Anda di halaman 1dari 35

HEPATITIS A

BAB I STATUS PASIEN

1. 1.

IDENTITAS

IDENTITAS PASIEN Nama : An. M R Jakarta , 28 September 2007 4 tahun 9 bulan Laki-laki Jl. Kalisari no. 62 Rt : 04 Rw : 09 Jakarta Islam 10 Juni 2012 38.12.48

Tempat / Tgl Lahir : Usia Jenis Kelamin Alamat Agama : : : :

Tanggal Masuk RS : No. Rekam Medik :

IDENTITAS ORANG TUA PASIEN Nama Ayah Usia Agama Pekerjaan : Tn. M : 42 tahun : Islam : TNI-AD Nama Ibu Usia Agama Pekerjaan : Ny. N : 34 tahun : Islam : Ibu Rumah Tangga

Pangkat / Kes. : IID / KOPASSUS Pendidikan Hubungan : SMEA : Ayah Kandung

Pangkat / Kes. : Pendidikan Hubungan : SMA : Ibu Kandung

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 1

HEPATITIS A

1. 2.

ANAMNESIS

Dilakukan allo-anamnesis dengan kedua orang tua pasien pada tanggal 12 Juni 2012, pukul 15:00 WIB

KELUHAN UTAMA Kulit kuning

KELUHAN TAMBAHAN Tidak ada

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien An.MR laki-laki usia 4 tahun 9 bulan datang ke UGD RSPAD GS mengeluh sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit demam tinggi yang timbul mendadak. Demam naik turun disangkal. Keluhan demam yang semakin hari semakin tinggi juga disangkal. Keluhan demam yang diawali menggigil dan diakhiri dengan berkeringat sebelum akhirnya membaik dalam satu hari juga disangkal. Keluhan nyeri otot disangkal, keluhan adanya perdarahan seperti mimisan maupu gusi berdarah juga disangkal, tidak ditemukan adanya bintik-bintik merah pada kulit. Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh tubuhnya berwarna kuning. Pasien juga mengeluhkan timbulnya warna kuning pada mata. Selain itu, BAK pasien berwarna coklat seperti teh dan BAB pasien berwarna pucat seperti dempul. Pasien mengeluhkan adanya rasa nyeri pada perut sebelah kanan atas. Nyeri tidak menjalar dan rasa nyeri dirasakan pasien seperti rasa ditusuk-tusuk. Ibu pasien mengatakan bahwa di lingkungan tempat tinggalnya banyak yang mengalami sakit kuning. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien suka jajan dari pedagang makanan dan minuman di depan rumahnya. Teman-teman sepermainan pasien yang juga jajan di tempat yang sama juga mengalami sakit kuning.

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 2

HEPATITIS A
Ibu pasien menyangkal pasien memiliki kebiasaan main di sungai atau selokan, pasien juga tidak bepergian ke luar kota. Ibu pasien juga mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggal mereka tidak pernah banjir, bebas dari tikus dan di tempat tinggal mereka tidak ada tempat penampungan air yang memungkinkan untuk menjadi sarang nyamuk.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Tidak ada

RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti pasien.Tidak ada anggota keluarga pasien yang alergi

RIWAYAT TEMPAT TINGGAL Kebersihan lingkungan tempat tinggal pasien terjamin kebersihannya, tidak berdebu. Lingkungan rumah jauh dari polusi udara dilingkungan rumah.Tidak ada orang rumah yang sedang sakit seperti demam, batuk, pilek

RIWAYAT KEHAMILAN IBU Pasien adalah anak kedua. Selama kehamilan ibu pasien rutin memeriksakan kandungannya ke dokter.Tidak pernah dirawat selama kehamilan. Selama kehamilan ibu tidak pernah menggunakan obat-obatan, merokok, minum-minum alkohol.

RIWAYAT KELAHIRAN Tempat lahir Penolong Cara persalinan Data saat lahir Masa Kehamilan : Rumah Sakit : Bidan : Spontan : BB 3300 gram, PB 48 cm : cukup bulan (9 bulan)

Keadaan bayi saat lahir : langsung menangis Kelainan bawaan


INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

: tidak ada

Page 3

HEPATITIS A
RIWAYAT IMUNISASI
Jenis Imunisasi BCG DTP Polio Hep B Campak I
(1 bulan)

II

III

IV

(2 bulan)

(4 bulan)

(6 bulan)

(18 bulan)

(1 minggu)

(2 bulan)

(4bulan)

(6 bulan)

(18 bulan)

(1 minngu)

(1 bulan)

(3 bulan)

(9 bulan)

Kesan : imunisasi dasar lengkap, imunisasi ulangan belum. RIWAYAT PERKEMBANGAN Tengkurap Duduk Merangkak Berdiri sendiri tanpa dibantu Berjalan Bicara Kesan : tumbuh kembang sesuai usia. : Sudah bisa, usia + 5 bulan : Sudah bisa, usia + 5 bulan : Sudah bisa, usia + 10 bulan : Sudah bisa, usia + 9 bulan : Sudah bisa, usia + 11 bulan : Sudah bisa, usia + 12 bulan

RIWAYAT MAKANAN Bawah 1 tahun : UMUR 0 2 bln 2 4 bln 4 6 bln 6 8 bln 8 10 bln 10 12 bln
INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

ASI / PASI ASI ASI ASI ASI ASI ASI

Buah / Biskuit Pisang Pisang , Biskuit Pir , Biskuit Pisang

Bubur susu -

Nasi Tim -

Page 4

HEPATITIS A

Batas 1 tahun : Hari Jenis makanan Senin Pagi Nasi Siang Malam Pagi Sayur Siang Malam Pagi Daging / Ikan Siang Malam Telur Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Buah Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam 1 potong 1 butir 1 butir 1 butir 1 potong 1 potong Pisang 1 gelas 1 gelas 1 potong 1 butir 1 butir 1 butir 1 potong 1 potong Pisang 1 gelas 1 gelas 1 potong 1 potong 1 potong 1 butir 1 butir 1 butir 1 potong 1 potong Pisang 1 gelas 1 gelas 1 butir 1 butir 1 butir 1 potong 1 potong Pisang 1 gelas 1 gelas 1 butir 1 butir 1 butir 1 butir 1 butir 1 butir 1 potong 1 potong 1 butir 1 butir 1 butir 1 sendok 1 sendok 1 sendok 1 sendok 1 sendok 1 sendok 1 sendok 1 sendok 1 sendok 1 sendok 1 sendok 1 sendok 1 sendok 1 sendok 1 centong 1 centong 1 centong 1 centong 1 centong 1 centong 1 centong 1 centong 1 centong 1 centong 1 centong 1 centong 1 centong 1 centong Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Tahu / Tempe

1 potong 1 potong 1 potong 1 potong 1 potong 1 potong

Pisang 1 gelas 1 gelas

Pisang 1 gelas 1 gelas

Pisang 1 gelas 1 gelas

Susu

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 5

HEPATITIS A
RIWAYAT KELUARGA Corak reproduksi :

No

Usia

Jenis Kelamin

Hidup

Lahir Mati -

Abortus

Mati ( sebab )

Keterangan Kesehatan SD / Sehat

9 tahun 11 bulan

P L

4 tahun 9 bulan

SD / Pasien

ANGGOTA KELUARGA LAIN YANG SERUMAH Tidak ada

MASALAH DALAM KELUARGA Tidak ada

DATA ORANG TUA PASIEN DATA ORANG TUA Umur sekarang Perkawinan ke Umur saat menikah Pendidikan terakhir ( tamat/sampai kls/tkt ) Agama Suku bangsa Keadaan kesehatan Konsanguitas
INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

AYAH 42 tahun 1 30 tahun SMEA Tamat Islam Jawa Baik Tidak terdapat

IBU 34 tahun 1 22 tahun SMA Tamat Islam Jawa Baik Tidak terdapat

Page 6

HEPATITIS A

1. 3.

