Anda di halaman 1dari 25

SelayangPandang[dot]com!! HakCipta:http://heniaccess88.blogspot.

com

PENGANTARANTROPOLOGI PERKEMBANGANILMUANTROPOLOGIKONTEMPORER

Ambillahilmuitudarimanasajadatangnya jugatidakmengenaibatasumur, mulaidariayunans hat. DanAllahmahamengangkatorangorangyangberimandan berilmukebeberapaderajat. (S dSAW)

Pelajarilahilmu karenamempelajarinyaatasnamaAllahadalahkhasyah, menuntutnyaadalahiba mempelajarinyaadalahtasbih, mencarinyaadalahjihad, mengajarkannyakepadaoranglainyang engetahuiadalahshadaqoh, menyerahkannyakepadaahlinyaadalahtaqarrub. Ilmuadalahtemand lamkesendirian dansahabatdalamkesunyian. (MuadzbinJabalRadhiyallahuanhu) Semogaapayangsayabagikanbermanfaatbagianda (SelayangPandang[dot]com!!)

DAFTARISI KATAPENGANTAR DAFTARISI BAB.I.PENDAHULUAN BAB.II.METODEDANPOKOK PERMASALAHANPEN lativismeLawanPerbandingan B.MasalahMasalahKhusus DalamPembentukanTeoriAntro EORITIK A.Evolusionisme B.Fungsionalisme C.Sejarah D.Ekologi BABIV.TIPETIPETEORIBU ALISISFORMAL A.ModelSebagaiPirantiHeuristik B.Strukturalisme C.EtnografiBaru D.Pende mikDan PendekatanEtikTerhadapFenomena BABVI.BEBERAPATEMALAMADANARAHBARU A.Pa itikTerhadapPandanganTradisional C.KecenderunganMasaDepan D.RelevansiDanAplikasi DAFTARPUSTAKA

BABI.PENDAHULUAN MenurutAhimsaPutra(2007:3)teoridapatdiartikansebagaisuatupernyataan,pendapat atau genai(1)hakekatsuatukenyataanatausuatufakta,atautentang(2)hubungan antarakenyata butdengankenyataanataufaktalain,dankebenatanpernyataan tersebuttelahdiujimelalui urtertentu.Sedangkankatabudayadapatdiartikan sebagai ''jiwa manusia yang telah yang berarti pula buah budi manusia (Dewantara, 1994:72).Dengandemikianteori pakansuatualatataucarapandanguntukmemahami hasilbuahbudiataukaryamanusia. Padao oranantropologimemangsangatdiutamakandalampenelitiandan penyusunan laporannya. Ka l tersebut dianggap mudah atau malah dimudahkan dalam pengambilandatamaupun nya,sehinggayangnampakadalahsubjektivitasataubiasdari penelitisendiriyangmuncul. butdipengaruhijugaolehintuitifsipenelitiagarapa yang dilaporkannya dapat diang . Atau mungkin juga peneliti tidak mematuhi etika pengambilandatadanpelapor lanjutnya,adanyaperubahanbudayadipengaruhiolehsifatbudayayangdinamis,seperti yang pkanolehKiHajarDewantara(1994:7475)bahwabudayaituakanmengalami perubahan,adawa aju,berkembang,berbuah,menjadituadanmati,seperti hidupmanusia.Paraahliantropolog buahmodelbahwakebudayaanituseperti makhluk hidup. Hal ini terkait dengan te kebudayaan, bahwa suatu budaya akan mengalamiperubahansesuaidenganjamannya.K kanmengalamiseleksialam,mana yangkuatakanterushidupdansebaliknya,yanglemahakan dayayangkuat tersebut.Alamsekelilingnya,adalahkekuatankekuatanyangmenuntutsebuah beradaptasi.Jikasuatukebudayaantidakmampumempertahankankeberadaannyamakakebudayaan takanpunah,tertutupolehkebudayaanlainmaupunalamlingkungannya. Manusiadianugerahia irangunamenyelaraskankehidupannyadenganalam sekitar.Alampikirantersebutmemunculkan ogi,dimanapadadasarnyapikiranmanusia bersifatsubjektif.Ideologiinilahakhirnyajuga ruhisubjektivitaspenelitidalam pengambilan data maupun pelaporannya. Jadi antar asan ideologi, subjektivitas, intuitif mempunyai andil besar munculnya bias neliti. Tugas besar seorang antripolog adalah mendeskripsikansuatubudayayangbe hterjamaholehpenelitiandandalampandangan tradisional mesti daerah dan orang or pakan sasaran utamanya. Olehkarena adanyaberbagaikesulitanyangditemuidalampeneliti ,makatakbanyakantropolog yang mau meninggalkan kenyamanan untuk menjemput ke anan selama melaksanakan kerja lapangan pada tempo tertentu. Pandangan inila g menghambat perkembangan antropologi.Tidakdapatdipungkiribahwamasyarakatprimitifl enyumbangdataterbesar untukperkembanganilmuantropologi,meskipunkeberadaanorangora sebutpada saatnyatidakdapatditemukanlagi.Merangkumhaltersebutantropologisecarakas erasamembingungkanmakaagarlebihjelasuntukpadababselanjutnyaakandibahasmengenai iantropologisecaramenyeluruh,baikperbandinganantaratemalamadanarah baru.

BABII.METODEDANPOKOKPERMASALAHANPENYUSUNAN TEORI Antropologimerupakansatusatunyailmupengetahuansosialyangberusahamempelajari atau ua sisi sifatdan hakikat manusia sekaligus,yaknisisibiologis (antropologi ragawi) al(antropologibudaya).Antropologimengambilbudayamanusiadarisegala waktudantempat, asalahmasalahyangmeliputikekerabatandanorganisasisosial, politik,teknologi,ekolog a,keseniandanmitologi.Masalahutamadalamantropologi adalahmenjelaskankesamaandanpe a,pemeliharaanbudayamaupunperubahannya darimasakemasa.Olehkarenabudayaitubersifa adariyangsatudenganbudaya yanglain.Makauntukdapatmenjelaskanhaltersebutkitahar sme,struktur, dansaranasaranakolektifdiluardirimanusia,yangkemudiandisebut''bud ltur atau budaya merupakan suatu golongan fenomena yang diberi muatan makn ntu oleh antroplogdalamrangkamenghadapisoalsoalyangmerekacobauntukmemecahkanny anatauperbedaanbudaya,antroplogmemandang: 1.Bahwa perbedaan sesuatu yang ada b aja sebagai fenomena untuk dicatat atau sebagai variasi variasi dalam besar yang bernama relativisme budaya, pandangan ini memunculkan kepustakaan melukiskan cara hidup sejumlah bangsa besat didunia. Fatwa antropologiini tusama,budayanyayangberaneka''. 2.Keragamantidakdipandangsebagaifenomenauntukseked elainkandipersoalkanjuga alasanpenjelasannya,yangberartiantropologmenuntutadanyateo

A.RelativismeLawanPerbandingan Relativismesebagaitesisideologismenyatakanbahwasetiapbudayamerupakankonfigurasi uni likicitarasakhasdangayasertakemampuantersendiri.Kaumrelativismenyatakan, bahwa s harus diamati sebagai suatu kebulatan tunggal dan hanya sebagai dirinya edangkankomparativismenyatakanbahwasuatuinstitusi,proses,kompleks,atauihwal harusla ot dari matriks budaya yang lebih besar dengan cara tertentu sehingga d dingkan denganinstitusi,proses,kompleks,atauihwalihwaldalamkontekssosiokultural ismeekstrimberangkatdarianggapanbahwatiadaduabuadayapunyangsama;bahwa polatatan ntukjikaelemenelemendiabstraksikandemiperbandingan. Kedua pandangan tersebut m ik temu, yaitu tidak diizinkannya pembentukan. Soal ideologi, minat dan te h yang menimbulkan keragaman metodologis. Kedua pandangan tersebutmengakuibahw daduabudayapunyangpersissama.

