DENGAN PAIRED SAMPLE T-TEST 1. Hipotesis H0 : rata-rata penjualan sebelum mengikuti pelatihan sama atau lebih kecil daripada setelah mengikuti pelatihan H1 : rata-rata penjualan sebelum mengikuti pelatihan lebih tinggi daripada setelah mengikuti pelatihan 2. Taraf signifikan

3. Statistik Uji Digunakan Paired-Sample T-Test karena skor berasal dari subjek yang sama dan tiap pasang data mempunyai hubungan. 4. Kriteria penolakan H0 ditolak jika H0 ditolak jika atau

OUTPUT ANALISIS
T-TEST PAIRS=sebelumpelatihan WITH setelahpelatihan (PAIRED) /CRITERIA=CI(.9500) /MISSING=ANALYSIS.

Komputasi Statistik 2011


Paired Samples Statistics Mean Pair 1 Sebelumpelatihan Setelahpelatihan 277.50 288.75 N 12 12 Std. Deviation 46.048 54.403 Std. Error Mean 13.293 15.705

Dari table output pertama diatas dapat dianalisa bahwa rata-rata penjualan sebelum mengikuti pelatihan adalah dengan standar deviasi , sedangkan rata-rata penjualan setelah mengikuti pelatihan adalah dengan standar deviasi

Paired Samples Correlations N Pair 1 sebelumpelatihan & setelahpelatihan 12 Correlation .995 Sig. .000

Pada table output kedua diatas memberikan keterangan bahwa korelasi antar 2 data berada pada angka dengan probabilitas 0%

Table output ketiga didapatkan nilai Sedangkan , sehingga t table =

dengan sig.(2-tailed) level

INTERPRETASI Berdasarkan kriteria penolakan sebelumnya, H0 ditolak jika nilai yang diperoleh pada table output ketiga adalah . Oleh karena , sedangkan

maka H0 diterima. Dapat juga dilihat dari p-value. H0 ditolak jika . Oleh karena dan maka H0 diterima.

Jadi, rata-rata penjualan sebelum mengikuti pelatihan sama atau lebih kecil daripada setelah mengikuti pelatihan.

Komputasi Statistik 2011


3. MASALAH / KASUS (T-TEST 1 SISI)

Komputasi Statistik 2011


INDEPENDENT SAMPLE T-TEST 1. MASALAH / KASUS (T-TEST 2 SISI) Dari suatu kegiatan penelitian dengan menggunakan sampel sejumlah 10 orang remaja yang berdomisili di daerah rural dan 10 orang remaja yang berdomisili di daerah urban, telah berhasil dihimpun data kuantitatif berupa skor yang melambangkan sikap keagamaan dari kedua kelompok remaja tersebut sebagaimana tertera pada table. Apakah memang secara signifikan terdapat perbedaan sikap keagamaan diantara kedua kelompok remaja tersebut? Taraf signifikansi yang digunakan adalah

No

Remaja yang berdomisili di daerah rural (X)

Remaja yang berdomisili di daerah urban (Y)

10

Komputasi Statistik 2011


A. UJI NORMALITAS DATA 1. Hipotesis H0 : skor yang melambangkan sikap keagamaan dari kedua kelompok remaja tersebut berdistribusi normal. H1 : skor yang melambangkan sikap keagamaan dari kedua kelompok remaja tersebut tidak berdistribusi normal. 2. Statistic uji Tes Kolmogorov-Smirnov dipilih untuk melakukan tes goodness-of-fit. 3. Taraf signifikansi 4. Kriteria penolakan H0 ditolak jika p-value (sig 2 tailed)

OUTPUT ANALISIS
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=rural urban /STATISTICS DESCRIPTIVES /MISSING ANALYSIS.
Descriptive Statistics N rural urban 10 10 Mean 7.00 6.00 Std. Deviation 1.414 1.414 Minimum 5 4 Maximum 9 8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test rural N Normal Parameters


a,,b

urban 10 10 6.00 1.414 .260 .260 -.160 .823 .507

Mean Std. Deviation

7.00 1.414 .260 .260 -.160 .823 .507

Most Extreme Differences

Absolute Positive Negative

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

11

Komputasi Statistik 2011


Dari output SPSS diperoleh p-value sebesar (untuk daerah rural maupun urban)

INTERPRETASI Berdasarkan kriteria penolakan sebelumnya, H0 ditolak jika p-value karena p-value yang diperoleh dari output SPSS sebesar urban), sedangkan nilai tersebut lebih besar dari . Oleh

(untuk rural maupun maka H0 diterima. Jadi skor

yang melambangkan sikap keagamaan dari kedua kelompok remaja tersebut berdistribusi normal.