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 12 Juni 2012 jam 15:00 WIB Keadaan Umum : Kesadaran Berat Badan Tinggi Badan : : : Tampak sakit sedang Compos Mentis 18 kg 107 cm

TANDA-TANDA VITAL Tekanan Darah : tekanan sistolik 110 mmHg, tekanan diastolik 70 mmHg Nadi Frek. Nafas Suhu : 84 x/mnt, irama teratur, isi cukup, sama di keempat ekstremitas : 32 x/mnt : 36,0 0C

DATA ANTROPOMETRI Usia pasien Berat Badan pasien Berat Badan ideal Tinggi Badan Status Gizi : : : : : 4 tahun 9 bulan 18 kg 18 kg 107 cm

BB/TB = 18 /18 x 100% = 100% -- normal BB/U = 18/18 x 100% = 100% --- normal TB/U = 107/107 x 100% ---------- normal Kesimpulan : Menurut BB/TB , pasien termasuk normal Jadi status gizi pasien adalah normal

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 7

HEPATITIS A

STATUS GENERALIS Kepala Bentuk normocephal, UUB sudah menutup Rambut hitam tipis, distribusi merata, tidak mudah dicabut Muka Raut muka normal, kulit ikterik, turgor baik Mata tidak oedem Conjungtiva Anemis -/-, Sklera Ikterik +/+, kornea jernih, Lensa jernih Pupil bulat isokor 2/2mm, Refleks Cahaya Langsung +/+, Refleks Cahaya Tidak Langsung +/+ Pergerakan bola mata normal, melihat kearah sumber cahaya, air mata +/+ Telinga Daun telinga normotia, lekukan sempurna Liang telinga lapang, tidak hiperemis, membran timpani intak, seruman (-) Hidung Bentuk normal, kulit tidak hiperemis, septum deviasi (-), Napas Cuping Hidung (-) Konka inferior tidak terlihat oedem, tidak hiperemis, sekret (-) Mulut Mukosa bibir lembab, sianosis (-), Rongga mulut bersih Lidah kotor (-), Celah mulut (-), Selaput lendir Normal Gigi-geligi tidak ada caries, Gusi tidak terdapat perdarahan Celah langit-langit (-), Uvula ditengah, Faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1 tenang Leher Bentuk normal, tidak terdapat kelainan, kulit normal, ROM leher normal Tekanan Vena Jugularis tidak dilakukan, KGB (-), Trachea ditengah Dada Bentuk normochest, kulit normal tidak kering, tidak terdapat luka / sikatriks / benjolan

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 8

HEPATITIS A

Paru Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis, tidak terdapat retraksi supraclavicular, intercostalis dan epigastrial Palpasi Perkusi : Vocal-Fremitus simetris pada kedua hemithorax : Sonor pada kedua lapang paru, batas paru sulit dinilai

Auskultasi : Suara nafas dasar veikuler +/+, tidak ada ronki, tidak ada wheezing Jantung Inspeksi Palpasi : Pulsasi iktus kordis tidak tampak : Iktus kordis teraba di sela iga V garis midklavikula sinistra, tidak kuat angkat, thrill (-) Perkusi : Batas atas Jantung : sela iga II linea parasternal sinistra Batas kanan Jantung : sela iga IV linea parasternal dextra Batas Kiri Jantung : sela iga V linea midclavicula sinistra Auskultasi : Bunyi Jantung I-II reguler, Gallop (-), Murmur (-) Abdomen Inspeksi : datar, tidak ada luka / sikatrik / venektasi / perdarahan

Auskultasi : Bising usus (+) normal Palpasi : Supel, turgor kulit baik, hati tidak teraba, limpa tidak teraba, ginjal balotement (-), nyeri ketok CVA -/-, nyeri tekan (+) pada region kanan atas Perkusi : Tympani

Anus dan Rektum Anus (+), rektum tidak ditemukan kelainan Genitalia Genitalia laki-laki, Testis +/+ Ekstremitas Bentuk simetris, tidak terdapat deformitas Paresis / Paralisis (-), Oedem -/-/-/-, sianosis (-) Capillary refill < 2 detik
INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 9

HEPATITIS A

Refleks Refleks Fisiologis : Biscep Triscep KPR APR Refleks Patologis : Babinsky Chaddok Oppenheim (+) (+) (+) (+) (-) (-) (-)

Hoffman-Tromer (-) Tanda Rangsang Meningeal : Kaku kuduk Brudzinsky I Brudzinsky II Kernig (-) (-) (-) (-)

1. 4.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil pemeriksaan Laboratorium RSPAD

JENIS PEMERIKSAAN HEMATOLOGI 10 JUNI 2012 HEMOGLOBIN HEMATOKRIT ERITROSIT LEUKOSIT 37 4,9 8.500

HASIL

NILAI RUJUKAN

11 JUNI 2012 11,2 * 35 * 4,5 8.030

12 JUNI 2012

18 JUNI 2012 12,9 41 5,3 13.820 12-16 g/Dl 37-47 % 4,3-6,0 juta/L 4.800-10.800 /L

TROMBOSIT
INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

414.000 *

354.000

486.000

150.000-

Page 10

HEPATITIS A
400.000 /L HITUNG JENIS : BASOFIL EOSINOFIL BATANG SEGMEN LIMFOSIT MONOSIT MCV MCH MCHC RDW KIMIA KLINIK BILIRUBIN TOTAL BILIRUBIN DIREK BILIRUBIN INDIREK SGOT (AST) SGPT (ALT) URINALISIS URIN LENGKAP PH BERAT JENIS PROTEIN GLUKOSA BILIRUBIN 6,5 1.020 -/NEGATIF -/NEGATIF +/POSITIF 1* NITRIT KETON
INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

