Anda di halaman 1dari 15

I. PENDAHULUAN 1.

1 Latar belakang Munculnya internet dalam beberapa dekade terakhir kini telah menjadi sarana penting untuk menyebarluaskan berbagai materi pendidikan kepada siswa. Salah satu bagian dari perkembangan komputer tersebut adalah beberapa perangkat lunak yang telah dikembangkan, yang memungkinkan siswa untuk menyelesaikan tugas pekerjaan rumah secara online. Penilaian siswa adalah salah satu elemen yang paling penting dalam sebuah sistem pendidikan. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk memberikan ukuran kinerja mahasiswa dan konteks untuk meningkatkan pembelajaran atau program akademik. Pentingnya pekerjaan rumah dan hubungan antara pekerjaan rumah dengan kinerja akademik telah diakui oleh banyak individu dan studi metaanalisis (Cooper, 1989; Cooper, Lindsay, Nye, & Greathouse, 1998; Keith & Cool, 1992; Warton, 2001). Pekerjaan rumah adalah kegiatan yang berhubungan dengan motivasi, penguasaan bahan, dan prestasi (Keith & Benson, 1992; Keith, 1982; Paschal, Weinstein, & Walberg, 1984). Itu juga terlihat dari beberapa penelitian yang menyatakan bahwa pekerjaan rumah mungkin diperlukan tapi tidak digunakan sebagai pengganti nilai ujian (Peters, Kethley & Bullington, 2002; Porter & Riley, 1996). Beberapa peneliti menyatakan bahwa pekerjaan rumah berbasis web memiliki efek yang lebih positif daripada perkerjaan rumah yang ditulis (pekerjaan rumah berbasis kertas) (Dufresne, Mestre, Hart, & Rath 2002; Ogilve, 2000; Thoennessen dan Harrison, 1996). Misalnya, Dufresne et al. (2002) membandingkan efek dari pekerjaan rumah elektronik dan pekerjaan rumah yang ditulis pada siswa berprestasi menemukan bahwa pekerjaan

elektronik menyebabkan kinerja ujian yang lebih tinggi secara keseluruhan. Namun, studi yang dilakukan oleh Bonham et al. (2001, 2003) menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam kinerja siswa yang dapat dikaitkan dengan metode pekerjaan rumah yang digunakan. Pekerjaan rumah yang berbasis web memiliki beberapa manfaat. Manfaat itu antara lain bisa mendapatkan hasil pekerjaan rumah siswa dengan lebih cepat, memungkinkan untuk menempatkan nilai ke dalam format elektronik, mengukur pembelajaran secara akurat, fokus pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan biaya yang diperlukan lebih sedikit dibandingkan dengan pena-dan-kertas pekerjaan rumah (Bartlett, Reynolds, & Alexander, 2000, Dash, 2000; Oregon untuk Administer, 2001). Di sisi lain, peerjaan rumah yang menggunakan pena dan kertas memiliki beberapa keterbatasan (misalnya: merekam, mencetak, mendapatkan umpan balik langsung, dll). Beberapa penelitian (misalnya: Bonham, Beichner, & Deardorff, 2003; Dufresne, Mestre, Hart, & Rath, 2002; Toback, Mershin, & Novikova, 2005) telah melaporkan temuan campuran pada siswa PR kinerja, tetapi sedikit pada preferensi pekerjaan rumah siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek pekerjaan rumah berbasis web pada prestasi mahasiswa fisika dan memberikan baru wawasan pendidik fisika untuk menggunakan PR dalam kuliah mereka.

Pengujian dan Online Homework Pengujian pada umumnya digunakan untuk memberikan umpan balik dan evaluasi. Umpan balik mengacu pada respon mengenai analisis kritis hasil karya siswa. Evaluasi mengacu pada penilaian dan pencatatan hasil karya siswa untuk menilai mereka pemahaman materi. Sebuah instrumen pengujian, apakah itu tugas pekerjaan rumah, kuis, ujian, atau tes praktek, dapat memenuhi kedua tujuan sampai tingkat tertentu. Evaluasi dan umpan balik

memiliki

tujuan

yang

berbeda

dan

sehingga

memiliki

persyaratan

implementasi yang berbeda. Evaluasi terutama digunakan untuk mencatat respon siswa dan menetapkan nilai, masalah keamanan seperti verifikasi identitas siswa, melindungi kunci jawaban, membatasi akses sesuai dengan waktu yang tertentu atau lokasi, dan mencegah berbagi informasi yang tidak sah perlu dipertimbangkan. Umpan balik adalah untuk dapat merespon input siswa dengan memberikan "jawaban yang benar'' / salah, petunjuk, dan solusi atau dengan melibatkan siswa dalam kegiatan belajar tambahan seperti penelitian ini. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efek pekerjaan rumah yang berbasis web dan pekerjaan rumah yang berbasis pena dan kertas pada prestasi mahasiswa fisika yang diukur dengan ujian akhir dan kinerja pekerjaan rumah.