Tipe struktural adalah suatu klasifikasi fenomena yang dipelajari menurut c a yang penting dan menentukan,selagikitamendefinisikanciritersebut.Perbandingany an oleh antropolog yang lebih sadar diri dan sistematis dapat dilakukan a jenis kajian. Pertamaadalahjenisperbandinganskalakecildalamsuatuwilayahgeogra asurvei lintas budaya berskala besar yang mencakup sejumlah budaya yang t liki hubungan historis.Perbandingandenganlintasbudayaskalakecillebihmenguntungkan engan lintasbudayaskalabesar,yaitu: 1.Kajianinilebihsiapmempergunakanteknikpenel adisional. 2. Masyarakat masyarakat dengan teknologi sederhana disuatu kawas ografis cenderung memiliki hubungan historis sehingga memojokkan kita untuk uskan apakah kita sedang menghadapi kasustunggalyangberfragmentasiataubeberapak nculsecarabebas (independen). Kajianbesarmemungkinkandicakupnyabanyakkasusindependen ahandarikajian skalabesariniadalahketidakmampuannyamendeskripsikantipetipedengan kanmemungkinkanpembandingandalamsetiaptipeitumasingmasingmaupunantaratipeyang in. Pengetahuan teoritik berusaha menjelaskan fenomena empirik. Teori bukanlah ekedar ikhtisar data yang ringkas, karena tidak hanya mengatakan ''apa'' y jadi melainkan juga ''mengapa''sesuatuterjadisebagaiyangberlakudalamkenyataan.Ma erhargaharus melaksanakan fungsi ganda yaitu menjelaskan fakta yang sudah d i dan membuka celah pemandanganbaruyangdapatmengantarkitamenemukanfaktabarupu arafakta dan teori telah dikeramatkan dalam antropologi, yaitu berupa perbe tara etnografi (pemberian atau deskripsi budaya) dan etnologi (pembentukan t mengenai pemberian itu). Pengumpulan fakta sendiri bukanlah prosedur ilmiah telah memadai, fakta hanyalah ada sehubungandenganteoridanteoritidakdirusakol igantikanolehteoriteoribaru yangmemberikanpenjelasanyanglebihbaiktentangfaktait

B.MasalahMasalahKhususDalamPembentukanTeoriAntropologi Ilmuwansosialdihadapkanpadamasalahkhususdalamhaldatayangditanganinya.Konsep kon ehorangorangyangdipelajarinyaseringberbedadengankonsepsi antropolog, hingga t dologis yang tak kunjung usai dalam antropologi. Dalam menyusundeskripsime yalainapakahkitaakanmemberikannyasesuaidenganlihatan orangorangyangberadadidal rutkategorikonseptualwargabudaya yangbersangkutan(pendekatanemik)atauapakahpemberi unkategorikonseptual dalamantropologi,yaknisebagaimanabudayaitukelihatandariluar( ik). Masalahlamadalamilmuilmusosialyangbelumterpecahkansampaisekarangadalah kes i.Bagaimanadapatdiharaptercapaipengetahuanobjektifmengenaifenomena sosiokulturalbil iilmusosialsekaligusideolog?Masalahyangmunculadanyabiaspribadi dari si antropo rasa suka dan tak sukanya sendiri. Pada dasarnya semua manusia mengalamib ivitasharusdicaridalaminstitusidantradisikritiksuatudisiplin.Lewat saling member itikterbukasertamelaluisalingpengaruhantarabermacam macambiasdapatkitaharapkan ngmendekatiobjektivitas.Dengankatalain, objektivitas hakiki sesuatu disiplin di n dan ditingkatkan secara kumulatif dari masa ke masa. Verstehenadalahpandang musosialbukanlahperumusansistempenjelasanyang umummelainkanlebihcenderungpadapeng ndanpresentasidatadengancaratertentu yangmenjadikandataitudapatdipahamimelaluis andanempatiindividual. Ilmu ilmu sosial bersifat ideografis (partikularisti dak bersifat nomotetis (menggeneralisasi).Ilmubukanlahmetodeuntukmenghasilkanteori dalahtindakkreatif yanglahirdaripikiranyangmenggenggaminformasidanberdisiplin. His taukesejarahandalampembentukanteoriantropolgiterbagipadaempatfase: 1. Adanya kond l yang berubah ubah dalam perjalanan waktu mendorong harus diciptakannya ukmenjelaskanstrukturbarudanpengaturansosialbaru.Halinisesuai dengankonsepteori imengenaisistemsistemyangberubahsedangkanteori statisadalahmengenaidauryangmun atusistem. 2. Sistem terbuka,padaintinyasistemyangdihadapiolehantropologbersifatt da denganahliahliilmualamyanglebihberhasildalammenyatakankondisikondisitertu stemsistemyangmerekakaji.Halinikarenajenisvariabelyangmereka hadapi memangmem iabelvariabelitulebihdapatdikontroldalam situasieksperimental.Sedangkanantropolog lkanjenisvariabelyangjauhlebih banyak,tidakdapatmengontrolsemuavariabelyangmungk ndemikianpenjelasan tersebutbersifatsangatprobabilistik.

3. Isu isu sosial, antropologi dan ilmu ilmu sosial lain sering h yang tersodorkan atas nama kepentingan dan kepribadian masyarakat luas. ra dalam kenyataannyadisiplindisiplintersebuttidakmemilikialatalatkonseptuald ai untuk memecahkannya, berbeda dengan ilmu alam yang seimbang dengan tar ggihanyangdicapaiilmuitupadasaattertentu. 4. Ideologi, reaksi orang terhadap roposisi umum dalam ilmu sosial mempunyai konteks ganda, yakni sebagai teo un sebagai ideologis sekaligus. Hal ini mempersulit penyaringanteori,manayang rtahankankarenabermanfaat,danmanapulayangharus disisihkankarenakurangbermanfaat.T jukandandireaksisehubungandenganfaktor faktor yang sepenuhnya bersifat ekst misalnya adalah implikasi moral atau yang dianggap sebagaiimplikasimoraldaris anyakteoriyangditolakkarenadipandang bersifatdeterministikdanmerendahkanmartabatma snya,iaditolakbukanatasdasar alasanlogisatauempiris.

BABIII.ORENTASITEORITIK Orientasiteoritikataupendekatanyangakandibahasdalambabiniadalahevolusionisme, fun ejarahdanekologi.

