Pelatihan Bidan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 25

Dari seluruh

32% prematuritas

kematian balita ,

9% lain-lain

30%

38% pd masa BBL

asfiksia

7% kelainan kongenital

22% infeksi

Dari seluruh

32% prematuritas

kematian balita ,

9% lain-lain

30%

38% pd masa BBL

asfiksia

Setiap 6 menit, ada 1 kematian neonatal 7% 22% di Indonesia kelainan infeksi


kongenital

Berdasarkan data tahun 2012, didapatkan 4 kasus kematian BBL 3 kasus disebabkan BBLR, 1 kasus disebabkan asfiksia neonatorum

Bagaimana cara mencegah & mengatasi penyebab kematian BBL?

Pelayanan antenatal

Asuhan persalinan normal/dasar

Pelayanan kesehatan neonatal

yg berkualitas

oleh tenaga profesional

BBL atau neonatus: bayi umur 0 28 hr Apa tanda bayi lahir sehat?
Bayi lahir segera menangis Bayi bergerak aktif Warna kulit tubuh seluruh kemerahan Bayi bs menghisap ASI dgn kuat Berat lahir 2,5 4 kg

Pd bayi yg lahir normal & tanpa masalah, petugas kesehatan meninggalkan tempat persalinan paling cepat 2 jam setelah lahir

Bawa segera ke rumah sakit

Keadaan bayi tdk bernafas secara spontan & teratur segera setelah lahir (WHO)

Keadaan Ibu Keadaan Tali Pusat Keadaan Bayi

Livida
Warna kulit Tonus otot Reaksi rangsangan Bunyi jantung Prognosis
Kebiruan Masih baik Positif Teratur Lebih baik

Pallida
Pucat Sudah kurang Negatif Tidak teratur Jelek

Tdk digunakan sbg dasar keputusan u/ tindakan resusitasi, tp tetap dipakai u/ menilai kemajuan kondisi BBL pd saat 1 & 5 setelah kelahiran

Klasifikasi Asfiksia berdasarkan skor APGAR:


Asfiksia berat: 0 3 Asfiksia sedang: 4 6 Normal: 7 10

Banyak penyebab kenapa bayi mungkin tdk bernafas saat lahir. Seringkali hal ini terjadi ketika bayi sebelumnya mengalami gawat janin tdk menerima cukup O2
Gawat janin: reaksi ketika janin TIDAK memperoleh O2 yg cukup

Bidan harus siap melakukan resusitasi bayi setiap menolong persalinan

Persiapan keluarga
Sblm menolong

Persiapan alat resusitasi


Sebelum persalinan,

persalinan, bicarakan dgn keluarga mengenai kemungkinan2 yg terjadi pd ibu & bayi & persiapan persalinan

selain menyiapkan alat persalinan jg harus menyiapkan alat resusitasi dlm keadaan siap pakai

Persiapan tempat resusitasi


Persiapan meliputi ruang

Persiapan diri
Pastikan penolong sdh

bersalin & tempat resusitasi

menggunakan alat pelindung diri dr kemungkinan infeksi

Jaga bayi tetap hangat


Jaga bayi tetap

Atur posisi bayi


Baringkan bayi

diselimuti & diletakkan di bawah pemancar panas Jgn memandikan bayi sblm 6 jam setelah lahir & sblm kondisi stabil

terlentang dgn kepala di dekat penolong Posisikan kepala bayi pd posisi menghidu, yaitu kepala sedikit ekstensi dgn mengganjal bahu

Isap lendir
Gunakan alat pengisap

Rangsang taktil lainnya:

lendir

Keringkan & rangsang taktil


Keringkan bayi mulai

menepuk/menyentil telapak kaki ATAU menggosok perut/punggung/dada/tu ngkai bayi dgn telapak tangan

dari muka, kepala & bagian tubuh lainnya dgn sedikit tekanan merangsang bernapas

Reposisi bayi

Cara pasang sungkup

Bila dada tdk mengembang:


periksa posisi sungkup, pastikan tdk ada yg bocor periksa posisi kepala, pastikan posisi sdh

menghidu periksa cairan/lendir di mulut

Depkes RI. 2011. Buku Acuan Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir Untuk Bidan. Jakarta: Departemen Kesehatan

Depkes RI. 2010. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial: Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/310 55/4/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai