Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DASAR PENCEGAHAN TERJADINYA BANJIR

DIAJUKAN OLEH: KELOMPOK DESA NASE ME

NAMA MAHASISWA 1. Azmi 2. Nazla Khairani 3. Faisal 4. Muammar 5. Ridwan 6. Mursalin 7. Mutia Nanda 8. Rahmiyati 9. Yuliana 10. Murniati M. Nur

JURUSAN Teknik Sipil Matematika Ekonomi Pembangunan Agroteknologi Geografi Adm. Negara Adm. Niaga B. Indonesia B. Inggris Ekonomi

JABATAN Ketua Kelompok Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

KULIAH KERJA MAHASISWA PENGURANGAN RESIKO BENCANA UNIVERSITAS ALMUSLIM


PERIODE 2012-2013

Mahasiswa KKM-PRB Universitas Almuslim (Umuslim) 2012-2013, Gampong Nase Me Kecamatan Pandrah, Bireuen.

TERM OF REFERENCE (TOR) KONSEP DASAR PENCEGAHAN TERJADINYA BANJIR

1.1.

Latar Belakang Kabupaten Bireuen saat ini sering terjadinya banjir. Ancaman dari

banjir sangat sulit untuk diprediksi, termasuk ancaman bencana alam lainnya. Sebagai contoh besar kejadian banjir yang terjadi di Kecamatan Pandrah dan Simpang Mamplang pada awal tahun 2013. Kejadian banjir tersebut disebabkan meluapnya air Krueng Surien akibat debit curah hujan yang terlalu tinggi. Dari kejadian tersebut kini semuanya telah berubah, lahan-lahan pertanian warga tergenam akibat banjir. Ancaman banjir sangat sulit untuk diprediksi, kini setiap orang dituntut untuk berperan serta dalam program pelestarian lingkungan dalam mengatasi banjir. Setiap orang perlu memiliki kesadaran untuk menjaga sistem drainase yang ada di pemukimannya. Saat ini Pemerintah sangat menekankan gaya hidup ramah lingkungan yang akan memberi manfaat bagi kelestarian lingkungan tersebut. Sehingga, warga masyarakat mempunyai akses langsung bagi kehidupan. Di Aceh, kesadaran terhadap pentingnya drainase terbilang kurang, karena bisa dikatakan kurangnya kepedulian dari masyarakat terhadap kelestarian drainase yang ada di desa masing-masing. 1.2. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa Pengurangan Resiko Bencana (KKM-PRB) adalah: a. Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang gaya hidup kelestarian lingkungan; b. Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang tata cara pencegahan resiko bencana; c. Membantu masyarakat dalam mengurangi resiko bencana;

Mahasiswa KKM-PRB Universitas Almuslim (Umuslim) 2012-2013, Gampong Nase Me Kecamatan Pandrah, Bireuen.

1.3.

Lokasi KKM-PRB Lokasi yang akan kami selenggarakan program Kuliah Kerja Mahasiswa

Pengurangan Resiko Bencana (KKM-PRB) yaitu di Desa Nase Me Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Seperti kita ketahui wilayah Kabupaten Bireuen adalah termasuk ke dalam daerah yang sering dialami bencana banjir. Hal tersebut seperti terpetakan pada Gambar di bawah ini.

Sumber: http://geospasial.bnpb.go.id/

1.4.

Alternatif Pengurangan Resiko Bencana Dengan melihat kejadian yang dialami masyarakat Desa Nase Me

Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen, kami dari kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa Pengurangan Resiko Bencana (KKM-PRB), ingin mengaplikasikan ilmu yang kami dapatkan selama bangku perkuliahan berupa pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu fungsi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Adapaun program dasar untuk mencegah terjadinya banjir, yaitu: a. Pembuatan resapan biopori; b. Pembuatan sumur resapan;

Mahasiswa KKM-PRB Universitas Almuslim (Umuslim) 2012-2013, Gampong Nase Me Kecamatan Pandrah, Bireuen.

1.5.

Langkah Dasar Pencegahan Banjir Demi untuk meminimalisir kejadian banjir, berikut langkah dasar untuk

pencegahannya: a. Pembuatan resapan biopori Langkah-langkah untuk pembuatan resapan biopori adalah; 1. Pilihlah daerah yang tepat untuk membuat lubang biopori, yaitu pada sekeliling pohon, halaman sekolah, kantor , rumah, dan lain-lain. 2. Lubangi tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 80-100 cm menggunakan linggis, bamboo, atau alat pengebor.

3. Perkuat mulut lubang dengan semen sekitar 2-3 cm dan setebal 2cm disekelilingnya.

Mahasiswa KKM-PRB Universitas Almuslim (Umuslim) 2012-2013, Gampong Nase Me Kecamatan Pandrah, Bireuen.

4. Isilah lubang tersebut dengan sampah organik.

5. Jika volume sampah berkurang, isilah kembali dengan sampahsampah seperti yang disebutkan diatas. 6. Kompos diambil setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan kembali Lubang Resapan Biopori tersebut. Hal tersebut dapat di lihat pada Gambar di bawah:

Mahasiswa KKM-PRB Universitas Almuslim (Umuslim) 2012-2013, Gampong Nase Me Kecamatan Pandrah, Bireuen.

Mahasiswa KKM-PRB Universitas Almuslim (Umuslim) 2012-2013, Gampong Nase Me Kecamatan Pandrah, Bireuen.

b. Pembuatan Sumur Resapan Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain: Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, dan tidak pada tanah berlereng, curam atau labil. 1. Sumur resapan berjarak minimal lima meter dari tempat penimbunan sampah danseptic tank dan berjarak minimal satu meter dari pondasi bangunan. 2. Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan. 3. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air) minimal 2,0 cm per jam yang berarti dalam satu jam mampu menyerap genangan air setinggi 2 cm. Langkah-langkah untuk pembuatan sumur resapan adalah; 1. Buat sumur dengan diameter 80-100 cm sedalam 1,5 m namun tidak melebihi muka air tanah.

Mahasiswa KKM-PRB Universitas Almuslim (Umuslim) 2012-2013, Gampong Nase Me Kecamatan Pandrah, Bireuen.

2. Untuk memperkuat dinding tanah, gunakan buis beton, pasangan bata kosong (tanpa plesteran) atau pasangan batu kosong. 3. Buatlah saluran pemasukan yang mengalirkan air hujan dari talang ke dalam sumur resapan dengan menggunakan pipa paralon. 4. Buatlah saluran pembuangan dari sumur resapan menuju parit yang berfungsi membuang limpahan air saat sumur resapan kelebihan air. Ketinggian pipa pembuangan harus lebih tinggi dari muka air tanah tertinggi pada selokan drainase jalan tersebut. 5. Isi lubang sumur resapan air dengan koral setebal 15 cm. 6. Tutup bagian atas sumur resapan dengan plat beton. Di atas plat beton ini dapat diurug dengan tanah. Berikut gambaran sumur resapan:

Mahasiswa KKM-PRB Universitas Almuslim (Umuslim) 2012-2013, Gampong Nase Me Kecamatan Pandrah, Bireuen.

Mahasiswa KKM-PRB Universitas Almuslim (Umuslim) 2012-2013, Gampong Nase Me Kecamatan Pandrah, Bireuen.

Anda mungkin juga menyukai