A.Evolusionisme 1.EvolusionimeAbadKesembilanBelas:SuatuPerspektifHistoris Beberapa kritik terhadap ini adalah bahwa evolusionis abad ini sangat etnosentris. Pertama, mereka gap bahwa Inggris dalam era (Victorian England) atau ekuivalennya merupakan itertinggiyangdicapaiumatmanusia.Kedua,evolusionisinitelahmelakukan spekulasidari roboh;merekamelakukanrekonstruksilogisberdasarkandatayang diragukan. Ketiga, mere rsalahkan karena telah mempostulasikan bagian uniliniar perkembangan kebudayaan ang dikaitkan dengan keniscayaan kemajuan (progress). Tegasnya, merekadikatakan hmenyatakanbahwasemuabudayaharusmenempuhruntunantahaptahap yangsamaatausecara nannyamenujupuncakpuncaksepertiyang dicapaiolehmasyarakatInggrisVictoriadalamab . 2.EvolusionismeMutakhir:Childe,WhitedanSteward SeorangarkeologInggristerpandangV. lde(ManMakesHimself,1941;dan WhatHappenedInHistory,1946),menggunakanrekamanarkeo jukkanbahwa kemajuanteknisyangdramatikdalamsejarahmanusia(budidayatumbuhandanhewa rigasi,penemuanlogam,dll)telahmembawaperubahanrevolusionerdalamkeseluruhanjalinan kultural manusia. Rekaman arkeologis itu menunjukkan bahwa keseluruhan pol bahan bersifat evolutif dan progresif. Dari pemburu peramu yang nomadik sa paleolitik, manusia telah maju sehingga menempuh kehidupan seorang pecoco am (holtikulturalis)yangmenetapsebagaikomunitaskempaldalammasaneolitik. Lieslie A. dan Julian Steward (antropolog Amerika), selalu konsisten memegang orientasie ioner.MenurutWhite,tandatandaadalahhalataukejadianyangmemilikiarti inherendeng ,atauartiitudiidentifikasikanbegitudekatnyadenganbentuk fisik sehingga tampaknya Dipihak lain, simbol atau lambang merupakan benda atau kejadian yang ar ekatkan secara arbitrer (sewenang) oleh orang yang menggunakannya secara kol . Mengenai evolusi budaya, White menyatakan konsepnya. Sementara budaya meru irantiadaptasibagimanusiauntukberakomodasiterhadapalamdanmengadaptasikan alampadan rnyamanusiadalambudayamelaksanakanhalitudenganmengerahkan energi yang tersedia rjakannya demi kepentingan spesies tersebut. Senada dengan White,Stewardpunbersi sterhadappararelativisyangmenekankankeberbedaansetiap budaya, dan praktis menga miripan lintas budaya yang mengesankan sebagai yang terungkapdalamproseskultu

LetakperbedaanantaraStewarddanWhite,dandengandemikianantaraStewarddengan evolusio ilanbelaspula,ialahletakpadatarafgeneralitasyangmenjadipijakan dalam konseptuali i budaya. Jenis evolusionisme White oleh Steward disebut evolusionisme unive (karena berlaku untuk keseluruhan budaya dan bukan untuk budaya budayat wardmengontraskannyadenganpendekatanuniliniar(semuabudayadikatakan telahmelampauita gsamaataumirip)yangdialamatkannyapadaparapenulisabad kesmbilanbelas.Stewardjuga adenganancanganStewardsendiriyangdisebutnya evolusi multiliniar, yaitu sebagai gi untuk menelaah perbedaan dan kemiripan budaya melaluiperbandinganantararun nanperkembanganyangparalel,umumnyadiwilayah wilayahgeografisyangterpisahjauh.Ad kaitdansecarabersamasama merupakanunsursentraldalamancanganStewardmengenaievolu nstitusiinti lawaninstitusiperiferal;kedua,tipebudaya;ketiga,tarafintegrasisosial tusiadalah yang paling erat hubungannya dengan cara suatu budaya beradaptas dap lingkungan dan mengeksploitasi lingkungan itu. Institusi inti dapat meli unsur unsur budaya ideologis, sosiopolitisdanteknoekonomis.Faktorfaktorekon ngmenonjolpengaruhnya dalammenetapkansertamembentukciriciristrategissuatumasyara aSumbanganBaru Marshal Sahlins pernah mengemukakan bahwa pandangan White dan Stewar ai evolusibudayabersifatsalingmelengkapidanbukannyabertentangan.Diamelihatduacara septualisasikanprosesevolusioner.Disatupihak,evolusibudayatelahmenghasilkantaraf pe isasian yang meningkat, yakni sebagai sistem sistem yang memperlihatkan tasyanglebihbesatdanadaptabilitasyangmenyeluruh.Sahlinsmenyebutprosesatau aspek 'evolusi umum' (general evolution). Sementra itu, ketika muncul tipe ti aan baru, tipe itu mengalami proses yang tak terelakkan berupa tradisi asi terhadaplingkungantotalnyayangkhas.DemikianlahmakaSahlinsmenyebutprosesatauas i'evolusispesifik'(spesificevolution).

B.Fungsionalisme Fungsionalismeadalahpenekanandominandalamstudiantropologikhususnyapenelitian etnogr elama beberapa dasawarsa silam. Dalam fungsionalisme ada kaidah yang bersif dasarbagisuatuantropologiyangberorientasipadateori,yaknidiktummetodologisbahwakit splorasicirisistemikbudaya.Artinya,kitaharusmengetahuibagaimanaketerkaitan antara i institusi atau struktur struktur suatu masyarakat sehingga membentuk suatu si ngkinanlainadalahmemandangbudayasebagaisehimpunciriyangberdiri sendiri,khasdanta nculdisanasinikarenakebetulanhistoris.Keluhanyang lazim dilontarkan mengenai sional adalah karena analisis ini mempersoalkan pemeliharaan diri sistem, ia k dapat menjelaskan perubahan struktural. Untuk menjelaskan perubahanstruktural ngharusmempertimbangkanbobotkausalvariabelvariabeltertentu. Artinya, haruslah d nsur, institusi, atau struktur mana yang lebih mendasar, lebih fungsionalda nglainlain. Pada tahun 1950, sekelompok ilmuwan sosial menerbitkan artikel t model masyarakatmanusia.Modelitumenggeneralisasikansemuamasyarakatmanusiadanber 'prasyaratfungsional''.Parapenulisnyamengajukanpembenaranbagi''dicantumkannyaprasyara umasingmasing,denganmenunjukkanbahwajikasecarahipotetisprasyaratitutidakdipenuh dakbakaldapatlestari''.Daftarprasyaratyangmerekasusunmeliputi:jaminan adanyahubun idenganlingkungandanadanyarekruitmenseksual,diferensiasi peran dan pemerian per ikasi, perangkat tujuan yang jelas dan disangga bersama, pengaturan normatif sarana sarana, pengaturan ungkapan afektif, sosialisasi, dan kontrol ef ntukbentukperilakumengacau(disruptif).Lebihlanjut,syaratanalisisfungsional yangm imaladanya:suatukonsepsitentangsistem,daftarsyaratfungsionaluntuk sistemitu,defin fatatau''status''sistemyangdalamkeadaanterpelihara,pernyataan tentangkondisiekster uyangdapatdibayangkanmemilikipengaruhterhadapsifatsifat tersebut dan dengan dikontrol, dan yang terakhir adalah pengetahuan tertentu tentangmekanismeinter ampemeliharaansifatsistemituataudalammempertanyakannya agarberadadalambatasterten

C.Sejarah Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa silam, dan b getahuan kesejarahan adalah pengetahuan tentang peristiwa masa silam. Akan i karakterisasisejarahsebagai''perhatianterhadapmasalampau''itumungkintidaklahselu elas kedengarannya. Masa lampau dapat berarti kejadian yang berlangsung lim it yang lewat, lima tahun sebelumnya, atau lima ratus tahun yang silam, ainya. Akan tetapi terdapatmetodeyangberbedauntukmenangkapkembaliataumembangunk ang limamenityanglaludenganyanglimatahunsebelumnyaatauyanglimaratustahunsilam. salampauyangdekatmungkinkitabisamengandalkanpengalamankitasendiri ditambahlaporan ainforman,petunjukdanbuktiyangtersediadalamdokumen dokumen. Sedangkan untuk sa lampau yang jauh, pengalaman pribadi yang langsung tidak ada, sehingga nyandarkan diri pada bukti, petunjuk tak langsung yang terdapatdalamartefak, tansemasa,sertabentukdokumentasilain.

