Anda di halaman 1dari 2

Bertawakkal Kepada Allah SWT

Oleh Farandy Haris (1206261251), Teknik Kimia

Dalam menjalankan kehidupan masing-masing, setiap individu pasti memiliki pengalaman religius yang berbeda-beda satu sama lain. Pengalaman religius yang didapat tergantung akan banyak hal, salah satunya yaitu tingkat keimanan yang dimiliki oleh suatu insan. Dengan tingginya keimanan yang dia miliki, maka akan semakin banyak pula pengalaman religius yang akan didapatkannya. Dalam LTM ini, saya akan menceritakan pengalaman religius yang pernah saya alami sebelumnya. Saat saya duduk di bangku sekolah menengah atas, ada banyak pengalaman yang membuat saya sadar tentang pentingnya manfaat ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Menjelang seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) saya disibukkan dengan berbagai kegiatan akademis, seperti pelatihan intensif untuk seleksi tertulis di tempat bimbingan belajar dan mengikuti uji coba atau Try Out yang banyak diadakan oleh lembaga-lembaga tertentu. Akibat padatnya rutinitas saya, terkadang ibadah yang saya jalani cenderung kurang maksimal, seperti melaksanakan sholat di akhir waktu, bahkan terkadang meninggalkannya. Akhirnya ketika waktu ujian tiba, saya merasa dapat mengerjakan soal dan yakin bahwa saya akan lulus pada seleksi tertulis ini. Beberapa bulan kemudian setelah hasil seleksi diumumkan, ternyata nama saya tidak tertera dalam tanda kelulusan tersebut. Melihat hal ini perasaan terpukul dan merasa demotivasi pasti terlintas dalam pikiran. Akan tetapi, orang tua saya tetap memberikan semangat serta arahan tentang apa yang saya harus lakukan dan menyuruh untuk mengintrospeksi diri terlebih dahulu akan kesalahan yang saya telah perbuat sebelumnya. Saya mencoba mengingat hal apa saja yang telah saya kerjakan sebelumnya dan ternyata permasalahannya ada di kualitas ibadah saya yang sangat rendah. Setelah kejadian itu saya berusaha untuk meningkatkan ibadah sholat saya kepada Allah dan melakukan beberapa amalan-amalan ringan, seperti membaca Al-Quran dan bersedekah. Saya juga tidak lupa untuk meminta doa

dari kedua orang tua. Di samping itu juga saya tetap belajar dan melatih kemampuan untuk tes selanjutnya yaitu SIMAK UI meskipun hanya dalam beberapa hari saja karena jarak pengumuman SNMPTN dengan tes SIMAK UI yang sangat dekat. Dalam waktu belajar yang singkat tersebut, saya merasa jauh lebih tenang dan lebih mudah mencerna ilmu yang saya dapat dibandingkan dengan kondisi saya sebelumnya saat melakukan persiapan untuk seleksi tertulis. Dan ketika ujian SIMAK UI telah berakhir, saya menyerahkan semua hasilnya kepada Allah SWT. Beberapa minggu kemudian, hasil tes SIMAK UI pun diumumkan. Dan Alhamdulillah saya bersyukur karena nama saya tertera di dalam pengumuman kelulusan tersebut. Saya merasakan kebahagiaan yang sangat luar biasa saat itu dan kembali bersyukur kepada Allah SWT serta berterima kasih kepada kedua orang tua sayakarena dengan doa mereka pula saya dapat berhasil. Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan untuk berdoa dan berusaha

dalam meraih segala cita-cita yang kita inginkan atau biasa disebut dengan ikhtiar. Setelah kita berikhtiar, maka selanjutnya kita bertawakkal atau menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat AtThalaaq : 3 yang berbunyi :

Artinya: Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya.

Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai