Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA SBI, KURS, DAN IHSG TERHADAP KINERJA REKSADANA SAHAM

RANGKUMAN SKRIPSI

Oleh :

KHOIRUL ANWAR 2006210414

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2010

PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI

Nama Tempat, Tanggal Lahir N.I.M Jurusan Program Pendidikan Konsentrasi Judul

: Khoirul Anwar : Surabaya, 19 Maret 1986 : 2006210414 : Manajemen : Strata 1 : Manajemen Keuangan : Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Kurs, dan IHSG Terhadap Kinerja Reksadana Saham.

Disetujui dan diterima baik oleh : Dosen Pembimbing, Tanggal : ..

Mellyza Silvy, S.E., M.Si. Ketua Jurusan Manajemen, Tanggal : ..

Mellyza Silvy, S.E., M.Si.

1.

Latar Belakang Masalah Investasi merupakan hal yang sangat menarik untuk dilakukan. Tujuan

investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan tersimpan dengan aman dan dapat mengambil kembali dengan mudah jika diperlukan. Namum keuntungan yang diperoleh tersebut tentunya juga akan sebanding dengan risiko yang harus dihadapi oleh investor dimana return yang tinggi tentunya juga akan diikuti dengan risk yang tinggi pula ( high risk high return ). Menghadapi kenyataan yang demikian, investor pada umumnya berupaya mencari jalan untuk dapat menekan risiko investasi hingga sekecil mungkin. Reksadana merupakan sarana investasi baru yang menjawab permasalahan di atas, dimana dengan reksadana risiko investasi dapat diperkecil karena dana yang terkumpul dari berbagai investor diinvestasikan di berbagai sarana investasi, seperti saham, obligasi, atau instrument pasar uang dan efek-efek lainnya. Reksadana mempunyai keuntungan tersendiri bila dibandingkan dengan investasi pada instrument lain, dimana diantara keuntungan tersebut adalah dana yang diinvestasikan akan dikelola oleh pengelola portofolio yang professional yaitu manajer investasi yang sudah berkompeten dalam bidangnya sehingga dapat meminimumkan risiko investasi karena sudah mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang mendalam tentang prospek investasi reksadana. Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel variabel makro ekonomi yang memiliki pengaruh terhadap tingkat kinerja reksadana saham. Dalam analisis ini menggunakan empat indikator makro ekonomi yaitu meliputi tingkat inflasi,

tingkat suku bunga SBI, pengaruh perubahan nilai tukar rupiah (Rp) terhadap dollar (US$) dan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan di atas maka penulis mengidentifikasi perumusan masalah yang akan dianalisis sebagai berikut : 1. Apakah tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar dan IHSG secara simultan mempunyai pengaruh terhadap kinerja reksadana saham ? 2. Apakah tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar dan IHSG secara parsial mempunyai pengaruh terhadap kinerja reksadana saham ? 3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk menguji : 1. Untuk menguji apakah tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar dan IHSG secara simultan mempunyai pengaruh terhadap kinerja reksadana saham. 2. Untuk menguji apakah tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar dan IHSG secara parsial mempunyai pengaruh terhadap kinerja reksadana saham. 4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1.

Bagi penulis : Hasil penelitian yang dilakukan memberikan pengetahuan baru kepada penulis mengenai konsep investasi, khususnya investasi pada Reksadana saham dan variable makro ekonomi apa yang paling berpengaruh terhadap kinerja Reksadana saham.

2.

Bagi investor : Dapat memberikan pemahaman yang sederhana mengenai pentingnya mengetahui besaran maupun pola pengaruh perubahan perubahan dari variabel makro ekonomi terhadap pergerakan ( naik turunnya ) tingkat pengembalian investasi reksadana saham ( NAB ) yang ditunjukkan oleh kemampuan dari kinerja reksadana saham tersebut dan dapat dijadikan referensi dalam pemilihan jenis investasi apa yang mau ditanamkan dengan kondisi makro ekonomi seperti saat sekarang ini di negara Indonesia.

3.

Bagi akademisi dan pihak lain : Sebagai bahan referensi atau bahan masukan untuk penelitian lanjutan dengan metode yang lebih ilmiah yang lebih mendalam dalam memecahkan masalah masalah lain yang berkaitan.

5. 1.

Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian deduktif, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis melalui validitas teori atau pengujian teori pada keadaan tertentu.

2.

Berdasarkan karakteristik masalah Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yaitu merupakan penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara 2 variabel atau lebih.

3.

Berdasarkan jenis dan analisis data Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasil penelitian.

6.

Batasan Penelitian Pada penelitian ini di batasi pada pembahasan variabel variabel makro

ekonomi yang mempengaruhi kinerja reksadana saham di Bursa Efek Indonesia dengan periode waktu yang digunakan yaitu pada tahun 2006 2009.

7.

Identifikasi Variabel

Variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel terikat (dependent variabel) yaitu : 1. Kinerja reksadana saham yang ditandai dengan variabel ( Y ).

Sedangkan untuk variabel bebas (independent variabel) yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. 2. 3. 4. Tingkat inflasi ( X1 ) Tingkat suku bunga SBI ( X2 ) Perubahan nilai tukar Rp terhadap $ AS ( X3 ) IHSG ( X4 )

8.

Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jenis Reksa Dana Saham yang

ditawarkan kepada investor selama periode 2006 2009 sedangkan teknik pemilihan sampelnya yaitu dengan purposive atau judgment sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu dari keseluruhan Reksa Dana. Dimana kriteria pengambilan sampelnya adalah : 1. 2. Reksa Dana yang digunakan adalah jenis Reksadana Saham. Reksadana Saham yang terus aktif diperdagangkan selama periode penelitian yaitu 2006 - 2009. 9. Data dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder dari laporan mengenai Reksadana Saham yang disampaikan kepada BAPEPEM, jsx yang dipublikasikan. Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi, pengumpulan data yang diambil dari NAB yang diperoleh dari Bapepem dan yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini seperti data tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan IHSG.

10. Teknik Analisis Data


Untuk menguji hipotesis dari pengaruh variabel tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan IHSG terhadap kinerja reksadana saham, maka dilakukan analisis dengan langkah - langkah sebagai berikut :

1.

Analisis deskriptif

Analisis ini menjelaskan mengenai variabel-variabel tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan IHSG terhadap kinerja reksadana saham. 2. Analisis regresi linear berganda

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Pemilihan analisis ini dikarenakan dalam analisis pemilihan regresi linier berganda dapat menerangkan ketergantungan suatu variabel dependent (Y) dengan satu atau lebih variabel independent (X). Dalam analisis ini dapat diukur hubungan antara satu variabel dependent (Y) dengan satu variabel independent (X). a. Uji Serempak ( Uji F ) Uji F untuk melihat signifikan tidaknya pengaruh variabel bebas tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan IHSG secara bersama-sama terhadap variabel terikat kinerja reksadana saham. Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : a) Merumuskan formulasi atau uji hipotesis H0 : i = 0, variabel Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Kurs dan IHSG secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kinerja Reksadana Saham. Ha : salah satu i 0, variabel Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Kurs dan IHSG secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Reksadana Saham.

b) Menetapkan taraf signifikan () sebesar 0,05. c) Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho. d) menghitung uji F e) Menarik kesimpulan berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan. b. Uji Parsial ( Uji t) Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikan pengaruh tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan IHSG secara parsial terhadap kinerja reksadana saham. Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : a). Merumuskan hipotesis 1. H0 : i0, berarti Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI dan Kurs secara parsial tidak mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap Kinerja Reksadana Saham. Ha : 1<0, berarti Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI dan Kurs secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap Kinerja Reksadana Saham. 2. H0 : 4<0, berarti IHSG secara parsial tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap Kinerja Reksadana Saham. Ha : 4>0, berarti IHSG secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap Kinerja Reksadana Saham. b). Menentukan taraf signifikan () sebesar 0,05. c). Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho.

d). Menghitung statistik uji t. e). Menarik kesimpulan berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan. 11. Ringkasan Hasil Penelitian

Setelah menghitung variabel bebas, maka dilanjutkan dengan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS ver. 11,5 for windows, maka dapat dilakukan analisis statistik yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Uji Regresi Linier Berganda Tabel 1 HASIL PENGUJIAN REGRESI LINEAR BERGANDA
Model Summary Adjusted R Square ,252 Std. Error of the Estimate ,0902287

Model 1

R ,562(a)

R Square ,316

a Predictors: (Constant), IHSG, KURS, INFL, suku bunga sbi Coefficients(a) Unstandardized Coefficients B 1 (Constant) INFL suku bunga sbi KURS IHSG a Dependent Variable: RDS ,097 -,763 ,600 -1,348 -,035 Std. Error ,195 ,627 1,734 ,322 ,048 Standardized Coefficients Beta ,496 -,307 ,111 -,536 -,150 -1,217 ,346 -4,191 -,728 ,622 ,230 ,731 ,000 ,471

Model

Sig.

