Anda di halaman 1dari 2

Marilah kita panjatkan rasa syukur kita kehadirat allah swt.

Karena pada siang ini hati kita masih terketuk untuk melaksanakan solat jumat berjamaah di tempat yg barokah ini. Sholawat dan salam senantiasa tercurah pada junjungan nabi muhammad saw. Ketigam, meklalui mimbar ini saya berpesan kepada diri saya sendiri dan kepada seluruh jamaah sholat jumat ini untuk senantiasa bertakwa kepada allah swt. Karena dengan iman dan takwa inilah yg akan mengantar kita menjadi hamba yg bahagia, menjadi hamba yg slamat di dunia dan di akhirat nanti. Hadirin, setiap hari jumat khotib tidak bosan2nya menyerukan kita untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada allah swt karena takwa inilah yg menjadi tujuan akhir bagi setiap muslim dalam beribnadah kpd allah swt, dan hanya dg takwa inilah kita sebagai hamba akan dimulyakan oleh allah swt. Inna akromakunm indallahi atqokum Kata allah, Ketakwan itu apa? Ketakwaan adalah keseimbangan antara iman, islam dan ihsan yg harus diraih oleh seorang muslim. Maka ketiga hal ini apabila diraih oleh seorang muslim maka ia akan sampai pada sebuah derajat yg dinamakan muttaqin. Iman, islam dan ihsan. Iman itu apa? Secara harfiah serin g kita artikan sbg percaya walaupun akar katanya berasal dari amina dan amun percaya dan aman, karena itu maka seorang yg beriman cirinya sll tenang dan aman. Krn iman itu melahirkan ketenangan. Maka orang yag beriman selalu tenang. Sedangkan orang yg tidak beriman hakikatnya tidak akan tenang krn di dalam dirinya tidak berimplikasi melahirkan ketenangan dg dirinya. Beda dg ilmu. Ilmu kadang menimbulkan keresahan. Orang yg hanya menuntut ilmu saja sepi dari nilainilai spiritualitas, maka orang itu sering merasa sepi dan tidak bahagia . ilmu walaupun diibaratkan sebagai telaga tapi tak jarang keruh. Sementara iman yg diibaratkan air bah, dg gemuruh tetap akan jernih dan akan selalu mendatangkan ketenangan. Yg kedua islam, apa itu islam? Islam seringkali dimaknai ketundukan, dan ada yg mengartikan dari kata aslama, yuslima, islaman, kata ini bukan lazim melainkan mutaaddi. Mutaaddi dlam pengertian kalimat ini berefek pada yg lain yakni aslama yuslimu, islaman, berarti yg selamat kalau orang mengaku islam bukan hanya dirinya yg slamat, tp juga orang lain juga ikut slamat. Berefek pada yg lain. Maka apa yg harus diselamatkan? Wama arsalna ka illa rahmatan lil alamin, yg harus diselamatkan adalah alam dis sekitar kitar kita, mungkin jabatan kita, mungkin predikat kita, mungkin lingkungan rumah keluarga dan sekitar kita. Semua harus menjadi perhatian yg kita selamatkan selama kita mengaku menjadi umat muslim. Karena aslama yuslimu islaman, maka kalau ada orang yg mengaku islam namun ia tidak mampu menyelamatkan dg jabatannya maka islamnya perlu dipertanyakan.. kalau ada orang yg mengaku islam namun tidak peduli dg lingkungannya, kotorean dimana2 yg menyebabkan banjir, shg terjadi bencana maka juga islamnya dipertanyakan. Krn sekali lg islam itu berasal dari aslama yuslimu islaman, yg berefek kepada orang lain. Kalimatnya adalah lazim, bukan mutaaddi, sekali lagi berefek kepada orang lain. Inilah makna islam dan itu kalau kita aplikasikan dalam kehidupan kita maka luar biasa predikat kita luar biasa baik. Insan yang berimplikasi positif kepada oirang lain, kepada masyarakat kepada lingkungannya. Inilah yg menjadi harapan kita. Kalau kita kagum kepada orang islam maka kita tidak akan tersandera dg prdikat kita. Kita bisa menyelamatkan orang lain, keluarga kita dsb dari kemudlaratan dan kemaksiatan. Karena itu islam sebenarnya mendorong kita untuk bersikap

responsif thd segala sesuatu yg terjadi di sekitar kita. Respon positif, bukan negatif. Korupsi yg terjadi selama ini dimana-mana meskipun dia mengaku islam tapi secara verbal saja tidak mendalami muslminya. Karena itu jamaah mudah-mudahan kita menjadi muslim yg sejati, muslim yang berimplikasi positif terhadap lingkungan dan masyarakat kita. Yg ketiga ihsan, kalau dalam ilmu filsafat, aksiologinya atau nilai-nilainya implikasi dari ahanu, yuhsinu ihsanan, kalimatnya juga mutaaddi, atau berefek kepada orang lain, artinya berbuat baik. Muslim yg sebenarnya adalah yang mengaktualisasikan dirinya dalam nilai2 keislamana. Maka ihsan adalah ciri yg paling khas bagi seorang muslim, maka jika muslim tidak mewujudkan, tidak mengaktualisasikan nilai-nilai dan perilaku baik maka jangan mengaku dirinya seorang muslim. Karena ihsan ini hakikatnya tujuan yag terakhir menuju jenjang Allah Swt. Karena itu jika kita muslim maka kita harus bisa mengakumulasikan antara iman, islam dan ihsan dalam mengaktualisasikan dalam kehidupan. Sehingga menjadi muslim yg kaaffah. Mudah-mudahan kita tergolong muslim yg kaaffah. Wal ashri innal insana lafii khusrin.....

Anda mungkin juga menyukai