Depan Berita Oase Iman Peradaban Fokus Muslimah Hikmah Pendidikan & Keluarga Bisnis Ustadz Suara Langit Novel Konsultasi
dibangun oleh Kemal Attaturk, sudah berlangsung sejak tahun 1924, Daripada
Anas Ajalnya
: Saya Ibarat Bayi Yang Tak Diharapkan;
bersamaan dengan keruntuhan Khilafah Otsmaniyah. Keruntuhan Turki Otsmani itu, di formalkan oleh Saya Mundur Real
Pertandingan dari Ketua
MadridUmum Partai
dan Barcelona akan
Jenderal Kemal Attaturk ke dalam konstitusi, yang secara tegas menyatakan Turki sebagai negara Demokrat
Bertanding di Makkah
Antara Mualaf ?
dan Murtadin
sekuler. Bukan negara agama. Islam tidak lagi menjadi sumber hukum bagi kehidupan bernegara. Jika Ada Korupsi Satu Rupiah Pun, Gantung
di Monas
Anas Masuk . Apakah
Dalam ini Sumpah
Perangkap PolitikPalsu
Lemah
Perjuangan pertarungan antara kalangan Islamis melawan
sekuleris, yang berlangsung selama beberapa dekade itu, Gemulai
Barat Ketua Majelis
Hadiahkan Tinggi Demokrat
Nasionalisme Kepada Bangsa
baru mencapai puncaknya, ketika Erdogan dengan Partai Arab untuk
Tahukah Meruntuhkan
Anda, Bangsa
Dimana Posisi ArabKita
Letak Sendiri
Saat
AKP, membangun kekuatan entitas politik di Turki. Erdogan Ini?
Pertempuran Meluas : Mujahidin FSA dengan
seperti membangun kembali puing-puing reruntuhan Hizbullah. Bila Rezim Assad Jatuh, Maka
Khilafah Otsmaniyah, dan mulai menampakkan wujudnya. Hizbullah Lebanon pun Terancam Jatuh
Turki benar-benar berubah. Bukan hanya kota-kota di Turki yang sangat bersih dan teratur. Tetapi, rakyat
Turki jauh lebih makmur, dibandingkan ketika masih hidup dibawah kaum sekuleris.
Semua kebutuhan pokok rakyat tercukupi, tak ada yang kesulitan. Rakyat benar-benar makmur, dan
aman di Turki, sekalipun sekarang masih sering terjadi pemboman oleh kelompok separatis Kurdi.
Tetapi, Erdogan perlahan mencari solusi.
Di bawah Erdogan dan Partai AKP (Paratai Keadilan dan Pembangunan), segalanya telah berubah.
Kebebasan keagamaan diberikan seluas-luasnya oleh pemerintah. Turki yang sangat modern dan maju
ekonomi, dan kehidupan rakyatnya sudah menyamai negara-negara di zona Eropa, kini menjadi salah
satu negara yang mengenakan pajak tertinggi di dunia terhadap alkohol dan rokok.Jadi tidak
sembarangan orang bisa minum dan merokok di Turki. Orang yang minum dan merokok, harus benar-
benar orang kantongnya tebal. Inilah cara melarang pemerintah Turki terhadap alkohol dan rokok.
Akan tetapi kontra terus bergulir, Kekuatan sekulerisme masih ada, sudah kehilangan kekuasaannya,
tetapi masih memiliki pijakan dalam konstitusi. Sekulerisme masih memiliki akar sejarah, yang diletakkan
oleh Kemal Attaturk, dan menampakkan kegagalannya di Turki, serta mulai redup, bersamaan dengan
tumbuhnya kekuatan Islam di Turki, yang perlahan-lahan maju menggantikan sistem yang bertentangan
dengan nilai-nilai Islam.
Dikabarkan bahwa wacana publik atas isu pemakaian jilbab mencerminkan suatu perjuangan internal
demokratis atas kebebasan individu. Seperti diketahui, mengenai masalah ini, Turki merupakan negara
terpolarisasi dua kelompok yang berkepentingan atas kontrovesi jilbab antara kelompok muslim dan
sekularis.
