Anda di halaman 1dari 6

http://books.google.co.id/books?

id=rLWvvfL8BcC&pg=PA91&lpg=PA91&dq=prosedur+pembuatan+suppositoria+gelatin+gliserin&source=bl&ots=B30 ZT5mtKD&sig=QR2QsK9_2jm7KK6nToGrgmMYyY&hl=id&ei=6RGpTv_2Ko20rAe6o5CUDA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2 &sqi=2&ved=0CB0Q6AEwAQ#v=onepage&q&f=false

Pelecehan Seksual dan Pemerkosaan


Pelecehan seksual dan pemerkosaan dapat terjadi pada siapa saja baik pria maupun perempuan. Kasus inipun dapat terjadi pada kamu. Ada beberapa cara untuk menghindarkan diri dari pelecehan dan pemerkosaan dan jika karena suatu sebab kemalangan tersebut menimpa kamu maka janganlah ragu atau malu untuk meminta pertolongan. Pengertian pelecehan seksual Pelecahan seksual pada dasarnya adalah setiap bentuk perilaku yang memiliki muatan seksual yang dilakukan seseorang atau sejumlah orang namun tidak disukai dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan akibat negatif, seperti: rasa malu, tersinggung, terhina, marah, kehilangan harga diri, kehilangan kesucian, dan sebagainya, pada diri orang yang menjadi korban. Contoh pelecehan seksual Banyak sekali, dari siulan nakal seorang pria terhadap wanita yang dikenal atau tidak dikenalnya, lelucon-lelucon cabul yang diucapkan di hadapan sasaran lelucon, perilaku meraba-raba tubuh korban dengan tujuan seksual, pemaksaan dengan ancaman kekerasan atau ancaman lainnya agar korban bersedia melakukan hubungan seksual, dan sebagainya. Perkosaan adalah bentuk pelecahan paling ekstrem. Korban pelecehan dan pemerkosaan Pelecehan dan perkosaan bisa terjadi pada siapapun. Kasus di mana wanita menjadi korban memang lebih banyak terjadi, namun pada dasarnya, setiap orang potensial menjadi korban pelecehan dan perkosaan. Dalam banyak kasus, perkosaan dilakukan oleh pria terhadap pria.

Pelaku perkosaan Dalam banyak kasus, perkosaan dilakukan oleh orang sudah sangat dikenal korban, misalnya: teman dekat, kekasih, saudara, ayah (tiri maupun kandung), guru, pemuka agama, atasan, dan sebagainya. Dalam banyak kasus lainnya, perkosaan dilakukan oleh orang-orang yang baru dikenal dan semula nampak sebagai orang baik-baik yang menawarkan bantuan, misalnya mengantarkan korban ke suatu tempat. Pakaian minim Perkosaan bisa terjadi pada siapapun, termasuk wanita yang mengenakan jilbab dan berpakaian serba tertutup, atau wanita yang telah memiliki sejumlah anak, wanita mengandung, atau bahkan anak-anak. Namun demikian, cara berpakaian minim memang cenderung memperkokoh cara pandang tentang wanita sebagai objek seks, sedangkan perkosaan sendiri lazim terjadi dalam masyarakat yang memandang wanita sebagai pihak yang memiliki derajat rendah serta memiliki fungsi sebagai pemuas nafsu seks pria. Mencegah terjadinya pelecehan seksual Pada dasarnya, setiap orang harus menunjukkan bahwa ia tak bersedia dilecehkan. Kamu sepantasnya tidak memberi peluang pada pihak manapun untuk melecehkan dirimu. Sebagai contoh, kamu harus menunjukkan sikap tegas pada saat orang lain melakukan tindakan yang menunjukkan tanda-tanda ke arah pelecehan, seperti meminta untuk membuka pakaian atau meraba-raba. Bahkan sejak kecil, anak sebaiknya diajarkan untuk tidak membiarkan orang lain selain orangtuanya melihat-lihat atau memegang-megang tubuhnya. Apa yang harus kamu lakukan bila merasa dilecehkan secara seksual oleh orang lain? Kamu harus menunjukkan penolakan atau perlawanan dengan tegas. Kamu harus menunjukkan ketidaksukaan atau ancaman terhadap pelaku pelecehan. Yang tidak boleh dilakukan adalah mendiamkan pelecehan. Kamu perlu bercerita kepada pihak lain sejak awal pelecehan terjadi. Dalam banyak kasus, pelecehan dan perkosaan terjadi karena si pelaku merasa korbannya tak berdaya. Apa yang harus dilakukan bila kamu melihat ada pelecehan terjadi pada orang lain? Turut menunjukkan penolakan, ketidak-sukaan atau bahkan ancaman terhadap pelaku pelecehan, serta mengajak pihak lain untuk bersama mengecam pelecehan. Pelaku pelecehan umumnya akan berhenti melecehkan bila merasa bahwa banyak orang yang mengetahui tindakannya dan mengecamnya.

