Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kebutuhan ekonomi yang terus meningkat dari tahun ke tahun akibat globalisasi menyababkan banyak orang berlomba-lomba mencari keuntungan yang besar untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Berbagai macam yang dapat dilakukan, diantaranya merantau ke ibukota atau kota-kota besar, dengan anggapan bahwa di kota dapat meraih keuntungan yang lebih besar daripada di desa; tempat mereka tinggal. Namun tekad yang kuat ini tidak diimbangi dengan keahlian yang mendukung sebagai bekal untuk mencari pekerjaan di ibukota. Untuk hidup di kota besar, tidak hanya membutuhkan tekad yang kuat saja, keahlian yang mendukung tentu saja sangat diperlukan. Dampak yang terjadi apabila mereka hanya bermodalkan tekad saja, mereka tidak akan mendapatkan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan untuk hidup di kota besar ini saja belum tentu dapat mencukupi, justru akan menjadi sampah masyarakat saja. Tidak sedikit kasus seperti ini terjadi, bahkan setiap tahun terus meningkat. Akibatnya mereka menjadi pengangguran, atau menjadi pengemis di kota besar. Bukan kehidupan indah yang mereka impikan yang mereka capai, justru kehidupan kelam yang mereka dapatkan. Dan tentu saja, menjadi tugas pemenrintah lagi, untuk mengatasi pengangguran yang meningkat. Lagi-lagi akan menjadi pekerjaan rumah bagi masyarakat kota besar. Oleh karena itu, saya akan membahas mengenai pengangguran.

Adapaun rumusan masalah yang ingin saya capai, yaitu : 1. Apa yang dimaksud dengan Pengangguran ? 2. Apa saja dampak negatif pengangguran ? 3. Bagaimana cara menanggulangi masalah pengangguran ? 4. Apa peranan mahasiswa dalam masalah pengangguran?

I.2 Tujuan Penulisan


Tujuan mas;ah yang saya harapkan adalah : 1. Dapat mengetahui pengertian pengangguran secara sistematis. 2. Dapat mengetahui dampak negatif dari pengangguran. 3. Dapat mengetahui penyebab terjadinya pengangguran 4. Dapat mengetahui cara untuk mengatasi pengangguran.

BAB II PENGANGGURAN DI INDONESIA

II.1

Pengertian Pengangguran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengangguran adalah

ketimpangan antara lahan pekerjaan dengan kebutuhan orang utnuk bekerja. Biasanya lahan pekerjaan kurang cukup untuk penduduk yang membutuhkan pekerjaan. Sehingga, terjadilah pengangguran.

II.2

Jenis dan Macam Pengangguran a. Berdasarkan jam kerja


Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:

Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

b.

Berdasarkan penyebab terjadinya

Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:

Pengangguran friksional (frictional unemployment) Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara

yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

Pengangguran konjungtural (cycle unemployment) Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh

perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.

Pengangguran struktural (structural unemployment) Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh

perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti: 1. Akibat permintaan berkurang 2. Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi 3. Akibat kebijakan pemerintah

Pengangguran musiman (seasonal Unemployment) Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya

fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya, seperti petani yang mananti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.

Pengangguran siklikal Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat

imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

Pengangguran teknologi Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat

perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.

Pengangguran siklus Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh

menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).

II.3

Damak Negatif Pengangguran


Pengangguran merupakan masalah sosial yang ada disekitar kita. Setiap masalah pasti menimbulkan dampak negatif. Begitupun masalah penganguran ini. Masalah negatif penganggurannya antara lain : a. Menambah beban pemerintah dan negara Karena pengangguran merupakan tugas pemerintah, jika pengangguran semakin meningkat. Tentu saja dapat menambah pekerjaan rumah pemerintah. Suatu negara dikatakan negara maju, jika negara tersebut memiliki masyarakat yang produktif, sehingga pendapatan negara tersebut juga meningkat.

b. Membuat masyarakat menjadi pemalas Secara tidak langsung pengangguran membuat masyrakat menjadi malas, karena biasanya pengangguran disebabkan masyarakat hanya menunggu panggilan bekerja saja, tanpa adanya usaha lain.

