Anda di halaman 1dari 6

EKG

Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari tentang EKG. Sementara EKG atau elektrokardiogram adalah suatu rekaman listrik jantung yang diperoleh dengan bantuan elektroda yang ditempel di permukaan tubuh seseorang.

Kertas EKG, Waktu dan Voltase Kertas EKG tersusun atas gulungan kertas grafik panjang dengan garis tebal dan tipis yang tersusun secara vertical dan horizontal. Garis tipis akan membentuk kotak-kotak kecil dengan ukuran 1x1 mm, sementara gais tebal akan membentuk kotak besar dengan ukuran 5x5 mm. Sumbu horizontal menunjukkan besarnya waktu dalam satuan detik sementara sumbu vertical menunjukkan besarnya voltase dalm satuan milivolt (mV). Setiap satu kotak kecil mewakili: 0,04 detik (sumbu horizontal) dan 0,1 mV (sumbu vertical). Sehingga jika ada 1 kotak besar yakni 5 kotak kecil maka: 0,2 detik (sumbu horizontal), dan 0,5 mV (sumbu vertical).

Gelombang, Kompleks dan Garis-garis Lurus pada EKG Gelombang P Gelombang P pada EKG mewakili depolarisasi atrium. Ketika nodus sinoatrial terjadi potensial aksi, makaakan dihantarkan impuls spontan ke miokard atrium yang sama besar. Elektroda yang menempel di permukaan tubuh akan merekam aktivitas listrik selama sepersekian detik yang disebut gelombang P, gambar kelengkungan gelombang P yang berbentuk setengah lingkaran menggambarkan depolarisasi kedua atrium yaitu atrium kanan dan kiri. Setelah kedua atrium terdepolarisasi maka gambaran EKG akan tenang sebagai garis lurus. Kompleks QRS Kompleks QRS menggambarkan depolarisasi ventrikel. Tetapi sesaat sebelum impuls mencapai ventrikel, terdapat gerbang listrik diantara atium dan ventrikel yakni nodus atrioventrikular yang memperlambat kecepatan konduksi menjadi sangat pelan sehingga aka nada jeda sepersekian detik. Hal ini penting agar atrium menyelesaikan kontraksinya sebelum ventrikel berkontraksi. Setelah melewati nodus AV, impuls akan melewati: berkas his, cabang berkas, serabut purkinje terminal lalu menuju miokardium dan ventrikel berkontraksi dan ditangkap sebagai kompleks gelombang QRS. Amplitude kompleks QRS lebih besar daripada gelombang P karena massa otot ventrikel lebih tebal daripada atrium. Bagian-bagian kompleks QRS: - defleksi pertama ke bawah gelombang Q - defleksi pertama ke atas gelombang R - defleksi kedua ke atas gelombang R - defleksi pertama ke bawah setelah defleksi ke atas gelombang S - jika hanya 1 defleksi ke bawah gelombang QS Gelombang T Gelombang T merupakan gambaran repolarisasi setelah terjadinya depolarisasi ventrikel. Setelah terjadi depolarisasi aka nada masa refrakter singkat (kebal terhadap rangsang apapun) lalu terjadi repolarisasi untuk memulihkan ke elektro negatifan sel. Garis-garis Lurus pada EKG Garis pada EKG: - segmen : garis lurus diantara dua gelombang - interval : satu gelombang dan satu garis lurus yang menghubungkan dengan gelombang lain.

Jugular Vein Pressure

Terdapat 2 buah vena jugularis pada leher yaitu vena jugularis interna dan vena jugularis eksterna. Vena jugularis yang biasa digunakan pada JVP yakni vena jugularis interna karena berhubungan langsung dengan vena cava superior dan atrium kanan. Tetapi apabila sulit menemukan vena jugularis interna dapat dilakukan pengukuran pada vena jugularis eksterna. (Waskito, 2008). Tekanan normal pada atrium kanan equivalen dengan tekanan kolom darah setinggi 10-12 cm. Pada posisi tegak /jvp normal akan tersembunyi dlm rongga toraks. Bila pasien berbaring sekitar 45, maka pulsasi vena jugularis akan tampak tepat di atas clavicula; maka posisi ini digunakan untuk pemeriksaan denyut vena jugularis (JVP).

Tujuan JVP Memberikan gambaran aktivitas jantung Mengetahui ada tidaknya distensi vena jugular (JVD) Memperkirakan tekanan vena sentral (central venous pressure)

Pengukuran JVP secara tidak langsung Tentukuan: - titik acuan: bidang horizontal melalui sambungan costae 2 dengan sternum

- titik nol: dimana pada titik ini tekanan vena = 0 =setinggi tengah atrium kanan. Titik ini berada di perpotongan linea midaksilaris dengan garis tegak lurus sternum pada level angulus Ludovici. - jarak titik acuan-titik nol orang dewasa 5 cm.

Prosedur 1. Atur klien pada posisi supine dan relaks. 2. Tempat tidur bagian kepala ditinggikan: o 15 - 30 atau o 30 - 45 atau o 45 - 90 pada klien yang mengalami peningkatan tekanan atrium kanan yang cukup bermakna. 3. Gunakan bantal untuk menopang kepala klien dan hindari fleksi leher yang tajam. 4. Anjurkan kepala klien menengok menjauhi arah pemeriksa. 5. Lepaskan pakaian yang sempit/menekan leher atau thorak bagian atas. 6. Gunakan lampu senter dari arah miring untuk melihat bayangan (shadows) vena jugularis. Identifikasi pulsasi vena jugular interna (bedakan denyutan ini dengan denyutan dari arteri karotis interna di sebelahnya), jika tidak tampak gunakan vena jugularis eksterna. 7. Tentukan titik tertinggi dimana pulsasi vena jugularis interna/eksterna dapat dilihat (Meniscus). 8. Pakailah sudut sternum (sendi manubrium) sebagai tempat untuk mengukur tinggi pulsasi vena. Titik ini 4 5 cm di atas pusat dari atrium kanan. 9. Gunakan penggaris. - Penggaris ke-1 diletakan secara tegak (vertikal), dimana salah satu ujungnya menempel pada sudut sternum. - Penggaris ke-2 diletakan mendatar (horizontal), dimana ujung yang satu tepat di titik tertinggi pulsasi vena (meniscus), sementara ujung lainnya ditempelkan pada penggaris ke-1.

10. Ukurlah jarak vertikal (tinggi) antara sudut sternum dan titik tertinggi pulsasi vena (meniscus). 11. Nilai normal: kurang dari 3 atau 4 cm diatas sudut sternum, pada posisi tempat tidur bagian kepala ditinggikan 30 - 45. 12. Catat hasil.

Referensi

Embriologi Langman Putz, R., 2006. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Jakarta: EGC. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Sherwoood.Ed.2 Junquiera. Histologi Atlas dan Teks. Jakarta: EGC. Kardiologi UI Thaler. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan. Jakarta: EGC Waskito, Budi A., 2008. Anamnesa dan pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler. -

Anda mungkin juga menyukai