0 1 4 45 * 43 * 7 75 * 25 * 33 78 * 25 * 32 * 15,40 *

0 2 2 40 * 49 * 7 77 * 25 * 32 * 15,90 *

0-1 % 1-3 % 2-6 % 50-70 % 20-40 % 2-8 % 80-96 fL 27-32 pg 32-36 g/dL 11,5-14,5 %

2,10 * 0,6 * 2,2 *

1,61 * 0,86 * 0,75 *

< 1,5 mg/dL < 0,3 mg/dL < 1,1 mg/dL

663 * 430 *

506 * 765 *

< 35 U/L < 40 U/L

8,0 1.010 -/NEGATIF -/NEGATIF -/NEGATIF

4,6-8,0 1.010-1.030 NEGATIF NEGATIF NEGATIF

-/NEGATIF -/NEGATIF

-/NEGATIF -/NEGATIF

NEGATIF NEGATIF

Page 11

HEPATITIS A
UROBILINOGEN -/NEGATIF -/NEGATIF NEGATIFPOSITIF 1 ERITROSIT LEUKOSIT TORAK KRISTAL EPITEL 4-3-4 2-1-2 -/NEGATIF -/NEGATIF +/POSITIF 1 LAIN-LAIN IMUNOSEROLOGI HBsAG NON REAKTIF ANTI HBs NON REAKTIF NON REAKTIF -/NEGATIF 0-1-1 0-1-2 -/NEGATIF AMORF + +/POSITIF 1 -/NEGATIF NEGATIF < 2/LPB < 5/LPB NEGATIF/LPK NEGATIF POSITIF

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 12

HEPATITIS A
1. 5. RESUME

Pasien An.MR laki-laki usia 4 tahun 9 bulan datang ke UGD RSPAD GS mengeluh sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit demam tinggi yang timbul mendadak. Demam naik turun disangkal. Keluhan demam yang semakin hari semakin tinggi juga disangkal. Keluhan demam yang diawali menggigil dan diakhiri dengan berkeringat sebelum akhirnya membaik dalam satu hari juga disangkal. Keluhan nyeri otot disangkal, keluhan adanya perdarahan seperti mimisan maupu gusi berdarah juga disangkal, tidak ditemukan adanya bintik-bintik merah pada kulit. Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh tubuhnya berwarna kuning. Pasien juga mengeluhkan timbulnya warna kuning pada mata. Selain itu, BAK pasien berwarna coklat seperti teh dan BAB pasien berwarna pucat seperti dempul. Pasien mengeluhkan adanya rasa nyeri pada perut sebelah kanan atas. Nyeri tidak menjalar dan rasa nyeri dirasakan pasien seperti rasa ditusuk-tusuk. Ibu pasien mengatakan bahwa di lingkungan tempat tinggalnya banyak yang mengalami sakit kuning. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien suka jajan dari pedagang makanan dan minuman di depan rumahnya. Teman-teman sepermainan pasien yang juga jajan di tempat yang sama juga mengalami sakit kuning. Ibu pasien menyangkal pasien memiliki kebiasaan main di sungai atau selokan, pasien juga tidak bepergian ke luar kota. Ibu pasien juga mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggal mereka tidak pernah banjir, bebas dari tikus dan di tempat tinggal mereka tidak ada tempat penampungan air yang memungkinkan untuk menjadi sarang nyamuk. Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis. Tanda vital : TD 110/70 mmHg, N 84x/m, RR 32x/m, Suhu 36.0 C. Mata ditemukan skelra ikterik +/+, abdomen terdapat nyeri tekan pada regio kanan atas, pembesaran hati tidak teraba, pada keempat ekstremitas tampak berwarna kuning. Status gizi menurut BMI termasuk gizi baik. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan : Kimia darah ditemukan peningkatan nilai bilirubin total, bilirubin direk, bilirubin indirek, peningkatan nilai SGOT dan SGPT.Urinalisa ditemukan bilirubin dan urobilirubin yang bermakna. Imunoserologi ditemukan IgM Anti HAV yang reaktif.
INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 13

HEPATITIS A
1. 6. DIAGNOSIS KERJA

Hepatitis A

1. 7.

DIAGNOSIS BANDING

DHF Demam Thyfoid Malaria Leptospirosis Koledokolitiasis Drug induced-hepatitis

1. 8. -

PENATALAKSANAAN IVFD DS Salin 1200cc/24 jam Curcuma 2x1/2 tablet Diet makanan biasa rendah purin Bed Rest total

1. 9.

PROGNOSIS

Quo ad Vitam

: ad Bonam

Quo ad Functionam : ad Bonam Quo ad Sanationam : ad Bonam

1. 10. RENCANA Cek DL, diff, Hepatitis marker

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 14

HEPATITIS A
FOLLOW-UP PASIEN
12 Juni 2012 Tidak ada demam , tidak ada mual dan muntah, nafsu makan membaik, belum BAB pada hari ini, BAK masih berwarna kecoklatan seperti teh, nyeri daerah perut kanan atas KU / Kesadaran : tampak sakit sedang / CM TTV :TD : 110/70mmHg Nadi : 98x/menit Nafas : 24 x/menit Suhu : 36.5C Kepala : Normocephal, rambut tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera ikterik +/+, palpebra edema -/THT : NCH (-), secret tidak ada, konka udem -/-, faring hiperemis (-/-) Leher : KGB tidak teraba Th. Paru : simetris statis-dinamis, retraksi (-), SN Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/Th. Jantung : BJ I-II Normal, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, Bising Usus (+) Normal, Supel, NT (+) pada regio kanan atas, H/L tidak teraba Ekstremitas : Akral hangat, Edema -/-/-/-, Sianosis -/-/-/- capilary refil <2 detik Kulit: turgor baik - Hepatitis akut suspek Hepatitis A H+3 - IVFD aff - Curcuma 2x1/2 tablet - Dexanta syr 3x1/2 cth - Hp pro 2x1 - Diet makan biasa rendah purin 13 Juni 2012 Tidak ada demam, tidak ada mual dan muntah, BAB tidak adakeluhan, BAK masih berwarna kecoklatan seperti teh, nafsu makan baik, nyeri daerah perut kanan atas KU / Kesadaran : tampak sakit sedang / CM TTV :TD : 100/70mmHg Nadi : 92x/menit Nafas : 22 x/menit Suhu : 36.5C Kepala : Normocephal, rambut tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera ikterik +/+, palpebra edema -/THT : NCH (-), secret tidak ada, konka udem -/-, faring hiperemis (-/-) Leher : KGB tidak teraba Th. Paru : simetris statis-dinamis, retraksi (-), SN Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/Th. Jantung : BJ I-II Normal, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, Bising Usus (+) Normal, Supel, NT (+) pada regio kanan atas, H/L tidak teraba Ekstremitas : Akral hangat, Edema -/-/-/-, Sianosis -/-/-/- capilary refil <2 detik Kulit: turgor baik - Hepatitis akut suspek Hepatits A H+4 - Curcuma 2x1/2 tablet - HP Pro 2 x 1cap - Dexanta syr 3x1/2 cth - Diet makan biasa rendah purin

