Kelarutan 1
Kelarutan 1
Ag2CrO4
Ag2CrO4
2[ M ]+ [M]
A1B1 = s2 A2B1 = 4s3 A3B1 = 27s4 ( tdk ada bentuk A2B2 = A1B1 ) A3B2 = 108s5 Hapal cara cepatnya Penambahan ion senama memperkecil kelarutan Larutan basa akan sulit larut dalam larutan asam maupun basa dibanding yang netral karena pengaruh ion senama yakni (OH- atau H+). Penambahan Ion Senama
Kelarutan menyatakan jumlah maksimum zat yg dapat larut, atau jumlah mksimum zat yang dapat mengion. Untuk rekasi pengendapan, tidak per;u memperhatikan perbandingan koefisien reaksi pada molar, cuckup masukkan apa adanya. Jika dikatakan tepat mengndap maka Qc = Kc.
Hidrolisis Komponen garam ( kation / anion ) yang diambil dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dngan air.
Contoh : NaCl Na + + H2O Cl- + H 2O Ph = 7 ( Netral ) tidak terjadi reaksi tidak terjadi reaksi
Ph = [H+] =
, Ph = [OH-] =
Larutan Penyangga Dapat mempertahankan Phnya pada penambahan sedikt asam, sedikit basa atau akibat pengenceran.
Asam :
Mencampurkan asam lemah (HA) dengan garamnya (LA), garam LA menghaslkan ion A yang merupakan basa konjungasi dari asam HA. Mencampurkan asam lemah berlebih dengan basa kuat. Basa : Mencampurkan basa lemah dengan garamnya. Mencampurkan asam lemah berlebih dengan basa kuat.
) Asam :
CH3COOH
CH3COO- + H+
Penambahan asam :
Penambahan asam :
Penambahan basa :
Asam :
[H+] = Ka
[OH-] = Kb
Titrasi Titik ekivalen : jumlah mol H+ sama dengan jumlah OH-, asam basa tepat habis bereaksi Titik akhir titrasi : titik saat indikator tepat akan berubah warna. Titik akhir titrasi harus sedekat mungkin dengan titik ekivalen ( plilh indikatir yang paling tepat ) Indikator yg ditambahka harus sesedikit mungkin agar tidak mempengaruhi PH Titrat ( zat yang dititrat ) dan titer/titran ( zat yang menitrat )
Grafik titrasi dapat dijelaskan menurut teori hidrolisis, dimana jika asam dan basa bereaksi, akan bereaksi membentuk garam yang dapat terhdrolisis dengan PH tertentu. Misalnya : tirasi asam lemah basa kuat CH3COOH + NaOH CH3 COONa + H2O
Termokimia
Sistem dan Lingkungan Sistem : Terbuka, tertutup, terisolasi. Energi dalam ( E ), tdk dapat diukur, yg dapat dikur hanyalah E = Ep - Er E = Q + W Reaksi pada volume tetap tidak melakukan usaha sehingga E = Q E dapat diartikan sebagai H. Reaksi eksotem : mengalir ke lingkungan. Reaksi endoterm : mengalir ke sistem. H = Hp - Hr
Menentukan entalipi reaksi Kalorimeter Hukum Hess Data entalpi pembentukan Data Ebergi ikatan
: H0 = : H =
0 produk -
0 reaktan
putus -
gabung
Teori Arhenius Asam : zat yang dalam air melepaskan ion H+ dan ion sisa asam. Basa : zat yang dalam air melepaskaan ion OH- dan ion sisa basa ( ion logam ) Catatan : NH3 bersifat basa, sering ditulis sebagai NH4OH Air merupakan elektrolit yang sangat lemah
pH , pOH dan Kw pH = - log [H+] pOH = - log [OH-] Kw = [H+] x [OH-] pKw = pH + pOH Kw = 10-14 pKw = 14
[H+] dan [OH-] Asam kuat [H+] = M x valensi asam Asam lemah [H+] = x Ka = M 2 [H+] = M x Asam lemah polivalen : energi ionisasi bertingkat. Harga Ka diambil pada reaksi tahab pertama contoh H2SO4 ( dapat mengion sempurna dalam larutan yang sangat encer ) Indikator pH Fenolflatelein Metil Merah Metil jingga 8,3 10,0 4,4 6,2 3,1 4,4 Tak berwarna merah Merah kuning Merah kuning Basa = Lakmus merah biru
Asam : Lakmus biru merah Macam indikator : alami, buatan dan universal. Trayek pH adalah warna indikator pada pH netral = 7
Kuat lemah asam basa Asam lemah HF H3PO4 H2S H2CO3 Asam Brownsted Lowry Asam : zat pendonor proton Basa : zat penerima proton Kelebihan : menjelakan rekasi tdk terbatas hanya pada pelarutnya saja. Tdk hanya berupa omolekul, tetapi juga kation. Basa lemah NH3 Al(OH)3 FeOH3
Asam basa lewis Asam : penerima pasangan elektron Basa : pendonor pasangan elektron NH4+ adalah basa, sedangkan NH3 adalah basa.