II. PEMBAHASAN 2.1 Metodelogi Penelitian Sampel Dalam jurnal ini penenliti memilih sampel dari mahasiswa departemen pendidikan komputer. Mereka dianggap memilki pengalaman yang baik tentang metode penilaian online dan berbasis komputer. Dalam mata kuliah pengantar fisika ini, semua mahasiswa diajar secara pasial yaitu dengan metode tutor sebaya (diadopsi dari Mazur, 1997; Fagen, Crouch, & Mazur, 2002). Dalam penelitian ini, menggunakan dua kelas yang identic (sesuai dengan nilai pretest). Satu kelas untuk sebagai kelas eksperimen yang menggunakan sistem pekerjaan rumah yang berbasis web dan kelas lainnya merupakan kelas kontrol yang menggunakan sistem pekerjaan rumah yang berbasis pena dan kertas. Secara khusus, 41 mahasiswa pada semester musim gugur angkatan tahun 2005, dan 48 siswa pada semester musim semi angakata tahun 2006 menggunakan sistem pekerjaan rumah berbasis web; 37 siswa pada semester musim gugur angkatan tahun 2005, dan 42 siswa pada semester musim semi angkatan tahun 2006 menggunakan pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas. Desain dan Prosedur Desain penelitian ini mengguanakan dua kelompok yang diberikan pretest dan posttest. Satu kelompok yang diberikan perlakuan dan satu kelompok sebagai kontrol (Fraenkel & Wallen, 1996) dan penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Mahasiswa melakukan registrasi untuk dua bagain yang berbeda melalui sistem registrasi yang standar dan mereka tidak mengetahui metode pekerjaan rumah yang akan digunakan

sampai diumumkan kelompok pekerjaan rumah mereka (pada minggu pertama dari masing-masing fisika-1 pada semester musim gugur dan fisika-2 pada semester musim semi. Dua kelas fisika ini memiliki dua ujian utama yaitu ujian tengah semester dan ujian akhir. Skor dari kinerja pekerjaan rumah kedua kelompok tersebut nantinya akan ditambahkan mencakup 20% dari nilai akhir untuk setiap semester. Kelas eksperimen menerima pekerjaan rumah mereka melalui sistem kuis online di mana nilainya diberikan secara otomatis oleh software. Kelas kontrol menulis solusi untuk latihan pekerjaan rumah pada kertas dengan bekerja secara berkelompok yang terdiri dari empat sampai lima mahasiswa. Lembar jawaban dari pekerjaan mereka di kembalikan dan kemudian dinilai oleh pengajar/dosen. Di akhir semester, tugas rumah tersebut disampaikan kepada siswa sesuai dengan metode yang telah ditetapkan (pena dan kertas atau online/web) (soal tugas ini diperoleh dari Prinsip Fisika oleh Bueche dan Jerde terjemahan Turki, edisi keenam, 1995). Ada delapan soal untuk pekerjaan rumah di semester musim gugur (untuk fisika-1) dan enam soal untuk semester musim semi (untuk fisika-2). Semua hasilnya dinilai dalam skor persen, dan kemudian skor rata-rata dikalkulasikan untuk digunakan sebagai skor kinerja pekerjaan rumah. Di semester musim gugur, Tes The Force Concept Inventory (FCI) (Hestenes, Wells, & Swackhamer, 1992) diberikan sebelum (pada minggu pertama semester) dan setelah pengajaran (pada minggu kedua semester di akhir semester). Pada semester musim semi, tes The Concept of Survey on the Electricity and Magnetism (CSEM) (Maloney, O'Kuma, Hieggelke, & Heuvelen, 2001) juga diberikan sebelum (pada minggu pertama semester) dan setelah pengajaran (pada minggu kedua semester di akhir semester) untuk kedua kelompok tersebut. Skor tes FCI dan CSEM (dalam skor rata-rata persen) kemudian skor kinerja pekerjaan rumah tersebut dimasukkan ke dalam paket program SPSS untuk statistik analisis. Struktur kelompok