A P

A P

Bed rest total

Bed rest total

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 15

HEPATITIS A
14 Juni 2012 S O Tidak ada demam,tidak ada mual dan muntah, nafsu makan baik, BAB dan BAK tidak ada keluhan, nyeri pada daerah perut kanan atas, ikterik berkurang KU / Kesadaran : tampak sakit sedang / CM TTV :TD : 110/70mmHg Nadi : 92x/menit Nafas : 24 x/menit Suhu : 36.3C Kepala : Normocephal, rambut tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera ikterik +/+, palpebra edema -/THT : NCH (-), secret tidak ada, konka udem -/-, faring hiperemis (-/-) Leher : KGB tidak teraba Th. Paru : simetris statis-dinamis, retraksi (-), SN Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/Th. Jantung : BJ I-II Normal, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, Bising Usus (+) Normal, Supel, NT (+) pada regio kanan atas, H/L tidak teraba Ekstremitas : Akral hangat, Edema -/-/-/-, Sianosis -/-/-/- capilary refil <2 detik Kulit: turgor baik - Hepatitis akut suspek Hepatitis A H+5 - Curcuma 2x1/2 - Bed rest total tablet - HP Pro 2 x 1cap - Dexanta syr 3x1/2cth - Diet makan biasa rendah purin S O 15 Juni 2012 Tidak ada demam, tidak ada mual dan muntah, nafsu makan baik, BAB dan BAK tidak ada keluhan KU / Kesadaran : tampak sakit sedang / CM TTV :TD : 120/70mmHg Nadi : 88x/menit Nafas : 24 x/menit Suhu : 36.4C Kepala : Normocephal, rambut tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera ikterik +/+, palpebra edema -/THT : NCH (-), secret tidak ada, konka udem -/-, faring hiperemis (-/-) Leher : KGB tidak teraba Th. Paru : simetris statis-dinamis, retraksi (-), SN Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/Th. Jantung : BJ I-II Normal, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, Bising Usus (+) Normal, Supel, NT (+) pada regio kanan atas, H/L tidak teraba Ekstremitas : Akral hangat, Edema -/-/-/-, Sianosis -/-/-/- capilary refil <2 detik Kulit: turgor baik - Hepatitis A akut perbaikan - Curcuma 2x1/2 tablet - HP Pro 2 x 1cap - Dexanta syr 3x1/2cth - Diet makan biasa rendah purin

A P

A P

Bed rest total

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 16

HEPATITIS A
16 Juni 2012 S O Tidak ada demam,tidak ada mual dan muntah,BAB dan BAK normal, nafsu makan baik KU / Kesadaran : tampak sakit sedang / CM TTV :TD : 110/70mmHg Nadi : 84x/menit Nafas : 28 x/menit Suhu : 36.6C Kepala : Normocephal, rambut tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera ikterik +/+, palpebra edema -/THT : NCH (-), secret tidak ada, konka udem -/-, faring hiperemis (-/-) Leher : KGB tidak teraba Th. Paru : simetris statis-dinamis, retraksi (-), SN Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/Th. Jantung : BJ I-II Normal, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, Bising Usus (+) Normal, Supel, NT (-), H/L tidak teraba Ekstremitas : Akral hangat, Edema -/-/-/-, Sianosis -/-/-/- capilary refil <2 detik Kulit: turgor baik - Hepatitis viral akut ec Hepatits A - Curcuma 2x1/2tablet - HP Pro 2x1cap - Diet makan biasa rendah purin S O 17 Juni 2012 Tidak ada keluhan KU / Kesadaran : tampak sakit sedang / CM TTV :TD : 120/80mmHg Nadi : 80x/menit Nafas : 24 x/menit Suhu : 36.5C Kepala : Normocephal, rambut tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera ikterik +/+, palpebra edema -/THT : NCH (-), secret tidak ada, konka udem -/-, faring hiperemis (-/-) Leher : KGB tidak teraba Th. Paru : simetris statis-dinamis, retraksi (-), SN Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/Th. Jantung : BJ I-II Normal, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, Bising Usus (+) Normal, Supel, NT (-), H/L tidak teraba Ekstremitas : Akral hangat, Edema -/-/-/-, Sianosis -/-/-/- capilary refil <2 detik Kulit: turgor baik - Hepatitis viral akut ec Hepatitis A - Curcuma 2x1/2tablet - HP Pro 2x1cap - Diet makan biasa rendah purin

A P

A P

Bed rest total

Bed rest total

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 17

HEPATITIS A

18 Juni 2012 S O Tidak ada keluhan KU / Kesadaran : tampak sakit sedang / CM TTV :TD : 110/70mmHg Nadi : 84x/menit Nafas : 28 x/menit Suhu : 36.6C Kepala : Normocephal, rambut tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera ikterik +/+, palpebra edema -/THT : NCH (-), secret tidak ada, konka udem -/-, faring hiperemis (-/-) Leher : KGB tidak teraba Th. Paru : simetris statis-dinamis, retraksi (-), SN Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/Th. Jantung : BJ I-II Normal, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, Bising Usus (+) Normal, Supel, NT (-), H/L tidak teraba Ekstremitas : Akral hangat, Edema -/-/-/-, Sianosis -/-/-/- capilary refil <2 detik Kulit: turgor baik - Hepatitis viral akut ec Hepatitis A - Curcuma 2x1/2tablet - HP Pro 2x1cap - Diet makan biasa rendah purin S O

19 Juni 2012 Tidak ada keluhan KU / Kesadaran : tampak sakit sedang / CM TTV :TD : 120/80mmHg Nadi : 80x/menit Nafas : 24 x/menit Suhu : 36.5C Kepala : Normocephal, rambut tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera ikterik +/+, palpebra edema -/THT : NCH (-), secret tidak ada, konka udem -/-, faring hiperemis (-/-) Leher : KGB tidak teraba Th. Paru : simetris statis-dinamis, retraksi (-), SN Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/Th. Jantung : BJ I-II Normal, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, Bising Usus (+) Normal, Supel, NT (-), H/L tidak teraba Ekstremitas : Akral hangat, Edema -/-/-/-, Sianosis -/-/-/- capilary refil <2 detik Kulit: turgor baik - Hepatitis viral akut ec Hepatits A Acc pulang

A P

A P

Bed rest total

Bed rest total

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 18

HEPATITIS A
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan hati yang memberikan gejala klinis yang khas yaitu badan lemah, kencing berwarna seperti the pekat, mata dan seluruh badan menjadi kuning. (Hadi, 2002) Penyakit ini dikenal sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu oleh hipocrates, dan semula dianggap sebagai suatu kesatuan klinik tersendiri pada ahir abad ke 18 dan 19 yaitu jauh sebelun perang Franco-Prussia. Pada waktu itu hanya dikenal dua macam hepatitis yaitu yang dapat menimbulkan epidemic yaitu hepatitis infeksiosa (HI) dan hepatitis serum (HS). Dalam perkembangannya, kemudian dikenal macam hepatitis berdasarkan etiologinya. Yaitu : hepatitis akibat virus, akibat bakteri dan obat-obatan. Selain berdasarkan etiologi, hepatitis juga dibagi berdasarkan perjalanan penyakitnya.Yaitu : hepatitis akut dan hepatitis kronis. (WHO, 2000) Hepatitis A sendiri adalah adalah salah satu jenis hepatitis yang disebabkan oleh virus.Penyebabnya adalah virus RNA yang tergolong dalam picorna yang berukuran 27-28 mm dan ditemukan oleh Peinstone pada tahun1973 dalam tinja penderita. Untuk distribusi didunia sendiri dapat di gambarkan dalam peta sebagai berikut :

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 19

HEPATITIS A

gambar 1. Peta distribusi Hepatitis A ( Who, 2000) Di Indonesia sendiri, data mengenai kejadian hepatitis A belum diketahui secara pasti. Namun Kasus hepatitis A di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sampai dengan Agustus 2008 tercatat sebanyak 478 kasus tersebar di semua kabupaten/kota dengan persentase kasus terbesar di Kabupaten Sleman yakni sekitar 73,6% dan Kota Yogyakarta 20%. (spiritia,2005)

