Anda di halaman 1dari 25

Tutorial 3

Infeksi torch
Komariah 2004730040

Kasus

Ny X usia 30 tahun hamil 16 minggu, G3P0A2, datang ke RS dengan keluhan keluar flek-flek dari kemaluan sejak 1 hari yang lalu, tidak disertai nyeri. Di rumah mempunyai hewan peliharaan. Riwayat keguguran 2x pada usia kehamilan 20 minggu dan 16 minggu.

TTV : TD 110/70 mmHg, N 80 x/m, S 36,70C, P 20 x/m. Pemeriksaan lab: - IgM (+)

Masalah

Riwayat abortus 2x Hewan peliharaan IgM (+)

Toksoplasmosis

Definisi Toksoplasmosis adalah penyakit sistemik yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. Antara 15-40% dari wanita umur reproduksi mempunyai antibodi (IgG) terhadap toksoplasmosis

Organisme diperoleh akibat memakan daging yang kurang masak, susu kambing yang tak dipasteurisasi, atau akibat terkena feses dari kucing yang terinfeksi.

Dampak pada kehamilan

Risiko penularan ke janin adalah 15% dalam trimester pertama, 25% dalam trimester kedua, dan 65% dalam trimester ketiga. Tetapi infeksi terberat pada janin adalah dalam trimester pertama. Trias klasik: hidrosefalus perkapuran intrakranial korioretinitis, jarang ditemukan.

Penilaian klinik
Infeksi pada kehamilan muda dapat menyebabkan abortus, sedang pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan kelainan kongenital (hidrosefalus).

Diagnosis

Diagnosis dengan pengujian serologi untuk IgG dan IgM berdasarkan penemuan positif IgM atau kenaikan titer IgG empat kali lipat dalam contoh berurutan berpasangan yang diperoleh 2-3 minggu secara terpisah.

Penanganan

Untuk mencegah infeksi, wanita hamil harus dinasehati agar menghindari kontak dengan liur atau feses kucing, agar memakai sarung tangan bila berkebun, dan agar menghindari makan daging mentah atau susu kambing yang tak dipasteurisasi.

Evaluasi kondisi antigen dan titer imunoglobulin anti toksoplasma Upayakan persalinan pervaginam dan apabila terjadi disproporsi kepala panggul yang disebabkan oleh hidrosefalus, lakukan kajian ultrasonografi ketebalan korteks untuk pilihan penyelesaian persalinan

Rubella

Rubella terjadi akibat infeksi togavirus RNA berantai-tunggal yang ditularkan lewat jalur pernafasan. Rubella sangat menular, masa inkubasi 14-21 hari.

Dampak pada kehamilan


Beratnya penyakit ibu tidak berdampak pada risiko infeksi janin Sebaliknya, trimester dimana infeksi terjadi yang mempunyai dampak terbesar pada risiko janin. Infeksi janin dapat mengakibatkan aborsi yang spontan, atau sindroma rubela bawaan (CRS = congenital rubela syndrome).

Secara khusus, infeksi dalam trimester I membawa 25% risiko CRS (50% risiko dalam 4 minggu I), sementara risiko CRS menurun menjadi < 1% kalau infeksi terjadi dalam trimester ke-II atau ke-III.

Sebagai contoh infeksi virus pada trimester pertama ialah infeksi oleh virus Rubella. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita infeksi Rubella pada trimester pertama dapat menderita kelainan kongenital pada mata sebagai katarak, kelainan pada sistem pendengaran sebagai tuli dan ditemukannya kelainan jantung bawaan.

Diagnosis

Diagnosis rubella terbaik dilakukan dengan pengujian serologi. Respon IgM merupakan respon yang cepat yang dimulai pada saat munculnya ruam, dan kemudian menurun dan menghilang setelah 4-8 minggu.

Diagnosis dapat dibuat dengan adanya kenaikan titer antibodi penghambat-hemaglutinasi (HAI) empat kali lipat dalam serum berpasangan yang diperoleh 2 minggu secara terpisah atau dengan adanya IgM. Adanya IgM pada darah tali pusat atau IgG pada seorang bayi setelah berumur 6 bulan menyokong diagnosis infeksi rubella perinatal.

CMV

CMV adalah virus DNA dan merupakan anggota keluarga herpes virus dan karena itu, mempunyai kemampuan untuk menimbulkan latensi. Virus ditularkan dengan beberapa cara, termasuk transfusi darah, pencangkokan organ, kontak seksual, air susu ibu, urine, liur, transplasenta atau dengan kontak langsung pada saat kelahiran.

Dampak pada kehamilan

Kelainan kongenital yang mungkin dijumpai ialah adanya gangguan pertumbuhan pada sistem saraf pusat seperti hidrosefalus, mikrosefalus, atau mikroptalmia.

Diagnosis

Virus dapat diisolasi pada biakan urine atau dengan biakan dari sekresi atau jaringan tubuh yang lain. Pengujian serologi dapat dilakukan dengan peningkatan IgM yang mencapai puncak 3-6 bulan setelah infeksi dan membaik setelah 1-2 tahun.

Herpes genitalis
Penilaian klinik - Termasuk dalam PMS dan umumnya ada riwayat kontak dengan sumber infeksi - Timbul erupsi bintik kemerahan disertai rasa panas dan gatal pada kulit regio genitalis - Kadang-kadang disertai demam seperti influenza dan setelah 2-3 hari, bintik kemerahan tersebut berubah menjadi vesikel disertai rasa nyeri

- Lima atau tujuh hari kemudian, vesikel pecah dan keluar cairan jernih dan pada lokasi vesikel yang pecah, timbul keropeng (atau ditutupi lapisan kekuningan bila terkena infeksi sekunder) - Bila mengenai regio genitalia yang cukup luas, dapat menyebabkan gangguan mobilitas, vaginitis, urethritis, sistitis dan visura ani herpetika - Dapat menyebabkan abortus, anomali kongenital dan infeksi pada neonatus (konjungtivitis/keratitis, ensefalitis, vesikulitis kutis, ikterus, dan konvulsi)

Penanganan

Atasi nyeri dan demam dengan parasetamol 3 x 500 mg Bersihkan lesi dengan larutan antiseptik dan kompres dengan air hangat. Setelah nyeri berkurang, keringkan dan oleskan asiklovir 5% topikal Berikan asiklovir oral 200 mg tiap 4 jam

Rawat inap bila terjadi demam tinggi, nyeri hebat, retensi urin, konvulsi, neurosis, reaksi neurologik lokal, ketuban pecah dini, partus prematurus Obati pasangannya dengan asiklovir oral selama 7 hari Bila diputuskan untuk partus pervaginam, hindarkan transmisi ke bayi atau penolong.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai