Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS THT OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

Disusun Oleh : Gita Mutiara Fitri(03008111) Nurul Azizah (03008186) Prajnya Paramitha (03008192) Mohd. Rodzi (03008279)

Pembimbing : dr.Satria N.W Sp. THT, KL

KEPANITERAAN KLINIK THT RSUD KOTA BEKASI PERIODE 17 DESEMBER 2012 19 JANUARI 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Studi case dengan judul OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK telah diterima dan disetujui oleh pembimbing, sebagai syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan klinik ilmu THT di RSUD Kota Bekasi periode17 Desember 2012 19 Januari 2013

Bekasi, 9 Januari 2013

(dr. Satria N.W, Sp.THT, KL)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Mahaesa, atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan sehingga pada akhirnya kami dapat menyelesaikan studi case ini dengan sebaik-baiknya. Case ini disusun untuk melengkapi tugas di kepanitraan klinik ilmu penyakit THT di RSUD kota bekasi. Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dr.Satria N.W, Sp.THT, KL selaku pembimbing studi case kami di Kepaniteraan Klinik THT RSUD Bekasi yang telah memberikan bimbingan dan kesempatan dalam penyusunan referat ini. Kami sadari betul bahwa case ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah yang kami buat ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga studi case ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan khususnya bagi mahasiswa kedokteran. Terima kasih. Wassalamualaikum wr.wb.

Jakarta, Januari 2013

Penyusun,

Gita Mutiara Fitri (03008111) Nurul Azizah (03008186) Prajnya Paramitha (03008192) Mohd. Rodzi (03008279)
iv

DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... BAB I. LAPORAN DAN ANALISA KASUS.. BAB II. PENDAHULUAN............................................................................. 1.1. Latar Belakang ................................................................................ BAB III. TINJAUAN PUSTAKA................................................................. III.1. Anatomi Telinga dan Fisiologi Pendengaran ................................ III.1.1.Telinga Luar .... III.1.2. Telinga Tengah ...... III.1.3. Telinga Dalam . III.1.4. Prosesus Mastoideus ... III.1.5. Fisiologi Pendengaran . III.2. Otitis Media Supuratif Kronik III.2.1. Definisi III.2.2. Epidemiologi dan Etiologi ...... III.2.4. Patogenesis .. III.2.5. Klasifikasi ... III.2.6. Manifestasi Klinis ... III.2.7. Pemeriksaan Klinis .. III.2.8. Penatalaksanaan .. BAB IV. KESIMPULAN ...................................................... DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... i ii iii 3 11 11 12 12 12 13 23 25 27 29 29 29 32 35 37 40 44 55 56

BAB I LAPORAN KASUS STATUS PASIEN I. IDENTITAS Nama Umur JenisKelamin Agama SukuBangsa Pekerjaan PendidikanTerakhir Alamat : Tn. W : 57 Tahun : Laki - laki : Islam : Jawa : Buruh : SMA : Bantar Gebang

II.

ANAMNESIS Anamnesa dilakukan secara auto anemnesa pada tanggal 3 Januari 2013, pukul 10.00 WIB di Poli THT RSUD Kota Bekasi, Bekasi. A. Keluhan Utama Keluar cairan dari telinga kiri sejak 2 minggu yang lalu. B. Keluhan Tambahan Telinga kiri terasa nyeri, gatal, pendengaran pada telinga kiri menurun, dan rasa berdenging pada telinga kiri sejak keluarnya cairan dari telinga kiri. C. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri sejak 2 minggu yang lalu.Cairan yang keluar berwarna bening kekuningan, kental, berbau, hilang-timbul, dan telinga kiri nyeri.Namun bau dan nyeri pada telinga kiri menghilang setelah diberi obat tetes telinga (Otopain).Sebelumnya pasien mengaku telah mengorek-orek telinganya dengan cotton bud.Pasien juga mengeluh telinga kirinya terasa gatal, pendengaran pada telinga kiri menurun, dan adanya rasa berdenging pada telinga kiri. Riwayat keluar darah dari teling, pusing berputar tidak ada.Riwayat nyeri, bengkak, atau keluar nanah di belakang telinga juga tidak ada.Demam dan batuk pilek
6

tidak dirasakan.Riwayat penurunan kesadaran, kejang-kejang, trauma di kepala atau sekitar telinga, dan muntah menyemprot disangkal.Pasien juga menyangkal adanya sakit kepala hebat, wajah mencong, penglihatan ganda, gangguan pengecapan, riwayat hidung tersumbat, riwayat sukar ataupun nyeri menelan.