Kelompok pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas terdiri dari empat atau lima siswa tiap kelompok. Ada 37 siswa di semester musim gugur dan 42 siswa pada semester musim semi. Kelompoknya merupakan kelompok heterogen (sesuai dengan pengetahuan sebelumnya) dibentuk untuk memberikan kesempatan siswa berinteraksi dengan konten melalui perspektif yang berbeda-beda dari rekan mereka. Menurut Mahendra, Bayles, Tomoeda, dan Kim (2005), meningkatkan kolaboratif, mendukung budaya kelas dapat meningkatkan kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui beragam sudut pandang dan nilai-nilai. Siswa dalam kelompok ini bekerja sama dengan anggota kelompok mereka dan menyerahkan pekerjaan rumah mereka pada setiap akhir unit dari setiap akhir semester. Jenis-jenis soal yang digunakan dalam tugas pekerjaan rumah kelompok ini identik dengan jenis-jenis soal yang digunakan di kelompok pekerjaan rumah berbasis web, bahkan, sebagian besar soal di perpustakaan pekerjaan rumah berbasis web diambil dari soal-soal yang berada di akhir bab dari buku fisika berbasis aljabar universitas tahun pertama dengan beberapa pertanyaan konseptual. Setelah menyelesaikan setiap unit (ada delapan unit pada semester musim gugur dan enam unit pada semester musim semi), siswa diberi satu tugas dari lima sampai sembilan soal. Gibson, Tesone, dan Blachwell, (2001) menyarankan bahwa tes online harus menjadi salah satu komponen dari evaluasi mahasiswa, karena itu, pada kedua kelompok, 20% dari nilai akhir pembelajaran berasal dari skor rata-rata pekerjaan rumah. Di kelompok pekerjaan rumah yang berbasis web, setiap siswa pertama-tama didaftarkan pada sistem dan kemudian mengerjakan pekerjaan rumah mereka via online secara individual. Sistem pekerjaan berbasis web disebut "online testing" dan deskripsi programnya secara seperti di bawah ini. Sistem pekerjaan berbasis Web

Tujuan dari sistem pekerjaan rumah berbasis web yang disebut "online testing" adalah untuk langsung mendapatkan umpan balik "benar" atau "salah". Sistem "online testing" tidak memperbaiki kesalahan mahasiswa atau memberi mereka petunjuk. Sistem pekerjaan rumah berbasis web dikembangkan menggunakan Linux berbasis php html dengan menggunakan sistem database MySQL dan memiliki dua modul utama. Modul pertama untuk mahasiswa, dan yang kedua untuk guru/dosen. Dalam modul siswa, siswa harus mendaftar ke dalam sistem pekerjaan rumah berbasis web yang dilindungi password di awal pembelajaran. Sampai akhir semester, mereka hanya membutuhkan nomor ID dan password untuk login ke sistem. jadi mereka dapaaaat dengan cepat masuk ke dalam sistem setiap kali pengajar memberikan tes, kemudia mereka dapat mengikuti tes tersebut. Setelah menyelesaikan tes itu, siswa bisa segera melihat hasil mereka dan mendapatkan skornya. Siswa dapat mengajukan pertanyaan apapun terkait dengan tes atau masalah yang dihadapi dalam tes tersebut setiap saat hanya dengan mengklik link yang disediakan untuk berkomunikasi dengan pengajar melalui e-mail. Modul Guru melengkapi pengajar dengan sebuah interface kemudahan pengguna yang memungkinkan mereka untuk melakukan pengaturan berbagai fungsi manajemen secara online, seperti pengaturan account, pengaturan parameter uji, pedomen untuk proses penskoran siswa dan mengamati berbagai hasil penilaian setiap saat. sistem pekerjaan rumah berbasis web menawarkan parameter untuk mengkonfigurasi pilihan dari berbagai jenis kegiatan. Dengan modul guru, memungkinkan pengajar untuk melakukan tugas pokoknya sebagai berikut:

Membuat atau menghapus tugas pekerjaan rumah, kuis dan menentukan jumlah pertanyaan yang akan diajukan untuk tugas masing-masing tugas. Untuk melihat hasil pekerjaan siswa dan kemajuannya, dan melihat hasil tugas secara rinci seperti waktu memulai dan menyelesaikan tugas.

