Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem Comunity Nursing Program II

Disusun oleh TUTOR 7 M. Zaenudin Wasilah Iswari Nastiti Aisah Syayidah Fabianus Tegar Endah Rahayu Hanna khoirotun nisa Wiwi Karlina Evi Noviyanti Djoko Permadi S. Ratih Herdina Annisa Labertha Sonya Putri Perdana 220110100032 220110100043 220110100083 220110100102 220110100105 220110100034 220110100056 220110100051 220110100096 220110100121 220110100002 220110100009

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2013 KATA PENGANTAR


1

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayatnya sehingga penyusunan makalah kasus 3 Nusing Community II telah selesai disusun. Dalam makalah ini dijelaskan mengenai definisi asuhan keperawatan, Tujuan, Tahapan-tahapan sampai intervensi dalam asuhan keperawatan keluarga. Makalah yang telah kami susun ini merupakan hasil dari diskusi kelompok kami yang mana telah kami sesuaikan dengan sumber-sumber yang ada. Diharapkan disamping dapat menambah wawasan keilmuan, juga dapat membentuk mahasiswa yang aktif, kreatif, dan mampu bekerja sama dalam menggali, mengkaji, dan mempelajari suatu bahan materi. Penyusun berharap makalah ini dapat dijadikan salah satu sumber bagi para mahasiswa dalam proses belajar di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran. Di samping itu, semoga makalah ini dapat memperkaya khazanah keilmuan khususnya bagi para mahasiswa yang menyusun makalah ini. Akhir kata, semoga upaya untuk meningkatkan keilmuan dalam pengetahuan keperawatan ini mendapat ridlo Allah subhanahu wa taala.

Jatinangor, 9 Maret 2013

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan

BAB II 1. Definisi asuhan keperawatan 2. Misi 3. Tujuan 4. Tahapan-Tahapan 5. Klasifikasi Intervensi 6. Hambatan Intervensi 7. Peka Budaya 8. Evidance Based 9. Penentuan Prioritas Masalah 10. Pengkajian

BAB III Simpulan Daftar Pustaka

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Asuhan Keperawatan keluarga merupakan salah satu kegiatan keperawatan yang biasnya bertempatkan dirumah klien, agent memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan masalah yang dihadapi. Pemberian asuhan keperawatan juga melibatkan beberapa disiplin ilmu dari berbagai profesi kesehatan yang ada. Pemberian asuhan keperawatan bertujuan Memandirikan klien sebagai bagian dari anggota keluarga, menyejahterakan klien sebagai gambaran kesejahteraan klien, meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap anggota keluarga, meningkatkan produktivitas klien dan keluarga, meningkatkan kualitas keluarga. Untuk memberikan asuhan keperawatan juga harus melewati beberapa tahapan seperti pengkajian, diagnosa prioritas, hingga implementasi setelah diberikan intervensi agent juga mengevaluasi klien. 2. Tujuan Setelah melakukan pembelajaran ini diharapkan mahasiswa dapat memahami materi sehingga dapat mengaplikasikan materi yang ada kedalam kehidupan di dunia keperawatan. Perawat harus bisa berbaur dengan klien dengan nyaman agar tercipta rasa trust sehingga memudahkan pekerjaan kami.

BAB II
4

KONSEP

Definisi asuhan keperawatan keluarga Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan dalam praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sebagai anggota keluarga, pada tatanan komunitas dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, berlandaskan pada etika dn etiket keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan (Kelompok Kerja Keperawatan CHS, 1994;Mc Closkey & Grace, 2001) Dapat disimpulkan bahwa asuhan kperawatan keluarga adalah kegiatan praktik keperawatan kepada klien yaitu anggota dalam suatu keluarga dengan menggunakan proses keperawatan yang telah berpedoman pada standar keperawatan yang berlaku, dan etika keperawatan , serta dalam lingkup wewenga dan tanggung jawab keperawatan. MISI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Berikut ini adalah misi yang digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga yang berkualitas : 1. Memberdayakan keluarga untuk membangun setiap anggota keluarganya agar dapat memelihara kesehatan yang optimal. 2. Membina kemitraan penting dilakukan karena dapat menjadikan keluarga yang mandiri dan meningkatkan ketahanan keluarga 3. Meningkatkan peran keluarga dalam prevensi primer, sekunder, dan tersier di bidang kesehatan. 4. Mewujudkan kesehatan merupakan hak setiap individu dalam anggota keluarga. 5. Memiliki karakter yang kuat dan cerdas dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan peran serta aktif keluarga.

