Anda di halaman 1dari 17

BAB III OBYEK PENELITIAN

III.1. Nama dan Alamat Perusahaan Nama Perusahaan Alamat Kantor Pusat : PT Perkebunan Tirta Madu ( PT. PTM) : Wisma 77, Lantai 7, Jalan S Parman Kav.77 Jakarta 11410 Lokasi Proyek : Kecamatan Bintan Timur dan Gunung Kijang.

Kabupaten Kepulauan riau, Propinsi Kepulauan Riau. III.2. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Tirta Madu merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang didirikan di Jakarta pada tanggal 31 Desember 1976, berdasarkan akta pendirian perusahaan nomor 110 yang dibuat oleh notaris Kusmulyanto Ongko,SH berkedudukan di Medan. Akta pendirian perusahaan tersebut telah mendapat pengesahan oleh menteri kehakiman RI nomor Y.A. 5/47/4, bertanggal 26 januari 1979.

46

Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir no.34 tanggal 09 Mei 2008 yang dibuat oleh Notaris Lies Herningsih SH dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.AHU-50083.AH.01.02.Tahun 2008 yang ditetapkan pada tanggal 12 Agustus 2008. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, maksud dan tujuan dari pendirian PT. PTM ini adalah perkebunan, perdagangan, industry dan perwakilan/agen. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, perusahaan dapat melakukan usaha sebagai berikut: A. Menjalankan perkebunan B. Mengusahakan berbagai perindustrian, terutama industry pengolahan hasilhasil perkebunan. C. Menyelenggarakan usaha perdagangan pada umumnya dari hasil perkebunan termasuk perdagangan ekspor, impor, antar pulau dan antara pulau serta perdagangan local, baik untuk perdagangan sendiri maupun secara komisi atas perhitungan pihak lain. D. Mengusahakan perwakilan/keagenan perusahaan-perusahaan dan/atau

perseroan-perseroan lain dari hasil perkebunan. III.3. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Sesuai dengan Akta perubahan terakhir no.34 tanggal 09 Mei 2008 yang dibuat oleh notaris Lies Herniningsih, SH, modal dasar perseroan adalah sebesar Rp. 200.000.000.000,- yang terdiri dari 200.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp,

47

1.000,- per-lembar. Dari modal dasar tersebut, modal yang telah ditempatkan dan disetor oleh para pemegang saham adalah sebesar Rp. 128.000.000.000,-. Berikut adalah struktur modal perusahaan : Nama Pemegang Saham Ny. Caroline PT Ciliandry 126.900.000 126.900.000.000 99,1% Silvia 1.100.000 Lembar Saham Modal Ditempatkan &Disetor (Rp) 1.100.000.000 % Persentase Kepemilikan

Anky Abadi Jumlah 128.000.000 128.000.000.000 100,0%

III.4. Susunan Pengurus Kepengurusan PT PTM pada tingkat manajemen eksekutif terdiri dari Dewan komisaris dan Dewan direksi, berdasarkan akte No.34 tanggal 09 Mei 2008 yang dibuat Notaris Lies Herniningsih,SH, susuna pengurus adalah sbb : Dewan Komisaris : *Komisaris Utama *Komisaris : Hentry, S.Kom : Ivan Agus Susanto

48

Dewan Direksi : *Direktur Utama *Direktur : Effendy Sabidin : Ir. Yohanes

Sedang tugas-tugas secara operasional di lapangan dipimpin oleh seorang General Manager yang bertugas mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional diperkebunan kelapa sawit maupun pabrik pengolahan kelapa sawit. Dalam menjalankan tugasnya General Manager dibantu oleh para manajer yang bertugas memimpin masing-masing unit kegiatan. Secara garis besar Tugas dan wewenang dari masing-masing manager adalah : A. General Manajer (GM) GM berfungsi membantu tugas direksi dalam merencanakan, mengkoordinir, mengawasi dan mengendalikan kegiatan opersional perusahaan. Secara garis besar GM bertanggung jawab atas penetapan kebijakan perencanaan operasional perusahaan, tersusunnya dan terlaksananya rencana kerja operasional perusahaan yang telah disahkan, kelancaran koordinasi antar manajer, penggunaan dan pembinaan personil perusahaan dalam rangka meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja, menjaga nama baik dan rahasia perusahaan. B. Manager Keuangan (MK)