D. Riwayat Penyakit Dahulu Sebelumnya lebih-kurang satu bulan yang lalu pasien pernah dating ke poli THT dengan keluhan berdenging pada telinga kiri dan suara bising di telinga kiri.Menurut pengakuan pasien saat itu telinganya dibersihkan dan diberi obat tetes

(Otopain).Setelah 2 minggu pemakaian obat tetes, pasien merasa suara bising pada telinga kirinya tidak hilang.Lalu mulai keluar cairan dari telinga kirinya.Sebelumnya pasien mengaku sudah pernah keluar cairan dari telinga kirinya namun hilang timbul.Riwayat alergi, batuk, dan pilek sebelumnya disangkal. Pasien mengaku keluhan telinga kiri berdenging dan keluar cairan dari telinga kirinya sudah ada sejak usia 15 tahun. E. Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga pasien tidak memiliki keluhan yang serupa. Riwayat darah tinggi dan kencing manis disangkal pasien F. Riwayat Kebiasaan Menurut pengakuan pasien telinganya sering dibersihkan dan dikorek korek. Pasien menyangkal menyukai aktifitas olah raga air. III. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum Kesadaran A. TANDA VITAL TekananDarah Nadi Pernapasan Suhu : 130/80 mmHg : 68x/menit : 20x/menit : 36,2C : Tampak sakit ringan : Compos mentis

B. STATUS GENERALIS Kepala : Normosefali


7

o Mata

: Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik(-/-), Refleks Cahaya

Langsung (+/+), Refleks Cahaya Tidak Langsung (+/+) Leher Thorax Abdomen Ekstremitas C. STATUS THT 1. PEMERIKSAAN TELINGA Kanan Bentuk Telinga Luar Daun Telinga
Nyeri Tarik Retroaurikuler

: KGB dan tiroid tidak teraba membesar : Jantung dan Paru dalam batas normal : Dalam batas normal : Akral teraba hangat, edema (-)

Kiri Normal Normotia

Normal Normotia
Normal

Normal

Lapang/ sempit Warna epidermis Sekret

Lapang Tidak hiperemis (-)

Sempit Tidak hiperemis (+) Mukoid, bening

kekuningan, tidak berbau Serumen Kelainan lain (+) (-) (+) Jaringan granulasi di liang telinga Membran Timpani Intak Refleks pukul 5 cahaya Perforasi (+) pada Letak perforasi di pars flaksida Refleks cahaya(-) Tes Garpu Tala (512 Hz) Rinne Schwabach Webber Kanan + Lateralisasi ke telinga kiri Sama dengan pemeriksa Memendek
8

Kiri -

Audiogram

Tidakdilakukan

2. PEMERIKSAAN HIDUNG Kanan Bentuk hidung luar Deformitas Nyeri Tekan Dahi Pipi Krepitasi Sinus Paranasal Nyeri tekan Nyeri ketuk Rhinoskopi Anterior Cavumnasi Mukosa Konka Inferior KonkaMedia KonkaSuperior Meatus Nasi Sekret Septum Rhinoskopi Posterior Transiluminasi Lapang Tenang Eutrofi , tidak hiperemis Eutrofi, tidak hiperemis Tidak terlihat Tidak ada kelainan (-) (-) (-) Kanan Lapang Tenang Eutrofi , tidak hiperemis Eutrofi, tidak hiperemis Tidak terlihat Tidak ada kelainan (-) Tidak deviasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan (-) (-) Kiri Normal (-) (-) Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan (-) Normal (-) (-) Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan (-) Kiri

3. PemeriksaanTenggorok Palatum mole danArkus Kanan faring Uvula Simetris Kiri

Warna Edema Permukaan Faring Permukaan Warna Tonsil Ukuran Warna Permukaan Kripta Detritus Eksudat Perlengketan dengan pilar

Merah muda (-)

Merah muda (-)

Licin Merah muda

Licin Merah muda

T1 Merah muda Licin Tidak Melebar -

T1 Merah muda Licin Tidak Melebar -

4. Pemeriksaan Keseimbangan
Tes Romberg Tandem Gait Finger to Nose Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

IV.

PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada keterangan

V.

RESUME Pasien laki-laki 57 tahun datang dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri sejak 2 minggu yang lalu.Cairan yang keluar berwarna bening kekuningan, kental dan tidakberbau.Telinga kiri terasa gatal, pendengaran pada telinga kiri menurun dan adanya rasa berdeging pada telinga kiri.Awalnya cairan yang keluar bau dan terasa nyeri pada telinga kiri.Namun setelah diberi tetes telinga otopain, bau dan nyerinya hilang. Satu bulan yang lalu pasien pernah kepoli THT karena keluhan berdenging dan terdengar suara bising pada telinga kiri.Lalu telinga pasien dibersihkan dan diberi tetes
10