Tujuan asuhan keperawatan keluarga Menurut Kozier & Erb, 1995; Friedman, 1998; Mc Closkey & Grace, 2001 tujuan asuhan keperawatan keluarga adalah sebagai berikut : 1) Memandirikan klien sebagai bagian dari anggota keluarga 2) Menyejahterakan klien sebagai gambaran kesejahteraan klien 3) Meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap anggota keluarga 4) Meningkatkan produktivitas klien dan keluarga 5) Meningkatkan kualitas keluarga Tahapan-tahapan dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga : 1. Pengkajian A. Pengkajiankeluarga Identifikasi data demografidansosiokulturaktermasuklokasi Agama yang dianutdanhubungannyadengankondisikesehatansaatini Lingkunganrumah Strukturkeluarga Fungsidasarkeluarga Perkembangankeluargadantugasperkembangan yang dilaksanakan strategi yang dilakukankeluargabila stress danmekaismekoping pengkajianpelaksanaantugaskesehatankeluarga bahasapengantar yang digunakankeluarga hubungankeluargadengantetanggadanantarkeluarga yang berhubungandarah
6

pendidikan system dansumberpendukung yang tersediauntukkeluarga

B. Pengkajiananggotakeluarga Pengkajianfisiksetiapanggotakeluarga Pengkajian mental setiapanggotakeluarga Pengkajianemosionalsetiapanggotakeluarga Pengkajian social setiapanggotakeluarga Pengkajian spiritual setiapanggotakeluarga Pengkajianterlaksananyatugasindividu

2. DiagnosaKeperawatan Padaasuhakeperawatankeluargabidanggarapankeperawatanadalahkesenjangantidakterpenuhin yakebutuhandasarpadamanusiapadatingkatkeluargadisebutjugasebagaimasalahkeperawatan . Etiologidarimasalahkeperawatankewluargabiasanyatidakoptimalnyakesehatankeluargadalam bidangkesehatan. Menentukanprioritasmasalah : Pertimbangandalammenentukanprioritasmasalah : Masalahkeperawatankwluarga yang dijumpailebihdarisatu Sumberdaya yang dmilikikeluargadankomunitasterbatas Keterbatasan IPTEK keperawatan yang dikuasaiperawatnkeluarga Beratdanmeninjolnyamasalah yang dirasakanolehkeluargaberbeda-bedsa
7

Waktu yang dimilikiterbatas Mengatasimasalahprioritasdapatmengatasimasalahintitersebut

3. Perencanaan Merupakanacuantertulis dirancanakandapatmengatasi keperawatansehinggakliendapatterpenuhikebutuhandasarnya mberikaninvormasi yang akuratdanmemuaskantentangpengobatan. Indikasiuntukintervensikeperawatankeluarga : Menurut White and leaheydalamfriedman ,1998 : Adanyakeluargadengansuatumasalah yang berhubungandiantaraanggotakeluarga yang dipengaruhi Adanyaanggotakeluargadenganpenyakit yang emmilikidampak yang .Intervensi yang terdiridariberbagaiintervensikeperawatan yang diagnosis yang

dilakukanperawatbersifatbantuan,higienis,rehabilitasi,suportif,preventif,observasi,danme

merugikansecaranyataterhadapanggotakeluarga lain Seorangangotakeluargadidiagnosapenyakitnyauntukpertama kali Perkembangananakatauremajasecaraemosional,tingklahlaku,ataufisikdalamkontek skeluarga yang sakit Salah satuanggotakeluarga yang

mempunyaipenyakitkronispulangataupindahdarisuatuinstitusikekpmunitas Anggotakeluargamempunyaipenyakitmematikan

Kalsifikasi intervensi keperawatan : Menurut freedman 1998 : Supplemental : perawatsecaralangsungmemberikanpelayanankeperawatan yang


8

tidakdapatdilakukankeluarga

Facilitative :perawatmembantumengatasihambatandarikeluargadanmemperolehpelayananmedis,kesej ahteraansocial,transportasi,ataupelayanankesehatandirumah.