49

MK berfungsi membantu tugas GM dalam merencanakan, mengkoordinir, mengawasi dan mengendalikan kegiatan bidang keuangan. . C. Manager Akuntansi (MA) MA berfungsi membantu GM mengkoordinir pelaksanaan tugas bidang akuntansi dan anggaran yang mencakup aspek perencanaan, pengawasan dan pengendalian seluruh kegiatan operasional bidang akuntansi dan anggaran. D. Manager Umum dan Personalia (MUP) MUP berfungsi membantu tugas GM dalam merencanakan, menkoordinir, mengawasi dan mengendalikan bidang umum dan personalia. E. Manager Logistik (ML) ML Berfungsi membantu tugas GM dalam merencanakan, mengkoordinir dan mengendalikan kegiatan bidang logistic.

F. Field Manager (FM) FM berfungsi melaksanakan secara langsung kebijakan GM dalam mengendalikan operasional lapangan dan secara fungsional membantu menganalisis dalam menyusun tata cara operasional. III.5. Legalitas & Perizinan Perizinan dan rekomendasi yang sudah dimiliki oleh PT PTM sebagai sebuah perseroan terbatas adalah sebagai berikut : 1. Tanda Daftar Perusahaan perseroan terbatas nomor 09.02.1.51.33183, tertanggal 22 Agustus 2008, berlaku sampai 21 April 2013.
50

2. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) nomor 01.206.009.1-224.001 (Kantor Kebun-Tanjung Pinang) dan 01.206.009.1-031.000 ( KantorPusat Jakarta) 3. Surat Ijin Usaha Perdaganagn (SIUP) nomor 03980/1.824.271, tanggal 30 Juni 2008. 4. Surat Ijin Lokasi nomor 35/400-IL/1996 tanah seluas 2.146 hektar di Desa Gunung Kijang yang dikeluarkan oleh Kantor Pertahanan Kabupaten Kepulauan Riau, tanggal 19 Desember 1996. 5. Surat Ijin Lokasi nomor 37/400-IL/1996 tanah seluas 1.200 hektar di Desa Malang Rapat yang dikeluarkan oleh Kantor Pertahanan Kabupaten Kepulauan Riau, tanggal 19 Desember 1996. 6. Surat Rekomendasi Pergantian Areal Ijin Lokasi nomor 06/570/Ekon tanah seluas 800 hektar di Desa Teluk Bakau yang dikeluarkan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II, Kabupaten Kepulauan Riau, tanggal 6 Maret 1999. 7. Sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 22 tanggal 01 agustus 1987 seluas 2 Ha di Desa Gunung Kijang, Kepulauan Riau. 8. Sertifikat HGU nomor 01 untuk areal seluas 1.055,61 Ha di Desa kijang dan Tua Paya, Kepulauan Riau. III.6. Gambaran Proyek Eksisting Proyek Perkebunan Kelapa Sawit inti milik PT PTM dibangundiatas arealseluas 6.007,97 Ha, di Wilayah Kabupaten Kepulauan Riau. III.7. Pembiayaan dan Sumber Dana Proyek

51

Proyek pembangunan kebun kelapa sawit inti yang dilaksanakan oleh PT PTM, telah mendapat pembiayaan dari PT Bank Mndiri,Tbk. Total fasilitas kredit yang

diberikan kepada PT PTM sesuai surat pemberitahuan keputusan kredit nomor : CRY.DEPT.I/SPPK/796/2004, tanggal 19 Oktober 2004 adalah sebesar Rp

127.645.297.782,29,- , terdiri dari: Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir no.34 tanggal 09 Mei 2008 yang dibuat oleh Notaris Lies Herningsih SH dan telah mendapat pengesahan dari *Kredit investasi perkebunan Kelapa Sawit seluas 6.034,28 Ha : *KI Efektif : Rp 75.069.012.000 *KI IDC : Rp 20.028.188.782,29

