PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KEGIATAN
PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA HUTAN TERPADU (PMDHT)
DI DESA MOJOREBO KECAMATAN WIROSARI
KABUPATEN DATI I GROBOGAN
JAWA TENGAH,
OLEH:
‘TITIK SUSTATIK
NRP. 95095,
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains (Msi)
pada
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1998RINGKASAN
Titik Susiatik. “persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Kegiatan Pembangunan
Masyarakat Desa Hutan Terpadu (PMDHT) di Desa Mojorebo Kecamatan Wirosari
Kabupaten Dati If Grobogan Jawa Tengah” (dibawah bimbingan Pang S. Asngari sebagai
Ketua, Prabowo Tjitropranoto dan Darwis 8. Gani sebagai anggota).
Kegiatan Pembangunan Masyarakat Desa Hutan Terpadu (PMDHT) merupakan
salah satu bentuk terapan pengembangan teknologi yang diraneang secara terpadu dalam
rangka pembangunan masyarakat desa di sekitar hutan (Desa Hutan). Kegiatan tersebut
sebagai salah satu upaya perlindungan dan pelestarian hutan dan sekaligus meningkatkan
Kesejahteraan hidup masyarakat desa di sekitar kawasan hutan. Proyek pembangunan
desa hutan tersebut merupaken pengembangen model terpadu antara program Perhutanan
Sosial (PS) dengan Pembangunan Masyarakat Desa Hutan (PMDHT) yang berorientasi
pada pengembangan di Ivar kawasan hutan, Di samping itu juga merupakan proyek
keterpaduan antara berbagai sektor (bidang) pembangunan masyarakat desa hutan yang
dimungkinkan juga adanya keterpaduan antara Perhutani dengan instansi terkait, LSM,
dan masyarakat dalam pelaksanaannya,
Karakteristik masyarakat (peserta PMDHT) terdiri dari beberapa indikator, yaitu:
(1) umur, (2) tingkat pendidikan (formal dan non formal), (3) pendapatan/ kondisi sosial
ekonomi, (4) pengalaman bertani, (5) luas lahan, dan (6) kekosmo-politan.
Persepsi masyarakat (peserta PMDHT) yang diteliti terhadap pelaksanaan atau
kegiatan PMDHT meliputi beberapa indikator tanggapan masyarakat terhadap: (1)
program PMDHT (pengertian dasar dan tujuan), (2) Kesesuaian pelaksanzan program
PMDHT, (3) kegiatan/pelaksanaan pembinaan dalam pelaksanaan PMDHT, (4) keter-
libatan perangkat desa dan tokoh masyarakat, (5) peranan PPL dan LSM/Pembina
lapangan, (b) dukungan mesyarakat dan instansi terkait, (7) kendala yang dihadapi dan
upaya pemecahan dalam pelaksanaan dan pengembangan PMDHT, dan (8) manfaat
pelaksanaan PMDHT.
Partisipasi masyarakat dalam kegiatan PMDHT dapat diwujudken dalam bentuk
keterlibatan masyarakat, terutama para petani peserta PMDHT yang meliputi keterlibatanmereka dalam: (1) penyusunan dan penentuan pelaksanaan PMDHT, (2) pembentukan
Kelompok tani pesorta PMDHT, (3) kegiatan dalam kepengurusan kelompok tani, (4)
Keterlibatan dalam kegiatan penyuluhan/pembinaan kelompok tani, (5) keterlibatan
dalam kursus/pelatihan, (6) upaya peningkatan kegiatan dan penge-lolaan_hasil
pelaksanaan PMDHT, (7) peran serta dalam pemecahan kendala/ hambatan, dan (8)
peranserta dalam upaya pengembangan pelaksanaan PMDHT.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik masyarakat peserta
PMDHT, (2) mengetahui tingkat persepsi masyarakat petani peserta PMDHT, (3)
mengetahui tingkat partisipasi masyarakat (petani peserta PMDHT), (4) keeratan
hubungan antara karakteristik dengan persepsi masyarakat (petani peserta PMDHT), (5)
keeratan hubungan antara kerakteristik dengan partisipasi petani peserta PMDHT, dan
(6) mengetahui (mengukur) keeratan hubungan antara tingkat persepsi dengan tingkat
partisipasi masyarakat (petani peserta PMDHT) dalam pelaksanaan kegiatan PMDHT di
Desa Mojorebo Kecamatan Wirosari Kabupaten Dati II Grobogan Jawa Tengah.
Penelitian ini dilakukan di Desa Mojorebo yang termasuk dalam wilayah kerja
Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi-Grobogan, khususnya di wilayah BKPH
Karangsem, Kecamatan Wirosari Kabupaten Dati II Grobogan. Pengambilan sampel
dilakukan melalui dua tahapan, Tahap pertama, pengambilan sampel lokasi, dengan
teknik “purposive”. Tahap kedua, pengambilan sampel responden, dengan teknik
“random sampling”, dari sejumlah populasi (149 orang) yang ada di wilayah desa
Mojorebo yang ikut dalam kegiatan PMDHT, diambil 50 persen sebagai responden dari
jumlah Keseluruhan, sehingga jumlah responden yang digunakan sebagai sampel
penelitian tersebut sebesar 75 orang.
Data primer dikumpulkan dengan wawancara dan penggunaan kuesioner yang
telah diujicobakan dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Data sekunder
diperoleh dari instansi terkait, termasuk data dokumen yang ada di Desa Mojorebo yang
berkaitan dengan kondisi desa dan pelaksanaan PMDHT. Data yang terkumpul ditabulasi
kemudian dianalisis. Analisis yang di lingkungan adalah analisis deskriptif dengan teknik
empirik normatif untuk mendiskripsikan setiap vatiabel yang diteliti_dan uji korelasi
ii