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 20

HEPATITIS A
ISI A. Definisi Hepatitis A adalah adalah bentuk hepatitis yang akut, berarti tidak menyebabkan infeksi kronis.Sekali kita pernah terkena hepatitis A, kita tidak dapat terinfeksi lagi. Namun, kita masih dapat tertular dengan virus hepatitis lain. (Hadi, 2002)

B. Etiologi Penyebab utama dari HVA adalah virus RNA yang tergolong dalam picorna yang berukuran 27-28 mm dan ditemukan oleh Peinstone pada tahun 1973 dalam tinja penderita. (Hadi, 2002).HAV merupakan anggota famili pikornaviradae.HAV merupakan partikel membulat berukuran 27 hingga 32-nm dan mempunyai simetri kubik, tidak mempunyai selubung serta tahan terhadap panas dan asam. Partikel ini mempunyai genom RNA beruntai tunggal dan linear dengan ukuran 7,8 kb, sehingga cukup jelas virus ini menjadi genus

pikornavirusyangbaru, Heparnavirus. Hepatitis A mempunyai pravelansi yang tinggi.Siklus hidup dari HAV sendiri mula-mula diidentifikasi dari tinja dan sediaan hati.Penambahan antiserum hepatitis A spesifik dari penderita yang hampir sembuh (konvalesen) pada tinja penderita diawal masa inkubasi penyakitnya, sebelum timbul ikterus, memungkinkan pemekatan dan terlihatnya partikel virus melalui pembentukan agregat antigenantibodi. Asai serologic yang lebih peka, seperti asai mikrotiter imunoradiometri fase-padat dan pelekatan imun, telah memungkinkan deteksi HAV didalam tinja, homogenate hati, dan empedu, serta pengukuran antibody spesifik di dalam serum.(Putri, 2008)

Sifat-sifat dari virus A sendiri ini dapat dirusak dengan di otoklaf (121oC selama 20 menit), dengan dididihkan dalam airselama 5 menit, dengan penyinaran ultra ungu (1 menit pada 1,1 watt), dengan panas kering (180oCselama 1 jam), selama 3 hari pada 37oC atau dengan khlorin (10-15 ppm selama 30 menit). Resistensirelative hepatitis virus A terhadap cara-cara disinfeksi menunjukkan perlunya diambil tindakan-tindakanpencegahan istimewa dalam menangani penderita hepatitis beserta produk-produk tubuhnya. (Putri, 2008)
INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 21

HEPATITIS A
Hepatitis juga mempunyai beberapa penyebab lain, termasuk: 1. Racun dan zat kimia seperti alkohol berlebihan 2. Penyakit yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh 3. menyerang jaringan sehat dalam tubuh, yang disebut sebagai penyakit autoimun

Gambar 2. Struktur viru hepatitis A (Parna, 2006)

Penyebaran penyakit Hepatitis oleh kotoran atau tinja penderita biasanya melalui makanan (fecel-oral), bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah, selain itu akibat buruknya tingkat kebersihan.Penyakit hepatitis kadang-kadang dapat timbul sebagai komplikasi leptospirosis, sifilis, tuberculosis, toksoplasmosis, dan amebiasis, yang kesemuanya peka terhadap pengobatan khusus.Penyebab noninfeksiosa meliputi penyumbatan empudu, sirosis empedu primer, keracunan obat, dan reaksi hipersensitivitas obat.Komplikasi akibat hepatitis A hampir tidak ada, kecuali pada para lansia atau seseorang yang memang sudah mengidap penyakit kronis hati atau sirosis.Hati harus berfungsi dengan baik agar dapat menguraikan sebagian besar obat-obatan. Obat yang tidak menyebabkan gangguan apa pun pada waktu hati kita sehat dapat membuat kita sakit parah adalah bila kita mengalami hepatitis. Ini juga berlaku untuk alkohol, aspirin, jamu-jamuan, dan narkoba.Karena tugas hati adalah untuk menguraikan zat-zat yang terdapat dalam darah, dan beban dapat menjadi terlalu berat. (WHO, 2002)

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 22

HEPATITIS A
C. Tanda dan Gejala Gejala klinis pada umumnya ringan, terutama pada anak-anak bahkan sering tanpa gejala. Gejala hepatitis A (dan hepatitis akut pada umumnya) dapat termasuk (spiritia, 2005): 1. Kulit dan putih mata menjadi kuning (ikterus) 2. Kelelahan 3. Sakit perut kanan-atas 4. Hilang nafsu makan 5. Berat badan menurun 6. Demam 7. Mual 8. Mencret atau diare 9. Muntah 10. Air seni seperti teh dan/atau kotoran berwarna dempul 11. Sakit sendi 12. Infeksi HAV juga dapat meningkatkan tingkat enzim yang dibuat oleh hati menjadi di atas normal dalam darah

Sistem kekebalan tubuh membutuhkan sampai delapan minggu untuk mengeluarkan HAV dari tubuh.Bila timbul gejala, umumnya dialami dua sampai empat minggu setelah terinfeksi. Gejala hepatitis A umumnya hanya satu minggu, akan tetapi dapat lebih dari satu bulan. Kurang lebih 15 persen orang dengan hepatitis A mengalami gejala dari enam sampai Sembilan bulan. Kurang lebih satu dari 100 orang terinfeksi HAV dapat mengalami infeksi cepat dan parah (yang disebut fulminant), yang sangat jarang dapat menyebabkan kegagalan hati dan kematian.

D. Patofisiologi Salah satu gejala dari hepatitis adalah ikterik.Ikterik dapat terjadi karena gangguan dari metabolism bilirubin.Berikut adalah beberapa penjelasan patofisiologi mengenai ikterik.

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 23

HEPATITIS A
1. Gangguan pada prehepatik Pada ikterik prehepatik,penyakit dan kondisi tertentu,seperti reaksi transfuse dan anemia sel sabit,menyebabkan hemolysis massif.Sel darah merah pecah lebih cepat, sebelum hati mengonjugasi bilirubin,sehingga sejumlah besar bilirubin yang tak terkonjugasi masuk ke dalam darah,menyebabkan peningkatan konversi bilirubin di usus menjadi urobilinogen yang larut dalam air untuk diekskresikan melalui urin dan feses.(Bilirubin tak terkonjugasi tidak larut dalam air,sehingga tidak bisa diekskresikan melalui urin)

2. Gangguan pada hepatic Terjadi akibat ketidakmampuan hati untuk mengonjugasi atau mengekresi

bilirubin,meningkatkan kadar bilirubin terkonjugasi dan tak terkonjugasi di dalam darah.Hal ini terjadi pada beberapa kelainan seperti hepatitis,sirosis,dan metastasis kanker, dan selama penggunaan obat yang dimetabolisme di hati dalam jangka panjang.

