Anda di halaman 1dari 20

9

PENGELASAN TIG PADA PELAT ALUMINIUM PADUAN SERI 1145


Logam akan mengalami pengaruh pemanasan akibat pengelasan, dan mengalami perubahan struktur mikro disekitar daerah lasan. Bentuk struktur mikro logam disekitar daerah lasan bergantung pada temperatur tertinggi yang dicapai pada pengelasan, kecepatan pengelasan, dan laju pendinginan daerah lasan. Apabila struktur

mikro logam mengalami perubahan, sifat mekanik logam tersebut juga akan mengalami perubahan. Daerah logam yang mengalami perubahan struktur mikro akibat mengalami pemanasan karena pengelasan, disebut Daerah Pengaruh Panas (DPP) atau Heat Affected Zone (HAZ). Perubahan struktur mikro dan perubahan sifat mekanik pada logam yang mengalami proses pengelasan inilah yang diteliti didalam Tugas Akhir ini. Perubahan struktur mikro dapat diteliti dengan pemeriksaan

metalografi, dan perubahan sifat mekanik dapat di teliti dengan pengujian mekanik, yang dilakukan dengan uji tarik dan uji kekerasan. Adapun logam yang dilas adalah pelat Aluminium Paduan Seri 1145 menurut standard Aluminium Association (AA) di Amerika, sesuai basil pemeriksaan komposisi kimia. Proses pengelasan dilakukan dengan TIG Welding (Tungsten InertGas Welding). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:

1. Untuk kecepatan pengelasan tetap dan arus pengelasan semakin besar; maka daerah pengaruh panas (HAZ) sesmakin lebar, butir pada HAZ bertambah besar, kekerasan pada HAZ turun. Kekuatan tarik sambungan las maksimum ada arus pengelasan 90 Ampere. 2. Untuk besar arus pengelasan tetap dan kecepatan pengelasan semakin tinggi; maka daerah pengaruh pana s (HAZ) semakin menyempit, butir pada HAZ semakin halus, kekerasan pada HAZ turun. Kekuatan tarik

sambungan las maksimum pada kecepatan pengelasan 200 mm/menit. Daniar Anggit A. (075524039) Diposkan oleh TEKNIK PENGGELASAN LAS TIGdi 21:443 komentar:Link ke posting ini Label: studi kasus

Cacat pengelasan pada Baja AISI 1021


Cacat dan bentuk deposit hasil las busur listrik dipengaruhi oleh banyak faktor.

Salah satunya yang sering tidak diketahui adalah adanya pengaruh magnetic arc blow. Magnetic arc blow dengan variasi penempatan ground dan besar arus las dipelajari dalam penelitian ini dengan mengamati pengaruhnya terhadap cacat dan mengukur penampang deposit las yang dihasilkan. Proses las yang diamati adalah las TIG pada baja AISI 1021 dengan gas pelindung argon dengan polaritas lurus (DCSP). Hasil foto makro dan pengukuran menunjukkan magnetic arc blow berpengaruh

kuat pada ukuran dan bentuk deposit las pada potongan pertama menggunakan arus 200 A serta penempatan ground pada awal proses pengelasan. Cacat las undercut dan incomplete penetration adalah cacat yang umum dijumpai pada semua potongan. Sedangkan dominasi cacat porositas pada potongan pertama lasan dengan arus 200 A diduga karena kurangnya ruang perlindungan gas dalam daerah las. Inklusi tungsten banyak terjadi pada arus 200 A karena melelehnya ujung

elektroda tungsten akibat input panas tinggi. Pada akhir pengelasan selalu dijumpai crater dan percikan. Kedua jenis cacat ini juga diyakini disebabkan oleh backward arc blow yang cukup besar terjadi pada akhir proses lasan.

