Anda di halaman 1dari 2

Qonaah ()

Dalam pandangan Al Quran dan As Sunnah


dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dan telah terikat). kemudian apabila telah roboh (mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur.(QS. Al Hajj 36)
Qonaah adalah rela dengan apa yang dimilikinya. Sebagian ahli bahasa memaknakan Qonaah dengan Ridho.[1] Orang yang Qonaah menerima dan merasa cukup dengan yang dimilikinya. Orang yang Qonaah dalam hidupnya senantiasa bersyukur. Meski demikian orang yang Qonaah tidak berarti fatalis (menerima nasib begitu saja) tanpa ikhtiar. Orang yang Qonaah bisa saja memiliki harta sangat banyak, memiliki banyak perusahaan di berbagai bidang. Namun kekayaan dan dunia yang dimilikinya disikapi dengan rambu-rambu Al Quran dan As Sunnah sehingga berapapun dan apapun yang dimilikinya tidak pernah melalaikannya dari mengingat Allah. Orang yang Qonaah dalam mencari dunia menyikapinya sebagai ibadah sehingga tidak berani untuk berdusta, mengurangi timbangan maupun berbuat licik. Ia yakin Allah akan tetap memberikan rezeki kepadanya.


apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.(QS. Al Jumuah 10)
Syaikh Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari[2] menyebutkan beberapa faktor untuk memiliki sifat Qonaah :
1.

Ilmu, dengan ilmu dapat mengetahui hakikat, manfaat dan bahaya jika terlalu berorientasi kepada dunia. Ilmu mendorong untuk mencintai dan menghargai kehidupan yang lebih baik dari dunia yaitu akhirat.


dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka[468]. dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?(QS. Al Anam 32)
2. Keimanan, ilmu yang dimiliki akan berbuah keimanan sesuai dengan tingkat keimanan yang ada.

3.

Pemahaman yang benar tentang Qodha dan Qadar, Sikap qonaah seorang muslim akan membuahkan pemahamannya tentang rizki yang telah ditetapkan Allah. Perbedaan orang kaya dan miskin bukan merupakan perbedaan kedudukan keduanya di dunia maupun di akhirat.


Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (QS. Az Zukhruf 32)
Waalahu alam bishawab

Anda mungkin juga menyukai