Developmental :Perawatmembantukeluargauntukmenolongdirisendirisesuaikemampuannya. Perawatjugamenolongkeluargamemanfaatkanfasilitaskesehatan bersumberdaridirisendirisepertidukungan social internal daneksternal yang

Intervensikeluargadandefenisiaktifitas : Label Dukungankeluarga Mempertahankan proses keluarga Promise integritaskeluarga Keterlibatankeluarga Mobilisasikeluarga Terapikeluarga Dukungansaudarakand ung Defenisiaktifitas Meningkatnyaminatkeluargadantujuan Meminimalkanefekgangguan proses keluarga Meningkatnyadayaikatdankesatuankeluarga Partisipasikeluargadalamperawatanfisikdanemisipasien Penggunaankekuatankeluarga mempengaruhikesehatanpasienmelaluipetunjukpositif Interaksidengankeluargasebagai agenpengubah

yang yang

bergerakmenujucarahidup yang lebihproduktif Meningkatkanketerlibatansaudarakandungpadasaatsaudaralainnyameng alamisakit

Hambatandalamintervensikeperawatankeluarga : Menurutbailon&maglaya 1978 Infirmasi yang diperolehkeluargamungkinkurangataukeliru Informasi yang

diperolehkeluaragtidakmenyeluruhsehinggakeluargahanyamelihatsebagiandarimasalah Keluargamemperolehinformasi yang diperlukan

,tetapitidakdapatmengaitkandengansituasi yang sedangdihadapi


9

Kelargatidakmaumenghadapisituasi Keluargainginmempertahankansuatupolatingkahlaku Kegagalanmengaitkanantaratindakandansasarankeluarga Keluargakurangpercayaterhadaptindakan yang di usulkan

4. Implementasi Merupakansuatubagianaktifdalamasuhankeperawatan .Tindakaninibersifatintelektual,teknis,dan interpersonal berupaupayapemenuhankebutuhandasarklien. Tindakankeperawatanmeliputi : Tindakankeperawatan Observasikeoerawatan Pendidikankesehatanataukeperawatan Tindakanmedis yang dilakukaperawat(tindakanlimpah)

5. Evaluasi Merupakantahapakirdarirangkaian proses keperawatan yang yang

bergunapakahtujuandaritindakankeperawatan telahdilakukantercapaiatauperlupendekatan lain.

Hambatan dalam intervensi Hambatan dalam intervensi keperawatan keluarga menurut buku yang berjudul Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat oleh Drs. Nasrul Effendy halaman 43, dibagi menjadi dua sumber yaitu : a. Hambatan dari keluarga Pendidikan keluarga yang rendah
10

Akan mempersulit tingkat pemahaman keluarga dengan apa yang disampaikan oleh perawat. Keterbatasan sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana, dan prasarana) Sumber daya keluarga merupakan factor pendukung dalam pola hidup sehat yang seharusnya keluarga lakukan. Kebiasaan-kebiasaan yang melekat Kebiasaan yang sudah melekat akan sangat sulit untuk dirubah, yang tentunya memerlukan proses yang lama. Sosial budaya yang tidak menunjang Sosial budaya seseorang yang bertentangan dengan dunia kesehatan akan sangat menghambat dalam proses intervensi keperawatan keluarga ini. Karena kita akan sulit untuk mengubah paradigma yang sudah membudaya secara turun temurun. b. Hambatan dari perawat Sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi, seperti ; PHN Kit, transportasi Kondisi alam (geografi yang sulit) Letak geografis suatu keluarga yang dikaji sulit tempuh seperti melewati sungai besar tanpa jembatan yang memadai, atau letak rumah dipelosok dengan jalan tanpa aspal, dll, akan sangat menghambat perawat dalam melakukan intervensi. Kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa) Ini merupakan factor penting, karena dengan beda bahasa akan besar kemungkinan dalam salah persepsi. Dan itu fatal jika salah persepsi itu dalam hal proses pengobatan . Keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur keluarga.
11

Pengetahuan perawat tentang kultur keluarga merupakan suatu modal utama yang harus dimiliki perawat untuk masuk kedalam dunia keluarga tersebut dan akan memudahkan dalam melakukan intervensi.