*SubTotal 1 : Rp 95.097.200.782,29 *Kredit investasi 1 unit pabrik (PKS) Kap.22,5 Ton TBS/Jam : * KI Efektif : Rp 28.344.742.000 * KI IDC : Rp 4.203.355.000

* Sub Total 2 : Rp 32. 548.097.000 Berdasarkan laporan keuangan intern saat ini, outstanding fasilitas peminjaman PT PTM untuk kebun PKS adalah sebesar Rp 100.700.839.034,- (termasuk IDC). III.8. Gambaran Keuangan Perusahaan

52

Sesuai dengan neraca yang disajikan pada lampiran 1 (L1) dan laporan laba rugi pada lampiran 2 (L2), tahun 2006, jumlah aktiva yang dimiliki oleh PT. PTM meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2005. Salah satu pos dalam neraca yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan jumlah aktiva tersebut adalah pos piutang usaha. Berdasarkan catatan atas laporan keuangan tahun 2006, PT. PTM memiliki saldo piutang terhadap PT. Kapur Reksa Rp.504.382.000, sedangkan tahun 2005 Rp. ( 353.522.500). Pada tahun 2006 jumlah kewajiban PT. PTM mengalami penurunan. Pos dalam neraca yang memberikan kontribusi besar terhadap penurunan jumlah kewajiban PT. PTM adalah pos hutang bank dan tidak ada nya hutang kontraktor. Ekuitas perusahaan mengalami peningkatan di tahun 2006 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Modal yang disetor pada tahun 2006 oleh PT. PTM memberikan pengaruh besar terhadap peningkatan jumlah ekuitas perusahaan. Berdasarkan catatan atas laporan keuangan PT. PTM tahun 2006, jumlah modal disetor dan disetor lainya PT. PTM adalah 128.000.000 lembar saham dengan jumlah nominal Rp 128.000.000.000. Persentase kepemilikan adalah 0.9% untuk Ny.Silvia Caroline dan 99,1%% untuk H. Ciliandry Anky Abadi. Dilihat dari Laporan laba rugi PT. PTM mendapatkan peningkatan laba sebesar Rp.340.970.793 dibandingkan dengan tahun 2005. Peningkatan laba terjadi karena PT. PTM dapat meningkatkan penjualan CPO sebesar Rp. 26.576.784.341. Selain itu peningkatan laba yang terjadi pada tahun 2006 didukung dengan menurunnya beban yang harus ditanggung oleh perusahaan, seperti beban pemasaran dan beban di luar operasional perusahaan.

53

Sedangkan pada neraca yang tersaji pada lampiran 3 (L3), tahun 2007 aktiva perusahaan meningkat dilihat saldo piutang dan dari penambahan saham sebesar Rp. 2.500.000.000 jumlah ini merupakan penyertaan saham per 31 Desember 2007 dan 2006 yaitu saham PT. Rimba Rokan Perkasa yang dibeli oleh perusahaan pada tahun 2007. Pada tahun 2007 jumlah kewajiban PT. PTM juga mengalami kenaikan. Pos yang memberikan kontribusi besar adalah hutang kepada pemegang saham per desember 2007 dan 2006 sebesar Rp.51.339.310.241. Hutang kepada pemegang saham ini merupakan pinjaman dari salah satu pemegang saham PT.PTM yaitu Bapak Andry Chilli untuk salah satu proyek CPO di Tanjung Pinang. Selain itu, konstribusi besar lainnya adalah hutang PPH Pasal 21 karyawan perusahaan per 31 Desember 2007&2006 sebesar Rp 22.664.967 di tahun 2007, dan juga hutang PPN sebesar Rp 1.187.967.498. Ekuitas perusahaan mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, yang mempengaruhi yaitu tidak adanya modal disetor lainnya pada tahun 2007. Pada laporan laba rugi yang tersaji pada lampiran 4 (L4), tahun 2007, PT. PTM mendapatkan peningkatan laba hasil operasi yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun 2006. Peningkatan laba hasil operasi tersebut dapat terjadi karena pada tahun 2007, PT. PMO dapat meningkatkan penjualannya. Sedangkan Biaya operasional PT PTM meningkat tajam pada tahun 2007 dibanding tahun sebelumnya, Peningkatan pada beban gaji yang meningkat dan beban pemel aktiva tetap non tanaman. III.9. Penyusunan neraca PT PTM