Apa yang harus dilakukan bila terjadi perkosaan? Segera melapor ke polisi. Di kepolisian korban akan diantar ke dokter untuk mendapatkan visum et repertum. Apabila korban takut pergi sendiri ke kantor polisi, ajaklah teman atau saudara untuk menemani. Kalau terpaksa korban bisa datang ke Rumah Sakit terlebih dahulu agar dokter bisa memberikan surat keterangan, dan meminta dokter menghubungi polisi. Sebelum menemui dokter, tubuh korban tidak boleh dibersihkan dari bukti-bukti pemerkosaan. Karena itu, korban tidak boleh mandi terlebih dulu sebelum diperiksa dokter. Sperma hanya hidup dalam waktu 2 X 24 jam. Dengan demikian, jangan menunda pelaporan. Korban juga harus menyerahkan pakaian yang dikenakan saat perkosaan terjadi, atau kancing dan sobekan baju pelaku kepada polisi tanpa dibersihkan dulu. Lebih banyak barang bukti yang dapat diserahkan akan lebih membantu pemeriksaaan. Apa yang harus dilakukan bila kamu tahu adanya perkosaan? Yang paling penting adalah membantu korban perkosaan. Setelah perkosaan, umumnya korban akan mengalami guncangan jiwa yang hebat. Karena itu korban membutuhkan dukungan dan rasa simpati dari masyarakat. Jangan sampai korban justru dicemooh dan disisihkan. Kalau perlu, korban dibantu untuk menghubungi salah satu LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang memiliki program membantu korban perkosaan. LSM semacam itu umumnya memiliki tenaga terlatih yang akan membantu korban perkosaan, bahkan sampai ke tahap proses peradilan jika memang dikehendaki. Berapa lamakah korban akan merasakan dampak perkosaaan Perkosaan adalah salah satu kejahatan paling biadab. Dalam sejumlah kasus, korban kehilangan nyawanya. Dalam banyak kasus lainnya, meski hidup, korban akan merasakan dampak kejahatan itu seumur hidup. Masalah yang dihadapi korban akan menjadi semakin rumit seandainya akibat perkosaan ia tertular HIV, atau ia hamil. Bila ia mengandung janin dari si pelaku perkosaaan, secara hukum ia tetap tidak diizinkan menggugurkan kandungan. Namun, bila ia memutuskan untuk tetap melahirkan, tidak mudah untuk menerima kenyataan bahwa bayi yang dilahirkannya adalah buah perkosaan. Demikian pula, tidak mudah bagi wanita yang hamil akibat perkosaaan memperoleh suami. Di sejumlah kasus, korban akhirnya menikah dengan pelaku perkosaan. Bagaimanapun, tidak mudah untuk membangun bahtera perkawinan dengan seseorang yang pernah memperkosanya. Karena itu, perkosaan adalah sesuatu yang bisa mempengaruhi hidup seseorang seumur hidup.