Peka Budaya Ada tiga pedoman dalam keperawatan peka budaya / transcultural nursing (Andrew and Boyle, 1995) yaitu : mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan dengan kesehatan, mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan kesehatan dan merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan kesehatan. A. Cultural care preservation/maintenance 1. 2. 3. Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat tentang proses melahirkan Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinterkasi dengan klien. Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawat dan perawatan bayi.

B. Cultural care accomodation/negotiation 1. 2. 3. Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan

berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan klien dan standar etik C. Cultual care repartening/reconstruction 1. 2. 3. Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan dan Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya melaksanakannya kelompok Gunakan pihak ketiga bila perlu
12

4. 5.

Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam bahasa kesehatan yang dapat Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan

dipahami oleh klien dan orang tua

Perawat dan klien harus mencoba untuk memahami budaya masing-masing melalui proses akulturasi, yaitu proses mengidentifikasi persamaan dan perbedaan budaya yang akhirnya akan memperkaya budaya-budaya mereka. Bila perawat tidak memahami budaya klien maka akan timbul rasa tidak percaya sehingga hubungan terapeutik antara perawat dengan klien akan terganggu. Pemahaman budaya klien amat mendasari efektifitas keberhasilan menciptakan hubungan perawat dan klien yang bersifat terapeutik.

Evidence Based Practice Evidence Based Practice is the practice of EBP is the integration of individual clinical expertise with the best available external clinical evidence from systematic research and clients values and expectations. Evidence memiliki beberapa level yaitu : Proses Identifikasi pertanyaan EBP :
13

Randomized controlled double blind studies RCT Cohort Case control Seri kasus Laporan kasus Ide/ opini

Problem/ populasi/ pasien Intervensi Comparison with others Outcomes

Distinctive Featurs of Research Studies Design Experimental Distintive Features Randomization Manipulation Quasi-experimental Control No randomization Some manipulation Some control Non-equvalent control group: posttest only or pretest-posttest One group: posttest only or pretestposttest Untreated control, repeated measures Repeated treatment where subjects serve as their own controls Crossover design Non-experimental No randomized No manipulation Little control Time series Descriptive : - exploratory - survey - descriptive comparative - time dimensional Qualitative No randomization No manipulation Little control Correlational Historical research Grounded theory Ethnographic Phenomenological-hermeneutic
14

Examples Randomized controlled trial

Aspek yang dikritisi Author, tahun, negara Design Sample technique and sample size Intervensi Outcomes Hasil Komentar (kelebihan dan kekurangan)

Strength of Research Evidence Rating Scheme Level Type of Evidence I Evidence obtained from an experimental study/ randomized controlled trial (RCT) or II III meta-analysis of RCTs Evidence obtained from a quasi-experimental study Evidence obtained from a non-experimental study, qualitative study, or meta-synthesis

Quality Rating Scheme for Research Evidence Grade A: High Research Evidence Consistent result with sufficient sample, adequate control, and definitive conclusions; consistent recommendations based on extensive literature B: Good review that includes thoughtful reference ti scientific evidence Reasonably consistent results; sufficient sample, some control, with fairly definitive conclusions; reasonably consistent recommendations based on fairly comprehensive literature review that includes some reference to scientific evidence C: Low/Major flaw Little evidence with inconsistent results; insufficient sample size; conclusions cannot be drawn

15

The Johns Hopkins Nursing Evidence-Based Practice Process PET (Practice Question, Evidence, and Translation)
Practice question Evidence Translation

Practice Question Step 1 : Identify an EBP question Step 2 : Define the scope of the practice question Step 3 : Assign responsibility for leadership Step 4 : Recruit an interdisciplinary team Step 5 : Schedule a team conference Evidence Step 6 : conduct an internal and external search for evidence Step 7 : Appraise all types of evidence Step 8 : Summarize the evidence Step 9 : Rate the strength of the evidence Step 10 : Develop recommendations for change in systems or processes of care based on the strength of the evidence Translation Step 11 : determine the appropriateness and feasibility of translating recommendations inti the specific practice setting Step 12 : Create an action plan Step 13 : Implement the change
16

Step 14 : Evaluate outcomes Step 15 : report the results of the preliminary evaluation to decision makers Step 16 : secure support from decision makers to implement the recommented change internally Step 17 : identify the next steps Step 18 : communicate the findings

Penentuan masalah prioritas dengan scoring.