Menjawab pesan e-mail mereka untuk berkomunikasi dengan mereka guna memecahkan masalah mungkin saja mereka dihadapi selama proses. Mampu untuk mengaktifkan atau menonaktifkan setiap tugas tertentu. Menentukan tingkat kesulitan pertanyaan yang diunggah ke server (khususnya berdasarkan taksonomi Bloom, pertanyaan-pertanyaan kognitif, pengetahuan dan tingkat konseptual dicap sebagai "mudah"; pertanyaan dalam tingkat aplikasi dicap sebagai "normal", pertanyaan dalam aplikasi yang kompleks dan tingkat analisis dicap sebagai "sulit").

2.2 Hasil Penelitian Dalam jurnal ini disebutkan bahwa penelitian ini terdiri dari dua bagian, statistik deskriptif, dan statistik inferensial. Statistik Deskriptif Hasil tes yang ditujukan untuk FCI dan CSEM Hasil dari skor pretest dan posttest FCI, normalisasi gain skor yang juga dikenal sebagai faktor Hake (Hake, 1998), dan skor kinerja pekerjaan rumah (dalam persen) untuk kedua kelompok diberikan dalam Tabel 1. Tabel 1 Hasil tes FCI dan Skor Kinerja Pekerjaa rumah dalam persentase Kelompok pekerjaan rumah berbasis web n Rata-rata S. Deviasi 41 71.15 15.428 40 41.05 11.89 39 62.87 9.96 37.01% Kelompok pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas n Rata-rata S. Deviasi 37 80.30 7.237 33 42.73 9.69 36 61.44 9.97 32.66%

Kinerja Pekerjaan rumah FCI retest FCI Posttest FCI normalisasi gain

Dapat dilihat pada Tabel 1 bahwa rata-rata skor pretes FCI (dalam persen) pada kedua kelompok adalah sekitar empat puluhan dan skor posttest sekitar enam puluhan. Namun, skor kinerja pekerjaan rumahnya (persen) untuk kelompok berbasis web adalah sekitar 71%, dan untuk kelompok berbasis pena dan kertas adalah sekitar 80%. Sementara kelompok pekerjaan rumah

berbasis web FCI skor gain normalisasinya adalah sekitar 37%, skor gain kelompok pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas diketahui sekitar 32,6%. Kelompok pena dan kertas mendapat skor yang lebih tinggi pada kinerja pekerjaan rumah, tetapi lebih rendah pada skor normalisasi dibandingkan kelompok pekerjaan rumah yang berbasis web pada semester musim gugur. Hasil pretest dan posttest, skor normalisasi gain, dan skor kinerja pekerjaan rumah (dalam persen) CSEM untuk kedua kelompok diberikan dalam Tabel 2. Tabel 2 Hasil tes CSEM dan Skor Kinerja Pekerjaa rumah dalam persentase Kelompok pekerjaan rumah berbasis web n Rata-rata S. Deviasi 48 78.13 8.41 42 31.40 11.15 32 53.79 17.19 32.63% Kelompok pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas n Rata-rata S. Deviasi 42 71.66 10.60 31 31.25 9.24 31 53.43 8.12 31.36%

Kinerja Pekerjaan rumah CSEM retest CSEM Posttest CSEM normalisasi gain Statistik Inferensial

Ringkasan hasil uji t yang berhubungan dengan skor pretest dan posttest dan skor kinerja PR FCI dan CSEM untuk kedua kelompok diberikan dalam Tabel 3. Tabel 3 Ringkasan Hasil uji t Perbedaan antara dua kelompok Perbedaan kinerja pekerjaan rumah untuk fisika-1 Perbedaan pretest FCI Perbedaan posttes FCI Perbedaan kinerja pekerjaan rumah untuk fisika-2 Perbedaan pretest CSEM Perbedaan posttest CSEM df 76 71 73 88 71 71 uji t -3.29 -0.65 0.61 3.08 -0.264 0.153 p 0.002 0.517 0.539 0.003 0.793 0.873