B. UJI RATA-RATA DENGAN INDEPENDENT SAMPLE T-TEST 1. Hipotesis H0 : di kalangan para remaja yang berdomisili di daerah rural dan para remaja yang berdomisili di daerah urban terdapat perbedaan sikap keagamaan yang signifikan H1 .

: di kalangan para remaja yang berdomisili di daerah rural dan para remaja yang berdomisili di daerah urban tidak terdapat perbedaan sikap keagamaan yang signifikan .

2. Statistik uji Digunakan Independent-Sample T-Test karena skor berasal dari subjek yang berbeda dan tiap pasang data tidak mempunyai hubungan. 3. Taraf signifikansi 4. Kriteria penolakan H0 ditolak jika

atau

atau

H0 ditolak jika p-value (sig 2 tailed)

OUTPUT ANALISIS
T-TEST GROUPS=kriteria('X' 'Y') /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=skor /CRITERIA=CI(.95).

12

Komputasi Statistik 2011


Group Statistics kriteria Skor X Y N 10 10 Mean 7.00 6.00 Std. Deviation 1.414 1.414 Std. Error Mean .447 .447

Dari table output pertama diatas dapat dianalisa bahwa rata-rata skor untuk criteria X (daerah rural) adalah dengan standar deviasi , sedangkan rata-rata skor untuk criteria Y (daerah urban) adalah dengan standar deviasi

Uji Homogenitas a. Hipotesis H0 H1 : variansi populasi adalah sama (homogen) : variansi populasi tidak sama (heterogen)

b. Taraf signifikansi

c. Statistic uji Dengan menggunakan uji F d. Criteria keputusan H0 ditolak jika H0 ditolak jika p-value < e. Analisis output Uji ragam dapat kita amati dari kolom Levenes Test for Equality of Variances. Dari table output diatas diperoleh nilai F = f. Kesimpulan Oleh karena dalam output diperoleh p-value = besar dari , sedangkan nilai tersebut lebih dan p-value = atau atau

maka H0 diterima. Jadi, variansi populasi adalah sama (homogen).


13

Komputasi Statistik 2011


INTERPRETASI Berdasarkan uji ragam sebelumnya dapat diketahui bahwa variansi dari populasi adalah sama (homogen). Oleh karena itu nilai- nilai yang diamati adalah yang ada pada baris equal variances assumed. Dengan df , jika . atau

Berdasarkan kriteria penolakan sebelumnya, H0 ditolak .Oleh karena nilai dan

pada baris equal variances assumed adalah

maka H0 diterima. Hal ini juga didukung dengan p-value (sig 2-

tailed) pada baris equal variances assumed yang lebih besar dari , dimana maka H0 diterima . Jadi, di kalangan para remaja yang berdomisili di daerah rural dan para remaja yang berdomisili di daerah urban terdapat perbedaan sikap keagamaan yang signifikan.

14

Komputasi Statistik 2011


2. MASALAH/ KASUS (T-TEST 1 SISI) Seorang peneliti akan menyelidiki apakah ada perbedaan kepintaran antara perempuan dan laki-laki. Untuk menguji kepintaran tersebut dilakukan test IQ. Dengan 30 orang sampel yang terdiri dari Jenis kelamin L L L L L L L L L L L L L L L sampel perempuan dan Nilai IQ Jenis kelamin P P P P P P P P P P P P P P P sampel laki-laki Nilai IQ

Dengan menggunakan taraf signifikansi daripada skor IQ perempuan?

ujilah apakah skor IQ laki-laki lebih tinggi

15

Komputasi Statistik 2011


A. UJI NORMALITAS DATA 1. Hipotesis H0 H1 2. Statistic uji Tes Kolmogorov-Smirnov dipilih untuk melakukan tes goodness-of-fit guna menguji kenormalan suatu data. 3. Taraf signifikansi 4. Kriteria penolakan H0 ditolak jika p-value : skor IQ antara perempuan dan laki-laki berdistribusi normal. : skor IQ antara perempuan dan laki-laki tidak berdistribusi normal.