Muslim berpendapat bahwa mengenakan jilbab adalah hak manusia dan kewajiban agama, dan beberapa
sekularis melihat jilbab sebagai politik provokatif, simbol ekstremisme dan tanda “Islamisasi” masyarakat
Turki.
Tak hanya itu, para sekularis di Turki juga khawatir terhadap Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)
yang berkuasa untuk kemudian menjadi gerakan keagamaan Islam yang berakar dan dapat
meningkatkan profil publik Islam akan jilbab.
Tindakan AKP misalnya yang didorong melalui RUU mencabut larangan selama puluhan tahun pada
perempuan yang mengenakan jilbab di universitas-universitas. Dan hal itu merupakan kekecewaan dari
pihak sekuler dan sebaliknya merupakan keberhasilan dan keuntungan bagi kelas menengah yang
tumbuh konservatif membentuk basis politik AKP.
Hal lain yang menyedihkan yakni Turki memberlakukan hukum sekuler yang melarang umat Islam dan
juga Kristen beribadah secara formal selama 6 abad di museum yang merupakan gereja katedral
terbesar di dunia sebelum Ottoman merubahnya menjadi masjid pada abad 15. Pengubahan Haghia
Sophia menjadi museum sebagai jalan tengah untuk menghindari konflik sejarah.
Ketua Asosiasi Pemuda Anatolia, Salih Turhan, mengatakan penutupan Masjid Haghia Sophia adalah
penghinaan bagi umat Islam dan merupakan perlakuan buruk Barat. “Penutupan Masjid Hagia Sophia
adalah sebuah penghinaan dan lambang perlakuan buruk Barat terhadap Islam,” kata Turhan seperti
dikutip Reuters Ahad (3/6).
Sementara itu, Organisasi Ortodoks Dunia, The Ecumenical
Patriarchate, berharap Haghia Sophia tetap menjadi
museum. “Kami ingin Haghia Sophia tetap menjadi museum
sejalan dengan prinsip-prinsip Republik Turki,” ujar juru
bicara The Ecumenical Patriarchate, Pastor Dositheos
Anagnostopulos.
Menurutnya jika Haghia Sophia kembali menjadi sebuah
masjid, umat Kristen tidak akan bisa berdoa di sana, dan hal
tersebut akan mengundang kekacauan.
Like 62 Tw eet 8 20
Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi , Masjid Dunia yang Paling Indah Arsitekturnya.
New York Times : Setiap Tahun 150 Orang Masuk Islam di Perancis
3 comments 0
D j e n R i n a n to • 2 months ago
iya..semoga ada putra bangsa kita yg seperti erdogan
0 • Share ›
An g g a D w i An u g e ra h • 2 months ago
selamat berjuang saudaraku seiman di turki..
0 • Share ›
Jika Ada Korupsi Satu Rupiah Pun, Gantung Pertempuran Melebar antara FSA dengan
Anas di Monas . Apakah ini Sumpah Palsu Hizbullah. Rezim Assad Jatuh, Maka …
12 comments • a day ago 18 comments • 2 days ago
Lia Didi — hadeuuuhhh.... Pro & kontra..... :)biar jelas Trendava Bropa — sudah terbukti para teroris
n gamblang... tanyakan langsung aja pada wahabi memang anjing israel untuk
orangnya,… menghancurkan gerakan perlawanan yang …
C o m m e n t fe e d Su b s cri b e vi a e m a i l
Eramuslim. All rights reserved. Redaksi – Iklan – Tentang Kami – Disclaimer – Copyright
Seluruh artikel di situs Eramuslim.com boleh dicopy, diperbanyak dan disebarluaskan untuk dakwah bukan untuk komersil,
dengan syarat mencantumkan sumbernya (www.eramuslim.com)
Copyright © 2012 eramuslim.com Phone: 021 7061 3672 Fax: 021 8493 4700
Media Islam Rujukan Email: redaksi@eramuslim.com