Anda di halaman 1dari 26

IMMUNODIAGNOSTIK

Immune responses
Tantangan : Endogen : host tumor cell, aged host cells Exogen : * mikroorganisme (fungi, bacteri, virus), * transplant cells, * toxins, allergens, chemicals Host immune responses : no tolerance / tolerance Tolerance : Innate immunity (Cellular : NK cells, macrophages, neutroophils. Humoral : complement, lysozyme) Adaptive immunity ( Cellular: T lymphocytes. Humoral : antibody)

antibodi
immunoglobulin yang mampu mengikat antigen (protein, karbohidrat, asam nukleat, lipids, bahan kimia lain. Imunoglobulin : sekumpulan molekul protein yang mempunyai sifat biologik dan struktur serupa, berbeda susunan asam aminonya

Struktur imunoglobulin
stuktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida : Heavy-chain (H-chain) dan Light-chain (L-chain) H-chain dirangkaikan dengan L-chain oleh ikatan disulfida, membentuk struktur yang simetris

Struktur molekul imunoglobulin

Fab Fc

L-chain

H-chain

Tiap rantai dasar , terdiri dari 2 H-chain dan 2 L-chain, disebut satu unit. Rantai dasar dapat dipecah menjadi 3 fragmen oleh papain 2 fragmen mengandung H-chain dan L-chain : fragmen Fab 1 fragmen hanya mengandung H-chain : fragmen Fc

Fragmen Fab berfungsi mengikat antigen Fragmen Fc menunjukkan ciri-ciri aktifitas biologik imunoglobulin Fc menentukan kemampuan imunoglobulin menembus plasenta, mengikat komplemen, makrofag atau degranulasi mast cell.

L-chain : kappa() dan lambda () H-chain dibedakan menjadi 5 kelas : Gamma (), alpha (), mu (), delta () dan epsilon ()

Molekul imunoglobulin bersifat spesifik terhadap antigen tertentu (imunoglobulin dibentuk sebagai reaksi terhadap antigen tertentu) Mempunyai susunan asam amino yang berbeda dari imunoglobulin lain.(spesifitas suatu antibodi ditentukan oleh susunan asam amino imunoglobulin yg bersangkuatn

Imunoglobulin poliklonal & imunoglobulin monoklonal


Suatu komplek antigen dapat menimbulkan antibodi yang beragam dan berbeda-beda spesifitasnya, yang berasal dari sel plasma yang berbeda : antibodi poliklonal. Imunoglobulin yang diproduksi oleh sel plasma yang berasal dari satu clone : protein yang homogen, mempunyai spesifitas antibodi, faktor genetik & muatan listrik yang sama imunoglobulin monoklonal

hapten
Substansi (zat) yang mempunyai berat molekul rendah (< 10 kDa) tidak imunogenik tetapi dapat berikatan dengan suatu carrier protein. Ikatan hapten dengan molekul pembawa (carrier protein) membentuk komplek yang imunogenik, menstimulasi terjadinya respon imun.

Teknik imunodiagnostik
Presipitasi Aglutinasi Labeled immunoassays Nephelometry flowcytometry

Teknik imunodiagnostik
Presipitasi : Fluid phase Precipitation Precipitation reactions in gel Aplikasi : Radial Immunodiffusion Immunoelectrophoresis Immunofixation electrophoresis

Reaksi presipitasi
Reaksi antara antigen soluble dengan antibodi soluble presipitasi Presipitasi maksimal : bila konsentrasi antigen dan antibodi pada zona equivalence. Bila konsentrasi antigen > besar presipitasi tidak terjadi (postzone) Bila konsentrasi antibodi > besar presipitasi tidak terjadi (prozone)

Curve precipitation

prozone Antibody Excess zone of equivalence

post zone antigen excess

antigen concentration increasing

Double diffusion Ouchterlony


Metoda double diffusion dimana antigen dan antibodi berdifusi di gel (agarose gel) antigen

antibodi

Radial immunodiffusion (RID)


Antiserum (IgG) di agar cair, dituang di cawan petri. Setelah agar memadat buat sumur-sumur di agar dan tuangkan antigen, antigen akan berdifusi kesemua jurusan terjadi presipitasi berbentuk cincin. Ukuran diameter setara konsentrasi antigen

RID
Untuk mengukur kadar imunoglobulin, termasuk subklas IgG (IgG1, IgG2 dsb., komplemen dan serum protein lainnya. RID di lab besar diganti dengan nefelometri

nephelometry
Prinsip : mengukur interaksi cahaya dengan partikel dalan larutan. Bila cahaya mengenai partikel dalam larutan, cahaya akan diteruskan, diabsorbsi, dipantulkan oleh partikel.

Immunoelectrophoresis (EIP)

Menggunakan tehnik elektroforesis dan double diffusion. Serum penderita diletakkan di sumur agar kemudian dielektroforesis. Digunakan serum kontrol normal.

Immunofixation electrophoresis
Untuk mendeteksi imunoglobulin di serum, urin, cairan otak Prinsip kerja : serum diletakkan di sumur agar, dielektroforesis kemudian letakkan strip mengandung antisera di atas agar. Antiserum berdifusi di gel reaksi dengan antigen di urin presipitasi.

crosslink antigen insoluble dengan antibodi dan tampak sebagai clumping

Aglutinasi :

Klasifikasi Reaksi Aglutinasi : Direct Agglutination Hemagglutination (partikel : RBC) Agglutination Inhibtion

Immunoassay
label yang digunakan: radioaktif : RIA Enzim : ELISA Fluorescence: immunofluorescence Desain test : Competitive immunoassays Non kompetitif immunoassays

Competitive immunoassays
Antigen dilabel dan tes didasarkan kompetisi antigen di label dan antigen tidak dilabel terhadap antibodi yang terbatas. Kadar antigen tidak dilabel berbanding terbalik dgn kadar antigen dilabel yang terikat

Noncompetitive immunoassays
Antibodi difiksasi pada perukaan padat (immobilized antibody) berikatan dgn antigen. Setelah dicuci membuang sisa antigen yang tidak berikatan dgn antibodi. Kemudian tambahkan substrat berlabel

Flow cytometry

Mengukur cahaya yang dipantulkan oleh sel (darah) yang satu per satu melalui sinar laser

Anda mungkin juga menyukai