2.3 Kesimpulan dan Pembahasan Tidak ada perbedaan yang signifikan ditemukan pada kelompok pekerjaan rumah yang berbasis web dan pada kelompok pekerjaan rumah yang

berbasis pena dan kertas sehubungan dengan skor pretest dan posttest FCI dan CSEM. Meskipun ada perbedaan yang signifikan dalam skor kinerja pekerjaan rumah siswa pada kelompok pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas di semester musim gugur, hal ini berubah pada semester musim semi menjadi sebaliknya. Bonham, Beichner, dan Deardorff (2001, 2003) mengemukakan bahwa siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah dengan menggunakan tulisan tangan tradisional tidak mengalami perbedaan yang signifikan dalam belajar dibandingkan dengan siswa yang menggunakan sistem WebAssign. Dufresne, Mestre, Hart, dan Rath, (2002) membandingkan prestasi siswa selama beberapa tahun dalam mata kuliah pengantar fisika yang berbasis pena dan kertas dan Sistem pekerjaan rumah berbasis web, dan mereka menemukan hasil yang sama dari penelitian yang juga dilakukan oleh Ployhart et al. (2003) yang menunjukkan bahwa pekerjaan rumah otomatis menyebabkan skor kinerja yang lebih tinggi. Studi yang dilakukan oleh tim pengembangan CAPA menyimpulkan bahwa pekerjaan rumah online memiliki berpengaruh positif yang signifikan pada belajar siswa (Demirci, 2007; Kashy, Sherrill, Tsai, Weinshank, Englemann, & Morrissey, 1993; Kashy, Morrissey, Tsai, & Wolfe, 1995, Morrisey, Kashy, & Tsai, 1995; Kashy, Thoennessen, Tsai, Davis, & Wolfe, 1998). Pekerjaan rumah berbasis web adalah alternatif yang mungkin digunakan untuk pendekatan pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas. Hal ini tidak membawa keuntungan yang signifikan bagi siswa, tetapi juga tidak jauh lebih buruk dari mengumpulkan dan menilai pekerjaan rumah dengan metode standar. Hal ini mendukung pendapat bahwa teknologi itu sendiri tidak memperbaiki atau menurunkan belajar siswa. Sistem perkerjaan rumah otomatis kemungkinan besar akan membantu siswa dalam pembelajaran di mana pekerjaan rumah tidak bisa ditugaskan.

10

Literatur saat ini tidak benar-benar menjawab pertanyaan tentang mana yang lebih baik apakah pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas atau pekerjaan rumah berbasis web. Pekerjaan rumah adalah penting dalam pembelajaran teknis seperti pengantar fisika, di mana pemecahan masalah adalah fokus utama, dan pekerjaan rumah adalah alat utama untuk berlatih. Banyak siswa berjuang untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dalam fisika (Maloney, 1994), meskipun diarahkan oleh pengajar dan umpan balik telah terbukti efektif (Heller & Reif, 1984; Heller & Hollabaugh, 1992). Keterbatasan penelitian ini adalah bahwa pekerjaan rumah secara online dilakukan secara individual, sementara pekerjaan rumah berbasis pena kertas dilakukan secara kolaboratif dengan kelompok 4/5 mahasiswa. Kerja individu versus kolaboratif itu sendiri dapat menjadi kondisi untuk studi eksperimental lainnya. Selanjutnya, nilai ujian FCI dan CSEM dianggap cocok dan memadai untuk mengukur pemahaman konseptual siswa dan prestasi fisika. Pembelajaran online tidak bisa menjadi contoh pedagogi yang baik jika teknologi digunakan tanpa pendekatan yang berpusat pada siswa untuk belajar (Hiltz, 1990). Ketika materi online disampaikan, dan ketika itu menjadi sebuah kegiatan yang berpusat pada siswa yang penting dan kebutuhan kelas, Bauer dan Anderson (2000) menyarankan tiga kriteria untuk menilai konten siswa, ekspresi, dan partisipasi. "Ini bisa memberikan perspektif yang unik dari yang untuk melihat secara formal tulisan siswa dan diskusi informal". Selain itu, "e-folio dapat menawarkan siswa kesempatan untuk merefleksikan pekerjaan mereka sendiri dan dengan demikian menjadi lebih terlibat dalam proses penilaian" (Bauer dan Anderson, 2000, p.70). Untuk studi di masa depan, itu akan bermanfaat untuk menguji perilaku tersebut dalam kaitannya dengan faktor-faktor lain yang terkait dengan belajar, seperti sikap siswa, variabel lingkungan yang mungkin, dan strategi belajar dan metode yang berbeda. Penelitian selanjutnya bisa fokus