OUTPUT ANALISIS
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=laki2 perempuan /STATISTICS DESCRIPTIVES /MISSING ANALYSIS.
Descriptive Statistics N laki2 perempuan 15 15 Mean 120.73 115.47 Std. Deviation 6.519 7.220 Minimum 110 104 Maximum 130 125

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test laki2 N Normal Parameters


a,,b

perempuan 15 15 115.47 7.220 .176 .176 -.154 .680 .744

Mean Std. Deviation

120.73 6.519 .166 .166 -.144 .643 .802

Most Extreme Differences

Absolute Positive Negative

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

16

Komputasi Statistik 2011

Dari output SPSS diperoleh p-value (sig 2 tailed) sebesar untuk perempuan.

untuk laki-laki dan

INTERPRETASI Berdasarkan kriteria penolakan sebelumnya, H0 ditolak jika p-value karena p-value yang diperoleh dari output SPSS sebesar untuk perempuan, sedangkan kedua nilai tersebut lebih besar dari H0 diterima. Jadi skor IQ antara perempuan dan laki-laki berdistribusi normal. . Oleh

untuk laki-laki dan maka

B. UJI RATA-RATA DENGAN INDEPENDENT SAMPLE T-TEST 1. Hipotesis H0 : skor IQ laki-laki sama atau lebih rendah daripada skor IQ perempuan

H1

: skor IQ laki-laki lebih tinggi daripada skor IQ perempuan

2. Statistik uji Digunakan Independent-Sample T-Test karena skor berasal dari subjek yang berbeda dan tiap pasang data tidak mempunyai hubungan. 3. Taraf signifikansi 4. Kriteria penolakan H0 ditolak jika H0 ditolak jika atau

OUTPUT ANALISIS
T-TEST GROUPS=kelompok('L' 'P') /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=skor /CRITERIA=CI(.95).

17

Komputasi Statistik 2011


Group Statistics kelomp ok skor L P N 15 15 Mean 120.73 115.47 Std. Deviation 6.519 7.220 Std. Error Mean 1.683 1.864

Dari table output pertama diatas dapat dianalisa bahwa rata-rata skor untuk criteria L (laki-laki) adalah dengan standar deviasi , sedangkan rata-rata skor untuk criteria P (perempuan) adalah dengan standar deviasi

Uji Homogenitas a. Hipotesis H0 H1 : variansi populasi sama (homogen) : variansi populasi tidak sama (heterogen)

b. Taraf signifikansi c. Statistic uji Dengan menggunakan uji F d. Criteria keputusan H0 ditolak jika H0 ditolak jika p-value < e. Perhitungan = banyaknya perlakuan(kelompok) = = banyaknya perulangan= 15 atau atau

f. Analisis output Uji ragam dapat kita amati dari kolom Levenes Test for Equality of Variances. Dari table output diatas diperoleh nilai F = dan p-value =
18

Komputasi Statistik 2011


g. Kesimpulan Oleh karena dalam output diperoleh p-value = lebih besar dari maka H0 diterima. , sedangkan F hitung pada output adalah sedangkan nilai tersebut

Jika berdasarkan nilai F, F table =

. Oleh karena F hitung < F table maka H0 juga diterima. Jadi, variansi populasi sama (heterogen).

INTERPRETASI Berdasarkan uji ragam sebelumnya dapat diketahui bahwa variansi dari populasi adalah sama (homogen). Oleh karena itu nilai- nilai yang diamati adalah yang ada pada baris equal variances assumed. Dengan df , jika dan . . Oleh

Berdasarkan kriteria penolakan sebelumnya, H0 ditolak karena nilai pada baris equal variances assumed adalah maka H0 ditolak. Hal ini juga didukung dengan

p-value (sig 2-tailed) pada baris , maka

equal variances assumed yang lebih kecil dari , dimana H0 ditolak. Jadi, skor IQ laki-laki lebih tinggi daripada skor IQ perempuan.

19

Komputasi Statistik 2011


3. MASALAH/ KASUS (T-TEST 1 SISI) Seorang peneliti ingin menguji tingkat kolesterol antara orang yang vegetarian dan orang yang nonvegetarian. Untuk mengujinya diambil sampel tingkat kolesterol dari vegetarian dan berikut: vegetarian Tingkat kolesterol nonvegetarian Tingkat kolesterol orang

orang nonvegetarian. Data tingkat kolesterol yang diperoleh sebagai

Apakah orang vegetarian mempunyai tingkat kolesterol yang lebih rendah daripada nonvegetarian? Gunakan taraf signifikansi

