jpg
Penjelasan: Hipertensi Garam adalah penyedap rasa yang bisa menggugah selera makan Anda. Namun, jika berlebihan bisa memicu hipertensi alias tekanan darah tinggi karena mengandung natrium. Natrium mudah mengendap di dinding pembuluh darah. Jika kadar garam yang mengendap semakin banyak, pembuluh darah akan menyempit sehingga kecepatan aliran darah kian meninggi. Hipertensi juga dipicu kadar kolesterol dalam darah yang tinggi. Kolesterol menyebabkan pembuluh darah tersumbat oleh tumpukan lemak. Jadi, kolesterol menjadi faktor pemicu sekunder. Kolesterol bersumber dari makanan berlemak. Menurut Prof Dr dr Syakib Bakri, SpPD-KGH dari Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin, pada kondisi normal, hipertensi yang umum menyerang pasien adalah hipertensi primer yang disebabkan faktor keturunan dan lingkungan seperti stres, kegemukan, mengkonsumsi alkohol, dan pola hidup tidak sehat. Frekuensi terjadinya mencapai 90%-95%, katanya. Menurut Dr Satya Hanura, SpS, ahli penyakit saraf Rumah Sakit Jakarta, hipertensi berpengaruh langsung terhadap proses fisiologi peredaran darah dalam otak. Akibatnya, timbul gangguan aliran darah menuju otak sehingga menyebabkan stroke dan atrofi otak alias pengerutan atau penciutan otak. Pada beberapa kasus, atrofi menyebabkan koma. Beragamnya pemicu hipertensi membuat pravalensi penyakit itu tergolong tinggi. Hasil Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada 2007, pravalensi hipertensi pada penduduk berumur di atas 18 tahun mencapai 31,7%. Pravalensi hipertensi tertinggi di Kalimantan Selatan (39,6%) dan terendah di Papua Barat (20,1%). Itu sebabnya tekanan darah tinggi menjadi penyebab kematian nomor 3 di Indonesia. Sumber: http://habsa-habbatussauda.blogspot.com/2012/04/hipertensi-dan-ekstrak-habbatussauda.html