Meskipundemikiantidakadaperbedaanberartiantarametodologihistoriografiyangbaru (rec yang jauh (remote) dalam hal tafsir. Jika minat kita tidak sekedar pada kron ahan sejarah alam, kita harus menggunakan proses klasifikasi, kategorisasi, a menunjukkan kemungkinan hubungan antara tipe tipe kejadian alam. Disin pektif fungsionaldanperspektifevolusionalharusdikawinkandenganperspektifhistoris.Se denganmenggabungkanfungsionalisme,evolusionisme,dansejarahitulahkitabarudapatmulai anteori.Denganmenatadatasecarademikian,perhatiankitaakantertujupadatipetipe e mbantukitamemahamicaracarakerjasistemyangkonkretdan juga alasan munculnya ca a kita tidak meletakkan kejadian historis dalam suatu kerangkafungsionalev jarahkitatetapberupanarasiataukronologi.Demikianlah maka eksistensi dan arti ris atau etnografis, seperti halnya semua fakta hanya dapat munculdalamkai oriataukriteriarelevansiyangmenghadirkanfaktaitu.

D.EkologiBudaya Suatu ciri dalam ekologi budaya adalah perhatian mengenai adaptasi pada d ran: pertama, sehubungan dengan cara sistem budaya beradaptasi terhadap lingk totalnya; dan kedua,sebagaikonsekuensiadaptasisistemikituperhatianterhadapcarains usidalam suatubudayayangberadaptasiatausalingmenyesuaikandiri.Ekologbudayamenya ingkannya proses proses adaptasi akan memungkinkan kita melihat cara ke pemeliharaandantransformasisebagaikonfigurasibudaya.Umumnyaekologikulturalcenderung nkanteknologidanilmuekonomidalamanalisimerekaterhadapadaptasibudaya,karena dalam ulahkelihatanjelasperbedaandiantarabudayabudayadisamping perbedaan dariwaktuke udaya.Berbedadenganekologiumum,ekologi budayatidaksekedarmembicarakaninteraksibent upandalamsuatuekosistem tertentu,melainkanmembahascaramanusia(berkatbudayasebagai manipulasidan membentukekologisistemitusendiri. Katalingkunganumumnyadisamaartikan tauhalhalmenonjolyang menandaihabitatalami:cuaca,floradanfauna,tanah,polahuja eral dibawahtanah.Salahsatukaidahdasarekologibudayaadalahpembenahanantaralingku adanya dengan lingkungan efektif, yakni lingkungan sebagaimana dikonseptualis kan, dimanfaatkan dan dimodifikasi oleh manusia. Adaptasi merupakan proses y ghubungkansistembudayadenganlingkungannya.Budayadanlingkunganberinteraksi dalamsesu mtunggaltidaklahberartibahwapengaruhkausaldaribudayakelingkungan niscaya sama be uhlingkunganterhadapbudaya.Dengankemajuanteknologi, makafaktordinamikdalamkepaduan gkunganmakinlamamakindidominasioleh budayadanbukannyaolehlingkungansebagailingkun .Konsepadaptasimenurut paraantropologadalahbahwasuatubudayayangsedangbekerjadan rga budaya itu telah melakukan semacam adaptasi terhadap lingkungannya secar hasil baik. Seandainyatidakdemikian,budayaituniscayasudahlenyap,dankalaupunadap tu hanya akan berupa kenangan arkeologis tentang kegagalan budaya itu bera . Artinya kegagalannyauntuklestarisebagaisebentukbudayayanghidup.Duabudayadalam gsama,salahsatunyamampumelebarkansayapnyadenganmerugikanbudayalainnya.Halini ber nbudayayangpertamamampuberadaptasidenganbaikterhadaplingkungannya dibandingdengan yayangdigusurnya.

BABIV.TIPETIPETEORIBUDAYA Sebuahteoridiarahkanuntukmenjawabpertanyaanmengapa(bagaimana)timbulregularitas alam mikianteoriharusmemuatpernyataantentangmekanismetertentusertahubungan antaravariab gtercakupdalamfenomenayangdiselidiki.

A.TeknoEkonomi Kata tekno ekonomi tidak hanya mengacu pada mesin dan alat yang digunak tertentu,melainkanjugacarabendabendaitudiorganisasikandalampenggunaannyadanbahka huan ilmiah yang memungkinkan hadirnya benda benda itu. Setiap komponen (tekno ekonomi) itu penting, tetapi dalam keadaan kultural dan historis u seperangkat faktor (misalnya: alat alat) mungkin lebih menentukan dari or faktor lainnya. Penetapan akhir apakah suatu budaya ''memutuskan'' un arkan ''teknologi'' memegang kendaliatau''memutuskan''untukmengendalikan''teknologi' miperbaikansosial, adalahproduksejarahdanpengaturansosioekonomisbesertaideologiyan inya.Pada keduakasusituefektivitasideologidibatasiatauditentukanolehberbagaijenis mampuatautidakmampudilaksanakannya. Teori teori tekno ekonomi tidak secara memusat pada teknik dan alat yang digunakan olehsuatumasyarakatuntukmemen nomisnya.Singkatnya,bagian pertama dari kata bentukan itu (tekno) mengacu pa engkapan teknis atau meteriil dan pengetahuan yang ada dalam dan dapat d an oleh masyarakat. Sedangkan kata kedua (ekonomi) menekankan pengaturan yan akukan oleh suatu masyarakat dalam menggunakan perlengkapanteknisdanpengetahuan ukproduksi,distribusi,sertakonsumsibarangdanjasa. Dalam pengertian yang dibatas sewenang ini, teknologi adalah representasi dari ''kesempatan'' (opportunity),se gkanekonomirepresentasicarapemberlakuankesempatan itu dalammasyarakat. Ungkapan''de nanteknologi''dan''determinanteknoekonomi''seringdigunakansecara kurangselayaknyau aisertamengevaluasisuatukarya.Implikasinyaadalahkaryayang disebutdemikianmengandun gsimplistik,mekanistik,dankurangimaginatif.Akan tetapi sulit menghindarkan adany minisme sosioekonomis dengan derajat tertentu, dalam segalaanalisismengenaiperu ultural.Diantarakesemuafaktoryangdigunakanantropolog untuk memberikanpenjelasan,fa eknoekonomiadalahyangpalingkelihatan dan palingmudahdipahami.Olehkarenanya,teori iadalahyangpalingkelihatan danpalingmudahdipahami.Olehkarenanya,teoriteoritekn hgampang dikukuhkandenganbuktiataudisanggahjikadibandingkandenganteoriteorilain

B.StrukturSosial EvansPritchardmengemukakanbahwastruktursosialmerupakankonfigurasikelompok kelompok enurutTalcottParsons,iaadalahsuatusistemharapanatauekspektasi normatif (normative );Leachmengatakannyasebagaiseperangkatnormaatauaturan ideal; sedangkan Levi Str endapat bahwa struktur sosial adalah model. Beberapa strukturalis sosialberupa elaskanstrukturkemasyarakatandenganmerumuskanbeberapa kaidah tertentu yang menjad dasan organisasi. Maka sejumlah antropolog Inggris misalnya dalammenganalisism akatyangmemberlakukangarisketurunansegmentarisseringberbicara tentang''kaidahsegmen inggaterkesanseolahwargamasyarakatitumemiliki''cetakbiru'' dalam pikiran mereka asyarakat mereka sendiri, yang kemudian mereka laksanakan. Radcliffe Brown m ukan beberapa prinsip struktural macam itu untuk menyoroti beberapa ihwalda mkekerabatanyaitu:kaidahekuivalensisaudarasekandung,kaidahsolidaritas garis keturu n lainnya. Konseptualisasi struktur sosial berhubungan dengan tindak sosial, intera osial, dan perilaku peran. Jalan pikiran mengenai struktur sosial ini sew memusatkanperhatianpadaindividuatauaktorsosialsebagaipengejawantahanstrukturtersebu akeseluruhan,inilahyangmenyebabkanmunculnyaanaisismikroskopisyangditunjukoleh Ni ndeskripsi,pendekataninisangatasukakalkarenabagaimanapunjugayangkita amatidalam anadalahtindaksertainteraksiindividuindividu. Bergantung pada cara konseptualisas dan penekanannya, institusi politik dapat pula dipandangsebagaivariabelstruktur emilikidampakpenentuataukausal.Dalamanalisis perbandingan tentang hubungan antar saan politik dan perekonomian dalam masyarakat stateless(khususnyachiefdom,yakn rakatprimitifyangluasdanbersegmenmajemukserta memilikipemerintahanpusat)MarshallS ukkanbahwaketikakedudukanataujabatan yangmengandungkekuasaanmuncul(bukankekuasaan lekatpadakarakteristik pribadi)kedudukanpolitikitu(atauorangyangmenempatinya)merea rperekonomian dan mereorganisasikannyamenjadijaringanproduksisertadistribusiyangbe uptajam denganciriciriperekonomiansebelumnya.

