Oleh : La Ode Purna Alam Firdaus Maasara SMF. Ilmu BEDAH FK. UWK / RSUD Dr. Koesma Tuban
RESPONSI STRUMA
STATUS PASIEN I. Data penderita:
Nama Umur Jenis kelamin Alamat Pekerjaan Suku Pemeriksaan Ruang : Ny. S : 53 thn : Perempuan : Tuban : Buruh Tani : Jawa : 20 Oktober 2012 : Dahlia
ANAMNESIS
KU : Benjolan di leher
Pemeriksaan fisik
STATUS GENERAL Kesadaran Keadaan Gizi Tekanan Darah Pernafasan Nadi Suhu
Kepala/leher : a/i/c/d : -/-/-/ Pupil : exopthalmus ( - ) Leher : tampak benjolan Thorax : Paru Inspeksi Bentuk : simetris Pergerakan : simetris Palpasi Pergerakan : simetris Perkusi : sonor pada kedua lapang paru Auskultasi Suara napas : vesikuler Rhonki : -/Wheezing : -/Jantung Inspeksi : iktus dan pulsasi jantung tidak nampak Palpasi Iktus : teraba di ICS V midclavicula line sinistra Pulsasi jantung : teraba Getaran (thrill) : tidak ada Perkusi : batas jantung kanan dan kiri normal Auskultasi : S1/S2 tunggal normal
Abdomen
Inspeksi Kulit Bentuk Auskultasi Perkusi Palpasi Dinding perut Turgor kulit Tonus Hepar Lien Inguinal genital anus Ekstremitas : tidak ada memar : lebih tinggi dari dinding thorak : bising usus normal : timpani : supel : normal : normal : tidak teraba : tidak teraba : dalam batas normal, oedem (-) : akral hangat, Oedem (-)
Status Lokalis
Regio colli anterior dextra
I:
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Rutin Hb : 12,4 g/dl PCV : 36,1 vol% Eritrosit : 3.930.000 Leukosit : 5.400 mm Trombosit : 251.000 mm Hitung Jenis : 1/-/-/63/30/6 IMMUNOLOGI HbSAg : NEGATIF HATI SGOT : 22 SGPT : 22 GINJAL BUN : 14,8 mg/dL Kreatinin serum : 0,67 mg/dL Asam Urat : 3,3 g/dL GLUKOSA Glukosa darah sewaktu : 113 mg/dl
(N : ) (N : )
Pemeriksaan Seroimunologi T3 : 1,2 ngl/mL (N: 0,69 2,02 ng/mL) T4 : 12,7 ng/dL (N : 4,6 10,8 ng/dL) TSH : 1,6 uIU/mlL (N : 0,3 6,2 uIU/mL)
Assesment
Different diagnosa :
Struma Nodosa toksik Tiroiditis Karsinoma Tiroid
Diagnosa Kerja
Planning
Rencana Subtotal Lobektomy
Tinjauan Pustaka
Definisi Struma adalah pembesaran pada kelenjar tiroid yang biasanya terjadi karena folikelfolikel terisi koloid secara berlebihan. Struma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda hipertiroidisme.
Embriology
Glandula tiroid berkembang dari penonjolan endodermal dasar pharynx Menjadi divertikulum disebut ductus thyroglossalis Duktus memanjang dan distalnya menjadi dua lobus Lalu migrasi menuruni leher Dua lobus membesar akibat proliferasi epitel dan membentuk glandula thyroidea
Anatomi
Kelenjar tyroid terletak di anterior trakea dari tulang vertebrae C5-T1, Terdiri atas lobus kiri dan kanan yang dihubungkan oleh isthmus yang sempit. Berat : pada orang dewasa 20-25gram Vaskularisasi : A. Tiroidea superior A . Tiroidea inferior A. tiroidea medius Persarafan : ganglion simpatis cervicalis media dan inferior Parasimpatis yaitu N. Laryngeus superior dan N. Laringeus recurrens
Fisiologi
Histology
Kelenjar tiroid memiliki kapsula tipis terdiri dari jaringan ikat padat irreguler. Kelenjar tiroid mengandung 2 tipe sel utama yaitu thyroid follicular cells dan C cells (parafollicular cells).
Etiologi
Defisiensi iodium Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid.
Penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia (seperti substansi dalam kol, lobak, kacang kedelai). Penghambatan sintesa hormon oleh obat-obatan (misalnya : thiocarbamide, sulfonylurea dan litium). Hiperplasi dan involusi kelenjar tiroid
Patofisiologi
KLASIFIKASI
STRUMA NODUSA
Berdasarkan konsistensi
uninodosa multinodosa.
DIAGNOSA
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Status General
Status Lokalis : Lokasi,Ukuran jumlah nodul Konsistensi Nyeri, Mobilitas pembesaran KGB di sekitar tiroid
Angka +1
Ada +3
Tidak -3
Palpitasi
Capai/lelah Suka panas Suka dingin Keringat banyak Nervous Tangan basah Tangan panas Nafsu makan Nafsu makan BB BB Fibrilasi atrium Jumlah
+2
+2 -5 +5 +3 +2 +1 -1 +3 -3 -3 +3 +3
+2
+2 +2 +1 +4 +2
-2
-2 -2
+3
-3
Penataksanaan
Komplikasi
Ca tiroid
Analisis Kasus
Anamnesa didapatkan keluhan benjolan dileher yang semakin membesar dan tidak nyeri. Pada pemeriksaan didapatkan benjolan sebesar telur ayam dengan konsistensi kenyal, permukaan rata, terfiksir, ikut dalam gerakan menelan, yang merupakan tanda suatu pembesaran kelenjar tiroid. Pada pemeriksaan laboratorium, tidak ada peningkatan hormon. Ditegakkanlah diagnosa SNNT. Kemudian direncanakan untuk dilakukan tindakan operatif subtotallobektomy