I. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari sebuah dioda Mahasiswa dapat melihat langsung bentuk gelombang input dan output dengan
menggunakan CRO
Mahasiswa Dapat menganalisa percobaan penyearah setengah gelombang,
menghitung besar efesiensi, form factor (FF), ripple factor (RF), dan TUF (transfer utilization factor ).
II. TEORI SINGKAT Dioda adalah komponen elektronika berbahan semikonduktor (germanium, silikon). Salah satu penggunaan terpenting dioda didasarkan pada kemampuan dioda untuk menghantarkan arus hanya ke satu arah. Bila dioda dipasang pada arus bolak-balik atau arus AC, maka gelombang sinus bolak-balik diubah menjadi gelombang searah atau arus DC. Arus listrik yang diberikan ke rangkaian adalah arus bolak-balik yang dihasilkan oleh sebuah transformator. Selama setengah siklus positif AC, dioda diberi bias maju sehingga dapat mengalirkan arus. Maksud dari bias maju adalah apabila pada terminal anodanya (pangkal dari symbol panah) diberi catu positif kemudian terminal katodanya (ujung symbol panah) diberi catu negative. Intinya arus listrik bisa mengalir apabila searah dengan arah panah, sedangkan jika berlawanan dengan arah panah maka arus tidak bisa mengalir. Sesuai dengan prinsip dasar dioda, idealnya dioda akan berfungsi seperti seuatas kawat pada saat diberi bias maju dan berfungsi bagaikan saklar terbuka pada saat diberi bias mundur dan tidak menghantarkan arus listrik. sumber tegangan bolak balik disearahkan dengan menggunakan dioda, arus hanya dapat mengalir satu arah dibagian katoda sedangkan arus yang lewat di bagian anoda ditahan. perhatikan gelombang yang dihasilkan gelombang negatif yang dihilangkan oleh dioda yang hanya melewatkan gelombang positif. Sebuah rangkaian yang mampu mengkonversi tegangan AC menjadi DC disebut sebagai rangkaian penyearah (rectifier). Sedangkan rangkaian penyearah seperti diatas, menghasilkan arus output dari setengah siklus positif input, kita menyebutnya sebagai rangkaian penyearah setengah gelombang. Besarnya teganagn dc (Vdc) dari penyearah setengah gelombang adalah
Vrms = 0,5Vm Irms = 0,5Vm/R Pdc = Vdc x Idc Pac = Vrms x Irms Efisiensi = Pdc / Pac = (0,318Vm) / (0,5 Vm) = 0,405 Form Factor FF = Vac / Vdc = 0,5Vm / 0,318Vm = 1,57
Tegangan output terdiri dari dua komponen, komponen ac dan komponen dc . besarnya tegangan output komponen ac Vac = Vrms - Vdc
-1=
= 1,21
Dimana Vs = tegangan rms sekunder trafo = 0,707Vm Is = arus rms sekunder trafo = 0,5Vm / R Vs x Is untuk fullwave besarnya menjadi = 0,707Vm x 0,5Vm / R
V. LANGKAH PERCOBAAN a. Langkah kerja 1. Rakitlah dan alat percobaan seperti gambar rangkaian diatas 2. Setelah selesai merangka, kalibrasi alat ukur CRO 1 volt = 1 cm
3. Setelah rangkaian sudah benar , hubungkan rangkaian dengan sumber
tegangan 4. Amati penunjukan alat-alat ukur kemudian catat dalam tabel pengamatan 5. Gambar bentuk gelombang input maupun output. Untuk melihat gelombang input, pindahkan prof Y ke titik sebelum dioda D 6. Lakukan pengamatan setiap perubahan beban R 7. Setelah selesai melakukan percobaan, letakkan kembali alat dan bahan ke tempat semula
b. Tabel pengamatan Beban (R) 100 150 220 470 1000 1200 1500 Input Vm (cm) 7 7 7 7 7 7 7 Vrms (volt) 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 Idc (mA) 21 15 7,2 5 2,4 2 1,6 Vdc (mA) 2,1 2,4 2,1 2,2 2,4 2,4 2,4 Bentuk gelombang Input Output
c. Analisa data
Berdasarkan tabel percoabaan, yang tidak diketahui adalah Vrms, Untuk mendapatkan hasilnya dapat digunakan rumus Vrms = 0,5 Vm sehingga Vrms = 0,5 x 7 = 3,5 volt
Untuk beban 100 :
Vdc = 0,318 xVm = 0,318 x 7 = 2,226 Idc = 0,318xVm/R = 0,318 x 7 / 100 = 0,02226
Beban 150 :
Vdc = 0,318 xVm = 0,318 x 7 = 2,226 Idc = 0,318xVm/R = 0,318 x 7,2 / 150 = 0,015
Beban 220 :
Vdc = 0,318 xVm = 0,318 x 7 = 2,226 Idc = 0,318xVm/R = 0,318 x 7,2 / 220 = 0,0101
Beban 470 :
Vdc = 0,318 xVm = 0,318 x 7 = 2,226 Idc = 0,318xVm/R = 0,318 x 7,2 / 470 = 0,0047
Beban 1000 :
Vdc = 0,318 xVm = 0,318 x 7 = 2,226 Idc = 0,318xVm/R = 0,318 x 7,2 / 1000 = 0,002226
Beban 1200 :
Vdc = 0,318 xVm = 0,318 x 7 = 2,226 Idc = 0,318xVm/R = 0,318 x 7,2 / 1200 = 0,001855
Beban 1500 :
Vdc = 0,318 xVm = 0,318 x 7 = 2,226 Idc = 0,318xVm/R = 0,318 x 7,2 / 1500 = 0,001484
VI. KESIMPULAN Bila dioda dipasang pada arus bolak-balik atau arus AC, maka gelombang sinus bolak-balik diubah menjadi gelombang searah atau arus DC. Dioda dapat mengalirkan arus apabila diberi bias maju dan tidak mengalirkan arus listrik apabila diberi bias mundur. Sebuah rangkaian yang mampu mengkonversi tegangan AC menjadi DC disebut sebagai rangkaian penyearah (rectifier). Sedangkan rangkaian penyearah dari percobaan diatas, menghasilkan arus output
dari setengah siklus positif input, kita menyebutnya sebagai rangkaian penyearah setengah gelombang.
VII.
REFERENSI