C.Ideologi Dalam hal ini istilah ideologi mengacu kepada kawasan ideasional dalam suatu engandemikiandalamhalini,istilahideologimeliputinilai,norma,falsafah,dankepercaya entimen,kaidahetis,pengetahuanatauwawasantentangdunia,etos,dansemacamnya. Dalampe ebihmoderndansempit,ideologibiasanyamengacupadasistemgagasan yangdapatdigunakanu isasikan,memberikanteguran,memaafkan,menyerang,atau menjelaskankeyakinan,kepercayaan, ak,ataupengaturankulturaltertentu.Dengandemikian bilasekarangorangberkatabahwasua anbersifatideologis,biasanyainiberarti gagasangagasan itu bersifat partisan, ak terlalu objektif melainkan disusun untuk mendukung (atau menyerang) sesua si atau maksud tertentu. Dalam pengertian ini nuansa khusus tersebut diper kan dengan kenetralan pengetahuan dalam artinya yang murni. Dikatakanbahwaid ggunakanataubahkanmencocokcocokkanfaktademimendukung sikap ideologisnya, dan enahi sistem gagasannya sendiri manakala fakta menghendakidemikian.Olehsebabit akanpenelitimodernsungguhsungguhberupaya untukmembedakangagasansebagaipengetahuans enganideologidipihaklain.

Masalahmetodologisdalammenetapkanbatassubsistemideologitidakdapatkitaketahui melal tan langsung karena sifanyasubjektif. Ideologi harus disimpulkan dari sesuatu bent ku,yaknidariapakataorangataudaripengamatanatasorangorangyangberinteraksi dalam sosial. Kendati demikian, masyarakat yang masih sederhana umumnya kurang i kepustakaan tertulis yang mungkin dapat membantu kta mengetahui struktur gisnya, keuntungannya bagi kita ialah bahwa subsistem yang kita hadapi me subsistem yang relatif homogen, yang disangga bersama oleh kebanyakan warga arakat tersebut. Adabeberapakeputusanmetodologisyangsangatpentinguntukmencobamemaha ideologisyangsubjektifdibalikperilakuterbuka,yaitu:pertama,berapabesarkahbobotyang ikan pada pernyataan verbal yang dikemukakan oleh informannya? Ketika orang mukakanalasantindakannyadalamsuatusituasitertentu,apakahalasannyaituadalahalasan tau, apakah orang itu tidak tahu (bodoh), berdusta secara sadar, membuat isasi,mengemukakanversiresmi,ataukahhanyamengatakanhalyangdisangkanyaingin kita is kesulitan yang lain adalah, apakah yang kita akui sebagai gejala ide yalahunsurunsurdanproposisiyangdianutdandikatakanolehsehimpunorangsecarasepenuh aterimakemungkinanbahwaperilakusuatumasyarakatnamunsekaligusbegitu mendalam terin sikan sehingga mereka sendiri sampai tak sanggup mengungkapkannya dengankata aktorideologismempengaruhikomponenbudayamelaluiprosespengkondisianpsikologis, yakni pakgagasanterhadapperilakumanusia.MelfordSpiromenyatakanbahwalandasan landasan tuk meneliti sesuatu sistem ideologi (termasuk agama) sehingga mampu membuah jelasankausal,sungguhsungguhgoyah;biasanyakitajugatidakteryakinkanoleh tafsirta ukarenakitaseringkalitidakmengetahuiberapatingginyataraf pengetahuandaninternali ialsehubungandenganideologibudayanya.Selanjutnya Spiro membedakan lima ''taraf'' rapan/pembelajaran ideologi (ideological learning) yang mungkindapatmembantukita laskanberbagaidampakideologiterhadapvariabelkultural atausubsistemlain: 1. Melalui tau petunjuk formal, atau secara informal, aktor lebih mempelajari (atau m ui)segitertentudariideologibudayanya. 2. Para aktor tidak hanya telah mengeta iran tertentu melainkan juga memahaminya denganbaikdandapatmenggunakannyasecara mkontekssosialyangtepat. 3. Karenamemahamipemikirantertentumakaparaaktorjugamemp gaihalhal yangbenardanvalid. 4. Dalamdiriaktorpemikiranitumemilikiperankognitif ipetunjukdalam menstrukturkanduniasosialdanalaminya. 5.Disampingkedudukannyayangm ngkognitif,pemikirantersebuttelahmengalami internalisasiyangsedemikianrupadalamdir ipemikiranitutidakhanyaberfungsi sebagaipeganganmelainkanjugapendorongperilaku.

D.LogikaHalIrrasional Dalam antropologi banyak penjelasan yang berupaya menunjukkan apa yang oleh evonsdanMaxGluckmandisebutsebagailogikahalirrasional.Dengankatalain,sementara usi(lembaga,pranata)masyarakatprimitifkelihatanganjildanirrasionaldi matapengamat anantropologadalahmenunjukkanbahwadibalikirrasionalitasitu institusiinstitusiterse uhnyarasionalwalaupunpartisipannyasendiribarangkalitidak menginsyafi rasionalitas Dalam menjelaskan rasionalitas hal yang irrasional itu antropolog seringterba ubsistemideologi.

E.Kepribadian:MatraSosialDanPsikobiologis Subsistem kepribadian ini kadang disebut juga (''budaya dan kepribadian'', ribadian dalam budaya'', ''antropologi psikologi, dll) juga merupakan bidang amat luas dan rumit. Demikianbeberapahalpembahasanpokoksoalteoritikdanmetod yamelibatkan dalam segala upaya untuk memanfaatkan variabel variabel kepr una menjelaskan fenomenakultural.Pokoksoalpertamaadalah,apakahvariabelkepribadian jausebagai bagianintegraldarisistembudayayangbersangkutan,yangsetaradenganvariabe subsistemlainnya,ataukahditinjausebagaisesuatuyangsecaraanalitisbersifateksternalt stembudayaitusehinggatidakmempunyaimaknakausal?.Dengankatalain,sementaramanusia las sekali tidak terpisahkan, bolehkah kita katakan bahwa kepribadian yang abkanadanyabudaya?Ataudapatkahkitaanggapdemikeperluanpenjelasanbahwapsike dankep amerupakankonstankonstanatauvariabelterikatdandengandemikian tak relevan deng engenai stabilitas dan variasi kultural?. Pokok soal kedua berkaitan dengan pertama, jika variabel variabel kepribadian dipandang sebagai bagian integ stemkulturnya,sejauhmanakahvariabelitumenjalankanpengaruhkausalterhadap bagianlain uhansistem?.Kalaukitamemandangkepribadiansecarademikian,maka pertanyaanpertanyaan tiyangdikemukakandalampembahasantentangsubsistem lainpunharusdiberlakukandalampem angkepribadianini.

