Anda di halaman 1dari 4

GLOBALISASI DAN KEGAGALAN LEMBAGA LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL JOSEPH E.

STIGLITZ

Bab 1 Janji Lembaga Lembaga Global


Globalisasi telah membantu : 1. Negara tumbuh lebih cepat dengan membuka perdagangan internasional 2. Mengurangi perasaan terisolasi yang dirasakan di banyak negara berkembang 3. Pendapatan tambahan dengan memanfaatkan bantuan asing Namun selain berdampak positif, globalisasi juga membawa masalah : 1. Globalisasi membuat gap antara orang kaya dan miskin semakin jauh dan memperparah tingkat kemiskinan. 2. Globalisasi tidak membawa stabilitas pada negara 3. Negara maju, khususnya negara barat mendesak negara miskin dan berkembang untuk menghilangkan barrier entry dalam perdagangan internasional 4. Globalisasi menghancurkan lingkungan Dengan bantuan pajak dari banyak negara, terbentuklah IMF. IMF dikontrol oleh negara negara besar, dengan Amerika sebagai satu satunya negara yang memiliki hak veto. IMF percaya bahwa perlu adanya tindakan kolektif secara menyeluruh untuk menjaga kestabilan ekonomi. Sekitar tahun 1980, IMF menjalin kerjasama dengan bank dunia. Bank dunia menyediakan proyek pinjaman dalam bentuk Structural adjustment loans yang telah disetujui IMF. Terdapat pembagian kerja antara IMF dan bank dunia. IMF membatasi diri pada hal makroekonomi dalam menangani suatu negara, sedangkan Bank Dunia bertanggung jawab atas masalah masalah struktural. Organisasi ini sebenarnya mempunyai cara yang bagus dalam rangka transisi dan pengembangan, namun sayangnya organisasi ini terlalu dikontrol oleh negara negara yang termasuk anggota G7, antara lain Prancis, Jerman Barat, Itali, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada. IMF gagal dalam misinya untuk membuat stabilitas ekonomi. Selain itu mereka juga gagal membuat transisi negara dari komunis menjada ekonomi pasar. Pekerjaan menjadi hancur secara sistematis sebelum sektor industri dan pertanian tumbuh dan menghasilkan lapangan pekerjaan yang baru. Penerapan tight money policy telah membuat banyak orang kehilangan pekerjaannya. Banyak orang yang kehilangan pekerjaannya terjebak pada kemiskinan. Program penyesuaian structural tidak menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi Negara Negara seperti Bolivia yang mengikuti saran saran yang buruk Masalah yang dihadapi oleh IMF dan lembaga lembaga ekonomi internasional lainnya adalah masalah governance atau pengaturan (siapa yang memutuskan apa yang mereka lakukan) Alasannya :

Pemilihan pempinan untuk lembaga lembaga ini mencerminkan masalah yang dihadapi oleh lembaga tersebut Pimpinan dipilih dibalik pintu tertutup, dan tidak pernah dijadikan sebagai prasyarat bahwa pimpinan tersebut harus memiliki pengalaman di negara negara berkembang Fakta bahwa hambatan hambatan perdagangan menaikkan harga yang harus dibayar pada konsumen atau berbagai subsidi menimbulkan beban pada pembayar pajak, kurang mendapat perhatian dibanding keuntungan keuntungan yang bisa diperoleh produser Pemimpin biasanya memandang dunia melalui kacamata komunitas keuangan, sehingga tidak mementingkan rakyat kecil Sistem yang saat ini dijalaknkan oleh IMF merupakan salah satu bentuk perpajakan tanpa representasi

Globalisasi sendiri sebenarnya tidak begitu baik atau buruk. Ia memiliki kekuatan untuk melakukan kebaikan yang besar. Proses Globalisasi yang dapat dianalogikan dengan proses proses sebelumnya saat awal perekonomian nasional dibentuk. Sayangnya kita tidak memiliki pemerintah global, dimana masyarakat di tiap negara bisa meminta pertanggung jawabannya. Sistem saat ini, dapat disebut pengaturan global tanpa pemerintahan global.

