Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK KOROSI TK 090314 (3 SKS)

PENDAHULUAN Kuliah ke 1

Ir. Elly Agustiani, M.Eng Dr. Ir. Lily Pudjiastuti, MT Saidah Altway, ST. MSc

LATAR BELAKANG
Umumnya alat-alat industri, bangunan, kendaraan bermotor, kapal, peralatan rumah tangga menggunakan bahan logam sebagai salah satu unsur material Kejadian korosi tidak dapat dihindari tapi dapat dikendalikan Alat-alat industri , kendaraan bermotor, kapal laut, pipa dalam tanah, perlengkapan rumah tangga membutuhkan biaya untuk mencegah atau mengendalikan kerusakan oleh
korosi Logam jarang mempunyai komposisi atau struktur yang betulbetul seragam baik ditinjau secara makroskopic maupun mikroskopic. Logam selalu mempunyai cacat pada struktur kristal. Cacat : semua bentuk penyimpangan dari kisi-kisi kristal sempurna.

Teknologi Korosi
Teknik Korosi adalah penggunaan ilmu pengetahuan dan seni untuk mencegah atau mengendalikan kerusakan oleh korosi secara ekonomis dan aman. Kompetensi matakuliah korosi: Memahami peristiwa dan prinsip korosi; bahan kimia, metalurgi, fisika, dan sifat-sifat mekanik dari material; pengetesan korosi; lingkungan alam yang korosif; ketersediaan dan fabrikasi material; dan perancangan Berkemampuan untuk menganalisa, sensse of human relations, integrity, menyadari akan pentingnya safety dll Dapat memilih metode pengendalian korosi yang akan memaksimumkan profit.

PRINSIP KOROSI
Aspek Metallurgi Aspek Elektrokimia Aspek Lingkungan
Corrosion resistance

Availability

Cost

MATERIAL
Strength Fabricability Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Bahan Appearance

Electrochemical

Physical Chemical

Corrosion Resistance

Metallurgi

Thermodynamic

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan korosi pada logam

ASPEK ELEKTROKIMIA
REAKSI REAKSI ELEKTROKIMIA
Peristiwa korosi elektrokimia dapat diilustrasikan dengan korosi pada Zn oleh HCl. Zn + 2HCl ZnCl2 + H2 (1) Zn + 2H+ Zn2+ + H2 (2)

(Zn teroksidasi Zn2+ dan H+ tereduksi H2 )


Reaksi (2) dapat dibagi kedalam 2 reaksi : Zn Zn2+ + 2e oksidasi (reaksi anodik) 2H+ + 2e H2 reduksi (reaksi katodik) Kedua reaksi diatas terjadi secara simultan (reaksi redoks) pada permukaan metal, masing-masing ratenya sama (rate oksidasi = rate reduksi )

PENGARUH LINGKUNGAN PADA KEKUATAN DAN PATAHNYA BAHAN Lingkungan yang bersifat korosi memberikan pengaruh besar pada patahnya dan mengurangi kekuatan bahan. Suatu baja diberi beban statik selama waktu tertentu, tiba-tiba patah tanpa deformasi plastis, ini dinamakan patah terlambat. Dari pangkal tarikan, hidrogen diadsorb karena pengaruh lingkungan, maka retakan terjadi dan merambat perlahan, dan apabila dalamnya telah cukup untuk menyebabkan patahan yang tidak stabil. Patahan kebanyakan disebabkan oleh terjadinya hidrogen, tetapi ada juga yang disebabkan korosi tegangan, yang terjadi dalam suatu lingkungan elektro kimia. Perambatan korosi melalui struktur logam yang aktif dipercepat oleh tegangan.

Pengaruh Lingkungan pada korosi galvanik


Lingkungan media korosif sangat mempengaruhi proses korosi bimetal. Pada Fe Zn ; Zn (anodik) dan Fe (katodik) berlangsung pada media yang lembab. Sebaliknya Zn (katodik) dan Fe (anodik) berlangsung pada media air 180oF.

Korosi galvanik juga bisa terjadi dimedia udara dan laju korosi tergantung dari humidity relatifnya. Lingkungan yang sangat kering, korosi galvanik tidak terjadi karena tidak ada elektrolit yang mengantar arus.

MACAM / BENTUK KOROSI


Uniform Attack Corrosion Galvanic Corrosion Crevice Corrosion Pitting Corrosion Selective Leaching (dealloying) Intergranular Corrosion Erosion Corrosion Stress Corrosion

PENCEGAHAN KOROSI / PENGENDALIAN KOROSI

Pemilihan bahan Lingkungan Design Cathodic dan Anodic Protection Coating

RATE KOROSI
Beberapa cara untuk menyatakan Rate Korosi : Kehilangan % berat (W = berat yang hilang, mg) Milligram / cm2.hari (D = Density specimen, g/cm2) Gram / in2.jam (A = Luas specimen, in2) Mils penetration per year (mpy)

Mils penetration per year (mpy), satuan yang umum digunakan 1 mpy = 0,0254 mm/tahun = 25,4 m/tahun = 2,90 nm/jam Material yang tahan thd korosi, ratenya 1 s/d 200 mpy.

Mils penetration per year mpy mpy

Multiply in / year in / month

By 1000 12100

Kecepatan / laju korosi dapat pula ditunjukkan berdasarkan hukum Faraday. Laju penetrasi korosi =
K ai nD

A = berat atom bahan i = density arus, A cm n = jumlah electron yang hilang K= konstanta, bergantung pada rate penetrasi yang D= density, dalam g/cm2
2

diinginkan

mpy K = 0,129; mm/yr K = 0,00327

m
yr

K=3,27;

Parameter n dihitung berdasarkan analisa larutan atau mengukur potensial & pH.

Standard EMF (electromotive force) Series of metals

Korosi kimia biasanya terjadi pada kondisi temperatur tinggi atau dalam keadaan kering yang melibatkan logam (M) dengan oksigen, nitrogen, sulfida. korosi temperature tinggi terjadi degradasi material oleh lingkungan pada temperatur tinggi, seperti: dengan oksidasi. Proses oksidasinya adalah sebagai berikut :
M M + 2e O2 + 2e O2 M +O2 MO

Daftar Acuan
*1+ H.H. Uhlig, W.R. Revie, Uhligs CorrosionHandbook, John Wiley and Sons, New York, 2000. [2] M.G. Fontana, Corrosion Engineering, McGraw Hill, New York, 1986. [3] Metals Handbook, Failure Analysis and Prevention Vol. 10, American Society for Metals, 1975 [4] ROBERT HOORE, "Selecting Materials to Resist Corrosive Conditions" Material Engineering 1, 1980.

KULIAH KE 1-5 TEKNIK KOROSI TK 090314 (3 SKS) KULIAH KE 1 TANGGAL 11-02-2013 MATERI Pendahuluan dan Matrikulasi Prinsip Korosi (Aspek Metalurgi, Elektrokikia, Lingkungan) Rate Korosi Uniform Attack & Galvanic Corrosion Crevice & Pitting Corrosion Review & Evaluasi I LITERATURE [1], [2] KETERANGAN Meknisme Penilaian Tim Teaching

18-02-2013

25-02-2013

04-03-2013

11-03-2013

Anda mungkin juga menyukai