Dalam melakukan analisis terhadap PT TIRTA MADU, penulis membutuhkan informasi-informasi laporan keuangan diantaranya adalah sebagai berikut:
54

a. Laporan Neraca untuk periode 2005-2008 b. Laporan Laba Rugi untuk periode 2005-2008 Penyusunan Neraca pada PT TIRTA MADU telah disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang belaku umum di Indonesia. Perusahaan menyusun neraca dengan menggunakan bentuk vertical, dimana penyajian aktiva, hutang, dan modal disajikan dalam bentuk memanjang kebawah. Berikut ini adalah penjelasan tentang perkiraan yang terdapat dalam neraca perusahaan. Pada pos aktiva lancar, perusahaan menyajikan : 1) Kas dan Setara Kas, merupakan saldo uang tunai milik perusahaan dan saldo rekening Bank perusahaan. 2) Piutang Usaha, merupakan saldo piutang usaha dari transaksi penjualan palm kernel dengan pihak perusahaan lain. 3) Piutang Karyawan, merupakan saldo piutang lain-lain yang berhubungan dengan staff perusahaan. 4) Persediaan, merupakan persediaan dan peralatan yang bersangkutan dengan proyek yang sedang dijalankan perusahaan. 5) Deposito berjangka, merupakan saldo deposito berjangka pada Bank Mandiri Batam. 6) Premi Asuransi, merupakan premi asuransi atas unit-unit mesin pada PT. Asuransi Griya Upakarada dan PT. Setika Jasatma. 7) Uang muka PPN, merupakan kelebihan PPN 8) Uang muka pembelian, merupakan uang muka atas pembelian alat-alat berat.

55

9) Uang muka ganti rugi tanah Pada pos aktiva tetap, perusahaan menyajikan : 1) Tanaman Sawit 2) Non Tanaman 3) Harga perolehan, merupakan harga perolehan atas aktiva tetap pada periode yang bersangkutan. 4) Akumulasi penyusutan, merupakan biaya penyusutan atas aktiva tetap pada peride yang bersangkutan. Pada pos aktiva sewa guna usaha, perusahaan menyajikan : 1) Harga perolehan, merupakan harga perolehan atas pembelian unit-unit kendaraan. 2) Akumulasi penyusutan, merupakan biaya penyusutan atas pembelian unit-unit kendaraan perusahaan. Pada pos aktiva lain-lain, perusahaan menyajikan : 1) Jumlah aktiva lain-lain perusahaan berupa hak guna usaha, biaya pra operasi, pembibitan, okupasi tanah, PKS dalam penyelesaian, bangunan dalam penyelesaian. Pada pos kewajiban lancer, perusahaan menyajikan : 1) Hutang usaha, merupakan hutang/kewajiban perusahaan kepada supplier-nya. 2) Hutang kontraktor, merupakan saldo hutang terhadap para kontraktor perusahaan 3) Hutang Pajak, terdiri dari hutang pajak penghasilan pasal 21 dan pasal 23. 4) Hutang afiliasi, merupakan hutang afiliasi terhadap perusahaan PISP dan PLI
56

5) Biaya Ymh. Dibayar, terdiri atas biaya gaji, astek, Biaya bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan. 6) Hutang lancer lainnya, terdiri atas hutang uang muka pembeliaan aktiva dan titipan gaji karyawan. Pada pos kewajiban jangka panjang, perusahaan menyjikan : 1) Hutang bank jangka panjang, merupakan saldo hutang terhadapa Bank Mandiri Batam. 2) Hutang sewa guna usaha, merupakan saldo hutang sewa terhadap kendaran perusahaan. Pada pos ekuitas, perusahaan menyajikan : 1) Modal disetor, merupakan modal yang disetor oleh pemegang saham. 2) Modal disetor lainnya, merupakan kelebihan penyetoran modal oleh pemegang saham. 3) Saldo Laba Rugi akhir tahun, merupakan akumulasi keuntungan kerugian yang dialami perusahaan pada periode yang bersangkutan. III.10. Penyusunan Laporan Laba Rugi PT. PTM Penyusunan laporan laba rugi pada PT Tirta Madu juga telah sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dimana perusahaan menyusun laporan laba rugi dengan menggunakan Multiple Step yang dimana masing-masing komponen dijabarkan satu persatu. Pada Laporan Laba Rugi perusahaan terdapat pos-pos berikut ini :