F.AliranBudaya 1.Kepribadianyanglama Sejak masa awalnya sebagai bidang pengetahuan yang sis , antropologi telah memasalahkanprosesmental.Misalnya,''kesatuanpsikisumatmanusia upakansalahsatu aksiomatertuadanfundamentaldalamdisiplininijelasadalahanggapante al yangberlakubagisegalamanusia.Demikianlahmakadalammemegangteguhanggapantersebut meninggalkan penjelasan rasial, biologis dan genetis mengenai perubahan bu Antropologiberalihkepenjelasantentangperbedaanitusebagaifenomenasosiokultural.Se remisbahwaprosesmentalpadahakikatnyasamauntukseluruhumatmanusia,banyak haldianta gyangawalawalmelanjutkannyadenganberspekulasitentangkeadaan dansifathakikatpros

2.Kepribadianyangbaru Tujuanutamaantropologikognitifialahmengetahuialatkonseptualy ansuatu bangsa untuk mengklasifikasikan, menata dan menafsir semesta sosial alaminya. Para kognisianis jugamemandangkajiantentangmodeldanpemahamanolehwargab u sebagaipirantiataumetodologiyangakanmenghasilkanpenelitianetnografisyangbetul an realitas versi warga budaya yang bersangkutan itu sendiri. Mereka meny ahwadeskripsi(paparan,pemerian)sepertiitucenderunglebihandaldanlebihbesarkemungki inyadaripadauraianyangdidasarkanpadaakumulasipemahamanseorangpenelitiselaku antrop yang merupakan produk budaya yang berbeda dengan budaya yang sedang dipela .Antropologkognisibertolakasumsibahwasetiapmasyarakatmemilikisuatukode kognitifat tkodeataukaidahkognitifyangmeliputisemuaranahdomainbudayaserta menandai masyara merekamenelaah keadaan dansifat hakikat kode kode tersebut. Tyler mengemukaka a, yaitu agar peneliti mengawali kerjanya dengan mengumpulkanataumencarikogni ksaturanahbudaya)ataukodekodekognitif(untuk lebihdarisaturanahbudaya)yangdim tausekurangkurangnyaoleh suatusampelyangluasdanrepresentatifdarisemuaindividud sdilakukan untukpertama,menyadapataumerangkumseluruhatausebagianbesarkeragamankog gkinterdapatdalamkelompokyangbersangkutan.Setelahkerjapertamainiselesai,penelaah kukaninduksi,abstaksidanatausintesisyanghinggakinibelumdapatdiuraikanapa danbag sesitulahnantidisusunsuatumodelbesaratau''modelunitarissatu satunya''yang''han anantropolog''.Akhirnyakonstruksihipotesisini(yang dibangun darikonstruktentangko s lainnya)dalampikiranpengamatmenjadi''suatu sistemkognitifbangsayangbersangkutan ikekuatanataukapasitastakterjelaskan untukmenghasilkan''modelmodelkonseptualyang gsaitu''. Anggapan lain yang mendasari banyak dari karya antropologi kogniti lah bahwa kategoriituterkodekandalamstrukturdanciriciripembedakebahasaanyangd ngsa.Dengandemikiandipandangbahwatelaahtentangjulukandanklasifikasikebahasaan terk mranahranahbudayasepertipenyakit,warna,kerabat,tumbuhandansebagainya akan lang kita pada kategori kognitif yang digunakan oleh para warga suatu masyaraka a ranah ranah itu dan bahkan memikirkannya. Akan tetapi, seperti tela nolehbanyakpenulis,bahasamungkinsangatkuranghandalsebagaipetunjukuntuk mengetahui pemikiran kognitif para penggunanya. Alasan pertama adalah, seperti dikemukaka hHarris,adabanyakambiguitasfungsionalyangtakterhapuskan.Ketaksaanini sejakawal ungdalamkeseluruhantuturansehariharidanjugadalam bentukkomunikasiyanglebihkhus ksastra,senidansebagainya.

BABV.ANALISISFORMAL Strukturalisme dan etnografi baru antara lain mencakup ancangan yang disebu semantik,etnosains,dananalisiskomponen.Titikberatancangansemacamituadalahpada kod hkonseptual,sistemlambangdansebagainya.DalamstrukturalismegayaLevi Strauss,yangdi elaahdansumberpenjelasanadalahsifatlogispikiranmanusiaitu sendiri. Sedang dalam baru, kaidah konseptual, aturan kognitif, dan kategori yang digunakanorangda gaimasyarakatuntukmenatapengalamannya,dianggapmenjelaskan perilakusertapengaturanso yanya.Akantetapikarenakaidah,aturan,dankategoriyang digunakanolehparaetnografbar atpsikologis,makasepertiLevisStraussmereka akhirnyaharusmencaripenjelasanitusehub kiranmanusia.Inimerupakanupaya yangsudahpanjangriwayatnyadalamantropologi.Yangmem alismedanetnografibaru itu kelihatan menonjol sebagai perintis adalah bahwa gi, peristilahan, dan kerangka konseptualyangdigunakannyabanyakbersumbertidakhan gkunganstruktural,namun jugapadaperkembanganpalingmutakhirdariilmuilmuyangdiseb nologi komputer,teorikomunikasi,sibernetika,gametheory,analisissistem,danlogikasim l utamayangpalingberpengaruhadalahbahasayangmenurutLeviStraussdanetnografbarupa ndangbudayasebagaibahasadalamartiseluasluasnya.

A.ModelSebagaiPirantiHeuristik Model ialah sebagai analogi dan metafora. Penggunaan model sebagai analogi memberikan pertolongan konseptual yang penting dalam analisis serta penjelasa ibidang antropologi. Kapan dan dimana pun semua disiplin keilmuan yang ker un lunak menggunakanmodel,analogi,danmetafora.Sifatpalingbermanfaatpadasuatumode lan)adalahkemungkinanheuristiknyabukanpresisinya.Sepertisemuapenalaranyangbersifa atumodeldapatberfungsisebagaipirantiuntukmenawarkancaraagarpengetahuan yang dipe ang tertentu dapat membantu menerangi bidang pengetahuan lain. Dengan demiki logiorganikataumodelorganikmengenaisuatubudayamenyarankanbahwadalam suatusistemb ukkanhubungandanprosesserupadenganyangterdapatdalam sistemorganik. Soal kegunaan entu ini, artinya terjamin tidaknya harapan, dugaan dan kemungkinanyangdijan atentuakanbergantungpadatelaahempiriktentangsuatusistem budaya yang jelas dan ngan demikianlah dapat ditentukan apakah betul ada kesamaanantaraperilakusistembud rilakusistemorganikyangbersangkutan.Ada beberapa hal yang harus diperhatikan d gunakan model, yaitu: pertama, suatu model selalumerupakanaproksimasi(penghampiran siantaramodeldengansembarangfenomena empirikselalubersifatpartial,tidakseutuhut lanalogiorgnismesuatusistem budayamungkinberperilakusepertisuatusistemorganikdala etapitidakdalamhal hallain.Kedua,hubunganantarasuatumodeldenganfenomenaempirik fis (sama bentuk) artinya hubungan antara keduanya ialah kesamaan struktur kan identitas. Misalnya,bilakitadikatakanbahwaprosesyangberlangsungdalamsistembu an prosesyangberlangsungdalamsistemorganik,itutidakberartibudayaadalahsistemorga yang paling luas penggunaanya adalah model ''formal''. Suatu model forma h seperangkatunsuryangdidefinisikansecaracermatdantepat,ditambahdenganaturanlogis unggabungkannyasecaraterampil.Unsurunsurmodelformalberhubungansecara logis,seh temitudapatkitapandangsebagaibentuksimbolik.