Sumber : Lampiran 5 Dari tampilan output SPSS Model Summary besarnya adjusted R2 adalah 0,252. Artinya bahwa 25,2% variasi kinerja reksadana saham dapat dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel bebas yaitu Inflasi, Suku Bunga SBI, Perubahan Kurs, dan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ). Sedangkan sisanya ( 100% 25,2% ) sebesar 74,8% dijelaskan oleh sebab sebab yang lain diluar model.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : KINERJA REKSADANA SAHAM = 0,097 0,763 INFL + 0,600 SBI 1,348 KURS 0,035 IHSG + 2. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS, dan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) apakah secara bersama sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Reksadana Saham. Hasil uji F sesuai perhitungan SPSS 11,5 dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini : Tabel 2 HASIL UJI F VARIABEL INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI, PERUBAHAN KURS DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( IHSG) PADA KINERJA REKSADANA SAHAM
ANOVA(b) Sum of Squares Regression Residual Total ,162 ,350 ,512

Model 1

Df 4 43 47

Mean Square ,040 ,008

F 4,963

Sig. ,002(a)

a Predictors: (Constant), IHSG, KURS, INFL, suku bunga sbi b Dependent Variable: RDS

Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan uji F, hasil F hitung yang diperoleh sebesar 4,963 dan hasil dari F tabel adalah sebesar 2,589 berarti F hitung > F tabel. Hal ini dapat dijelaskan Ho ditolak H1 diterima. Selain itu dutunjukan melalui tingkat signifikansi 0,002 lebih kecil daripada 0,05 yang berarti bahwa variabel bebas yang terdiri dari Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar

AS, dan IHSG secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Reksadana Saham. Gambar 1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho, Uji F

Daerah penolakan H0 Daerah penerimaan H0

2,589 3. 4,963 Uji t ( Uji Parsial )

Untuk melihat signifikansi koefisien variabel bebas (X1,X2,X3,X4) terhadap variabel tergantung (Y) perlu melihat besarnya thitung. Apabila t-hitung > t-tabel dikatakan bahwa variabel bebas yaitu X1,X2,X3,X4 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tergantung (Y) Dengan menggunakan perhitungan program SPSS ver. 11,5 for

windows,diperoleh perhitungan uji t yang terdapat pada tabel 3 Tabel 3 Hasil Analisis Uji t Variabel t-hitung t-tabel INFL -1,217 -1.6811 SBI 0,346 -1.6811 KURS -4,191 -1.6811 IHSG -0,728 1.6811 Sumber : Hasil pengolahan SPSS Pembahasan

Kesimpulan Ho diterima Ho diterima Ho ditolak Ho diterima

12.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menggunakan program SPSS, maka dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut :

a.

Pengaruh Tingkat Inflasi Terhadap Kinerja Reksadana Saham Variabel tingkat inflasi pada penelitian ini, menunjukkan tidak adanya

pengaruh terhadap kinerja reksadana saham. Artinya, kenaikan tingkat inflasi akan menyebabkan daya beli konsumen akan turun karena semua harga harga barang meningkat sementara pendapatan konsumen tetap. Dengan tidak terjualnya barang barang yang diproduksi oleh perusahaan maka perusahaan tidak dapat pemasukan cash in flow bagi perusahaannya, sehingga perusahaan akan menanggung biaya biaya operasinya. Dengan tidak adanya pemasukan cash in flow maka akan menyebabkan turunnya laba perusahaan, sehingga banyak investor yang tidak berminat menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Tidak adanya investor yang berminat investasi pada perusahaan, maka permintaan terhadap saham perusahaan akan berkurang dan ini dapat menyebabkan harga saham akan turun. Harga saham yang menurun akan berakibat turunya kinerja reksadana saham. b. Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Kinerja Reksadana Saham Pengaruh tingkat suku bunga SBI dengan tingkat kinerja reksadana saham menunjukkan hasil yang positif. Dimana dalam sebuah perusahaan yang selalu meningkatkan laba belum tentu mempunyai kinerja yang bagus, sebab laba tersebut lebih disebabkan oleh meningkatnya tingkat suku bunga SBI. Dengan kata lain laba bersih yang diperoleh perusahaan mungkin lebih di akibatkan oleh adanya kenaikan tingkat suku bunga SBI, sehingga banyak perusahaan yang menanamkan investasinya di SBI karena returnnya yang cukup tinggi dengan risiko yang rendah pula. Apalagi pada pertengahan tahun 2008, dunia dikejutkan