57

A. Penjualan, merupakan jumlah dari total semua penjualan Tanaman Bunga Sawit. B. Harga Pokok Penjualan, merupakan jumlah dari total harga pokok penjualan Tanaman bunga Sawit. C. Biaya Usaha, merupakan jumlah biaya operasi yang dikeluarkan perusahaan. D. Pendapatan (Biaya) Luar Usaha, merupakan pendapatan/biaya perusahaan seperti jasa giro, pemdapatan lainnya, biaya provisi, biaya administrasi, biaya bank dan biaya lainnya. III.11. Gambaran Umum Perusahaan Pembanding Untuk dapat memberikan penilaian dan kesimpulan mengenai kinerja keuangan PT. PTM untuk periode 2005-2008 maka diperlukan perusahaan pembanding yang bergerak pada bidang bisnis yang sama yaitu Proyek Kelapa Sawit. Dengan melakukan perbandingan dengan perusahaan lain, akan dapat dihasilkan sebuah kesimpulan apakah Investasi yang dijalankan oleh PT. PTM layak di jalankan dan untuk menilai apakah PT.PTM memiliki kinerja keuangan yang lebih baik atau lebih buruk bila dibandingkan dengan perusahaan yang menjadi pembanding. Penulis memilih PT Bakrie Plantation Sumatera Tbk (UNSP) sebagai perusahaan pembanding. Penulis memilih perusahaan tersebut, karena perusahaan BPS juga menjalankan bidang yang sama dengan PT PTM. PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) merupakan perusahaan yang bergerak di dalam industri perkebunan karet dan kelapa sawit terpadu. Bidang usaha utamanya antara lain penyiapan lahan dan tenaga kerja, pembibitan,penanaman, perawatan dan panen, hingga pengolahan bahan baku dan pengembangan produk
58

turunan karet alami dan minyak sawit. Selain bidang usaha utamanya, UNSP juga menyediakan jasa manajemen perkebunan dan memiliki perusahaan khusus. Pada awalnya, UNSP didirikan sebagai NV Hollandsch-Amerikanse Plantege Maatschpij pada tahun 1911, yakni perusahaan perkebunan milik Hindia Belanda. Kemudian diakuisisi oleh Uniroyal Inc. pada tahun 1957 dan berubah nama manjadi PT United States Rubber Sumatera Plantation (USRSP). Setelah dinasionalisasi pada tahun 1965, USRSP kembali dimiliki oleh Uniroyal dan berubah nama kembali menjadi PT Uniroyal Sumatera Plantations (UNSP). Dan sejak tahun 1986, PT Bakrie and Brother mengambil alih kepemilikan saham mayoritas UNSP. UNSP melakukan penawaran umum perdana (IPO) di tahun 1990 dan berganti nama menjadi PT Bakrie Sumatera Plantation serta mulai memasuki bidang usaha kelapa sawit. Sejak memulai usaha di bidang perkebuna kelapa sawit, perusahaan terus tumbuh menjadi salah satu produsen karet dan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Pertama kali perseroan terjun dalam bisnis kelapa sawit pada tahun 1993, saat itu sekitar 6.200 hektar dari perkebunan karet diubah menjadi kelapa sawit. Sejak awal tahun 2008, perkebunan kelapa sawit berkembang hingga mencapai 80% dari total area perkebunan yang dimiliki UNSP. Sebagian besar terletak di Sumatera, dan perseroan juga memulai membuka lahan baru di Kalimantan. PT Bakrie Sumatera Plantation berlokasi di Wisma Bakrie Lt.1 Jalan H.Rasuna Said Kav B.1. berhasil mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia dengan menawarkan 25.900.000 lembar saham ke publik dengan harga Rp. 10.700 per lembar saham. Modal disetor Rp. 378,799,693,500,- dan modal dasar Rp. 4,144,000,000.
59