11

pada bagaimana evaluasi online mempengaruhi pembelajaran jarak jauh dan terbuka, bagaimana pengembangan pengiriman konten dan alat penilaian yang secara langsung berkaitan dengan gaya belajar, bagaimana umpan balik dalam e-learning dapat diperkaya dan yang terakhir bagaimana metode evaluasi elearning berbeda dari sesuatu yang lebih tradisional dalam rincian yang besar. Faktor-faktor kontekstual tambahan bisa merefleksikan beberapa ekstra kegiatan kurikuler siswa. Penelitian tersebut terbukti bisa menghasilkan beberapa hasil yang bermanfaat (KOTAS & Finck, 2002).

12

III.PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Jadi dari jurnal ini dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pekerjaan rumah yang berbasis web maupun yan berbasis pena dan kertas, terhadap hasil belajar mahasiswa hal ini dapat di lihat dari skor yang didapat dari pretest dan posttest yang dilakukan oleh mahasiswa. Meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan dari skor pretest dan posttest mahasiswa, kinerja pekerjaan rumah mengalami perbedaan yang cukup signifikan, dimana pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas yang dilakukan secara berkolaborasi mendapatkan skor kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan sistem pekerjaan rumah berbasis web. Meskipun ada perbedaan yang signifikan dalam skor kinerja pekerjaan rumah siswa pada kelompok pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas di semester musim gugur, hal ini berubah pada semester musim semi menjadi sebaliknya, hal ini mungkin terjadi karena beberapa faktor salah satunya adalah pada sistem pekerjaan rumah berbasis web siswa mengerjakannya secara individu sedangkan pada pekerjaan berbasis pena dan kertas dilakukan secara berkelompok yang terdiri dai 4-5 mahasiswa. Namun meskipun begitu, dalam jurnal penunjang menyatakan bahwa memang skor kinerja yang berbasis pena dan kertas lebih tingi daibandingkan dengan kinerja yang berbasis web. Dalam jurnal ini juga peneliti mengemukakan bahwa tidak ada yang benar-benar lebih baik atau lebih buruk antara pekerjaan rumah berbasis web dan pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas karen dua-duanya memiliki

13

kelebihan dan kekuranga. Kelebihan dari pekerjaan rumah berbasis web adalah siswa dapat mengulang belajar lagi karena kontenya masih tersimpan rapi di dalam sistem. Siswa yang menggunakan sistem pekerjaan rumah berbasis web juga bisa dengan cepat mendapatkan umpan balik. Guru juga mendapatkan kemudahan dari sistem ini kerena dari sistem ini dapat melihat perkembangan siswa, dan sistem ini juga dapat melakuakn penskoran secara otomatis. Namun dari senua kelebihan yang telah disebutkan pekerjaan rumah berbasisweb membutuhkan skill komputer yang baik, sedangkan tidak semua mahasiswa memiliki skill yang baik tentang komputer dan tidak semua mahasiswa memliki akses internet. Tidak semua materi dalam pembelajaran fiska sesuai jika berbasis web, karena yang akan terkitrim kepada pengajar hanya hasil akhirnya sedangkan jika berbasis pena dan kertas dapat diketahui dengan jelas apakah mahasiswa tersebut telah memahami konsepnya atau belum. Kelebihan dari jurnal ini adalah : 1. Bahasanya mudah dipahami. 2. Penulisannya terstruktur dengan baik. Kekurangan dari jurnal ini diantaranya adalah : 1. Tinjauan pustakanya kurang lengkap 2. Tidak menjelaskan alasan penggunaan tes FCI dan CSEM. 3. Peneliti tidak memberikan saran mengenai pennelitiannya.
4. Instrumen penelitiannya juga tidak dilampirkan.

14

DAFTAR PUSTAKA

Neset Demirci. 2010. The Effect Of Web-Based Homework On University Students

Physics Achievements. Balikesir, Turkey : The Turkish Online Journal of Educational Technology. Tolga Gok. 2011. Comparison of student performance using web- and paperbased homework in large enrollment introductory physics courses. Izmir Turkey: International Journal of Physical Sciences Michael M, Leena R, dan Neil T. H. 2009. A Comparison of Traditional Homework to Computer-Supported Homework. Journal of Research on Technology in Education

15

Anda mungkin juga menyukai