dengan adanya krisis global sehingga banyak negara negara baik di eropa maupun asia yang memangkas suku bunga acuannya hingga 0%, tetapi Indonisia tidak melakukan apa yang telah dilakukan oleh negara negara di dunia bahkan ada kecenderungan kenaikan pada tingkat suku bunga SBI, sehingga banyak perusahaan perusahaan yang tertarik menanamkan modalnya di SBI. Hal inilah yang diduga menyebabkan tidak konsisten pengaruh tingkat suku bunga SBI terhadap kinerja Reksadana Saham. c. Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS Terhadap Kinerja Reksadana Saham Untuk hasil pengaruh perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terhadap kinerja reksadana saham di dapat hasil yang negatif. Jadi apabila ada kenaikan pada satu satuan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar maka kinerja reksadana saham akan turun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dollar terhadap kinerja reksadana saham berbanding terbalik. Jika pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dollar AS naik maka kinerja reksadana saham akan turun. Begitu pula dengan sebaliknya, jika pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dollar AS turun maka kinerja rekasadana saham akan turun. Ini dikarenakan jika perubahan nilai tukar Rp terhadap dollar AS turun (depresiasi) , investor akan lebih beralih kepada return yang lebih tinggi yaitu salah satunya dengan berinvestasi di saham. Dengan naikknya permintaan saham, harga harga pasar saham akan cenderung mengalami kenaikan sehingga hal itu akan berakibat dengan meningkatnya kinerja reksadana saham. Dan sebaliknya, jika pada

perubahan nilai tukar Rp terhadap dollar AS naik (apresiasi), investor akan berbondong bondong menanamkan investasinya ke pasar valuta asing sehingga investor di pasar sekunder permintaannya akan turun. Dengan turunnya permintaan terhadap saham, harga harga pasar saham juga akan mengalami penurunan, dengan demikian hal ini dapat mempengaruhi turunnya kinerja reksadana saham. d. Pengaruh Indeks Harga Saham Gabugan ( IHSG ) Terhadap Kinerja Reksadana Saham Untuk hasil pengaruh IHSG terhadap kinerja reksadana saham di dapat hasil yang negatif juga, dengan demikian antara indeks harga saham gabungan dengan kinerja reksadana saham berbanding terbalik atau tidak searah. Kenaikan indeks harga saham gabungan akan dikuti dengan turunnya kinerja reksadana saham. Hal ini dikarenakan naiknya indeks harga saham gabungan, lebih disebabkan pada naiknya harga harga saham yang tidak blue chip sedangkan saham saham yang blue chip beberapa mengalami penurunan. Padahal investasi di reksadana saham sebagian besar ekuitasnya akan di investasikan pada saham saham yang blue chip, hal inilah yang diduga menyebabkan turunnya kinerja reksadana saham. 13. 1. Kesimpulan Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa variabel tingkat inflasi, tingkat

suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) secara bersama sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana saham.

2.

Hipotesis kedua dan ketiga yang menyatakan variabel tingkat inflasi secara

parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana saham, tingkat suku bunga SBI secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana saham, tetapi perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana saham, dan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana saham. 14. Keterbatasan Penelitian Pada penelitian ini, penulis menyadari bahwa hasil dari penelitian ini masih jauh dari sempurna. Kurang sempurnanya penelitian ini adalah dikarenakan beberapa keterbatasan. Beberapa keterbatasan dari penelitian ini adalah dikarenakan kurangnya variabel yang digunakan, kurangnya jumlah sampel, dan kurang beragamnya reksadana yang dijadikan sampel penelitian seperti dalam kriteria bisa digunakan reksadana saham yang terus aktif selama 3 tahun agar banyak reksadana yang dapat dimasukkan dalam penelitian. 15. Saran ada saran yang dapat diberikan penulis yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi para investor, perusahaan sekuritas, dan untuk penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut : 1. Bagi kalangan investor di pasar modal :

