Disusun Oleh : Ardi Gunawan (10070110) Nanda Jasti Rizki (10070110) Isnan Fauzy (10070110) Rd. Pirlan Firmansyah (10070110105) Irham Yarhamka (10070110111) Merlin Nabella (110070110120)
Perang Salib
Perang ini bukan merupakan perang agama, melainkan perang perebutan wilayah kekuasaan. Dinamakan perang salib, karena pada saat itu tentara nasrani menggunakan tanda salib dengan mendapat restu dari Paulus di Roma. Perang salib berlangsung sekitar 3 abad
Islam sebagai kekuatan yang mengancam Eropa. Peradaban islam mengalami kemajuan yang
sangat pesat pada abad ke-11. kemajuan dapat terlihat dari bidang arsitektur, bidang ilmu pengetahuan, astronomi, milsafat, dan medis. Kebangkitan ini juga diikuti dengan perluasan wilayah kekuasaan islam pada saat itu. Hingga abad ke-11, islam telah menguasai wilayah kekaisaran Byzantinum (seperti: Suriah, Mesir, Afrika Utara, dan Maroko), perluasan wilayah ini berlajut hingga ke wilayah barat (seperti: Spanyol bagian selatan, Rusia bagian selatan, Italia, bahkan hingga ke Asia tengah).
ziarah yang paling populer bagi umat kristen Eropa. Penghancuran gereja suci yang
didirikan di Yerusalem membuat pimpinan gereja katolik Roma marah dan ia beserta para pengikutnya berusaha untuk merebut kembali kota suci tersebut. Muslim menjadi penguasa perdagangan di laut tengah. Hal tersebut membuat para pedagang eropa menjadi tersingkirkan/tersaingi. Propaganda Alexus Comneus kepada Paus Urbanus II untuk melawan/membalas kekalahannya dalam perang melawan Bani Saljuk. Paus urbanus II akhirnya terpengaruh oleh ajakan Alexus Comneus, hingga akhirnya ia menjanjikan pengampunan dosa kepada pasukan kristen yang ikut serta dalam melakukan perang salib tersebut.
Perang Salib I
Terjadi pada tahun (1097-1099). Dalam perang salib ini, pasukan
Perang Salib II
Ditengah-tengah kemenangan pasukan salib, muncul umat islam
Barbosa (Jerman), Philip Augustus (Prancis), dan Richard The Lion Heart
(Inggris), perang salib III ini mengalami kekalahan lagi. Dari kekalahan ini, dibuatlah suatu perjanjian perdamaian antara umat nasrani dengan umat muslim.
Perang Salib IV
Angkatan perang salib IV ini dilakukan oleh anak-anak Prancis dan Jerman yang mempunyai semangat untuk membebaskan Baitul Maqdis. Dibujuk oleh Paus, anak-anak Jerman mengurungkan niatnya sedangkan anak-anak Perancis melanjutkan hingga ke pelabuhan Marseille. Anak-anak
Perancis ini menaiki kapal perdagangan budak. Kapal ini tidak menuju Baitul
Maqdis, melainkan ke negeri yang jauh kemudian anak-anak tersebut dijual sebagai budak. Diantara mereka ada yang diangkat oleh orang muslim, lalu
diislamkan.
Perang Salib V
Pada periode ini, tentara salib memiliki hasrat yang sangat besar
untuk menyerang Mesir. Untuk itulah, disusun angkatan perang salib V yang
dipimpin oleh Jean De Brunne. Ditengah-tengah peperangan, tentara islam menjebol salah satu tanggul sungai Nil sehingga membanjiri dan
Perang Salib VI
Sebagai raja Jerman pada masa itu, Frederick II tetap ingin
thaun hingga akhirnya meninggal. Sejak saat itu, harapan kaum nasrani
Eropa untuk menguasai Baitul Maqdis telah hilang. Pada saat itu juga isalam dihadapkan pada masalah besar yaitu pengusiran umat islam dari Andalusia (Spanyol dan Portugis) serta hancurnya kota Baghdad akibat serangan tentara Mongol.
Kesimpulan
.. Wassalamualaikum, Wr. Wb ..