B.Strukturalisme Segalailmu(keras,lunak,ragawi,hayati,dansosial)mempersoalkanstruktur,yaknicara ba istemtertentusalingberkait.StrukturalismedidirikanolehLevisStrauss. Agar dapat me san yang melatarbelakangi spekulasi teoritik Levi Strauss, kita harus mengingatpers nmetodologilinguistikstruktural.Suatubahasapadahakikatnyaadalah sistemperlambangan nsecarasewenangatauarbiter.Jikaditinjausebagaisistembunyi, unitunitkonstituenb a,yaknikelompoksignifikanyangmemuat unsurunsurbunyi.Unsurunsurbunyitersebuth ubungandengan ciriciriyangmenandaikontrasantarakelompoksatudankelompoklain,dan ankesamaansifatantarasesamaanggotasuatukelompok.Jelaslahbahwafonemsebagaifonem i ahberartiapaapa.Selainitu,fonemyangdigunakanolehsuatubangsatertentu sematam afonemitudigabungkanmenjadiunitlinguistikyang lebih besar (morfem, kata, fras dan seterusnya) menurut aturan morfologis dan ketatabahasaanyangberbedabed ngpulaantarabahasasatudanbahasalain,maka muncullahartidandengandemikiantimbulk iStrauss,budayapadahakikatnyaadalahsuatusistemsimbolikataukonfigurasi sistemperla hlanjut,untukmemahamisesuatuperangkatlambangbudayatertentu, orang harus lebih tnya dalam kaitan dengan sistem keseluruhan tempat sistem perlambangan itu i bagian. Akan tetapi ketika Levi Strauss berbicara tentang fenomena kultu aisesuatuyangbersifatsimbolik,diatidakmemasalahkanreferenatauartilambang secara erhatikanadalahpolapolaformal,bagaimanaunsurunsursimbol salingberkaitsecaralo mkeseluruhan.

C.EtnografiBaru Etnografi baru (etnosains, etnosemantik, analisis komponen, dst) muncul dikal an antropolog Amerika akhir akhir ini. Sebagai pendekatan formal untuk is materi etnografi, etnografi baru mempunyai sasaran yang diajukan sebagai , yaitu: membuat pemaparan etnografis menjadi lebih akurat dan lebih repli aripada yang dianggap telah berlakupadamasasebelumnya.Untukmencapaitujuanitu,b akanetnografiharus berupayamemproduksikanrealitasbudayamenurutpandangan,penataandan tanwarga budaya. Ini berarti bahwa pemaparan tentang sesuatu budaya tertent diungkapkan sehubungandengankaidahkonseptualyangdiperolehdaripendidikansangantro awa bawakekancahpenelitiannya. Dengandemikian,etnografiyangidealharusmencakupsem ankategori yangpastidikenalolehwargapribumisendirigunamemahamidanbertindaktepat uasisosialyangdihadapinyadalamkehidupanseharihari.Hanyadengancarainilahdampak bukdarireferensiteoridanbiasbudayasietnografdapatdinetralkandan suatu deskripsi inkan realitas budaya yang sesungguhnya dapat lebih dihampiri. Demikianlah p pandangannya. Tokoh teoriwan terkemuka etnografi baru, Goodenough mengemukakan hwa ia kesulitan menghubungkan suatu etnografi yang mengandalkan kategorisasi bumi dengan suatu antropologi teoritis dalam arti luas. Kala itu Goodenou ba memecahkan masalahnya dengan menyarankan pemisahan antara antropolog selak nograf deskriptif(berkaitandengankategorimenurutwargapribumiatauwargasuatubudaya engan antropolog selaku etnolog komparatif (berbicara tentang kategori teoritis ng diajukanolehantropolog).

D.PendekatanEmikDanPendekatanEtikTerhadapFenomenaBudaya Kategorikognitifwargabudayasetempatdirancanguntukmembuatorangdapathidup membaur tersebut. Untuk sebagian besar, kategori kategiru itu seperti halnya bah nakansuatumasyarakatataubangsatertentu,dipergunakantanpadipikirkanlebih dahulu. S kategori kognitif seorang antropolog selaku antropolog dirancang untuk kegunaa n,tidakuntukmereproduksi''realitaskultural''melainkanuntukmenjadikanrealitasitu da idalamsuatubingkaiperbandingan.Lagipula,kategoriyangdigunakanantropolog selalu s irevisi secara kritis dengan cara yang lazimnya tidak dapat dilakukan pad rikognitifyangdigunakandalamkegiatanseharihariseseorang.Dengandemikianmaksud da ksanaan penelitianlah yang akan menentukan apakah suatu pembahasan etnografis n diungkapkan dalam ''kategori warga budaya setempat'' (emik), atau menurut egoriantropolog''(etik),ataujugadalamsemacamkombinasiantarakeduanyasepertisangan i. Jikaadabeberapamanfaatuntukdipetikdarikegiatandanpencarianetnografibaru,manfaa ngdariupaya''menyelamipikiranwargabudayapribumiatausetempat'',ataudari upayayang ajianutuhdantuntastentangsuatubudaya''tanpadirancukanoleh campurtanganideologisa ntropolognya.Sturtevantyangjelasjelasmenyadari bahwabeberapadiantaratujuanyangdi afibaruitutidaklahrealistik,menyipulkan bahwapenekanandalametnografiakanterusme hminatetnologisdanminat komparatif.Beberaparanahtertentuakanmendapatlebihbanyakp angranahranah lain.

BABVI.BEBERAPATEMALAMADANARAHBARU Antropologi dapat dikatakan sedang mengalami krisis yang terutama disebabkan h lenyapnyaduniaprimitif.Duluprimitifmemasoksebagianbesardatayangdibutuhkanantrop ainsebagaikelanjutanperkembanganantropologisendiri,jugakarenaalasanlain.Maka makin andaridalammaupunluarkalanganprofesiiniagarantropologimenjadilebih relevandanle ulaimemainkanperanpentingdalammenggalakkanperubahan sosial.Ditengahdampakdesakd ropologterpojokuntukbertanyatanya: kemanakitasetelahini?.

A.PandanganTradisional Sejakawalmulanya,antropologisekurangkurangnyadalamprinsipnyamemandangsemua budaya nsemuatempatsebagaibidangnyayangsah.Akantetapidalampraktiknya, antropologi umumn kan budaya non barat, khususnya yang berlingkup kecil dan bercorak eksotis ntrasi ini disebabkan oleh bebrapa alasan, antara lain: menjelang pertengaha sembilanbelas,ilmupolitik,ekonomi,dansosiologimunculsebagaibidang studiyangteruta kaninstitusiinstitusidalammasyarakatbarat.Memangbanyak ilmuwansosialdalamkurunw intelahbersentuhandengandatayangberasal daridaerahdaerahyangjauhdaneksotis.Ak ndangtidakbanyak gunanya melepaskan perhatian dari institusi institusi dal mereka sendiri atau melakukan penelitian ''tangan pertama'' dikalangan ''ba primitif''. Pendeknya, tidak satupun diantarailmuilmusosialyang''sudahmapan'' nuntukmeninggalkankenyamanan relatifdalammelaksanakanpenelitiandanspekulasi''dikand ri''danmenjemputdukalara dilapangansebagaigantinya. Duniaprimitifmenawarkandirinya oratoriumkomperatifmahaluastempatorang dapatmempelajarisesuatutentangsifatdanhaki tensidanketerbatasannya,tahap tahapyangpernahdilewatinya,sertakemungkinantahapya gterkaitdenganitu ialahadanyakeyakinanbahwakajiantentangmasyarakateksotislingkup gkap prosessosialtertentuyangmendasarsecaralebihjernihdandefinitif.Itujikadiband jianmacamitudalammasyarakatbaratyanglebihrumit.Alasannya,budayabudaya''savage'' ni dengan seluk beluk peradaban dengan segala aturan kesantunannya. Den an, dikemukakan bahwa kajian mengenai budaya yang jauh serta sangat berbeda denga i pengkaji merupakan satu satunya jalan untuk menjadikan pengkaji itu rolehperspektifdanobjektivitasmengenaibudayanyasendiri. Satufaktoryangtelahmenyumba etapandanpertumbuhanantropologisebagai suatudisplinilmusosialyangdikhususkanadalah dakerjalapangandanobservasi partisipasiyangmulaimunculsebagaipirantiutamapengum ogikirakirapada peralihanabadini.Sebelumitu,kebanykanantropologhampirsematam arapelancong,pedagang,penyebaragama,danpejabatkolonialsebagaisumberbahanetnografi. alamdasawarsadasawarsaabadkeduapuluh,antropologmakinbanyakberupaya menghimpunbaha diri.Penelitianlapangansungguhsungguhmenjadi''stempel khas''antropologi.

