Anda di halaman 1dari 15

PERALATAN PUSAT TENAGA LISTRIK

KELOMPOK 2
1. 2. 3. 4. Nyoman Endy Triadmaja I Gusti Ngr Dion Adi Putra Wayan Aryanata Meiyana Chandra Wimartono Manurung 1004405002 1004405004 1004405077 1004405106

TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS UDAYANA 2012/2013

SISTEM HUBUNG RANGKAIAN UTAMA DAN PEMAKAIAN SENDIRI

SISTEM HUBUNG PADA PUSAT LISTRIK


Instalasi pada pusat pembangkit listrik secara mekanisme dapat dilihat pada diagram satu garis dibawah

PMT (Pemutus tenaga) adalah sakelar tegangan tinggi yang dapat memutus arus ganguan.
PMS (Sakelar Pemisah) adalah sakelar yang hanya boleh dioprasikan (ditutup/ dibuka) dalam keadaan tidak ada arus yang melaluinya.

Rel (Busbar) adalah penghubung untuk mengirim tenaga listrik dari generator pusat listrik menuju keluar pusat listrik

REL (BUSBAR)
Pengertian :

Busbar adalah lintasan penghubung saluaran energi listrik dari pusat listrik yang ditransmisikan dan dididtribusikan menuju konsumen.

Jenis Rel (busbar) berdasarkan susunan rel


a. Rel Tunggal Susunan rel tunggal dianggap paling sederhana karena keandalan operasinya sangat terbatas. Untuk meningkatkan keandalanya PMS seksi dipasang untuk membagi rel kedalam 2 kelompok, kelompok kiri dan kelompok kanan.

b. Rel ganda dengan satu PMT Sususnan pada rel ini mempunyai fleksibelitas operasi yang baik terutama sewaktu menghadapi gangguan, karena rel ganda dilengkapi PMT beserta PMS yang berfungsi menghubungkan rel 1 dan rel 2. kedua rel (rel 1 dan 2) dapat dihubungkan paralel dengan cara membuka atau menutup PMT Kopel.

c. Rel Ganda dengan Dua PMT


Susunan pada rel ini mempunyai fleksibelitas yang lebih baik lagi karena semua unsur dapat dihubungkan pada rel 1 dan 2 atau dua-duanya melalui PMT. Pemindahan beban dari rel 1 ke rel 2 dapat dilakukan tanpa pemadaman karena adanya 2 buah PMT (masing-masing satu PMT untuk setiap rel).

d. Rel dengan PMT 1


Susunan pada rel ini menggunakan rel ganda dengan 3 buah PMT yang terletak diantara rel tsb. Jadi rel dengan PMT 1 mempunyai keandalan paling tinggi karena :

SISTEM INTERKONEKSI
Sistem interkoneksi adalah sistem yang menghubungkan banyak pusat listrik dan banyak pusat beban (yang disebut gardu induk GI), yang dihubungkan oleh saluran transmisi 150 Kv. Di setiap GI terdapat beban berupa jaringan distribusi 20 Kv.

JARINGAN DISTRIBUSI DARI GARDU INDUK (GI) MENUJU KONSUMEN

Pada Gardu Induk tegangan diturunkan menjadi 20 Kv (distribusi primer), lalu didistrubusikan melalui penyulang distribusi (JTM). Pada penyulang terdapat gardu-gardu distribusi untuk menurunkan tegangan distribusi primer menjadi tegangan rendah 220/380 Volt yang didistribusikan melalui (JTR) ke konsumen.

Penyulang (feeder)

Penyulang adalah saluran yang berfungsi menyalurkan tenaga listrik lewat transmisi atau distribusi, yang dapat berupa saluran udara atau saluran kabel bawah tanah.
Penyulang merupakan penghubung yang sangat penting karena fungsinya sebagai koridor yang dilalui dalam penyaluran energi listrik.

INSTALASI PEMAKAIAN SENDIRI PADA PUSAT LISTRIK


Setiap pusat listrik memerlukan energi listrik (dalam pusat listrik) untuk : 1. Lampu penerangan. 2. Penyejuk udara. 3.Menjalankan alat-alat pembantu pembangkit (pompa air pendingin, pompa minyak pelumas, mesin pengangkat) 4.Pengisian baterai aki yang merupakan sumber arus searah bagi pusat listrik.

Pada unit pembangkit besar, mempunyai trafo pemakaian sendiri yang dipasok langsung oleh generator. pada trafo yang ada pada ring, tidak menimbulkan pergeseran fasa tegangan sehingga tidak akan muncul gangguan. Besarnya energi yang diperlukan untuk pemakaian sendiri berkisar 1-10% dari produksi energi listrik yang dihasilkan

Anda mungkin juga menyukai