Daniar Anggit A. (075524039) Diposkan oleh TEKNIK PENGGELASAN LAS TIGdi 21:031 komentar:Link ke posting ini Label: studi kasus

Kamis, 12 Maret 2009

perlengkapan las TIG


PERALATAN YANG DIGUNAKAN PADA PROSES LAS TIG Las gas tungsten (las TIG) adalah proses pengelasan dimana busur nyala listrik ditimbulkan oleh elektroda tungsten (elektroda tak terumpan) dengan benda kerja logam. Daerah pengelasan dilindungi oleh gas lindung (gas tidak aktif)

agar tidak berkontaminasi dengan udara luar. Kawat las dapat ditambahkan atau tidak tergantung dari bentuk sambungan dan ketebalan benda kerja yang akan dilas. Perangkat yang dipakai dalam pengelasan las gas tungsten adalah: 1. Mesin Mesin las AC/DC merupakan mesin las pembangkit arus AC/DC yang digunakan di dalam pengelasan

las gas tungsten. Pemilihan arus AC atau DC biasanya tergantung pada jenis logam yang akan dilas.

2. Tabung gas lindung adalah tabung tempat penyimpanan gas lindung seperti argon dan helium yang digunakan di dalam mengelas gas tungsten.

3. Regulator gas lindung adalah adalah pengatur tekanan gas yang akan digunakan di dalam pengelasan gas tungsten. Pada regulator ini biasanya ditunjukkan tekanan kerja dan tekanan gas di dalam tabung. 4. Flowmeter untuk gas dipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas lindung yang dipakai di dalam

pengelasan gas tungsten.

5. Selang gas dan perlengkapan pengikatnya berfungsi sebagai penghubung gas dari tabung menuju pembakar las. Sedangkan perangkat pengikat berfungsi mengikat selang dari tabung menuju mesin las dan dari mesin las menuju pembakar las.

6. Kabel elektroda dan selang berfungsi menghantarkan arus dari mesin las menuju stang las, begitu juga aliran gas dari mesin las menuju stang las. Kabel masa berfungsi untuk penghantar arus ke benda kerja. 7. Stang las (welding torch) berfungsi untuk menyatukan

sistem las yang berupa penyalaan busur dan perlindungan gas lindung selama dilakukan proses pengelasan. 8. Elektroda tungsten berfungsi sebagai pembangkit busur nyala selama dilakukan pengelasan. Elektroda ini tidak berfungsi sebagai bahan tambah. 9. Kawat las berfungsi sebagai bahan tambah.

Tambahkan kawat las jika bahan dasar yang dipanasi dengan busur tungsten sudah mendekati cair. 10.Assesories pilihan dapat berupa sistem pendinginan air untuk pekerjaan pengelasan berat, rheostat kaki, dan pengatur waktu busur.

NUNGKY SUKMANINGTIASO75524006 nungky_s@yahoo.co.id

Diposkan oleh TEKNIK PENGGELASAN LAS TIGdi 14:191 komentar:Link ke posting ini Label: perlengkapan las TIG Jumat, 06 Maret 2009

LAS TIG (TUNGSTEN INERT GAS)


las tungsten Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau sering juga disebutTungsten Inert Gas (TIG) merupakan salah satu dari bentuk las busur listrik (Arc Welding) yang

menggunakan inert gas sebagai pelindung dengan tungsten atau wolfram sebagai elektrode. Skema dari GTAW dapat dilihat dalam Gambar, Pengelasan ini dikerjakan secara manual maupun otomatis.

Gambar. Skema pengelasan TIG(tungsten inert gas) Elektrode pada GTAW termasuk elektrode tidak terumpan (non consumable) berfungsi sebagai tempat tumpuan terjadinya busur

listrik.GTAW mampu menghasilkan las yang berkualitas tinggi pada hampir semua jenis logam mampu las. Biasanya ini digunakan pada stainless steel dan logam ringan lainnya seperti alumunium, magnesium dan lain-lain.hasil pengelasan pada teknik ini cukup baik tapi membutuhkan kemampuan yang tinggi. Pada pengelasan TIG ini tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga listrik baik AC maupun DC. Tenaga listik hanya digunakan sebagai pemanas dan hanya untuk membuat busur nyala pada elektroda, bagian bagian pemdukung lainnya masih disuplai dari alat lain. peralatan yang sering digunakan sebagai pendukung dari las TIG ini adalah tabung gas Argon

maupun gas lain yang dapat melindungi proses pengelasan dari pengaruh udara luar. Demiki

Anda mungkin juga menyukai