pipa jalan nafas buatan kedalam trachea melalui mulut. Tindakan Intubasi baru dapat di lakukan bila : cara lain untuk membebaskan jalan nafas (airway) gagal, perlu memberikan nafas buatan dalam jangka panjang, ada resiko besar terjadi aspirasi ke paru.( Duniaaskep, 2011). Tujuannya adalah untuk menegakkan patensi jalan napas.( Faisal,2012). Indikasi : 1. Kebutuhan akan ventilasi mekanik 2. Kebutuhan higienepolmunerKemungkinanKomplikasi 3. Kemungkinan aspirasi 4. Kemungkinan obstruksi jalan napas bagian atas 5. Pemberian anestesi Kontraindikasi :Tidak ada kontraindikasi yang absolute, namun demikian edema jalannapas bagian atas yang buruk atau fraktur dari wajah dan leherdapat memungkinkan dilakukan intubasi Kemungkinan Komplikasi : 1. Memar, laserasi, dan abrasi 2. Perdarahan hidung (dengan intubasi nasotrakeal) 3. Obstruksi jalan napas (herniasi manset, tube kaku)
4.
5. Ruptur trakeal 6. Fistula trakeoesofageal 7. Muntah dengan aspirasi,gigi copot,atau rusak 8. Disritmia jantung Peralatan : 1. ETT dalam berbagai ukuran 2. Stylet (sejenis kawatyang dimasukkan ke dalam kateter atau kanula dan menjaga kanula tersebut agar tetap kaku/tegak) 3. Laringoskop, bengkok dan berujung lurus 4. Forsep Macgill (hanya untuk intubasi nasotrakeal) 5. Jelli anestesi 6. Kasa busa 4 x 4 7. Spuit 10 ml 8. Jalan napas orofaringeal 9. Suction 10. Kanul penghisap dengan handscoon 11. Ujung penghisap tonsil Yankauer Plester 1 cm
http://www.scribd.com/doc/63784140/PROSEDURE-INTUBASI-ENDOTRAKEAL. Duniaaskep. 2011. Tindakan Pemasangan ETT (Endo Tracheal Tube). Diambil dari : http://duniaaskep.wordpress.com/2011/10/24/tindakan-pemasangan-ett-endo-tracheal-tubeintubasi/