3. Gangguan pada pasca hepatic Terjadi pada kelainan biliar dan pancreas,bilirubin terbentuk dengan laju yang normal,tetapi inflamasi,jaringan parut,tumor,batu empedu menyumbat aliran empedu ke dalam usus.Hal ini menyebabkan akumulasi bilirubin terkonjugasi di dalam darah.Bilirubin terkonjugasi yang larut dalam air diekskresikan melalui air. Penimbunan pigmen empedu

Karena produksi lebih banyak daripada pengeluaran

Jaringan menjadi kuning

Ikterus pada kulit, urin, sclera (Price, 2006)

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 24

HEPATITIS A
E. Gambaran mikroskopis

Gambar 3. Gambaran mikroskopis hepatitis A ( WHO, 2000)

F. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang yang biasa digunakan adalah pemeriksaan serologis.

Gambar 4. Marker antibody hepatitis ( Parna, 2006)

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 25

HEPATITIS A
Pertanda HAV ( Ag) Igm HAV Penjelasan Antigen Hepatitis A jarang terdeteksi dalam darah

Anti Antibodi igM terhadap hepatitis A 1. Petunjuk Hepatitis A yang sedang berlangsung 2. Antibodi total (igM+igG) terhadap HAV Ag 3. Petunjuk infeksi baru atau telah lama lalu

IgG HAV

Anti Menunjukan penderita pernah kena infeksi dari HVA, dan sudah sembuh dari penyakit tersebut serta memiliki kekebalan terhadap infeksi baru.

Tabel 1. Pertanda Serologis Hepatitis A (Hadi, 2002)

G. Penegakan diagnosis Diagnosis hepatitis A ditegakkan dengan tes darah.Tes darah ini mencari dua jenis antibodi terhadap virus, yang disebut sebagai IgM dan IgG (Ig adalah singkatan untuk imunoglobulin).Pertama, dicari antibodi IgM, yang dibuat ole hepatitis virus.sistem kekebalan tubuh lima sampai sepuluh hari sebelum gejala muncul, dan biasanya hilang dalam enam bulan. Tes juga mencari antibodi IgG, yang menggantikan antibodi IgM dan untuk seterusnya melindungi terhadap infeksi HAV. (Putri, 2008) 1. Bila tes darah menunjukkan negatif untuk antibodi IgM dan IgG, kita kemungkinan tidak pernah terinfeksi HAV, dan sebaiknya mempertimbangkan untuk divaksinasi terhadap HAV. 2. Bila tes menunjukkan positif untuk antibodi IgM dan negative untuk IgG, kita kemungkinan tertular HAV dalam enam bulan terakhir ini, dan sistem kekebalan sedang mengeluarkan virus atau infeksi menjadi semakin parah. 3. Bila tes menunjukkan negatif untuk antibodi IgM dan positif untuk antibodi IgG, kita mungkin terinfeksi HAV pada suatu waktu sebelumnya, atau kita sudah divaksinasikan terhadap HAV. Kita sekarang kebal terhadap HAV. H. Penatalaksanaan
INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 26

HEPATITIS A
Apabila hepatitis yang disebabkan oleh alkohol, narkoba, obat-obatan atau racun yang mengakibatkan gejala yang sama seperti virus hepatitis, pengobatan yang paling baik adalah menghentikan penggunaan alkohol, narkoba, atau obat-obatan yang dapat menggangu hati Tidak ada pengobatan anti-virus spesifik untuk HAV.Infeksi akut dapat dicegah dengan pemberian immunoglobulin dalam 2 minggu setelah terinfeksi atau menggunakan vaksin. Penderita hepatitis A akut dirawat secara rawat jalan, tetapi 13% penderita memerlukan rawat inap, dengan indikasi muntah hebat, disertai dengan kesulitan masukan peroral, kadar SGOT SGPT lebih 10x dari nilai normal, koagulopati, dan ensefalopati. (IDAI, 2011) Pengobatan meliputi istirahat dan pencegahan terhadap bahan hepatotoksik, misalnya asetaminofen.Pada penderita tipe kolestatik, dapat diberika kortekosteroid dalam jangka pendek.Pada tipe fulminant, perlu perawatan diruang intensif dengan eveluasi waktu protombin secara periodic. Parameter klinis untuk prognosis yang kurag baik adalah : 1. Pemanjangan waktu prtrombin lebih dari 30 detik; 2.umur penderita kurang dari 10 tahun atau lebih dari 40 tahun; 3. kadar bilirubin serum lebih dari 17 mg/dl atau waktu sejak dari icterus menjadi ensefalopati lebih dari 7 hari. (IDAI, 2011)

I. Pencegahan Karena tidak ada pengobatan yang spesifik terhadap hepatitis A, maka pencegahan lebih diutamakan, terutama terhadap anak di daerah dengan endemitas tinggi dan pada orang dewasa dengan resiko tinggi seperti umur lebih dari 49 tahun yang menderita penyakit hati kronis. Pencegahan umum meliputi nasehat kepada pasien yaitu : perbaikan hygiene makanan dan minuman, perbaikan sanitasi lingkungan dan pribadu dan isolasi pasien ( sampai dengan 2 minggu sesudah timbul gejala). Pencegahan khusus dengan cara imunisasi aktif dengan inactivated vaccines ( Havrix, Vaqta, dan avaxim) (IDAI, 2011) Hasil penelitian menyatakan, vaksin ini efektif pada lebih dari 90% orang.Efek sampingan tidak ada kecuali rasa sakit pada bagian yang terkena suntikan.Hanya sekitar 10% yang merasa kurang enak badan sehabis disuntik. Anak-anak antara usia 1 - 18 tahun diberi dua dosis vaksin initial dan booster antara usia 6 - 12 bulan. Orang dewasa diberi satu initial dosis kemudian booster dalam waktu 6 - 12 bulan.Efek proteksi baru terjadi paling tidak dua

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 27

HEPATITIS A
minggu setelah suntikan.Namun, belum diketahui berapa lama suntikan ini dapat memberikan proteksi terhadap VHA. (Putri, 2008)

J. Prognosis Penderita HAV umumnya mempunyai prognosa baik dan akan mengalami penyembuhan sempurna, hanya 0,1% yang berakhir fatal. Penyakit hepatitis tidak akan menjadi kronis dan tidak pernah ditemukan pengidap (carier) virus menetap. Terjadinya sirosis sebagai akibat infeksi HVA hamper tidak pernah terjadi. Bila ada, kemungkinan sebelumnya sudah ada kelainan pada jaringan parenkhim hati.( Hadi, 2002) K. Komplikasi

HVA dapat menjadi berat (fulminan) atau melantur. Bila sampai melantur (prolonges cholestasis) biasanya sampai 2-4 bulan dan akan mengalami penyembuhan sempurna. Hepatitis fulminan karena HVA terdapat sekitar 0,1% darr banyak ditemukan pada penderita pria ( Hadi, 2002)