II.4

Penyebab Terjadinya Pengangguran


Pengangguran terjadi dari beberapa sebab, diantaranya : a. Kurangnya Lapangan Pekerjaan Kurangnya lapangan pekerjaan memang menjadi masalah utama terjadinya pengangguran. Biasanya lahan yang ada, dikelola oleh pihak asing yang biasanya membutuhkan tenaga yang ahli dan professional. b. Pola Pikir Masyarakat untuk Mencari Pekerjaan yang Turun Menurun Pola pikir masyarakat untuk mecari pekerjaan memang sudah mendarah daging, berbeda dengan negara lain yang beranggapan bahwa mencari pekerjaan sudah tidak layak bagi kehidupan mereka, sehingga mereka memutuskan untuk menciptakan lapangan pekerjaan. c. Kurangnya Pekerjaan Inisiatif masyarakat Indonesia memang masih rendah, begitupun dalam dunia kerja, biasanya mereka hanya menunggu perintah dan kurang berinisatif untuk membuka usaha. Inisitif Masyarakat untuk Membuat Lapangan

d.

Takut Mengambil Resiko Kebanyakan masyarakat Indonesia takut membuka usaha karena takut gagal atau rugi, sehingga mereka memilih untuk menjadi pekerja biasa saja. Sehingga lapangan pekerjaan penuh, dan terjadilah pengangguran.

e. Rasa Malas dan Malu yang Cukup Tinggi Rasa malas dan malu juga mempengaruhi. Kebanyakan masyarakat merasa gengsi atau malu jika bekerja yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, mereka ingin bekerja langsung dengan jabatan yang tinggi. Rasa malas biasanya menyelimuti masyarakat Indonesia, karena mereka tidak ingin susah, dan mau enaknya saja. Hal ini tentu masalah yang besar bagi setiap individu.

II.5

Cara Menanggulangi Pengangguran


Cara menanggulangi pengangguran, tidak akan berhasil jika dilakukan dua arah, antara penduduk dan pemerintah. Cara yang dilakukan pemerintah, yaitu : c. Memberikan penyuluhan tentang kewirausahaan Penyuluhan ini sangat bermafaat, karena dapat meningkatkan minat untuk berwirausaha, sehingga penduduk tidak mencari pekerjaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. d. Memfasilitasi atau mendukung usaha-usaha yang dibuat oleh penduduk Hal ini dapat dilakukan karena usaha yang dibuat oleh masyarakat dapat menyerap lebih banyak lapangan pekerjaan dari pada perusahaan asing dan dapat memotivasi masyarakat untuk berwirausaha, karena jika usaha yang dilakukan mendapat dukungan pemerintah, otomatis mereka akan terpacu untuk membuat usaha juga. Sehingga, pengangguran dapat berkurang.

e.

Memeberikan pinjaman kepada penduduk untuk mengembangkan usahanya Pinjaman yang diberikan pemerintah dapat memantu para penduduk untuk memulai usahanya atau mengembangkan usaha yang telah dibangunnya.

f. Membangun lembaga untuk meningkatkan keahlian masyarakat Lemabaga ini didirikan untuk meningkatkan keahlian masyarakat agar dapat bersaing dalam dunia kerja yang akan didominasi oleh pihak asing. g. Memberikan info lowongan pekerjaan Sebagiaan besar masyarakat Indonesia bukan tidak mempunyai keahlian atau pengetahuan yang kurang, terkadang mereka hanya kurang mendapatkan infomasi tentang lowongan pekerjaan sehingga mereka menganggur. Cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk menanggulagi atau menghadapi pengangguran , yaitu : a. Merubah pola pikir untuk mencari pekerjaan menjadi membuat atau membuka lapangan pekerjaan Karena dengan membuka lapangan pekerjaan, dapat menyerap lebih banyak sumber daya manusia, sehingga pengangguran dapat berkurang. b. Menyeimbangkan ilmu pengetahuan dengan softskill Softskill sangat membantu dalam kehidupan di dunia kerja, tentu saja pengetuhuan juga dibutuhkan, namun softskill harus sejalan dengan pengetehuan yang ada. Sehingga para masyarakat dapat bekerja secara maksimal dan mendapatkan hasil yang seimbang dengan usaha yang dikerjakan.

BAB III PENGAMATAN

Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 120,4 juta orang, bertambah sekitar 3,0 juta orang dibanding angkatan kerja Agustus 2011 sebesar 117,4 juta orang atau bertambah sebesar 1,0 juta orang dibanding Februari 2011.

Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 112,8 juta orang, bertambah sekitar 3,1 juta orang dibanding keadaan pada Agustus 2011 sebesar 109,7 juta orang atau bertambah 1.5 juta orang dibanding keadaan Feruari 2011.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 6,32 persen, mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2011 sebesar 6,56 persen dan TPT Februari 2011 sebesar 6,80 persen.

Selama setahun terakhir (Februari 2011-Februari 2012), jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan, terutama di Sektor Perdagangan sekitar 780 ribu orang (3,36 persen) serta Sektor Keuangan sebesar 720 ribu orang (34,95 persen). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Pertanian 1,3 juta orang (3,01 persen) dan Sektor Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi sebesar 380 ribu orang (6,81 persen).

Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2012, sebesar 77,2 juta orang (68,48 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 per minggu mencapai 6,9 juta oramg (6,08 persen).

Pada Februari 2012, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebesar 55,5 juta orang (49,21 persen), sedangkan pekerja dengan pendidikan diploma sekitar 3,1 juta orang (2,77 persen) dan pekerja dengan pendidikan universitas hanya sebesar 7,2 juta orang (6,43 persen).

10

BAB III PENUTUP

III.1

KESIMPULAN
Kesimpulan dari karya tulis yang berjudul PENGANGGURAN adalah : a. Pengangguran adalah ketimpangan antara ketersediaan lapangan pekerjaan dengan kebutuhan masyarakat untuk bekerja. b. Pengangguran dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu, berdasarkan jam kerjanya dan berdasarkan penyebab terjadinya. c. Dampak negatif dari pengangguran adalah menjadi beban pemerintah dan Negara, membuat masyarakat menjadi malas bekerja. d. Penyebab terjadinya pengangguran adalah rasa malas dan malu, kurangnya informasi, takut mengambil resiko, kurangnya lapangan pekerjaan, pola pikir untuk mencari pekerjaan yang menjadi turun temurun. e. Cara menangulangi pengangguran dengan bantuan pemerintah yaitu dengan membantu memberikan pinjaman kepada masyarakat untuk membuat usaha atau meningkatkan usaha yang ada,dengan berwirausaha, memfasilitasi usaha yang dibuat penduduk, memberikan info lowongan pekerjaan. Sedangkan untuk masyarakatnya yaitu, merubah pola pikir untuk mencari pekerjaan menjadi membuat lapangan pekerjaan, meningkatkan softskill.

11

III.2

SARAN
Setiap permasalahan di Tanah Air Indonesia dalam bidang apapun, pasti membutuhkan campur tangan dari pemerintah maupun dukungan dari masyarakat. Saran saya bagi pemerintah, agar lebih peka terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakatnya dan lebih tanggap terhadap dalam menangani permasalahan yang ada. Sehingga segala permasalahan masyarakat terutama pengangguran dapat terselesaikan dengan baik. Sedangkan saran saya bagi masyarakat, dapat memiliki inisiatif yang tinggi dan berusaha untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri, sehingga dirinya tidak menjadi pengangguran, dan orang sekitar pun menjadi produktif. Jadi yang diuntungkan tidak hanya masyarakat dan pemerintah saja, melainkan Negara pun diuntungkan karena pendapatan Negara meningkat.

Anda mungkin juga menyukai

  • Manusia Yang Berbudaya
    Manusia Yang Berbudaya
    Dokumen7 halaman
    Manusia Yang Berbudaya
    Devy Putri Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Devy Putri Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Devy Putri Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Devy Putri Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Isi Karya Tulis
    Isi Karya Tulis
    Dokumen10 halaman
    Isi Karya Tulis
    Devy Putri Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Isi Karya Tulis
    Isi Karya Tulis
    Dokumen7 halaman
    Isi Karya Tulis
    Devy Putri Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Devy Putri Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Narkoba Dan Generasi Muda
    Narkoba Dan Generasi Muda
    Dokumen4 halaman
    Narkoba Dan Generasi Muda
    Devy Putri Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Devy Putri Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Jakarta Banjir
    Jakarta Banjir
    Dokumen4 halaman
    Jakarta Banjir
    Devy Putri Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Pengangguran Di Indonesia
    Pengangguran Di Indonesia
    Dokumen4 halaman
    Pengangguran Di Indonesia
    Devy Putri Puspitasari
    Belum ada peringkat