B.KritikTerhadapPandanganTradisional Beberapadasawarsaterakhirini,sejumlahantropologmengemukakanpertanyaanpenting mengena likasi sikap yang memperlakukan unit tradisional dalam penelitian antropologi agai entitas yang relatif otonom dan secara fungsional independen. Beberapa mereka mendasarkankritiknyaterutamapadahalhalyangmenyangkutmetodologi.Sementar dependensi fungsional antar kelompok mungkin merupakan asumsi metodologis yan rmanfaatandaikataadaisolasibudayayanglebihtinggitarafnya,merekamengemukakanbahwa niniisolasidanotonomiadalahmitosyangdapatmenyesatkan.Merekakatakan pulabahwaper euatusukaatausebarangkelompoksosiallainseolahkelompok macam itu memang merupaka gbulatdanmandiri,secara metodologis tidak dapat dipertahankan. Kelompokkritikuslai nganinternalmenyatakanbahwajustruasumsiasumsi metodologisyangmenjaditumpuanpende alitusendiritidakbebasdariunsuremotif, dan tidak pula netral. Mereka mendak apan demikian mencerminkan bias metodologis yang mendasar sejak awal awaln dikandung disiplin ini sendiri. Dengan demikian, selain menunjukkan kekurangan g bersifat metodologis, mereka tambahkan kritik yangberbausosiologispengetahuan. tikyangdisebutbelakanganitusifatdanimplikasinya lebihtuntasdanmenghantam.

C.KecenderunganMasaDepan Pertumbuhansalingketergantuganantarsistemtelahcenderungmengubahbatasanwilayah budaya abudayadiduniatampaknyacenderungbertitiktemumenjaditipetunggalatau palingkuatm dayasajayangberlandaskanteknologiindustri.Seiringdengan itu,adapeningkatankecender alingketergantunganunitunitsosial,politikdan ekonomi, kendati terdapat sejumla olitik yang penting dan dramatis, yang bersifat nasionalistissertaberlawanand enderungantersebut.Sementaraitubanyakdiantaradata empirikmaupunkonsepdanteoridasa ersumberpadakajianmengenaiunitsosial yangprimitifdanrelatifotonom.Penghapusandan siunitsemacamitumembawa implikasimenonjoldanpentingbagimasadepan. Ada masanya, duan antara holisme, perpanjangan masa pelaksanaan kajian lapangan dan perba an, menjadikan antropologi unik diantara ilmu ilmu lain. Ketika antropol elibatkandiridalammengkajisistemyanglebihkompleks,merekapun semakinbanyakberurusa naanteknikstatistikaatauteknikkuantitatiflainyang sudahdigunakanolehekonom,sosiol gdalamkerjamerekadikancahmasyarakat barat. Bersamaan waktu ketika antropolog emodifikasi holisme serta pengamatan langsungnya, ilmu ilmu sosial lainnya nderung bergerak ke arah yang berkebalikan: menjadilebihholistik,lebihkomparat inbergantungpadateknikpengamatanlangsung dilapangan.Padagilirannya,pertemuanatauko etodeyangkelihatanjelasdanmakin meningkatinimencerminkanminatyangtumbuhterhadapp nmasalahyangsama. Transformasiduniaprimitifmenjadi''duniasedangberkembang''telahm tukancah penelitianbersamabagisejumlahilmuwansosial.Masalah''development''dan''und ment'' pun telah menjadi perhatian semua ilmu sosial. Perubahan tersebut mengakib mua ilmu sosial menipiskan ciri khas dan spesialisasi metodologi masing mu ilmu sosial menjadilebihsalingbergantungdalamhalpenelitian,analisis,danp kailmu ilmuitusecarakolektifmengarahpadasuatuholismejenisbaru.

D.RelevansiDanAplikasi Suatu perkembangan lain dalam antropologi adalah menguatnya penekanan pada k sosial terhadap ''rekayasa sosial'' atau aspek terapan dari disiplin ant i. Desakan untuk meningkatkanketerlibatanilmuilmusosialdalamprogramperubahanso tang daribeberapasumber.Misalnya,masyarakatindustrimaupunpascaindustrimembutuhkanma akteknisidarisegalajenis,temasukilmuwansosial.Makintinggilahtuntutanagarilmusosia embantumenyusunprogramgunamengurangi(idealnyamelenyapkan)akibatpaling menyedihkanda hansosialbesarbesaranyangkinisedangberlangsung.Segalalecutan untuklebihterlibat rihatin,lebihberperanaktifdalamperubahansosialini dapatdinyatakandenganringkasseb tnyatuntutanuntukmemperbesar''relevansi''. Mungkinsuatupertanyaanataumasalahdapatdi elevan''bilamenimbulkanjawaban yangmemberikanpengukuhan,penjelasanataubahkanmodifik rmaknaterhadaptradisi setiapteorisuatudisiplin.Suatuilmusosialyanghanyasedikitat kmemiliki sesuatuyangbermaknabagipenangananihwalsosialyangsezaman,memangsulitdis .Disampingitu,tidakadaalasanlogisyangmengharuskansuatudisiplindipilahmenjadidua i''dansegi''terapan'',meskipundalamkenyataankeduasegiitumemangsering dipisahkan. nyaterusmenerussalingmelengkapidansalingmenyegarkanselaku duasegikegiatanilmiah antidakkalahdenganfilsufpolitkharusselalujelidan siagaterhadapkemungkinankreatif ldarikegiatanmengawinkanteoridengan praktis.

DAFTARPUSTAKA

Agger,B(2003).TeoriSosialKritis:Kritik,PenerapanDanImplikasinya,terjemahandarijud icalSocialTheories:AnIntroduction''.Yogyakarta:KreasiWacana. Alam,B(1997).Globalisa bahanBudaya:PerspektifTeoriKebudayaan.Depok, UniversitasIndonesia:JurnalAntropologi ia,Vol.54. Barker,C(2005).CulturalStudies:TeoriDanPraktik,terjemahandarijudulasl ies: TheoryAndPractice''.London:SagePublications(2000).Yogyakarta:Bentang. Barnard, ,J(1996).EncyclopediaOfSocialAndCulturalAntropology.London,New York:Routledge. Ma .M(1997).KoentjaraningratDanAntropologiDiIndonesia,Jakarta:Asosiasi AntropologiIndo ayasanOborIndonesia. Suparlan,Pasurdi(1995).AntropologiDalamPembangunan.Jakarta:UIP

Anda mungkin juga menyukai