Anda di halaman 1dari 4

b.

Infra Red Radiation Menurut John & Rees, 2000, sinar Infra Red (infra merah) yaitu pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 7.700-4.000.000 A. Selain Infra Red yang digunakan untuk pengobatan yaitu pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang pendek (7.700-12.000 A). 1) Klasifikasi Infra Red Klasifikasi Infra Red dapat dibagi menjadi dua, yaitu a) Berdasarkan panjang gelombang Gelombang panjang (non penetrating), sinar infra merah dengan panjang gelombang 12.000-150.000 A. Daya penetrasi sinar ini hanya sampai lapisan superficial epidermis (sekitar 0,5 mm). Gelombang pendek (penetrating), sinar infra merah dengan panjang gelombang 7.700-12.000 A. Daya penetrating ini lebih dalam dari gelombang panjang, yaitu sampai jaringan subkutan kira-kira dapat mempengaruhi secara langsung terhadap pambuluh darah kapiler, pembuluh limpe, ujungujung saraf dan jaringan lain dibawah kulit. b) Berdasarkan tipe Sinar infra merah dapat dibedakan menjadi , tipe A dengan panjang gelombang 780-1.500 mm (penetrasi dalam), tipe B dengan panjang gelombang 1.500-3.000 mm (penetrasi dangkal) dan tipe C dengan panjang gelombang 3.000-10.000 mm (penetrasinya dangkal). 2) Generator Infra Red Generator pada infra merah dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu : a) Non Luminous Generator non luminous hanya mengandung sinar infra merah saja. Generator non luminous akan memproduksi sinar infra merah dengan panjang gelombang 7.700-150.000 A. Pengobatan dengan infra merah generator non luminous disebut infra red radiation. b) Luminous Pada generator luminous mengandung sinar infra merah, sinar visible dan ultra violet tetapi mengandung infra merah lebih banyak. Panjang gelombang yang dihasilkan oleh generator luminous berkisar antara 3.500

40.000 A. Pengobatan dengan infra merah generator luminous disebut radian heating. Pada kondisi Cervical Root Syndrome e.c. Spondylosis, jenis generator yang digunakan adalah generator luminous. 3) Efek Fisiologis Pengaruh fisiologis sinar infra merah jika diabsorbsi oleh kulit, maka panas akan timbul pada tempat dimana sinar tersebut diabsorbsi. Sinar infra merah yang mempunyai panjang gelombang pendek (7.700-12.000 A) penetrasinya pada lapisan dermis atau sampai kebawah kulit, sedangkan panjang gelombang panjang (diatas 12.000 A) penetrasinya hanya sampai superficial epidermis. Dengan adanya panas ini temperatur naik dan pengaruh-pengaruh lain terjadi, diantaranya yaitu : a) Meningkatkan proses metabolisme Suatu reaksi kimia akan dipercepat dengan adanya panas atau kenaikan temperatur akibat pemanasan. Proses metabolisme yang terjadi pada lapisan superficial pada kulit akan meningkat sehingga pemberian oksigen dan nutrisi kepada jaringan menjadi lebih baik, begitu juga pengeluaran sampahsampah sisa metabolisme. b) Vasodilatasi pembuluh darah Dilatasi pembuluh darah kapiler dan arteriol akan terjadi segera setelah penyinaran, sehingga kulit akan tampak kemerah-merahan tetapi tidak merata yang disebut erythema, hal ini disebabkan oleh adanya energi panas yang diterima ujung-ujung syaraf sensorik yang mempengaruhi mekanisme pengaturan panas sehingga vasomotor mengadakan reaksi denagn pelebaran pembuluh darah sehingga sejumlah panas dapat diratakan keseluruh jaringan lewat sirkulasi darah. Dengan sirkulasi darah yang meningkat maka pemberian nutrisi dan oksigen kepada jaringan akan ditingkatkan sehingga anti bodi dalam jaringan akan meningkat. c) Pigmentasi Penyinaran yang berulang-ulang dengan infra merah dapat menimbulkan pigmentasi pada tempat yang disinari. Hal tersebut disebabkan oleh karena adanya kerusakan pada sebagian sel-sel darah merah tersebut.

d) Pengaruh terhadap urat syaraf sensoris Pemanasan yang ringan mempunyai pengaruh sedatif terhadap ujung-ujung saraf sensorik, sedang pemanasan yang lebih akan menimbulkan iritasi. e) Pengaruh terhadap jaringan otot Kenaikan temperatur disamping membantu terjadinya rileksasi juga akan meningkatkan kemampuan otot untuk berkontraksi. f) Destruksi jaringan Penyinaran yang diberikan menaikan temperatur yang cukup tinggi sehingga menyebabkan kerusakan kulit akibat luka bakar yang terjadi. g) Menaikkan temperatur tubuh Hal ini terjadi karena penyinaran akan memanasi darah dan jaringan yang berada didaerah superficial kulit, panas ini kemudian akan diteruskan ke seluruh tubuh. h) Mengaktifkan kerja kelenjar keringat Pengaruh rangsangan saraf yang dibawah ujung-ujung saraf sensorik dapat mengaktifkan kerja kelenjar, didaerah yang diberikan penyinaran. 4) Efek Teraputik a) Mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri Penyinaran infra merah dapat menurunkan rasa nyeri yang ditimbulkan karena adanya timbunan sisa-sisa hasil metabolisme yang disebut zat P yang menumpuk di jaringan. Dengan pemberian sinar infra merah akan memperlancar sirkulasi darah, sehingga zat P juga akan ikut terbuang dan rasa nyeri akan berkurang atau hilang. b) Rileksasi otot Rileksasi akan mudah dicapai jika jaringan otot dalam keadaan hangat dan rasa nyeri tidak ada. Radiasi infra merah selain mengurangi nyeri juga dapat menaikan suhu tubuh, sehingga spasme otot akan menjadi rileks. c) Meningkatkan suplai darah Kenaikan temperatur akan menimbulkan vasodilatasi yang akan

menyebabkan terjadinya peningkatan darah ke jaringan setempat. d) Menghilangkan sisa-sisa hasil metabolisme Penyinaran didaerah yang luas akan mengakibatkan grandula gudoifera (kelenjar keringat) di seluruh badan, sehingga akan meningkatkan pembuangan sisa-sisa metabolisme melalui keringat.