20

Komputasi Statistik 2011


A. UJI NORMALITAS DATA 1. Hipotesis H0 : tingkat kolesterol orang vegetarian dan nonvegetarian berdistribusi normal. H1 : tingkat kolesterol orang vegetarian dan nonvegetarian tidak berdistribusi normal. 2. Statistic uji Tes Kolmogorov-Smirnov dipilih untuk melakukan tes goodness-of-fit guna menguji kenormalan suatu data. 3. Taraf signifikansi = 0.05 4. Kriteria penolakan H0 ditolak jika p-value

OUTPUT ANALISIS
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=nonvegetarian vegetarian /STATISTICS DESCRIPTIVES /MISSING ANALYSIS.
Descriptive Statistics N nonvegetarian vegetarian 20 20 Mean 147.00 138.50 Std. Deviation 22.207 11.367 Minimum 105 115 Maximum 170 160

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test nonvegetarian N Normal Parameters


a,,b

vegetarian 20 138.50 11.367 .123 .123 -.102 .549 .924

20 Mean Std. Deviation 147.00 22.207 .191 .150 -.191 .855 .458

Most Extreme Differences

Absolute Positive Negative

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

21

Komputasi Statistik 2011


Dari output SPSS diperoleh p-value sebesar sebesar (untuk vegetarian) (untuk nonvegetarian) dan p-value

INTERPRETASI Berdasarkan kriteria penolakan sebelumnya, H0 ditolak jika p-value karena p-value yang diperoleh dari output SPSS sebesar dan (untuk vegetarian) sedangkan kedua nilai tersebut lebih besar dari . Oleh

(untuk nonvegetarian),

maka H0 diterima. Jadi tingkat kolesterol orang vegetarian dan nonvegetarian berdistribusi normal.

B. UJI RATA-RATA DENGAN INDEPENDENT SAMPLE T-TEST 1. Hipotesis H0 : orang vegetarian mempunyai tingkat kolesterol yang sama atau lebih tinggi daripada nonvegetarian H1 : orang vegetarian mempunyai tingkat kolesterol yang lebih rendah daripada nonvegetarian

2. Statistik uji Digunakan Independent-Sample T-Test karena skor berasal dari subjek yang berbeda dan tiap pasang data tidak mempunyai hubungan. 3. Taraf signifikansi 4. Kriteria penolakan H0 ditolak jika H0 ditolak jika atau

OUTPUT ANALISIS
T-TEST GROUPS=kelompok('V' 'NV') /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=skor /CRITERIA=CI(.95).

22

Komputasi Statistik 2011


Group Statistics kelomp ok skor V NV N 20 20 Mean 138.50 147.00 Std. Deviation 11.367 22.207 Std. Error Mean 2.542 4.966

Dari table output pertama diatas dapat dianalisa bahwa rata-rata skor untuk criteria V (vegetarian) adalah dengan standar deviasi , sedangkan rata-rata skor untuk criteria NV (nonvegetarian) adalah dengan standar deviasi

Uji Homogenitas h. Hipotesis H0 H1 : variansi dari populasi sama (homogen) : variansi dari populasi tidak sama (heterogen)

i. Taraf signifikansi: j. Statistic uji Dengan menggunakan uji F k. Criteria keputusan H0 ditolak jika H0 ditolak jika p-value < l. Perhitungan = banyaknya perlakuan(kelompok) = = banyaknya perulangan= 20 atau atau

m. Analisis output Uji ragam dapat kita amati dari kolom Levenes Test for Equality of Variances. Dari table output diatas diperoleh nilai F = dan p-value =
23

Komputasi Statistik 2011


n. Kesimpulan Oleh karena dalam output diperoleh p-value = lebih kecil dari maka H0 ditolak. , sedangkan F hitung pada output adalah sedangkan nilai tersebut

Jika berdasarkan nilai F, F table =

. Oleh karena F hitung > F table maka H0 juga ditolak. Jadi, variansi populasi tidak sama (heterogen).

INTERPRETASI Berdasarkan uji ragam sebelumnya dapat diketahui bahwa variansi dari populasi adalah tidak sama (heterogen). Oleh karena itu nilai-nilai yang diamati adalah yang ada pada baris equal variances not assumed. Dengan df , . dan p-value pada

. Berdasarkan kriteria penolakan sebelumnya, H0 ditolak jika Oleh karena nilai pada baris equal variances not assumed adalah maka H0 diterima. Hal ini juga didukung dengan baris equal variances not assumed yang lebih besar dari , dimana

, maka H0 diterima Jadi, orang vegetarian mempunyai tingkat kolesterol yang sama atau lebih tinggi daripada nonvegetarian.

24

Anda mungkin juga menyukai