Anda di halaman 1dari 4

Health Belief Model (Model Kepercayaan terhadap Kesehatan)

Model ini menunjukkan bahwa perilaku seseorang yang berkaitan dengan kesehatan tergantung kepada persepsi seseorang itu terhadap empat area kritis, yaitu: 1. Keganasan penyakit tersebut, 2. Kerentanan seseorang terhadap penyakit itu, 3. Keuntungan yang dirasakan bila melakukan perilaku yang baru dan 4. Hambatan-hambatan yang mungkin ditemui bila melakukan perilaku baru itu. Seseorang akan lebih mudah mengikuti anjuran untuk hidup sehat apabila: Dia pernah merasakan atau paling kurang melihat keganasan penyakit yang akan menyerangnya, bila ia tak mau merubah perilakunya. Dia merasakan bahwa dia rentan terhadap penyakit tersebut. Contoh, karena yang bersangkutan selamanya tak pernah merasakan sakit diare walaupun selalu minum air mentah, maka amat sulit menganjurkannya untuk minum air air masak. Menganjurkan seseorang yang sedang menderita sesuatu penyakit adalah lebih mudah dari pada yang sedang sehat, karena akan merasakan manfaatnya bila ia mau mengikuti anjuran kita.

Akhirnya, seseorang akan mau merubah perilakunya apabila dia tahu bahwa dengan sumberdaya yang ada padanya dia mampu melakukan perilaku baru tersebut. Misalnya, setelah tahu benar manfaat jamban bagi kesehatan diri dan keluarganya, dia mempunyai uang yang cukup untuk membangun jamban seperti yang diinginkan atau tidak sulit mendapatkan material tersebut didesanya.

Trans Theoritical Model (TTM)

Dalam model ini, perubahan perilaku sudah dikonsepkan kedalam lima tahapan proses atau continuum yang berkaitan dengan kesiapan

seseorang untuk berubah, yaitu: 1. Pre-contemplation, 2. Contemplation, 3. Preparation, 4. Action, and 5. Maintenance Menurut TTM, individu bergerak maju melalui 5 tahap tersebut diatas dalam

perjalanan mereka menuju sebuah perubahan yang bermanfaat dan lestari. 1) Pre-contemplation belum siap untuk melakukan perilaku sehat

Pada tahap ini, orang belum ingin untuk memulai perilaku sehat dalam waktu dekat (kira-kira dalam 6 bulan). Mereka mungkin belum menyadari kebutuhan untuk berubah.

Strategi yang diperlukan bagi individu dalam tahapan ini antara lain:
o Belajar lebih banyak mengenai perilaku hidup sehat, o Berpikir tentang pro/menerima terhadap perubahan perilaku mereka o Merasakan emosi-emosi tentang perilaku yang negative atau perilaku sehat dari orang lain.

2) Contemplation (perenungan) mencapai kesiapan untuk melakukan perilaku sehat

Pada tahap ini, seseorang/individu sedang berpikir tentang memulai berperilaku sehat kirakira dalam 6 bulan kedepan. Tetapi, mereka barangkali masih berada bagian sisi bawah dari perubahan itu.

Strategi yang diperlukan bagi individu dalam tahapan ini antara lain:
o Membayangkan manfaatnya atau kenikmatannya menjadi seseorang jika mereka sudah

merubah perilaku mereka.


o Belajar lebih banyak dari orang yang berperilaku sehat o Bekerja dalam mengurangi kontra terhadap perubahan perilaku mereka .

3) Preparation (persiapan) siap untuk melakukan perilaku sehat

Pada tahap ini, seseorang/individu telah siap untuk memulai berperilaku sehat dalam kirakira 30 hari kedepan. Mereka mengambil langkah-langkah yang diyakini dapat menolong mereka untuk membuat mereka berperilaku sehat sebagai bagian dari kehidupan mereka. Contohnya, mereka mengatakan kepada teman-teman dan keluarganya bahwa mereka mau berubah.

Strategi yang dibutuhkan bagi individu dalam tahapan ini antara lain:
o Mencari dukungan dari teman-teman atau guru yang mereka percayai o Mengatakan kepada orang lain tentang rencananya untuk merubah cara dia berperilaku o Berpikir tentang bagaimana mereka akan rasakan jika mereka melakukan perilaku yang

baru. 4) Action mengerjakan perilaku sehat

Pada tahap ini, orang mulai melakukan perilaku sehat, tapi mereka telah melakukannya kurang dari 6 bulan. Ini jelas nampak pada si pelajar dan mereka yang disekitarnya bahwa mereka sedang bergerak maju. Pelajar-pelajar itu sedang menegakkan komitmen untuk berubah.

Strategi yang diperlukan antara lain:


o Men-substitusi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan perilaku yang tidak sehat dengan

yang positif
o Menghargai dirinya sendiri untuk mengambil langkah kedepan dalam perubahan o Menghindari orang dan situasi yang menggoda mereka untuk mengerjakan perilaku yang

tidak sehat. 5) Maintenance memelihara perilaku sehat

Pada tahap ini, seseorang telah (selalu) memelihara perilaku sehat untuk lebih dari 6 bulan. Hal ini penting untuk si pelajar , pada tahapan ini, untuk sadar terhadap situasi-situasi yang mungkin menggoda mereka untuk tergelincir kembali kedalam perilaku tidak sehat.

Strategi yang diperlukan antara lain:


o Mencari dukungan dari dan berbicara dengan orang lain yang mereka percayai. o Meluangkan waktu dengan orang-orang yang melakukan perilaku sehat. o Mengingat untuk melibatkan dalam kegiatan-kegiatan alternative dari pada dengan perilaku

yang tidak sehat. Seseorang/individu bergerak maju melalui tahap-tahap tersebut dengan sangat bervariasi, maju-mundur sepanjang continuum, dengan

membutuhkan waktu yang bervariasi pula sebelum mencapai tujuan dari tahap maintenance. Lebih baik bila digambarkan sebagai spiral atau sirkel dari pada linier. Efisiensi seseorang untuk berubah tergantung

kepada doing the right thing (processes) at the right time (stages). Menurut teori ini, intervensi yang specific pada tahap kesiapan seseorang untuk berubah adalah essential. Sebagai contoh, untuk seseorang yang belum pada tahap kontemplasi untuk menjadi lebih aktif, pemberian semangat melalui tahap per tahap sepanjang continuum mungkin lebih efektif dari pada menyuruh mereka untuk bergerak langsung untuk ber-aksi.

Anda mungkin juga menyukai