Dalam setiap keputusan investasi, pasti investor memerlukan informasi dalam investasinya oleh karena itu, banyak sekali penelitian tentang hal - hal yang

mempengaruhi di pasar modal baik yang sifatnya makro maupun mikro termasuk jika berinvestasi di reksadana saham. Hal yang penting yang perlu dilakukan oleh investor adalah memasukkan variabel perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam setiap melakukan estimasi terhadap tingkat kinerja reksadana saham dalam menghasilkan return investasi NAB. 2. a. Bagi perusahaan Fund Manager : Di Indonisia pada umumnya informasi untuk memperkirakan kondisi pasar

dengan mengunakan model model evaluasi, mungkin harus dikumpulkan sendiri atau paling tidak diolah lagi informasi yang dipublikasikan oleh media massa, karena perusahaan perusahaan Fund Manager yang menerbitkan informasi mengenai kondisi pasar umumnya kurang dalam apa yang diperlukan untuk pengambilan keputusan oleh investor. Oleh karena itu, diharapkan dibuat suatu laporan mengenai keadaan pasar yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan oleh investor. 3. a. Untuk penelitian lebih lanjut : Bagi para akademisi hasil ini masih bisa dikembangkan menjadi penelitian

lebih lanjut, dengan cara menambah variabel lainnya yang diduga dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap kinerja reksadana saham dalam menghasilkan return NAB yang positif. Misalnya : pertumbuhan nasional, pendapatan nasional dan lain sebagainya. b. Penelitian ini hanya sebatas pada produk reksadana saham saja, sehingga

diharapkan untuk selanjutnya bisa menambah jenis rekasadana yang lain seperti: reksadana campuran, reksadana indeks dan lain lain.

c.

Untuk variabel Indeks Harga Saham Gabungan sebaiknya untuk penelitian

selanjutnya diganti dengan LQ- 45, karena LQ-45 sahamnya lebih likuid sehingga dalam memprediksi kinerja reksadana saham lebih tepat.

Anda mungkin juga menyukai

  • Data Mapping
    Data Mapping
    Dokumen10 halaman
    Data Mapping
    Albert Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan Keaslian Naskah LKI SSK
    Surat Pernyataan Keaslian Naskah LKI SSK
    Dokumen1 halaman
    Surat Pernyataan Keaslian Naskah LKI SSK
    Albert Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Undangan Bulukumba
    Undangan Bulukumba
    Dokumen1 halaman
    Undangan Bulukumba
    Albert Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Sehingga
    Sehingga
    Dokumen1 halaman
    Sehingga
    Albert Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Undangan Bulukumba
    Undangan Bulukumba
    Dokumen1 halaman
    Undangan Bulukumba
    Albert Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Profit Margin
    Profit Margin
    Dokumen15 halaman
    Profit Margin
    Albert Simangunsong
    100% (1)
  • Profit Margin
    Profit Margin
    Dokumen15 halaman
    Profit Margin
    Albert Simangunsong
    100% (1)
  • Undangan Bulukumba
    Undangan Bulukumba
    Dokumen1 halaman
    Undangan Bulukumba
    Albert Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Rasio NIM
    Rasio NIM
    Dokumen1 halaman
    Rasio NIM
    Albert Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Rasio NIM
    Rasio NIM
    Dokumen1 halaman
    Rasio NIM
    Albert Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Cover Tesis
    Cover Tesis
    Dokumen1 halaman
    Cover Tesis
    Juan Sardi
    Belum ada peringkat
  • Profit Margin
    Profit Margin
    Dokumen15 halaman
    Profit Margin
    Albert Simangunsong
    100% (1)
  • Contoh Daftar Isi
    Contoh Daftar Isi
    Dokumen6 halaman
    Contoh Daftar Isi
    Albert Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Chapter II Valberyt
    Chapter II Valberyt
    Dokumen12 halaman
    Chapter II Valberyt
    Albert Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Rasio NIM
    Rasio NIM
    Dokumen1 halaman
    Rasio NIM
    Albert Simangunsong
    Belum ada peringkat