Bab 2 Janji Janji yang dilanggar


Ethiophia mulai menerapkan fungsi fungsi makro ekonomi indikator dengan sangat baik seperti growth, employment, inflasi, dll. Namun, IMF mengundurkan diri dan menunda bantuan ke Ethiopia. IMF bersikeras membuka sistem perbankan dan keurangan. Sementara itu Ethiopia justru tidak mendukung hal ini karena melihat pengalaman Kenya (14 kegagalan perbankan) yang mengikuti panduan dari IMF. Alasannya : Kebijakan pengeluaran flexibel yang diterapkan Ethiopia Pelunasan pinjaman lebih awal Hal ini tampaknya menjadi bentuk kolonialisme ke Ethiopia, tetapi justru prosedur standar untuk IMF

Bab 3 Kebebasan untuk memilih?


Pengetatan fiskal, privatisasi, dan liberalisasi pasti memiliki kekuatan untuk banyak melakukan hal baik, tapi berapa biayanya? Memaksakan Pengetatan fiskal, privatisasai, dan liberalisasi pada tingkat yang mengkhawatirkan justru akan menyulitkan negara berkembang. Banyak dari program ini yang justru berakhir, tanpa menjadi sesuatu yang bermanfaat pada akhirnya. Privatisasi Pemerintah sering kali membuang banyak energi untuk hal hal yang tidak seharusnya mereka lakukan. Hal ini bukan karena pemerintah tersebut terlalu besar, tapi karena pemerintah banyak melakukan hal yang tidak tepat. Privatisasi dirasa lebih efisien. Privatisasi mengurangi biaya dengan pemotongan gaji. Privatisasi mengganti para pekerja yang tidak produktif. Privatisasi memangkas biaya sosial, namun di balik itu semua dimana privatisasi meninggalkan negara negara yang tidak memiliki jaring pengaman di tempat. Liberalisasi Liberalisasi berarti penghapusan campur tangan pemerintah dalam perdagangan, pasar modal, pasar keuangan, dll. Liberalisasi perdagangan seharusnyha meningkatkan pendapatan suatu negara dengan mendorong sumber daya dengan memanfaatkan competitive advantage. IMF berpendapat bahwa dengan liberalisasi, pekerjaan yang baru dan efisein akan tercipta menggantikan yang sebelumnya yang tidak produktif, Tetapi hal ini tidak seketika. Bantuan didasarkan pada tingkat dimana liberalisasi dikejar. Amerika Serikat menjadi jaksa, sekaligus hakim, dan juri. Dalam hasil studi pada berbagai negara, terbukti bahwa langkah langkah yang ditetapkan IMF juga tidak menjamin kemajuan (Yang gagal : Bolivia, Argentina, Asia Timur, yang berhasil : Chile). Liberalisasi yang terlalu cepat akan meningkatkan ketidakstabilan. Hasil dari ketidakstabilan tersebut, harus dirasakan oleh masyarakat miskin. Prioritas dan strategi Pengetatan fiskal, privatisasi, dan liberalisasi perlu jaringan pengaman. Selain itu perlu juga peraturan framework yang memadai. Kebijakan yang seragam dari IMF, tidak cocok untuk setiap negara (Afrika misalnya). Seharusnya framework dari kebijakan, mengikuti tiap negara. Urutan yang tepat membantu dalam beradaptasi dan merespon tantangan globalisasi. Keseimbangan dalam agenda perdagangan bisa mendukung negara negara berkembang.

Bab 4 Krisis Asia Timur


Pada akhir tahun 1997, krisis ekonomi melanda asia timur. Kebijakan IMF adalah penyebab utamanya. liberalisasi pasar keuangan dan modal yang terlalu cepat, ditengarai sebagai penyebab utamanya walaupun kebijakan kebijakan yang keliru sebagian dibuat oleh negara negara itu sendiri. IMF melakukan kesalahan dalam menangani krisis yang terjadi di Asia Timur. Antara lain : (1) Penutupan beberapa bank di Indonesia dalam masa krisis, (2) Menalangi kreditur swasta dan asing,

(3) Tidak mengijinkan Pengenaan modal keluar, dan (4) Memaksakan tingkat suku bunga yang tinggi dan tight money policies. Contoh 2 negara, yaitu Cina dan India yang tidak terkena dampak krisis, serta Malaysia yang tidak mengikuti saran IMF, dapat segera pulih

Anda mungkin juga menyukai