5) Indikasi dan Kontra Indikasi a) Indikasi sinar infra red Indikasi dari penyinaran infra red (infra merah) adalah kondisi peradangan setelah sub akut (kontusio, muscle strain, muscle sprain, trauma sinovitis), penyakit arthritis (rheumatoid arthritis, osteoarthritis, myalgia, lumbago, neuralgia dan neuritis), gangguan sirkulasi, penyakit kulit, post fraktur dengan internal fixasi, persiapan latihan dan massage. b) Kontra indikasi Kondisi yang tidak dapat diberikan sinar infra merah adalah daerah dengan insufisiensi pada darah, gangguan sensibilitas kulit, dan adanya

kecenderungan terjadinya pendarahan. c) Bahaya pemberian sinar Infra Red Radiation Hal-hal yang dapat timbul apabila penyinaran tidak sesuai adalah keadaan yang dapat membahayakan pasien diantaranya yaitu luka bakar pada saat atau setelah penyinaran, headache (pusing), chill (menggigil), pingsan atau tidak sadar secara tiba-tiba dan kerusakan pada mata.

Anda mungkin juga menyukai

  • Lymphedema
    Lymphedema
    Dokumen4 halaman
    Lymphedema
    zahrasativani
    0% (1)
  • Devic's Syndrome
    Devic's Syndrome
    Dokumen1 halaman
    Devic's Syndrome
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Cervical Root
    Cervical Root
    Dokumen4 halaman
    Cervical Root
    Izar Azwar
    Belum ada peringkat
  • Tugas Biologi
    Tugas Biologi
    Dokumen6 halaman
    Tugas Biologi
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Formulir Fisioterapi
    Formulir Fisioterapi
    Dokumen4 halaman
    Formulir Fisioterapi
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Cervical Root
    Cervical Root
    Dokumen4 halaman
    Cervical Root
    Izar Azwar
    Belum ada peringkat
  • Bab III Ft.a
    Bab III Ft.a
    Dokumen11 halaman
    Bab III Ft.a
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Contoh Kuesioner
    Contoh Kuesioner
    Dokumen4 halaman
    Contoh Kuesioner
    GilangNar'AryaPutra
    Belum ada peringkat
  • Oa
    Oa
    Dokumen5 halaman
    Oa
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Myalgia Otot
    Myalgia Otot
    Dokumen3 halaman
    Myalgia Otot
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Move
    Move
    Dokumen3 halaman
    Move
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Move
    Move
    Dokumen3 halaman
    Move
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Contoh Kuesioner
    Contoh Kuesioner
    Dokumen4 halaman
    Contoh Kuesioner
    GilangNar'AryaPutra
    Belum ada peringkat
  • Myalgia
    Myalgia
    Dokumen1 halaman
    Myalgia
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • View
    View
    Dokumen2 halaman
    View
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Irr
    Irr
    Dokumen4 halaman
    Irr
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Sci
    Sci
    Dokumen85 halaman
    Sci
    zahrasativani
    100% (1)
  • Move
    Move
    Dokumen3 halaman
    Move
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Seminar Kelas 2
    Seminar Kelas 2
    Dokumen32 halaman
    Seminar Kelas 2
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Utk Wawancara
    Utk Wawancara
    Dokumen1 halaman
    Utk Wawancara
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Live Report Okk Ui 2011 - View
    Live Report Okk Ui 2011 - View
    Dokumen1 halaman
    Live Report Okk Ui 2011 - View
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Pertanyaan UAS
    Pertanyaan UAS
    Dokumen4 halaman
    Pertanyaan UAS
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • View
    View
    Dokumen2 halaman
    View
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Cervical Root
    Cervical Root
    Dokumen4 halaman
    Cervical Root
    Izar Azwar
    Belum ada peringkat
  • Origo Dan Insersio
    Origo Dan Insersio
    Dokumen3 halaman
    Origo Dan Insersio
    zahrasativani
    Belum ada peringkat
  • Hak Dan Kewajiban Dokter-Pasien
    Hak Dan Kewajiban Dokter-Pasien
    Dokumen15 halaman
    Hak Dan Kewajiban Dokter-Pasien
    Adrian Prasetio
    Belum ada peringkat
  • Hal.28-33 Teori Behaviourisme
    Hal.28-33 Teori Behaviourisme
    Dokumen6 halaman
    Hal.28-33 Teori Behaviourisme
    Elaine Ying
    Belum ada peringkat
  • GAIT (Gaya Berjalan)
    GAIT (Gaya Berjalan)
    Dokumen20 halaman
    GAIT (Gaya Berjalan)
    zahrasativani
    100% (1)
  • Jaringan Epitel Penunjang Otot Saraf Dan Kulit
    Jaringan Epitel Penunjang Otot Saraf Dan Kulit
    Dokumen37 halaman
    Jaringan Epitel Penunjang Otot Saraf Dan Kulit
    zahrasativani
    Belum ada peringkat