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 28

HEPATITIS A
PEMBAHASAN

Pasien An.MR laki-laki usia 4 tahun 9 bulan datang ke UGD RSPAD GS mengeluh sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit demam tinggi yang timbul mendadak. Demam naik turun disangkal. Keluhan demam yang semakin hari semakin tinggi juga disangkal. Keluhan demam yang diawali menggigil dan diakhiri dengan berkeringat sebelum akhirnya membaik dalam satu hari juga disangkal. Keluhan nyeri otot disangkal, keluhan adanya perdarahan seperti mimisan maupu gusi berdarah juga disangkal, tidak ditemukan adanya bintik-bintik merah pada kulit. Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh tubuhnya berwarna kuning. Pasien juga mengeluhkan timbulnya warna kuning pada mata. Selain itu, BAK pasien berwarna coklat seperti teh dan BAB pasien berwarna pucat seperti dempul. Pasien mengeluhkan adanya rasa nyeri pada perut sebelah kanan atas. Nyeri tidak menjalar dan rasa nyeri dirasakan pasien seperti rasa ditusuk-tusuk. Ibu pasien mengatakan bahwa di lingkungan tempat tinggalnya banyak yang mengalami sakit kuning. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien suka jajan dari pedagang makanan dan minuman di depan rumahnya. Teman-teman sepermainan pasien yang juga jajan di tempat yang sama juga mengalami sakit kuning. Ibu pasien menyangkal pasien memiliki kebiasaan main di sungai atau selokan, pasien juga tidak bepergian ke luar kota. Ibu pasien juga mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggal mereka tidak pernah banjir, bebas dari tikus dan di tempat tinggal mereka tidak ada tempat penampungan air yang memungkinkan untuk menjadi sarang nyamuk. Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis. Tanda vital : TD 110/70 mmHg, N 84x/m, RR 32x/m, Suhu 36.0 C. Mata ditemukan skelra ikterik +/+, abdomen terdapat nyeri tekan pada regio kanan atas, pembesaran hati tidak teraba, pada keempat ekstremitas tampak berwarna kuning. Status gizi menurut BMI termasuk gizi baik. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan : Kimia darah ditemukan peningkatan nilai bilirubin total, bilirubin direk, bilirubin indirek, peningkatan nilai SGOT dan SGPT.Urinalisa ditemukan bilirubin dan urobilirubin yang bermakna. Imunoserologi ditemukan IgM Anti HAV yang reaktif.
INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 29

HEPATITIS A
ANALISIS KASUS 1. Diagnosis Kasus Pasien didiagnosa dengan Hepatitis A dengan dasar diagnosis berupa : dari anamnesis didapatkan pasien mengalami riwayat kuning disekujur tubuh dan bola matanya yang di dahului dengan gejala prodormal berupa mual, muntah dan ngilu seluruh badan seperti akan flu . Pasien juga mengalami perubahan pada warna urinnya yakni menjadi warna coklat tua seperti warna teh dan gangguan pencernaan berupa konstipasi selama 3 hari. Terdapat juga gejala lain yang sering menyertai hepatitis A berupa nyeri perut kanan atas dan nafsu makan yang menurun. Dari pemeriksaan fisik juga ditemukan adanya sklera ikterik, perubahan warna kulit menjadi kuning dan nyeri tekan pada palpasi abdomen regio kanan atas. Sedangkan dari pemeriksaan penunjang yang mengarah ke hepatitis A adalah peningkatan nilai bilirubin total, bilirubin direk, bilirubin indirek, peningkatan nilai SGOT dan SGPT. Urinalisa ditemukan bilirubin dan urobilirubin yang bermakna. Imunoserologi ditemukan IgM Anti HAV yang reaktif. Tetapi beberapa keadaan lain dapat menyerupai hepatitis A pada awal penyakit, yaitu koledokolitiasis dan drug induced-hepatitis. Anak dengan nefropati-koledokolitiasis sering menunjukan gejala ikterus yang nyata berupa perubahan warna kulit dan bola mata menjadi kuning disertai perubahan warna pada feses menjadi keabuan seperti dempul. Namun gejala prodormal pada penyakit ini biasanya di cirikan dengan nyeri perut yang sangat hebat disertai mual muntah yang terkadang disertai dengan nyeri alih pada bagian kalvikula dan skapula. Ciri lain yang membadakan yaitu waktu timbulnya perubahan warna urin dan feses. Perubahan warna feses yang menjadi seperti dempul timbul lebih dahulu dibanding dengan perubahan warna urin menjadi coklat seperti teh, berkebalikan dengan hepatitis A yang terjadi pada kasus diatas. SGOT dan SGPT yang tinggi pada awal kasus ini semakin menegakkan diagnosa bahwa kelainan yang terdapat yaitu hati, bukan organ lain. Oleh karena itu diagnosis banding ini dapat disingkirkan. Hepatitis penyebab lain seperti drug-induce hepatitis juga menunjukkan gambaran klinis berupa riwayat perubahan warna kulit dan bola mata yang kuning disertai perubahan warna pada urin dan feses yang telah tersebutkan diatas. Namun diagnosa banding ini harus didukung oleh anamnesa yang khas. Pasien harus memiliki riwayat penggunaan obat hepatotoksik seperti acetaminophen, penggunaan analgetik maupun riwayat konsumsi alkohol yang berlebih untuk
INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 30

HEPATITIS A
mengarah kepada drug-induced hepatitis. Namun pada kasus ini diagnosa banding ini dapat disingkirkan, terlebih lagi dengan dilakukannya tes imunologi yang menegaskan bahwa kausatif dari riwayat kuning pada pasien inin adalah virus hepatitis A. Poin lain yang mendukung adalah terjadinya gangguan pencernaan pada pasien ini yang dimana kita tahu bahwa virus dari hepatitis A masuk melalui sistem pencernaan, rute fekal-oral. Pasien ini memiliki semua ciri khas yang ditemukan pada setiap kasus hepatitis. Mulai dari gejala prodormal yang spesifik sampai riwayat kuning yang ada. Faktor resiko lain yang terdapat pada anak ini adalah, umurnya yang 4 tahun 9 bulan. Pada umur ini anak mulai jajan sembarangn dilingkungan yang diragukan kebersihannya. Virus hepatitis masuk melalui mulut lewat makanan atau minuman yang terlah tercemar virus ini. Dan ketika itulah pasien dapat tertular. 2. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang pada pasien ini berupa hematologi untuk melihat apakah terdapat anemia yang menandakan adanya pemecahan hemoglobin berlebih yang akan mengarahkan kita kepada hemolisis anemia seperti defisiensi glucose-6 phosphate dehydrogenase. kimia darah untuk melihat kenaikkan bilirubin total, bilirubin direk dan indirek untuk melihat apakah kuning yang disebabkan akibat gangguan pada sistem prehepatik, hepatik atau pots hepatik. Pada kasus ini gangguan terdapat pada sistem hepatik, maka dari itu bilirubin direk dan indirek naik keduanya. Gangguan pada sistem hepatik ini semakin dipertegas dengan peninggian kadar SGOT dan SGPT, enzym yang diproduksi hati, dapat meningkat pada keadaan inflamasi akut. Elektrolit juga diperiksa untuk menilai keseimbangan cairan karena gejala pasien ini juga merupakan mual, muntah serta gangguan sistem pencernaan. Pasien ini juga dilakukan pemeriksaan urinalisa yang tujuannya untuk melihat bilirubin dan urobilin. Peningkatan kadar urobilin dan bilirubin pada urin inilah yang menyebabkan perubahan warna pada urin itu sendiri menjadi warna coklat seperti teh. Semua tanda-tanda yang dicari untuk mendukung diagnosis didapatkan pada pasien ini. Pasien juga dilakukan pemeriksaan imunologi. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah adanya betul penyebab dari hepatitis nya itu sendiri merupakan hepatitis A. Hal ini penting untuk membuktikan bahwa hepatitis B ataupun C yang memiliki prognosa lebih buruk bukan merupakan penyebabnya. Karena tatalaksana maupun komplikasi yang akan didapat akan sangat

