Anda di halaman 1dari 19

Poliomyelitis

Kelompok delapan (8)

SKENARIO
Anak perempuan, berumur 10 tahun mengalami kelumpuhan kedua tungkai sejak berumur 7 bulan, beberapa hari setelah diberi imunisasi polio untuk pertama kalinya. Puskesmas mendata anak itu sebagai pasien polio. Sekarang anak itu ditangani PUSKESMAS melibatkan unit imunisasi, unit gizi, dan perawat kesehatan masyarakat serta dokter. Anak ini berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu.

KATA SULIT

Polio adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus dengan predileksi pada sel anterior masa kelabu sum-sum tulang belakang dan inti motorik batang otak dan akibat kerusakan bagian susunan saraf pusat tersebut akan terjadi kelumpuhan dan atropi otot.
Wabah : penyakit yang timbul kembali setelah diiradikasi.

PERTANYAAN

Apakah etiologi polio? Bagaimana klasifikasi pada polio? Bagaimana mekanisme transmisi dan patomekanisme polio? Bagaimana cara menentukan diagnosis polio?

Bagaimana cara dan kapankah pemberian imunisasi polio?


Bagaimana klasifikasi status gizi secara umum? Bagaimana klasifikasi status ekonomi secara umum? Bagaimana riwayat imunisasi polio pada anak ini? Bagaimana riwayat penyakit dalam keluarga? Apa diagnosis banding penyakit ini? Bagaimana penanganan dan pencegahan polio? Apa fungsi unit-unit pelayanan di puskesmas? (unit survailans, unit gizi, unit imunisasi, unit kesehatan masyarakat)

etiology
Polio disebabkan oleh virus poliomyelitis yang tergolong dalam enterovirus yang filtrabel. Virus ini dapat hidup dalam air untuk berbulan-bulan, dapat tahan terhadap banyak bahan kimia termasuk sulfonamide, antibiotika (streptomisin,penisilin, kloromisetin), eter, fenol, dan gliserin. Virus dapat dimusnahkan dengan pengeringan atau pemberian zat oksidator yang kuat seperti peroksida atau kalium permanganate. Virus ini juga terdapat dalam sampah atau lalat.

Klasifikasi polio

Silent infection (Assimtomatis)

Setelah masa inkubasi 7 10 hari, karena daya tahan tubuh maka tidak terdapat gejala klinis sama sekali.

Poliomyelitis abortive

Diduga secara klinis hanya pada daerah yang terserang epidemic, terutama yang diketahui kontak dengan penderita poliomyelitis yang jelas.Timbul mendadak, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala berupa infeksi virus, seperti malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorok, konstipasi dan nyeri abdomen.

Poliomyelitis non-paralitik

Gejala klinik sama dengan poliomyelitis abortive, hanya nyeri kepala, nausea dan muntah lebih berat.Khas untuk penyakit ini, adanya nyeri dan kaku otot belakang leher, tubuh dan tungkai dengan hypertonia, mungkin disebabkan oleh lesi pada bantang otak, ganglion spinal dan kolumna posterior.

Poliomyelitis paralitic

Secara klinis dapat dibedakan beberapa bentuk sesuai dengan timngginya lesi pada susunan saraf:

Bentuk spinal Bentuk bulber Bentuk bulbospinal Bentuk ensefalitik

Mekanisme transmisi dan patomekanisme polio


Virus biasanya memasuki tubuh melalui rongga oropharing, berkembang biak dalam traktus digestivus, kelenjar getah bening regional dan system retikulo endothelial. Dalam keadaan ini timbul perkembangan virus, tubuh bereaksi dengan membentuk tipe antibodi spesifik. Bila pembentukan zat anti tubuh mencukupi dan cepat maka virus akan dinetralisasikan, sehingga timbul gejala klinik yang ringan atau tidak terdapat sama sekali sejak timbul immunitas terhadap virus tersebut.

Bila proliferasi virus tersebut lebih cepat dari pembentukan zat anti, maka akan timbul viremia dan gejala klinis, kemudian virus akan terdapat dalam feses untuk beberapa minggu lamanya. Virus hanya menyerang sel-sel dan daerah tertentu susunan saraf.

Penetapan diagnosis

laboratorium-pemeriksaan sampel feses, darah, dan hapusan dari laring pasien


Pihak surveillance dan dokter hanya mendatangi rumah pasien serta melakukan wawancara dan menyatakan bahwa pasien memang menderita polio.

Mereka juga merujuk penderita ini ke sebuah rumah sakit.

Pemberian imunisasi polio secara normal

Umur 0 bulan (imunisasi polio 1 )

umur 2 bulan (untuk imunisasi polio 2)


umur 4 bulan (untuk imunisasi polio 3) umur 6 bulan (untuk imunisasi polio 4) berumur 18 bulan (untuk imunisasi 5) polio

diberikan baik oral maupun intravenous

Klasifikasi status gizi


Menurut Depkes RI (2005) parameter berat badan/tinggi badan berdasarkan kategori Zscore diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:

Gizi Buruk (sangat kurus)


Gizi Kurang (kurus)

: <-3 SD
: -3SD s/d -2SD

Gizi Baik (normal)


Gizi lebih

: -2SD s/d +2SD

: >+2 SD

Anda mungkin juga menyukai