III.12. Hasil Wawancara Wawancara dilakukan antara penulis dengan Bapak Nurudin selaku Direktur Keuangan PT. PMO dan dilakukan di Perusahaan Tirta Madu pada tanggal 03 April 2009. Nurudin sudah bekerja di PT. PMO sejak perusahaan tersebut berdiri pada tahun 1990 dan diangkat sebagai Direktur Keuangan pada tahun1991. Wawancara dimulai pada pukul 10.00 dan selesai pada pukul 11.00. Berikut adalah hasil wawancara antara penulis dengan Bapak Nurudin yang terdiri dari delapan pertanyaan: 1. Apa visi dan misi dari PT. PTM? Visi dari PT. PMO adalah menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka di Indonesia dan misi dari PT. PTM adalah menjadikan

perusahaan bermanfaat dan mejadikan perusahaan yang bersahabat dengan lingkungan di indonesia. 2. Tujuan apa yang ingin dicapai oleh PT. PTM di tahun 2009? Tujuan yang ingin dicapai oleh PT. PTM pada tahun ini adalah untuk meningkat laba perusahaan dan meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Rencana strategi apa yang dijalankan oleh PT. PMO untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan? Ada 2 recana yang akan dijalankan oleh PT.PTM yaitu : pertama, meningkatkan mutu pengetahuan dan keterampilan karyawan PT.PTM dengan cara mendirikan training center bagi karyawan baru dan megirimkan karyawan tetap untuk mengikuti seminar-seminar . Pada era persaingan bebas seperti sekarang, tersedianya tenaga kerja yang terdidik dan terampil menjadi semakin mutlak,
60

karena dengan demikian dapat diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tanaman dan mutu CPO yang dihasilkan. Kedua, yaitu memperluas lahan perkebunan kelapa sawit PT. PTM dengan membeli lahan baru yang lebih produktif di provinsi Riau. 4. Apakah PT. PTM memiliki rencana ekspansi di masa mendatang? Bila ada, rencana ekspansi seperti apa yang akan dilaksanakan PT.PTM, bila tidak, mengapa? PT. PTM memiliki rencana untuk melakukan ekspansi, rencana ini akan

dilaksanakan awal tahun 2010, dengan membeli beberapa lahan baru di provinsi Riau, lahan baru ini akan dijadikan kebun kelapa sawit yang lebih besar produksinya. 5. Dalam hal yang berkaitan dengan proses produksi, apakah perusahaan memiliki rencana untuk melakukan efisiensi? Bila ada, rencana efisiensi seperti apa yang akan dijalankan oleh PT. PTM? Efisiensi yang kami lakukan adalah dengan menambah mesin-mesin dengan teknologi yang lebih canggih yang dibutuhkan untuk pemrosesan, pengolahan dan pemeliharaan kelapa sawit. Rencana lainnya adalah, PT.PTM harus mempunyai Lokasi tempat produksi perkebunan kelapa sawit yang memenuhi syarat, antara lain: (i) harus terletak di tengah perkebunan; (ii) terletak dekat dengan sumber air; (iii) dekat dengan tempat penyimpanan sementara dan tempat pengiriman CPO; (iv) bebas dari banjir. III.13. Permasalahan

61

Berdasarkan pembahasan dan dengan melihat latar belakang perusahaan maka masalah yang dihadapi PT PTM, yaitu : semakin tinggi naiknya saldo kewajiban yaitu jumlah kewajiban jangka panjang (hutang sewa guna usaha dan hutang PPN ) dan biaya operasional ( biaya penjualan dan biaya admnistrasi & umum) di tahun 2006 dibanding 2005 dan juga ditahun 2007 dibanding 2006.

62

Anda mungkin juga menyukai