Ditinjau dari:

1. Sifat masalah.(skala : 1-3, bobot : 1)

a. Skor 3 : Tidak atau kurang sehat. b. Skor 2 : Ancaman kesehatan. c. Skor 1 : Keadaan sejahtera.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah.(skala : 0-2, bobot : 2)

a. Skor 2 : mudah b. Skor 1 : sebagian c. Skor 0 : tidak dapat diubah

3. Potensial masalah untuk dicegah. (skala : 1-3, bobot : 1)

17

a. Skor 3 : tinggi b. Skor 2 : cukup c. Skor 1 : rendah

4. Menonjolnya masalah. (skala : 0-2, bobot : 1)

a. Skor 2 : masalah berat harus segera ditangani. b. Skor 1 : masalah ada tapi tidak perlu segera ditangani. c. Skor 0 : masalah tidak dirasakan.

Rumus :
Total skor yang didapat X bobot Skor tertinggi

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. A DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI

I. Data Umum 1. Kepala Keluarga (KK) 2. Jenis Kelamin 3. Umur/ tanggal lahir 4. Agama 5. Pendidikan : Tn. A : Laki - laki : 40 tahun : Islam :18

6. Pekerjaan 7. Alamat

: Buruh : Jalan Mawar

II. Susunan Anggota Keluarga N0 Nama Umur Sex Hub Pendd Pekerjaan Status Imunisasi Status BCG Polio DPT Hepatitis Campak Kes Dg KK Ayah Ibu Buruh IRT Pelajar Pelajar Pelajar -

1 2 3 4 5 6

Tn. A 40 Ny. B 33 An. C 15 An. E 8 An. F 7

L P P L L P

Anak SMP Anak SD Anak SD Anak -

An. D 4

1. Genogram

Ny. H

Tn. A

Ny. B

An. E An. C An. D

An. F

19

Ket :

= perempuan

= Laki laki

= Pisah atau bercerai

2. Tipe Keluarga 3. Suku Bangsa 4. Agama 5. Bahasa yang di gunakan 6. Pantangan

: Blended Family : Tn A = Sunda, Ny. B = Aceh : Islam : bahasa sunda : tidak teridentifikasi

7. Kebiasaan Budaya yang Berhubungan dengan Masalah Kesehatan : tidak teridentifikasi 8. Kegiatan Rutin keagamaan di rumah : tidak teridentifikasi 9. Pekerjaan Anggota Keluarga Ny. B seorang ibu rumah tangga, suaminya bekerja sebagai buruh, dan anak anak nya masih pelajar. 10. Tahapan Perkembangan Keluarga : Keluarga Tn. A sekarang pada tahap perkembangan dengan anak usia remaja. Tugas perkembangan pada tahap ini adalah mengimbangi kebebasan remaja dengan tanggung jawab yang sejalan dengan maturitas remaja, memfokuskan kembali hubungan perkawinan, dan melakukan komunikasi yang terbuka di antara orangtua dengan anak-anak remaja. 11. Konflik antar pasangan :
20