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 31

HEPATITIS A
jauh berbeda dan membahayakan. pasien ini ditemukan adanya pemeriksaan imunologi yang memberikan hasil reaktif positif pada rapid anti HBs dan IgM anti HAV. 3. Penatalaksanaan pada kasus Seperti yang tertera di daftar pustaka, tidak ada pengobatan anti-virus spesifik untuk HAV. Infeksi akut dapat dicegah dengan pemberian immunoglobulin dalam 2 minggu setelah terinfeksi atau menggunakan vaksin.Hal ini tidak dilakukan pada pasien karena pemberian immunoglobulin harganya cukup mahal dan prognosa pasien sudah cukup baik tanpa intervensi dari immunoglobulin. Hanya akan membuat perbedaan waktu penyembuhan bagi pasien. Penderita hepatitis A akut dirawat secara rawat jalan, tetapi 13% penderita memerlukan rawat inap,dengan indikasi muntah hebat, disertai dengan kesulitan masukan peroral, kadar SGOT SGPT lebih 10x dari nilai normal, koagulopati, dan ensefalopati. Pada kasus ini pasien memiliki gejala muntah dan gangguan system pencernaan berupa konstipasi yang dapat mengganggu keseimbangan elektrolit.Nilai SGOT dan SGPT pada pasien juga meningkat 10 kali lipat dari nilai normal walau tanpa disertai koagulopati dan ensefalopati. Pasien juga memiliki keringanan beban biaya bila di rawat di RSPAD, maka dengan beristirahat total di ruang intensif RSPAD GATOT SOEBROTO, pasien diharapkan mendapat penyembuhan yang lebih optimal dan menghindari penularan ke lingkungan sekitar. Pengobatan selama perawatan di RSPAD meliputi istirahat dan pencegahan terhadap bahan hepatotoksik, misalnya asetaminofen.Penderita bukan memiliki tipe kolestatik yang diindikasikan mendapat kortikosteroid maupun tipe fulminant yang harus dievaluasi ketat waktu periodic protrombinnya mengingat komplikasi kematian yang dapat terjadi. Terapi yang telah diberikan pada pasien ini adalah : Curcuma 2x1/2tablet HP Pro 2x1cap Dexanta syr 3x1/2cth

HP pro merupakan obat herbal yang berasal dari ekstrak dari schisandrae frcutus, dengan dosis 7.5 mg diberikan 2 kali sehari dengan tujuan mempercepat proses penyembuhan hepatitis

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 32

HEPATITIS A
Curcuma diberikan untuk mengembalikan nafsu makan pasien agar kebutuhan gizi tercukup dan mengoptimalkan penyembuhan dari penyakit hepatitis itu sendiri Bed rest total bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada hati untuk pulih kembali. Dan meminimalkan penularan yang dapat terjadi ke lingkungan sekitar 4. Prognosis

Parameter klinis untuk perognosis yang kurag baik adalah : 1. Pemanjangan waktu prtrombin lebih dari 30 detik; 2.umur penderita kurang dari 10 tahun atau lebih dari 40 tahun; 3. kadar bilirubin serum lebih dari 17 mg/dl atau waktu sejak dari icterus menjadi ensefalopati lebih dari 7 hari. Pada pasien ini tidak di cek waktu protrombinnya, namun penderita berusia 4 tahun 9 bulan, kadar bilirubin total hanya mencapai 2,1 mg/dl dan tidak terjadi ensefalopati. Dari hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa prognosis ad vitam, ad fungsionam dan ad sanationam pada pasien adalah ad bonam. Hal ini ditambah lagi dengan dengan fakta bahwa virus hepatitis A merupakan kategori penyakit self limited disease, penyakit yang akan sembuh dengan sendirinya tanpa intervensi dari obat-obatan, Hanya 0.35% kasus yang merupakan tipe fulminan dan dapat menyebabkan kematian. Setelah sembuh sekalipun Virus ini tidak akan menetap di dalam tubuh. Hanya Antibodinya yang menetap dan membentuk sistem kekebalan tubuh pada orang yang pernah menderita penyakit ini. Lebih dari 85% orang dengan hepatitis A membaik dalam 3 bulan dan hampir semuanya sembuh dalam 6 bulan. Ancaman kematian lebih kepada orang dewasa dengan penyakit hati kronik yang terkena infeksi sekunder penyakit ini. Pada kasus ini pasien masih di usia belia dan terbukti membaik selama perawatan dirumah sakit jadi telah dipastikan bukan tipe yang fulminan. Keluarga sekitar pasien yang belum menerima vaksin dapat disarankan untuk segera divaksin untuk pencegahan penyebaran dari penyakit ini. Dan apabila keluarga menolak untuk vaksin, ,ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi HAV, yaitu : a. Hindari air, termasuk es, yang mungkin tercemar kotoran b. Hindari kerang-kerangan yang mentah atau kurang masak c. selalu cuci tangan dengan sabun dan air setelah ke kamar mandi, mengganti popok bayi, dan sebelum menyiapkan atau makan makanan d. Memakai penghalang lateks (dental dam) untuk seks oral anal
INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 33

HEPATITIS A
KESIMPULAN

1. Hepatitis A adalah hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A. 2. Penyebaran virus ini melalui fecal-oral. Ditularkan dan disebarkan melalui tinja 3. Uji serologis merupakan golden standard dalam mendiagnosa hepatitis A 4. Tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A, pencegahan adalah pendekatan yang paling efektif terhadap hepatitis A

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 34

HEPATITIS A
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Sujomo. 2002. Gastroenterologi.Bandung :PT. Alumni Bandung : 497-499. Parna, Chhibber and Melisa ShahFall .2005.Humans and Viruses.Professor Robert Siegel.Stanford University Putri, Maretta. 2008. hepatitis A. Diakses dari :http://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/maretta-putri-078114104.pdf. pada tanggal 14 Juni 2012.

Price, Sylvia. EGC. Dalam : Patofisiologi Kedokteran Edisi 6 Volume 1. Gangguan Hati, Kandung empedu, dan Pankreas. Jakarta : Sanityoso, Andri .2006. Hepatologi.Hepatitis Virus Akut. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam; 427-428. Spiritia. 2005. Hepatitis A. diakses dari :http://spiritia.or.id/Dok/Hepatitis.pdf. Pada tanggal 14 Juni 2012 WHO, 2002.Hepatitis A. diakses dari :http://www.who.int/emc. Diakses dari : http://www.endonesia.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=36&artid=1896pada tanggal 14 Juni 2012 IDAI. 2011. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta

INNE MEGAHAYU 110.2005.123 FK YARSI

Page 35

Anda mungkin juga menyukai