telinga otopain.Keluhan keluar cairan dari telinga kiri dan berdenging pada telinga kiri sudah dirasakan pasien sejak berusia 15 tahun.Pasien mengaku sering mengorek telinga. Dari hasil pemeriksaan telinga, pada telinga kiri didapatkan liang telinga sempit, basah terdapat secret mukoid berwarna bening kekuningan dan tidak berbau. Terdapat jaringan granulasi pada liang telinga kiri serta terdapat perforasi membran timpani di pars flaksida aurikula sinistra. VI. DIAGNOSA KERJA Otitis Media Supuratif Kronis Aurikula Sinistra dengan suspek tuli konduktif aurikula sinistra VII. DIAGNOSA BANDING Otitis Media Supuratif Kronis Maligna : Hal yang mendukung ialah keluar cairan kuning dari telinga, sering mengorekorek kuping, tidak ada tanda radang dan demam, tetapi hal yang tidak mendukung ialah tidak adanya penurunan kesadaran, kejang, tidak ditemukanya kolesteatom. Otitis Eksterna: Hal yang mendukung ialah keluar cairan kuning dari telinga dan riwayat sering mengorek-orek kuping. Hal yang tidak mendukung adalah tidak hiperemisnya epidermis liang telinga dan tidak adanya nyeri tekan tragus. Otitis Media Akut : Hal yang mendukung ialah keluar cairan kuning dari telinga.Hal yang tidak mendukung ialah pada pemeriksaan fisik tidak ada demam dan tidak ada tanda tanda radang pada telinga.

VIII.

PENATALAKSANAAN 1. Aural Toilet (Suction) 2. Medikamentosa


H2O2 (20 cc); 3 x 5 tetes/hari ADS Ofloxacin solution 0,3% (Tarivid Otic) fl.I; 3 x 2 tetes/hari ADS Ceterizine 5 tab + metylprednisolon 5 tab + Ambroxol 10 tab kapsul/hari Amoxicilin; 3 x 1 tablet/hari selama lima hari 10 kapsul; 2 x 1

11

Paracetamol; 3 x 1 tablet/hari selama tiga hari

3. Edukasi o Jangan mengorek-ngorek telinga o Telinga tidak boleh kemasukan air o Segera berobat bila menderita infeksi saluran napas o Konsumsi obat secara teratur o Menjaga higiene telinga o Kontrol ke dokter jika keluhan masih ada IX. RENCANA PEMERIKSAAN LANJUTAN 1. Audiometri 2. Foto Rontgen Mastoid 3. Kultur sekret telinga dan uji resistensi obat (bila perlu) X. PROGNOSIS Ad vitam : bonam : dubia ad malam : dubia ad malam

Ad fungsionam Ad sanationam

12

ANALISA KASUS Diagnosis kerja Diagnosis kerja Otitis Media Supuratif Kronis AS ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan otoskop. Dari anamnesis : Keluarnya cairan dari telinga kanan berwarna bening kekuningan, kental, dan berbau sejak 2 minggu dan keluhan tersebut sudah dirasakan pasien sejak berumur 15 tahun, namun keluhan tersebut hilang timbul menunjukkan adanya proses yang kronis Dari pemeriksaan otoskop: Pada telinga kiri didapatkan liang telinga sempit dan terdapat secret mukoid berwarna bening kekuningan dan tidak berbau Membran timpani telinga kiri perforasi di pars flaksida, namun jenis perforasi belum dapat dipastikan karena sebagian membran timpani masih terhalang oleh jaringan granulasi Terdapat jaringan granulasi di liang telinga kiri yang merupakan salah satu tanda klinis dari otitis media supuratif kronis tipe maligna Dari pemeriksaan pendengaran: Pada pemeriksaan dengan menggunakan garpu tala dapat disimpulkan bahwa pasien kemungkinan mengalami tuli konduktif pada telinga kirinya. Namun dikarenakan tingginya subjektifitas dalam pemeriksaan pendengaran ini, sebaiknya diagnosis dipastikan dengan menggunakan pemeriksaan audiometri.

13

BAB II PENDAHULUAN

. BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB IV KESIMPULAN

14

DAFTAR PUSTAKA

1. Aboet, Askarullah. 2007. Radang Telinga Tengah Menahun dalam: Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher FK USU. Medan: FK-USU. 2. Adams GL,Boeis LR, Higler PA. Buku Ajar Penyakit THT BOEIS Edisi keenam:Anatomi dan Fisiologi Telinga.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.1997.p; 30-38. 3. Braunwald, Eugene et al. 2009. Harrisons Principles of Internal Medicine. Edisi 17. Amerika Serikat: McGraw-Hill. 4. Djaafar, Zainul, Helmi, Ratna Restuti. 2007. Komplikasi Otitis Media Supuratif. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Dan Leher. Edisi 6. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI; 78 85. 5. Djaafar, Zainul, Helmi, Ratna Restuti. 2007. Otitis Media Supuratif Kronis. Dalam: Kelainan Telinga Tengah, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Dan Leher. Edisi 6. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI; 69 74. 6. Ganong, William. 2008. Pendengaran dan Keseimbangan dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC; 179 185. 7. Nursiah, Siti. 2003. Pola Kuman Aerob Penyebab OMSK dan Kepekaan Terhadap Beberapa Antibiotika di Bagian THT FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan. Medan: FK-USU.

15

Anda mungkin juga menyukai