Masalah yang timbul di keluarga Tn. A mungkin salah satu penyebabnya adalah perbedaan budaya dan komunikasi dalam keluarga yang kurang efektif. 12. Pola komunikasi Keluarga : Komunikasi yang terjadi di keluarga Tn. A mungkin kurang efektif karena setelah dilakukan pengkajian keluarga Tn. A mengalami stres marital, kesulitan keuangan dam nutrisi keluarga yang kurang sehingga anak anak nya pun sering bolos sekolah dan sering mengalami penyakit infeksi. 13. Penghasilan Keluarga Penghasilan secara keseluruhan dari keluarga Tn. A secara jelas nya tidak teridentifikasi tetapi dari melihat pekerjaan dan kondisi keluarga nya pun, sepertinya penghasilan keluarga Tn. A kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan keluarganya. 14. Struktur Kekuatan keluarga : Dalam melakukan pengambilan keputusan< keputusan terakhir dipegang oleh Tn. A 15. Struktur Peran : Tn. A tetap berperan menjadi pencari nafkah, Ny. B sebagai ibu rumah tangga dan anak anak nya sebagai pelajar. 16. Nilai dan Norma Budaya : Tn. A dan Ny. B lahir dari bdaya yang berbeda yaitu sunda dan aceh. Meskipun dengan kebudayaan yang berbeda Tn. A dan Ny.B tetap saling menghargai satu sama lain meskipun terkadang mengalami perbadaan dalam kebudayaan. 17. Fungsi Keluarga : Fungsi afektif : Tn. A dan Ny. B sangat menyayangi anak anak nya meskipun ada anak yang dihasilkan dari istri yang berbeda Fungsi Sosial : hubungan antar anggota keluarga Tn. A baik tetapi setelah pengkajian didapatkan resiko ketidakefektifan komunikasi terapeutik yang dilakukan keluarga Tn. A sehingga anggota keluarga masih kurang tahu tentang penyakit yang diderita Tn. A 18. Kemampuan Keluarga Mengenal masalah kesehatan : Keluarga Tn. A masih kurang peka terhadap timbulnya tanda gejala munculnya penyakit yang diderita Tn. A sehingga penyakit yang diderita baru diketahui setelah dilakukan pengkajian oleh perawat 19. Kemampan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan keperawatan :
21

Dalam mengambil keputusan pun keluarga Tn. A masih kurang sigap karena memikirkan keadaan ekonomi keluarga yang sangat pas pasan. 20. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : Sama dengan poin poin sebelumnya anggota keluarga yang lain masih kurang peka dan masih minim penetahuannya mengenai penyakit yang diderita oleh Tn. A. 21. Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat : Mungkin karena keadaan ekonomi yang minim keluarga Tn. A jadi kurang memperhatikan keadaan rumah yang sehat sehingga anak anak nya pun bisa dikatakan sering mengalami penyakit infeksi. 22. Kemampuan Memanfaatkan fasilitas kesehatan : Keluarga Tn. A masih ragu untuk menggunakan fasilitas kesehatan diakibatkan karena kondisi ekonomi yang rendah. 23. Hasil Pemeriksaan Fisik Keluarga Tn. A Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan kepada seluruh anggota keluarga Tn. A didapatkan hasil bahwa : Tn. A mengalami masalah kesehatan hipertensi dan diabetes melitus sedangkan anak anknya mempunyai riwayat penyakit infeksi. ANALISA DATA Data 1. Data Subjektif Keluarga tidak penyakit Tn. Masalah ketidakefektifan Etiologi program Ketidaktahuan anggota

A terapeutik pada keluarga keluarga mengenai kondisi, pengobatan dan faktor faktor resiko pada penyakit kronis yang dialami Tn. A yang

mengetahui Tn. A

sedang diderita oleh Tn. A, dan anggota keluarga yang lain masih mengetahui bagaimana cara kurang

22

merawat Tn. A dan tidak Tn. A saat ini 2. Data Objektif Dari pengkajian riwayat diderita Tn. hasil dan yang A tahu bagaimana kondisi

sebenarnya Tn. A sudah sejak lama mengidap penyakit ini tetapi Tn. A tidak tahu penyakit yang diderita dan anggota mengira penyakit saja keluarga sebagai warung yang lain pun hanya

DIAGNOSA KEPERAWATAN Ketidakefektifan program terapeutik pada keluarga Tn. A berhubungan dengan ketidaktahuan anggota keluarga mengenai kondisi, pengobatan dan faktor faktor resiko pada penyakit kronis yang dialami Tn. A

23

BAB III SIMPULAN Setelah mendiskusikan kasus 3 mengenai asuhan keperawatan keluarga anggota tutor menjadi paham mengenai pemberihan asuhan keperawatan keluarga yang merupakan bagian dari tugas perawat komunitas. Diskusi ini juga menunjang untuk melakukan praktikum kami ke keluarga. Sehingga mempermudah untuk melakukan tahapan-demi tahapan yang harus dilalui untuk mengkaji hingga melakukan implementasi.

24

Daftar Pustaka Sudiharto. 2005. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan

Transtruktural. Jakarta: EGC Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan pendekatan keperawatan transkultural. Jakarta : EGC. Slide ibu desy (evidance based practice)

25

Anda mungkin juga menyukai