Saran sederhana untuk menjaga diri dari perkosaan


Menunjukkan sikap tegas terhadap segenap bentuk perilaku yang mencurigakan. Selalu bersikap waspada. Hindari berjalan di tempat gelap dan sunyi. Berpakaian sewajarnya. Sediakan selalu senjata di dalam tas, seperti misalnya korek api, deodoran semprot, dan sebagainya. Jika pergi ke suatu tempat asing, bawa alamat lengkap, denah dan jalur kendaraan sehingga tidak terlihat bingung. Bertanyalah ke tempat-tempat resmi, seperti kantor polisi. Jangan mudah menerima ajakan untuk bepergian atau menginap di tempat yang belum dikenal. Jangan mudah menumpang kendaraan orang yang belum dikenal. Berhati-hati jika diberi minum orang. Pastikan selalu jendela, pintu kamar, rumah, mobil, sudah terkunci dengan baik. Belajar beladiri praktis untuk mempertahankan diri ketika diserang.

http://www.smallcrab.com/seksualitas/621-pelecehan-seksual-dan-pemerkosaan

7 Alasan Orang Melakukan Pelecehan Seksual


Posted by Johan simamora, Visited 331 times, 7 so far today on July 14, 2010 in Kriminalitas | 0 Comment

Alasan seseorang melakukan pelecehan seksual bervariasi. Banyak faktor yang bisa menjadi penyebabnya dan biasanya saling berkaitan. Umumnya pelaku mengincar perempuan yang lemah, pasif atau kurang asertif (tegas). Perilaku pelecehan seksual ini semakin marak terjadi di masyarakat dan sebagian besar korbannya adalah kaum perempuan.

Pelaku dari pelecehan seksual bisa datang dari usia remaja hingga tua. Tidak ada golongan usia berapa yang paling dominan melakukan pelecehan seksual. Pelecehan seksual adalah suatu pelecehan atau tindakan yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang menimbulkan rasa tak nyaman, baik perilaku verbal atau fisik yang bersifat seksual. Korban dari pelecehan seksual ini bisa berupa komentar verbal yang bersifat seksual, menyentuh bagian-bagian tertentu dari tubuh si korban yang seharusnya tidak boleh disentuh atau meminta melakukan bantuan seksual. Terkadang pelecehan seksual ini juga diikuti dengan tindakan kekerasan. Seperti dikutip dari Docstoc, Rabu (14/7/2010) ada 7 alasan kenapa orang melakukan pelecehan seksual: 1. Lingkungan sosialnya. Kondisi di mana seorang laki-laki dan perempuan dibesarkan akan mempengaruhi bagaimana perilakunya nanti. Berbagai sudut pandang bisa menciptakan suasana yang memungkinkan seseorang untuk melakukan pelecehan seksual. 2. Suasana sekitar yang mendukung. Biasanya pelecehan seksual lebih banyak terjadi di fasilitas umum terutama pada angkutan umum yang penuh, sehingga seseorang suka mencari-cari kesempatan. 3. Memiliki kekuasaan yang lebih tinggi. Beberapa orang terkadang menyalahgunakan kekuasaannya untuk melakukan pelecehan, umumnya pelaku berpikir korban adalah orang yang lemah atau takut kehilangan pekerjaannya. 4. Stres terhadap perkawinannya. Mengalami stres terhadap kehidupan pernikahannya akan membuat seseorang berada dalam tekanan emosional sehingga rentan melakukan pelecehan seksual. 5. Mengalami penurunan moral. Saat kondisi seseorang mengalami kelemahan moral, seringkali menganggap seks pranikah atau one night stand adalah sesuatu yang wajar sehingga menganggap hal tersebut bukanlah pelecehan seksual. 6. Memiliki perilaku seks yang menyimpang. Biasanya orang ini memiliki kelainan seperti suka memperlihatkan alat vitalnya, suka membahas masalah-masalah pornoaksi atau memiliki perilaku suka mengintip.

7. Kurangnya peraturan hukum yang ada. Beberapa orang melakukan pelecehan seksual karena memang belum ada peraturan hukum yang bisa membuat seseorang merasa jera. Korban pelecehan seksual ini akan merasa sangat malu, takut dan cenderung menunggu hingga hal tersebut tak tertahankan lagi baru akan melapor atau mengeluh. Dampak yang bisa ditimbulkan akibat pelecehan seksual adalah menimbulkan stres atau depresi serta merasa dikucilkan. Dalam pelecehan seksual efek yang ditimbulkan meliputi fisik dan juga masalah psikologis. [detik]
http://koranbaru.com/7-alasan-orang-melakukan-pelecehan-seksual/

Anda mungkin juga menyukai